Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Ampas Tebu untuk Pembuatan Pakan Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) Muhammad Fadhil Akbar; Muhammad Azhari; Valencia Aff Neka; Arafsanajani Arif; Choirul Amar Simbolon; Hijral Hamdani; Marini Wijayanti
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2021: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 “Sustainable Urban Farming Guna Meningkatkan
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akbar MF, Azhari M,  Neka VA, Arif A, Simbolon CA, Hamdani H, Wijayanti M.  2021. Utilization of water hyacinth and sugarcane for making tawes fish feed. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 Tahun 2021, Palembang 20 Oktober 2021. pp. 795-802.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Water hyacinth (Eichornia crassipes) is a weed that is commonly found in lakes and swamps. It is only used as fertilizers and handicrafts in fewer quantities in Indonesia.  Biomass of water hyacinth can be a local feed raw material which is expected to be a raw material for fish feed potentially especially herbivorous fish such as tawes fish . In addition to water hyacinth, bagasse waste as raw material for fish feed can be one solution. Technological innovation is needed to increase the nutrient content of sugarcane waste which is still low. Making probiotic fermented feed can be used as an alternative to improve the nutrition and digestibility of feed. Degradation of organic compounds can be done with the help of cellulolytic, ligninolytic, and hemicellulolytic bacteria and fungi. In addition to reducing the quantity of waste, it also supports sustainable aquaculture policies. The study aims to reduce water hyacinth weeds in the waters and to utilize bagasse which was considered waste so far as an alternative feed for herbivorous fish.  The results obtained from this review are the manufacture of alternative feeds from water hyacinth and bagasse can be a cheap alternative feed that can support fish growth. It is expected to be an alternative feed made from local weeds and a cheap industrial by-product for herbivorous fish farming.
Pemijahan Semi Alami Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) Muhammad Fadhil Akbar; Suherman Suherman; Retno Cahya Mukti
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 1 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i1.2396

Abstract

Ikan tambakan (Helostoma temmincki) adalahiikan asli Indonesia terdapat di beberapa sungai di Sumatera dan Kalimantan. Benihiikan tambakan yang berasal dari perairan umum saat ini sudah mulai sulit didapatkan karena penangkapan ikan tambakan ini dilakukan secara berlebihan untuk diambil telurnya. Budidaya ikan tambakan belum banyak dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pemijahan ikan tambakan secara semi alami terhadap fekunditas, derajat pembuahan dan derajat penetasan yang dihasilkan. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu tahapan seleksi indukan, penyuntikan hormon, pemijahan dan penetasan telur. Induk jantan yang digunakan berukuran 237,5 g, sedangkan ukuran induk betina yang digunakan yaitu 250 g, perbandingan induk jantan:betina yaitu 2:1, dosis hormon ovaprim® yang digunakan yaitu 0,2 mL kg-1 dari bobot induk betina, dan 0,4 mL kg-1 dari bobot induk jantan. Parameter yang diamati yaitu fekunditas, derajat pembuahan, derajat penetasan, dan kualitas air. Data fekunditas, derajat pembuahan, derajat penetasan, dan kualitas air yang diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Data hasil yang diperoleh yaitu fekunditas 95.329 butir, derajat pembuahan sebesar 93,5% dan derajat penetasan sebesar 95,6%. Kualitas air pada kolam induk yaitu suhu sebesar 27,5 oC dan pH sebesar 7,16, sedangkan kualitas air pada akuarium pemeliharaan yaitu suhu sebesar 27,6 oC dan pH 8,49. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemijahan ikan tambakan secara semi alami menunjukkan hasil yang tinggi.