Claim Missing Document
Check
Articles

METODE PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DALAM PERSPEKTIF HADITS NABAWI Ali Maulida; Didin Hafidhuddin MS; Ulil Amri Syafri; Abas Mansur Tamam
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.862 KB) | DOI: 10.30868/ei.v9i01.681

Abstract

Korupsi telah menjadi penyakit akut dan merajalela dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Korupsi juga memiliki efek kerusakan luar biasa, bahkan dapat menghancurkan suatu bangsa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis riset pustaka (library research), datanya bersumber dari literatur terkait dan relevan dengan metode pendidikan antikorupsi dalam perspektif hadis nabawi.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Rasulullah SAW telah mengajarkan syariah Islam dengan berbagai metode terbaik yang mengantarkan umatnya kepada pemahaman yang sempurna, termasuk pesan-pesan Pendidikan Antikorupsi. 2). Beberapa metode Pendidikan Antikorupsi yang terkandung dalam hadits nabawi di antaranya: metode keteladanan (al-qudwah), metode bimbingan dan nasihat (al-taujīh wa al-mau’izhah), metode motivasi dan ancaman (al-targhīb wa al-tarhīb), metode dialog dan tanya jawab, dan metode perumpamaan (tamtsil atau metafora).
PENGEMBANGAN PROGRAM DAKWAH ROHANI ISLAM MENURUT SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS TINGKAT SMA/SEDERAJAT (Studi Kasus MAN 2 Kota Bogor) Masyithoh Masyithoh; Abas Mansur Tamam; Wido Supraha
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 01 (2020): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v9i01.651

Abstract

Remaja saat ini tengah mengalami pola hidup yang permissive (serba boleh), maka derdampak pada kebebasan remaja dalam memilih pergaulan. Banyak sisi negatif dari hal ini, yaitu ikhtilat, premanisme, narkoba, westernisasi. Sehingga sekarang ini  banyak berlangsung kejadian-kejadian tindak kenakalan remaja. Bermacam-macam perbuatan negatif  yang menyimpang dilakukan oleh remaja dan mereka mengira hal  yang dilakukan adalah hal yang wajar dan  biasa-biasa saja, bahkan ada yang menganggapnya sebagai sesuatu kebanggaan. Padahal, masyarakat beranggapan perilaku tersebut sebagai suatu sikap yang amat memprihatinkan bagi kalangan remaja di Indonesia.Fokus masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam tingkat SMA/Sederajat. Pengembangan program ini difokuskan pada pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang dakwah pada remaja. dan program kegiatan rohis (Sun Three) di MAN 2 Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (libraby reseach) serta dipadukan dengan penelitian lapangan (field research).Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan program dakwah rohani Islam yang dapat menjadi acuan di setiap SMA/Sederajat dalam melaksanakan kegiatan rohani Islam. Program-program ini terukur atas kecemasan Syed Muhammad Naquib al-Attas mengenai berkurangnya adab pada remaja, westernisasi, hingga krisis identitas. Sehingga peneliti menjadikan MAN 2 Bogor sebagai standar tersusunnya pengembangan program ini.
Layanan Bimbingan Pra-Nikah di Sekolah: Studi Komparasi Kebutuhan dan Harapan Remaja Zaenal Mustaqim; Abas Mansur Tamam; Imas Kania Rahman
TADBIR MUWAHHID Vol. 5 No. 1 (2021): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v5i1.3648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kebutuhan dan harapan remaja laki-laki dan perempuan akan layanan bimbingan pra-nikah sebelum menuju jenjang pernikahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparasi. Pengumpulan data dilakukan pada 99 mahasiswa Universitas Djuanda. Hasil analisis data menemukan bahwa layanan bimbingan pra-nikah sangat dibutuhkan dan para remaja berharap bimbingan pra-nikah ini dapat dimasukkan kedalam kurikulum dan menjadi layanan khusus pada program BK di sekolah. Penelitian ini juga menghasilkan termuan bahwa tidak terdapat perbedaan kebutuhan dan harapan remaja laki-laki dan perempuan akan layanan bimbingan pra-nikah sebelum menuju jenjang pernikahan. Hal ini berdasarkan hasil uji t dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai sig. 0,878, dan nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima, dan H1 ditolak. Hal ini dapat dijadikan dasar dalam pengembangan  program layanan BK di sekolah.
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN PERTANIAN DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM AGRIBISNIS Ahmad Sirojudin; Abas Mansur Tamam; Maemunah Sa'diyah
Fikrah : Journal of Islamic Education Fikrah: Journal of Islamic Education, Vol. 3 No.1 June 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.683 KB) | DOI: 10.32832/fikrah.v3i1.430

Abstract

Pendidikan yang berorientasi ke perkotaan telah menyebabkan terlantarnya lahan-lahan pertanian di desa dan menjadi faktor pendorong atas tingginya laju urbanisasi. Pesantren Al-Ittifaq merupakan sebuah lembaga pendidikan yang cukup berhasil dalam melakukan pendidikan pertanian sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat Desa Alamendah melalui kegiatan agribisnisnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Studi terhadap kurikulum Agribisnis Pesantren Al-Ittifaq bertujuan untuk menggambarkan suatu model kurikulum bagi pendidikan yang berkarakter pedesaan. Sehingga melalui penerapan kurikulum agribisnis yang dijalankan Al-Ittifaq diharapkan dapat memberikan suatu model pendidikan yang terbukti berhasil menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu mengelola pertanian di pedesaan dan menurunkan laju urbanisasi.
KONSEP EVALUASI PENDIDIKAN MENURUT IMAM AN-NAWAWI DALAM KITAB AL-MINHAJ SYARAH SHAHIH MUSLIM Wardi Suwandi; Abas Mansur Tamam; Wido Supraha
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2021): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v4i01.606

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep evaluasi pendidikan menurut Imam an-Nawawi dalam kitab al-Minhaj Syarah Shahih Muslim. Pendekatan yang dilakukan adalah studi riset kepustakaan (Library Riset) dengan bahasan pokok dari data primer maupun sekunder. Imam an-Nawawi mengemukakan secara langsung pendapat mazhab-mazhab dan para ulama dan mengumpulkan pendapat yang paling kuat sesuai dengan hasil akhir ijtihadnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep evaluasi pendidikan dapat dilihat dari keseluruhan dan klasifikasi materi hadits Imam Muslim pada kitab al-Minhaj yang menjadi pondasi evaluasi kurikulum pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai iman, Islam, ihsan, ilmu dan adab. Konsep evaluasi harus di susun dan disesuaikan pada tiap tema dan kompetensi dasar dan dilaksanakan secara variatif dan berkelanjutan untuk menghimpun tercapainya tiga ranah penilaian yaitu afektif, kognitif dan psikomotor.
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PERIODE MADINAH PERPEKTIF AL MUBARAKFURI Iqbal Asid Maududin; Abas Tamam Mansur; Wido Supraha
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2021): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v4i01.1059

Abstract

Permasalahan lembaga pendidikan seperti hubungan lembaga yang tidak rukun dengan masyarakat sekitar, ekonomi lembaga yang kurang stabil, dan lainnya kerap dijumpai pada saat ini karena kurang baiknya manajemen lembaga pendidikan islam. ilmu manajemen yang dapat digali dan  ditelaah adalah pemikiran al-Mubarakfuri dalam karya beliau al-Rahiq al-Makhtum. Maka tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk  menganalisis manajemen pendidikan islam perpektif al-Mubarakfuri dalam kitab al-Rahiqu al-Makhtum. Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif studi pustaka. Yaitu penulis menganalisis kitab al-Rahiq al-Makhtum dari sisi manajemen pendidikannya. Analisis peneliti akan di fokuskan pada periode Madinah. Setelah menganalisis dan mengklasifikasi konsep manajemen pendidikan islam pada periode Madinah, peneliti kemudian mengumpulkan teori dan informasi lainnya dari berbagai sumber yang berhubungan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ditemukan ada enam konsep manajemen pendidikan pada periode Madinah, yaitu: a) menentukan lokasi sebagai pusat pendidikan, b) membangun masjid, c) membangun persaudaraan islam (Ukhuwah Islamiyah), d) membangun kerukunan dengan warga sekitar, e) musyawarah, dan f) membangun dan memperkuat ekonomi umat. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya Enam konsep manajemen pendidikan islam periode madinah perspektif al-Mubarakfuri dalam al-Rahiq al-Makhtum. Keenam konsep manajemen ini dapat menjadi panduan dan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh sekolah atau lembaga pendidikan islam
KOMPETENSI IMAN DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS X SMA Saepul Japar Sidik; Abas Mansur Tamam; Hasbi Indra
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Univ. Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tek.pend.v10i1.3999

Abstract

Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tertulis bahwa iman menjadi salah satu capaiannya. Akan tetapi, dalam prakteknya masih ada kesenjangan antara tujuan pendidikan nasional dengan kurikulum nasional dan kurikulum nasional dengan bahan ajarnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap kompetensi iman di dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan teori paradigma al-Qur’an yang digagas oleh Kuntowijoyo. Teori menghendeki suatu konstruksi pengetahuan yang memungkinkan kita memahami realitas sebagaimana al-Qur’an memahaminya. Hipotesi penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi iman dalam kurikulmu nasional terbilang belum ideal (komprehensif).
Pendidikan Jihad Menurut Imam Bukhari (Studi Naskah Hadits-Hadits Kitab al Jihad Dalam Shahih Bukhari) Anung Al-Hamat; Endin Mujahidin; Abas Mansur Tamam; Didin Hafidhuddin
TA`DIBUNA Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.15 KB) | DOI: 10.32832/tadibuna.v5i2.588

Abstract

Waktu-waktu efektif belajar menurut para ulama dan santri Rachmat Rachmat; Endin Mujahidin; Abas Mansur Tamam; Akhmad Alim
TA`DIBUNA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i1.6011

Abstract

The purpose of this study was to determine the effective times in the learning process. Through this study, researchers have come to a conclusion that in general there are certain times that are very suitable and primarily used in learning time. Saw., Then refined with field research by examining the use of study time in Islamic boarding schools. From the results of this study showing that in general, the most effective time to study is in the morning, because in general it is a fresh time, so morning is the most productive time to do anything, including learning process. This conclusion is in line with the opinion of the scholars. Furthermore, in detail each time has the most suitable activity from each learning process; Sahur time and evening time are more suitable for memorizing; while the night time is more suitable for repeating and analyzing; and the time of day is more suitable for writing and copying knowledge. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu-waktu efektif dalam proses belajar. Melalui kajian ini peneliti telah sampai pada sebuah kesimpulan bahwa secara umum ada waktu-waktu tertentu yang sangat cocok dan utama digunakan dalam waktu belajar. Saw.. Kemudian dilengkapi dengan penelitian lapangan dengan meneliti penggunaan waktu belajar di Pondok Pesantren. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, waktu yang paling efektif untuk belajar adalah waktu pagi, karena memang secara umum ia merupakan waktu segar, maka pagi merupakan waktu paling produktif untuk mengerjakan apa saja, termasuk proses belajar. Kesimpulan ini sejalan dengan pendapat para ulama. Selanjutnya, secara rinci setiap waktu mempunyai aktivitas yang paling cocok dari masing-masing proses belajar; waktu Sahur dan waktu sore lebih cocok untuk menghafal; sedangkan waktu malam lebih cocok untuk mengulang dan menganalisis; dan waktu siang lebih cocok untuk menulis dan menyalin ilmu.
Metode Efektif Menghafal Al-Qur'an Bagi Pegawai Mochamad Sumpena; Abas Mansur Tamam; Imas Kania Rahman
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v14i1.4016

Abstract

Many Muslims want to memorize the Qur'an, but with a dense activity, making it difficult for them to memorize the Qur'an. Therefore, a particular method is required for people who are busy working in memorizing the Qur'an. This research aims to explore effective methods in memorizing the Qur'an according to Imam Jalaluddin As Suyuthi in the book of Al-Itqan Fi 'Ulumil Quran and dig deeply into the method of memorizing the Qur'an in the Tahfizh Al-Qur'an Institute Jauharul Iman. This study uses the library research approach as well as observation. The results of this study showed that the methods applied by Imam Jalaluddin As-Suyuthi in memorizing the Qur'an are: Halaqah, Talaqqi, and Mu'aradhah.  Meanwhile, the method used in the Institute of Tahsin / Tahfizh Al-Qur'an (LTQ) Jauharul Iman: Methods of reciting the Qur'an before memorization, Wahdah method, Takrir method, Sima'an method with fellow tahfizh friends, and muroja'ah method of a group. From the data that has been collected, it can be formulated that the effective method of memorizing the Qur'an for employees: Methods of reciting the Qur'an before memorization, Wahdah method, Takrir method, Talaqqi method, sima'an method with fellow tahfizh friends by way of mu'aradhah and muroja'ah method of the group.AbstrakBanyak di antara kaum muslim yang ingin menghafal Al-Qur'an, akan tetapi dengan padatnya aktifitas, membuat mereka kesulitan untuk bisa menghafal Al-Qur'an. Untuk itu, diperlukan metode khusus untuk orang yang sibuk bekerja dalam menghafal Al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk menggali metode efektif dalam menghafal Al-Qur'an menurut Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab Al-Itqan Fi ‘Ulumil Quran dan menggali secara mendalam metode menghafal Al-Qur'an di Lembaga Tahfizh Al-Qur'an (LTQ) Jauharul Iman. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi Pustaka sekaligus observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode yang diterapkan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam menghafal Al-Qur'an yaitu: Halaqah,  Talaqqi,  dan Mu'aradhah.  Sedangkan, metode yang digunakan di Lembaga Tahsin/Tahfizh Al-Qur'an (LTQ) Jauharul Iman: Metode memperbanyak membaca Al-Qur'an sebelum menghafal, metode Wahdah, metode Takrir, Metode sima'an dengan sesama teman tahfizh, dan metode muroja'ah kelompok. Dari data-data yang telah dikumpulkan, dapat dirumuskan bahwa metode efektif menghafal Al-Qur'an bagi pegawai: Metode memperbanyak membaca Al-Qur'an sebelum menghafal, metode Wahdah, metode Takrir, metode Talaqqi, metode sima'an dengan sesama teman tahfizh dengan cara mu'aradhah dan metode muroja'ah kelompok.