Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS USAHATANI BLEWAH DI DESA DEMUNG KECAMATAN BESUKI ( Study Kasus Di Desa Demung Kec. Besuki Kab. Situbondo ) Ifan DP Putra; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 13 No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was determine the cantaloupe farm production, farm income cantaloupe, and cantaloupe farming efficiency in the Village of Demung District of Besuki. The hypothesis of this study is the production of a cantaloupe farm in the village of Demung high, cantaloupe farmer’s income in the village of Demung profitable, cantaloupe farm in the village of Demung efficient. The method used is descriptive method and survey. Descriptive method that is a picture or painting in a systematic, factual and accurate about the facts–facts as well as the relationship between the phenomena investigated. Survey method is to sampel determine the existing field and gave questionnaire to abtain information needed. The Population in this study there are 43 people who perform farm cantaloupe. And the sample is 20 cantaloupe farmers who farm in the village of Demung District of Besuki. The result showed that higher farm production, where the farm production cantaloupe reach averages 9.730 kg.. Cantaloupe farm income benefit, where in the farm income cantaloupe reach avareges Rp. 5.533.973. Cantaloupe farm in the Village of Demung efficient so deserves to be continued farming, where the averages level cantaloupe farming efficiency is 2,84. Based on the result of research conducted by researchers is the suggestion of farmers to continue farming with more developed because farming cantaloupe has a high prospect and try to cooperate with government agencies in order to provide new innovations, and the government should better supervise the issue price fluctuations cantaloupe so farmers can be assured in obtaining results from farming.
ANALISIS POLA KEMITRAAN PEMBENIHAN JAGUNG PT BISI INTERNATIONAL Tbk DENGAN PETANI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN SITUBONDO Achmad Hafid; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 17 No 1 (2019): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v17i1.884

Abstract

Peluang untuk meningkatkan produksi jagung dapat dilakukan melalui perluasan area budidaya dan peningkatan produktivitas. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah kebutuhan untuk meningkatkan atau meningkatkan varietas unggul. Peningkatan vaarietas tanaman jagung dapat dicapai melalui program pemuliaan tanaman yang bertujuan untuk membentuk kultivar unggul, baik kultivar bebas dan hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik dari varietas jagung jarak bebas. Secara umum, varietas hibrida lebih seragam dan mampu menghasilkan hasil 15-20% lebih tinggi dari varietas bebas. Pembenihan jagung hibrida adalah salah satu solusi dalam meningkatkan produktivitas jagung. Benih jagung hibrida berpotensi memiliki hasil tinggi, umumnya lebih tahan terhadap penyakit, lebih responsif terhadap pemupukan, tanam dan tongkol lebih seragam. Sistem kemitraan yang dijalankan antara PT Bisi International Tbk dan petani jagung hibrida adalah sistem kemitraan dengan pola inti-plasma. Kemitraan ini berfokus pada prinsip saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan dengan tujuan meningkatkan pendapatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan mitra bisnis jagung PT Bisi International Tbk di Kabupaten Situbondo adalah variabel biaya produksi, umur petani, pendidikan petani, luas lahan, dan pengalaman bermitra
PEMETAAN POTENSI KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SITUBONDO Dwi Hana Pujiningtyas; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 16 No 01 (2018): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Situbondo yang sebagian besar didominasi oleh sektor pertanian khususnya pada subsektor tanaman pangan, maka harus dilakukan pengembangan pada masing-masing komoditas tanaman pangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik potensi tanaman pangan di Kabupaten Situbondo berdasarkan aspek luas lahan, produksi dan produktivitas dari tahun 2011-2015, untuk mengetahui basis produksi tanaman pangan pada tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Situbondo dan untuk mengetahui komoditas tanaman pangan yang dapat diprioritaskan untuk dikembangkan pada tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Situbondo. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif, analisa Location Quotient (LQ) dan analisa statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Situbondo merupakan basis produksi untuk semua komoditas tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik potensi tanaman pangan di Kabupaten Situbondo dari tahun 2011-2015 selalu mengalami fluktuatif. Basis produksi tanaman pangan pada setiap kecamatan di Kabupaten Situbondo berdeda-beda sesuai dengan usahatani yang dijalankan oleh para petani di setiap kecamatan. Komoditas tanaman pangan dapat dikatakan basis apabila nilai LQ dari hasil produksi lebih dari satu. Semua komoditas tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten Situbondo memang dapat di prioritaskan. Namun tidak semua komoditas tanaman pangan dapat diprioritaskan pada tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Situbondo. Komoditas tanaman pangan dapat diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan jenis dan kondisi lahan pada tiap-tiap kecamatan di KabupatenSitubondo.
ANALISA EKONOMI USAHATANI PADI DENGAN PESTISIDA ORGANIK URINE SAPI (Studi Kasus di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo) Hendra Ciptadi; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 13 No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aimed to defermine the difference between the revenue and the efficient of cow urine organic pesticides with inorganic pesticides in the village of sopet. Nangger hemlet village distrets sopet jangkar is one of the objects that have a decent area planted with vice by using organic pesticides cow urine and distance with researchers location close enough to the researchers that helps smooth researchers, especially in terms of efficiency an time. The research method used is descriptive method, komparatif, is the systematic description on the facts as well as between fenomina were investigated.Whereas the comparative method is atype of research that is used to compare a variable between different subjects to the test on the presence or absence hepotesa the difference between the variable being examined. Determination of the respondents in the cencus done by takeing the data 23 heads of familly farming rice with organic pesticides cow urine and determination of respondent was conducted by randomly retrieving data 23 heads of rice farming families with inorganic pesticides. Method of data collection is done through observation, cencus and koisoner. With additional types of data in the study of which uses primary and secondary. Hipotesa testing data analysis techaves first by calculating the difference of rice and farm income hypotesis to the two to determine the efficiency of rice farming. The result of the first hypotesa revenves rice farming with cow urine organic pesticides nothing difference in carning after pesticides “ T ” with pesticides inorganic and second yield hepotesa, both are equally efficiency than inorganic pesticides.
ANALISA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CENGKEH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA ( Desa Takatunga, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur) Kornelis Dolo; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 13 No 1 (2015): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Annual plants are plants that can produce more than one year. Of the various types of annual plants there are several types of plants that are not directly productive. The selection of commodities that will be developed in an area that is supposed to have a competitive advantage, making it profitable and sustainable. In the era of free trade, all agricultural commodities can be freely traded between regions, and even countries. The consequences of free trade is the only commodity that has a competitive advantage are able to compete. The purpose of this study was (1) Knowing how much production, farmers' income, the efficiency of farming cloves. (2) To determine the contribution of family income of farmers from farming cloves, and determine the level of family income distribution of farming clove farmers. and (3) Knowing the value of the feasibility of annual crops cultivated farming. The assessment was conducted using survey / interviews using a structured questionnaire simple. interview done in Takatunga Village, District of South Golewa with a total sample of 30 respondents who specified intentionally (purposive sampling). To obtain the desired goal analysis indicator used is the analysis of production, income and farm efficiency cloves (Syzigium aromaticum) and its contribution to the family income. Clove production of 30 respondents in the village Takatunga is Rp 1,647,969,200 with an average production of USD 5.49323 million . This shows that production Takatunga profitable farming village cloves . Takatunga village clove farm income is $ 1,576,631,200 with a total average income of Rp 3,115,298 cloves . This shows that farming village clove Takatunga very profitable . Clove farming in rural sub-district Takatunga South Golewa very efficient . With a ratio of R / C = 23.09 . Clove farm income contribution to total household income is relatively high at 85.31 % of the total household income .
PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMBELIAN RENGGINANG BINTANG KEJORA DI UD. HARIS DESA GELUNG KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO Firdatul Hasanah; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 19 No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v19i2.1268

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui minat beli konsumen dalam pembelian rengginang dan mengetahui faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen rengginang pada UD. Haris Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Penelitian dilakukan pada selama 3 bulan (Februari-Juni 2021). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli rengginang di UD. Haris pada saat penelitian berlangsung berjumlah rata-rata perhari sebanyak 15 orang, jadi populasinya adalah sebanyak 450 konsumen selama 1 bulan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan pengambilan secara acak (simple random sampling) dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak berdasarkan pada perhitungan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 82 konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat beli konsumen berada pada kategori sangat tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen rengginang pada UD. Haris adalah kualitas dan pelayanan, sedangkan harga dan psikologis tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
HARAPAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM ERA GLOBALISASI Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 10 No 1 (2012): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Pertanian menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan dewasa ini, salah satu alasan yang mendasar adalah harus ada upaya untuk mengatasi krisis pangan global yang akan terjadi di abad 21 ini, selain alasan tersebut diatas, alasan lain yang tidak terbantahkan juga adalah bahwa pertanian masih menjadi tumpuan umat manusia dalam menyerap tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan masyarakat dan juga yang akan menunjang daya beli bagi produk di sektor lain.
STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI LABU KUNING ANTARA PETANI YANG BERMITRA DAN NON MITRA DI KABUPATEN SITUBONDO Kinsai Kinsai; Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 18 No 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v18i2.894

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis perbedaan produksi dan perbedaan pendapatan serta efisiensi usahatani labu kuning antara petani yang bermitra dan non mitra di Kabupaten Situbondo. Penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling yang dipilih berdasarkan tujuan tertentu yang dipandang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode Slovin dalam penelitian digunakan untuk menentukan jumlah sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 sampel terdiri dari 18 usahatani labu kuning sistem kemitraan dan 25 usahatani sistem non kemitraan. Hasil dari penelitian ini adalah : total produksi usahatani labu kuning sistem kemitraan adalah sebanyak 270.720 kg per periode tanam sedangkan sistem non kemitraan adalah sebanyak 11.600 kg per periode tanam dan total pendapatan usahatani labu kuning sistem kemitraan sebesar Rp. 514.053.839 dan non kemitraan sebesar Rp. 27.187.000 dan efisiensi sistem kemitraan sebesar 3,42 dan non kemitraan sebesar 3,94. Hasil uji beda tingkat produksi diperoleh t hitung > t tabel dan tingkat pendapatan diperoleh t hitung > t tabel serta tingkat efisiensi diperoleh t hitung < t tabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan produksi dan perbedaan pendapatan serta perbedaan efisiensi usahatani labu kuning antara sistem kemitraan dan non kemitraan.
KAJIAN PENGELOLAAN POTENSI SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS), UNTUK PENENTUAN PROYEK PERTANIAN DI KABUPATEN NGADA, NUSA TENGGARA TIMUR Yohanes Nangameka
AGRIBIOS Vol 10 No 2 (2012): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi khususnya pembangunan pertanian, air merupakan unsur utama. Mempersiapkan proyek pertanian bukan hanya sekedar menyangkut aspek perencanaannya saja, tetapi harus mulai dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan pembangunan proyek pertanian, pemilihan daerah prioritas untuk inventasi, perencanaan kebijakan yang efektif dan pemobilisasian sumberdaya, serta menggali tingkat partisipasi dari masyarakat yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam proyek pertanian tersebut. Dalam siklus suatu proyek pertanian akan diawali dengan tahap identifikasi potensi, identifikasi permasalahan, identifikasi sumber daya, termasuk sumber daya air yang ada dalam suatu daerah. Adapun permasalahan penelitian tahun pertama adalah sebagai berikut : Apakah pontensi sumberdaya air di DAS Waemokel, DAS Zaa dan DAS Aesesa di Kebupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur masih dapat dikembangkan untuk proyek pertanian?. Bagaimana membuat persiapan perencanaan dan bagaimana persiapan perencanaan penataan wilayah yang mempunyai potensi ekonomi tinggi di ketiga DAS tersebut Dari analisa dan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut ; Sumber air yang masih dapat di manfaatkan untuk pengairan untuk DAS Wae Mokel adalah bendungan Mok dengan memnfaatkan sungai Wae Nimbar berdebit 3.647 liter / detik dan potensial areal sawah seluas 700 ha, embung irigaisi Tiwu Loa dengan memanfaatkan kali Tiwu Loe berdebit 657 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 200 ha, waduk mini Ngulu Kedha memanfaatkan sungai Wai Mapar dengan debit 10.337 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 1.800 ha, dan bendungan Rada Fae – Keli Gejo memanfaatkan sungai Wae Mokel dengan debit 12.319 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 20 ha. Total Sumber air yang dapat dimanfaatkan dari DAS Wae Mokel adalah sebanyak 4 lokasi dengan debit air seluruhnya sebesar 12.319 liter / detik dan areal sawah potensial 2.720 ha. Sumber air yang masih dapat di manfaatkan untuk pengairan untuk DAS Za’a adalah bendungan Wae Beli – Molu Geze dengan memanfaatkan kali Wae Beli berdebit 387 liter / detik dan potensial areal sawah seluas 50 ha, embung irigaisi Poma Mana dengan memanfaatkan kali Wae Beli berdebit 387 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 38 ha, bendungan Roba Ghubu memanfaatkan kali Were dengan debit 103 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 65 ha. Total Sumber air yang dapat dimanfaatkan dari DAS Za’a adalah sebanyak 3 lokasi dengan debit air seluruhnya sebesar 489 liter / detik dan areal sawah potensial 103 ha. Sumber air yang masih dapat di manfaatkan untuk pengairan untuk DAS Aesesa adalah bendungan Soa Futi dengan memanfaatkan kali Wae Wae Woki/Ogi berdebit 1.229 liter / detik dan potensial areal sawah seluas 900 ha, embung irigaisi Leko Kisa dengan memanfaatkan kali Wae Bhogi berdebit 12 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 50 ha, situ Eko Sapa memanfaatkan kali Wae Bhogi dan Wae Biku dengan debit 167 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 200 ha, waduk mini Wae Teko (Kuru Bhoko) memanfaatkan sungai Wula Bhara dengan debit 3.367 liter / detik dan potensial areal persawahan seluas 1.760 ha. Total sumber air yang dapat dimanfaatkan dari DAS Aesesa adalah sebanyak 4 lokasi dengan debit air seluruhnya sebesar 4.775 liter / detik dan areal sawah potensial 2.910 ha.
STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN CACING TANAH (LUMBRICUS) DI CV. BIRU LANGIT (STUDI KASUS DI DESA MANGARAN KECAMATAN MANGARAN KABUPATEN SITUBONDO) Yohanes Nangameka; Ahmad Nasar
AGRIBIOS Vol 20 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i1.1637

Abstract

Cacing tanah selama ini yang dipresepsikan oleh masyarakat hanya sebagai hewan penggembur tanah dan untuk dijadikan umpang pancing, ternyata bisa dijadikan lahan bisnis. Cacing ini mudah untuk dikembangbiakkan, pemberian makan dan dalam hal perawatan (maintenance). CV. Biru Langit merupakan salah satu usaha dalam negri yang bergerak di bidang peternakan budidaya cacing tanah (Lumbricus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran usaha budidaya cacing tanah dan menganalisa strategi pengembangan dan peningkatan daya saing pada usaha ternak budidaya cacing tanah di CV Biru Langit. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di CV. Biru Langit. Data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan marketing mix dan analisa SWOT. Strategi Pengembangan peternakan cacing tanah dengan menggunakan seluruh kekuatan dan peluang yang ada yaitu peternak mempertahankan harga jual produk yang bersaing dan mempertahankan kualitas produk serta pelayanan yang baik kepada konsumen.