Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS ZUMBA DAN BELLY DANCE TERHADAP VO2MAX, INDEKS MASSA TUBUH, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH Hasan, Muhamad Fahmi; Ramania, Nia Sri; Bahri, Samsul
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.983 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.1.4

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh zumba dan belly dance terhadap VO2max, Indeks Massa Tubuh, dan Persentase Lemak Tubuh. Populasi dalam penelitian ini adalah member aktif S Fitness Center Bandung, dengan total sampel 14 orang yang terbagi menjadi dua kelompok, 7 orang untuk kelompok zumba dan 7 orang untuk kelompok belly dance. Desain penelitian menggunakan One Group Prestest-Postest Design. Satu kelompok menggunakan eksperimen latihan zumba dan satu kelompok lain menggunakan eksperimen latihan belly dance. Penelitian dilakukan selama 12 minggu, dengan tiga kali latihan dalam seminggu. Data yang diolah pada penelitian ini adalah data pretest dan post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dari program penelitian yang telah dilaksanakan. Dari data yang telah diolah menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kelompok zumba dan belly dance terhadap VO2max VO2max (p < 0.05), untuk indeks massa tubuh pun terjadi penurunan yang signifikan baik di kelompok zumba dan belly dance VO2max (p < 0.05), dan terjadi penurunan juga pada persentase lemak tubuh untuk kelompok zumba dan belly dance VO2max (p < 0.05). Penulis menyimpulkan bahwa zumba dan belly dapat dijadikan metode latihan inti maupun selingan untuk meningkatkan VO2max, dan memperbaiki Indeks Massa Tubuh serta Persentase Lemak Tubuh.
INTENSITAS AKTIFITAS FISIK TERHADAP RESIKO KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA KELOMPOK USIA 40- 70 TAHUN ramania, nia sri; pramana, yoga; apriantono, tommy; Karim, Doddy Abdul
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.822 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.1.3

Abstract

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diketahui aktifitas fisik dapat mencegah terjadinya osteoporosis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisikterhadap resiko kejadian osteoporosis pada kelompok usia 40-70 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen terdiri dari 120 responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang aktif melakukan aktifitas fisik intensitas tinggi dan kelompok yang aktif melakukan aktifitas fisik intensitas rendah. Pengukuran aktifitas fisik menggunakan kuesioner short International Physical Activity (IPAQ), Analisis data: Menggunakan SPSS versi 17 dengan level signifikansi 0.05 untuk menentukan hubungan antara variable pada tes korelasi dan hasil momen pearson.Hasil:Terdapat pengaruh aktifitas fisik intensitas tinggi dengan kejadian osteoporosis Kesimpulan:Aktifitas fisik intensitas tinggi memiliki resiko kejadian osteoporosis yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang aktifmelakukan aktifitas fisik intensitas rendah.
PENGARUH ZUMBA TERHADAP VO2MAX, INDEKS MASSA TUBUH, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH Hasan, Muhamad Fahmi; Ramania, Nia Sri; Bahri, Samsul
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.318 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.2.3

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh zumba terhadap VO2max, Indeks Massa Tubuh, dan Persentase Lemak Tubuh. Populasi dalam penelitian ini adalah member aktif S Fitness Center Bandung, dengan total sampel 10 untuk kelompok zumba. Desain penelitian menggunakan One Group Prestest-Postest Design. Satu kelompok menggunakan eksperimen latihan zumba, penelitian dilakukan selama 12 minggu, dengan tiga kali latihan dalam seminggu. Data yang diolah pada penelitian ini adalah data pre-test dan post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dari program penelitian yang telah dilaksanakan. Dari data yang telah diolah menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap VO2max (p < 0.05), untuk indeks massa tubuh pun terjadi penurunan yang signifikan (p < 0.05), dan terjadi penurunan juga pada persentase lemak tubuh (p < 0.05). Penulis menyimpulkan bahwa zumba dapat dijadikan metode latihan inti maupun selingan untuk meningkatkan VO2max, dan memperbaiki Indeks Massa Tubuh serta Persentase Lemak Tubuh.
The Analysis of Physical Acitivity and Physical Fitness Level of Lecturers and Employees of ITB in 2018 Ramania, Nia Sri; Apriantono, Tommy; Syafriani, Rini; Kusnaedi, K
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 5, No 2 (2020): Improving Physical Education to Promote Healthy Growth
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.712 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v5i2.26738

Abstract

The level of fitness is a vital aspect that plays an important role in measuring the risk of disease or a person's productivity level. Therefore, this study was aimed at determining and analysing the profile of physical activity and the level of fitness of lecturers and employees in ITB environment. The samples were 219 lecturers and staffs of ITB (110 males and 109 females) who were in 45 - 60 years age range (height 159.7 ± 8.1 cm, body weight 65.0 ± 12.5 kg, BMI 25.5 ± 4.3).  All participants completed series of tests such as the VO2max test with the Rockport test method, anthropometric testing, and filling out a physical activity questionnaire using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) method. The results of this study explained that, of the 219 subjects in this study, most of the subjects had the endomorph type. The VO2max test showed that 49% of the subjects were in the good VO2max category, which was in the range of 31 ml / kg / min to 40 ml / kg / min. Meanwhile, the IPAQ measurement showed that 41% of the total subjects had a low habit of physical activity. This study revealed quantitatively that low physical activity had a high risk of causing obesity and overweight on a person. On the other hand, this study showed that 24% of the total subjects who did a high intensity activity (exercise, etc.) were in the above average VO2max level compared to other subjects. In the end, this research wants to encourage every academic community or other employees to balance the work time with resting patterns, nutrition, and doing regular exercise.
ANALISIS EFEKTIVITAS ZUMBA DAN BELLY DANCE TERHADAP VO2MAX, INDEKS MASSA TUBUH, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH Muhamad Fahmi Hasan; Nia Sri Ramania; Samsul Bahri
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.1.4

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh zumba dan belly dance terhadap VO2max, Indeks Massa Tubuh, dan Persentase Lemak Tubuh. Populasi dalam penelitian ini adalah member aktif S Fitness Center Bandung, dengan total sampel 14 orang yang terbagi menjadi dua kelompok, 7 orang untuk kelompok zumba dan 7 orang untuk kelompok belly dance. Desain penelitian menggunakan One Group Prestest-Postest Design. Satu kelompok menggunakan eksperimen latihan zumba dan satu kelompok lain menggunakan eksperimen latihan belly dance. Penelitian dilakukan selama 12 minggu, dengan tiga kali latihan dalam seminggu. Data yang diolah pada penelitian ini adalah data pretest dan post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dari program penelitian yang telah dilaksanakan. Dari data yang telah diolah menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kelompok zumba dan belly dance terhadap VO2max VO2max (p < 0.05), untuk indeks massa tubuh pun terjadi penurunan yang signifikan baik di kelompok zumba dan belly dance VO2max (p < 0.05), dan terjadi penurunan juga pada persentase lemak tubuh untuk kelompok zumba dan belly dance VO2max (p < 0.05). Penulis menyimpulkan bahwa zumba dan belly dapat dijadikan metode latihan inti maupun selingan untuk meningkatkan VO2max, dan memperbaiki Indeks Massa Tubuh serta Persentase Lemak Tubuh.
PENGARUH ZUMBA TERHADAP VO2MAX, INDEKS MASSA TUBUH, DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH Muhamad Fahmi Hasan; Nia Sri Ramania; Samsul Bahri
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2017.2.2.3

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang diberikan oleh zumba terhadap VO2max, Indeks Massa Tubuh, dan Persentase Lemak Tubuh. Populasi dalam penelitian ini adalah member aktif S Fitness Center Bandung, dengan total sampel 10 untuk kelompok zumba. Desain penelitian menggunakan One Group Prestest-Postest Design. Satu kelompok menggunakan eksperimen latihan zumba, penelitian dilakukan selama 12 minggu, dengan tiga kali latihan dalam seminggu. Data yang diolah pada penelitian ini adalah data pre-test dan post-test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan dari program penelitian yang telah dilaksanakan. Dari data yang telah diolah menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap VO2max (p < 0.05), untuk indeks massa tubuh pun terjadi penurunan yang signifikan (p < 0.05), dan terjadi penurunan juga pada persentase lemak tubuh (p < 0.05). Penulis menyimpulkan bahwa zumba dapat dijadikan metode latihan inti maupun selingan untuk meningkatkan VO2max, dan memperbaiki Indeks Massa Tubuh serta Persentase Lemak Tubuh.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Stres dan Kecemasan pada Day Traders Indonesia Depi Purnama; Kusnaedi; Nia Sri Ramania
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jskk.2023.8.1.4

Abstract

Since the COVID-19 pandemic, public interest in day trading on the stock exchange has increased significantly. Day trading promises early profits and the opportunities of it everyday. Unfortunately, this scope has the potential to increase sedentary behavior and mental health disorders associated with stress and anxiety. To deal with those risks, as known that physical activity is a protective factor for the prevention and management of health problems due to sedentary activity. Physical activity is also beneficial for mental health and general well-being. The purpose of this study is to analyze the level of physical activity, the level of stress and anxiety, and the correlation between physical activity and stress and anxiety levels among day traders in Indonesia. Correlational analysis with cross-sectional design has been used as research method this study. The International Physical Activity Questionnaire – Short Form (IPAQ-SF) and Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21) instruments were used as data collection tools which were distributed online to the trader community in Indonesia (n = 392). Statistical test results with Rank Spearman showed a significance value between physical activity and stress level of 0.000 (p<0.05), and between physical activity and anxiety level of 0.000 (p<0.05), this result indicating the correlation between physical activity and stress and anxiety levels. The subjects who have a low level of physical activity are as many as 33.67%, moderate physical activity 40.56%, and high physical activity 25.77%. Most of the subjects had a normal stress level of 68.62%. By the same token, the level of anxiety, the average has a normal anxiety level of 51.28%. The subjects with high levels of physical activity had lower levels of stress and anxiety, and the subjects with screen time duration of ≥ 4 hours had more severe levels of stress and anxiety. From these research findings, the recommendation of maximum duration of screen time trading is only 4 hours per day, and it is recommended for traders to perform physical activities such as stretching during day trading activities.