Ahmad Yusron
universitas muhammadiyah cirebon

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERSEPSI NASABAH TERHADAP IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PELAYANAN FRONT LINER BNI CABANG PEMBANTU PEKALIPAN CIREBON Ahmad Yusron
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 11 No 01 (2017): Volume 11 Nomor 01 Januari-Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v11i01.1435

Abstract

Dalam persaingan yang semakin ketat saat ini, pelayanan dalam bisnis jasa perbankan yang biasa-biasa saja saat ini sudah tidak dapat lagi diharapkan untuk mampu bersaing dalam kancah persaingan global. Diperlukan sebuah konsep pelayanan prima yang mana pelayanan frontliner adalah bagian penting dalam menciptakan persepsi nasabah terhadap perusahaan. Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai salah satu bank milik pemerintah yang memiliki reputasi sangat memperhatikan tenaga-tenaga frontliner dalam membangun persepsi positif nasabah. Rumusan pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana persepsi nasabah BNI cabang pekalipan terhadap kinerja pelayanan bagian front liner. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan secara umum persepsi nasabah terhadap implementasi komunikasi pelayanan adalah sangat baik dengan angka persepsi 4,65. Persepsi nasabah pada aspek komunikasi non verbal, adalah sangat baik dengan angka persepsi 4,52. Terkait hal ini tata rambut front liner merupakan indicator yang paling dipersepsi sangat baik dengan angka persepsi 4,60. Sedangkan tata busana diberi angka persepsi paling rendah yakni 4,39. Persepsi nasabah pada komunikasi verbal, adalah sangat baik dengan angka persepsi 4,76. Terkait hal ini proses komunikasi dan gaya bicara front liner merupakan indicator yang paling dipersepsi sangat baik dengan angka persepsi 4,90. Sedangkan penutupan komunikasi diberi angka persepsi paling rendah yakni 4,40.
ANALISIS DETERMINASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI KELUARGA PADA BURUH MIGRAN DESA MAJASARI KECAMATAN SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU Ahmad Yusron
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 11 No 02 (2017): Volume 11 Nomor 02 Juli-Desember 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v11i02.1440

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten pengerah tenaga kerja ke luar negeri di Provinsi Jawa Barat. Saat ini tercatat 25.521 warga Kabupaten Indramayu bekerja di luar negeri. Dari sekian ribu jumlah warga Kabupaten Indramayu yang bekerja di luar negari 167 di antaranya adalah warga Majasari Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Atas hal ini menimbulkan konsekuensi adanya komunikasi jarak jauh antara buruh migran dan keluarganya. Pertanyaan penelitian adalah bagaimana determinasi teknologi komunikasi yang ada pada masyarakat Desa Majasari Indramayu dan bagaimana karakter komunikasi buruh migran Desa Majasari Indramayu. Metode peneltian yang digunakan adalah metode kulitatif. Hasil penelitian didapatkan pertama dalam komunikasi antara buruh migran dengan keluarganya telah menggunakan teknologi komunikasi yang terkini. Kedua, komunikasi buruh migran dan keluarganya diarahkan sebagai komunikasi keluarga yang bertujuan untuk mengurangi ketidak pastian dan mencegah konflik keluarga.
SENGKETA INFORMASI PUBLIK: PENGAJUAN DAN PENYELESAIANNNYA Ahmad Yusron
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 12 No 01 (2018): Volume 12 Nomor 01 Januari-Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v12i01.1452

Abstract

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45) Pasal 28F menyatakan: setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan dan mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa ihwal masyarakat bebas berkomunikasi merupakan bagian dari konstitusi. Turunan atas kebebasan dan keterbukaan berkomunikasi salah satunya adalah UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Rumusan karya ilmiah ini adalah membahas tentang hal ihwal UU No 14 Tahun 2008 dengan fokus pada pengajuan dan penyelesaian sengketa informasi publik. Adapun tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi mengenai ihwal pengajuan dan penyelesaian sengketa. Metode dalam penulisan adalah menggunakan desk study yakni menggali data informasi dari referensi yang relevan dengan keterbukaan informasi publik. Informasi yang disajikan adalah beberapa beberapa gambaran mengenai alur pengajuan dan penyelesaian sengketa informasi publik.
PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANSIASI TERHADAP PENYELENGGRAAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH (STUDI DESKRIPTIF PADA DESA CIRUKEUM KECAMATAN GARAWANGI KABUPATEN KUNINGAN) Ahmad Yusron; Pahing Pahing
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 14 No 02 (2020): Volume 14 No 02 Juli-Desember 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v14i02.1626

Abstract

Desa merupakan pusat pembangunan di Indonesia hal ini ditandai dengan adanya dana yg besar dalam pembangunan desa. Guna mendapatkan manfaat dari dana desa untuk kesejahteraan masyarakat maka melaksanakan roda pemerintahan desa yang bersih adalah hal mutlak dilakukan. Di lapangan masih ditemukan berita dan informasi penyelewenagan dana desa. Dalam rangka menghentikan penyelewengan dana desa diperlukan kerjasama semua pihak dalam hal ini kepala desa dan perangkatnya. Kerjasama yang baik ditandai dengan adanya iklim komunikasi yang baik antara kepala desa dengan perangkatnya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana iklim komunikasi pada pemerintahan desa Cirukeum kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Bagaimana pengaruh iklim komunikasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang bersih di desa Cirukeum Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian adalah bahwa iklim komunikasi dalam kegiatan di pemerintahan Desa Cirukeum menunjukkan iklim yang baik. Hal ini ditandai dengan rerata skor 4,24. Penyelenggaran pemerintah yang bersih pada Desa Cirukeum dinyatakan baik. Hal ini ditandai dengan skor rerata 4,33. Dengan adanya iklim komunikasi dalam kegiatan pemerintahan yang positif maka memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang bersih. Berdasarkan uji statistik yang mengukur pengaruh ikim komunikasi dan penyelenggraan pemerintahan yang bersih didapatkan hasil 0,554. Hal ini berarti bahwa iklim komunikasi memiliki pengaruh sebesar 55,4% terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang bersih. The village is the center of development in Indonesia, this is marked by the existence of large funds in village development. In order to benefit from village funds for the welfare of the community, implementing a clean village government wheel is an absolute must. In the field, news and information of misappropriation of village funds were still found. In order to stop the misappropriation of village funds, the cooperation of all parties, in this case, the village head and its apparatus, is required. Good cooperation is marked by a good communication climate between the village head and his apparatus. The formulation of the problem in this study is how the communication climate in the village government of Cirukeum, Garawangi district, Kuningan Regency. How is the influence of communication climate on clean governance in Cirukeum village, Garawangi District, Kuningan Regency. The result of the research is that the climate of communication in the activities of the Cirukeum village government shows a good climate. This is indicated by the mean score of 4.24. Clean government administration in Cirukeum Village is declared good. This is indicated by a mean score of 4.33. With a positive climate of communication in government activities, it has an influence on clean governance. Based on the statistical test that measures the effect of communication climate and clean governance, the result is 0.554. This means that the communication climate has an influence of 55.4% on clean governance.
ANALISIS KOMPARASI KOMPETENSI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTARA PENDATANG DAN PRIBUMI Ahmad Yusron; Desi Yasa Sari
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 15 No 01 (2021): Volume 15 No 01 Januari-Juni 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v15i01.1986

Abstract

Fenomena interaksi antara pendatang dan pribumi adalah fenomena yang dapat ditemui di Blok Walinanggung Kelurahan Tukmudal Kabupaten Cirebon. Fenomena ini bermula dari pengembangan kawasan Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon sebagai pusat Pemerintahan kabupaten Cirebon. Pada mulanya Blok Walinanggung adalah wilayah pencilan Kelurahan Tukmudal yang terletak di perbukitan atau alas. Dengan pengembangan perumahan di Blok Walinanggung maka terjadi interkasi dua budaya yang berbeda. Penelitian ini mengkaji komparasi kompetensi komunikasi lintas budaya antara warga pribumi dan pendatang di di Blok Walinanggung Kelurahan Tukmudal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untung mengukur komparasi menggunakan Uji t. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah Kompetensi komunikasi lintas budaya pribumi warga Blok Walinanggung Tukmudal Sumber Cirebon didapat nilai rata-rata 3,74 yang dapat diartikan baik. Kompetensi komunikasi lintas budaya pendatang didapat nilai rata-rata 3,91 yang dapat diartikan kompetensi komunikasi lintas budaya warga pendatang Blok Walinanggung Tukmudal Sumber Cirebon adalah baik. Rata-rata total kompetensi pendatang dan pribumi adalah 3,82 yang berarti baik. Berdasarkan Uji t yang mengukur perbedaan di dapatkan Sig. (2-tailed) adalah 0,63. Dengan mangambil patokan jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (0,63>0,05) dinyatakan tidak ada perbedaan atau gap kompetensi komunikasi lintas budaya.
RIVALITAS BONEK DAN AREMANIA DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI Ahmad Yusron
SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat dan Komunikasi Vol 15 No 02 (2021): Volume 15 No 02 Juli-Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jsfk.v15i02.2318

Abstract

Supporters are an important part of a football match. It can be said that a supporter is the twelfth player of a football team. The phenomenon of supporters in the world of Indonesian football is the emergence of fanaticism which in the end this fanaticism creates rivalry. This can be seen from the rivalry between Bonek and Aremania. This study aims to find an overview of the rivalry between Bonek and Aremania in perspective communication. The method in this study is a qualitative method with a literature study approach. In this case, the information data is sourced from documentation information, records, and so on.The results obtained in this study are that the support phenomenon is a phenomenon that must occur in the world of football. These supporters have their nicknames. Messages in the rivalry between Persebaya and Arema supporters are dominated by messages that show the hatred of both parties. The second supporting media rivalry generally uses two media, namely conventional media and digital media. The media used to express rivalry have an impact in spreading rivalry between generations and maintaining that rivalry.
Analisis Kinerja Penyelesaian Sengketa Informasi pada Komisi Informasi Daerah Kabupaten Cirebon Ahmad Yusron
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 2 No 1 (2018): DESEMBER
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jike.v2i1.493

Abstract

One important element in public information disclosure is the Information Commission. the information commission has a function in conducting mediation and adjudication. The Cirebon Regency Regional Information Commission is one of the commissions authorized to resolve information disputes in Cirebon Regency. the important thing in carrying out its duties is the Cirebon Regency Regional Information Commission's performance. The performance will be related to human resource competencies. The formulation of research is the competence and performance of the Secretariat and the Regional Information Commission of Cirebon Regency in resolving information disputes. The purpose of the study was to determine the competence and performance of the Secretariat and the Regional Information Commission of Cirebon Regency in resolving information disputes. This study uses a quantitative approach. The research data was taken through a questionnaire with a total sampling method from the secretariat elements and commissioners. The results obtained that human resource competencies secretariat unit and commissioner have very good competence in resolve information disputes. the performance of the secretariat and commissioners based on statistical calculations is stated to be very good.
INTERAKSI SOSIAL PEREMPUAN MUSLIM BERCADAR Ahmad Yusron; Khalasa Shafira; Uun Machsunah; Ida Ri'aeni
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 3 No 2 (2020): JUNI
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.291 KB) | DOI: 10.32534/jike.v3i2.942

Abstract

This study aims to determine the social interaction that occurs in veiledMuslim women in the Ummahat Community with the surrounding environmentand to see how the communication behavior of veiled women interacts with thesurrounding environment.This research uses descriptive qualitative method with the informanttechnique using purposive sampling technique. Data collection techniques carriedout by observation, interviews, and documentation. As for data analysis using theinteractive analysis model of Miles and Hubberman.Keywords: Social Interaction, Communication Behavior, Symbolic InteractionTheory, Veils.
REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN VITAGLOW FAIR&LOVELY Heri Setiawan; Yusuf Sapari; Ahmad Yusron; Dea Angkasa
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek Vol 4 No 01 (2020): DESEMBER
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jike.v4i01.2436

Abstract

The development of the times that makes today's society oriented to only one dimension, namely capitalism. Then from this incident was born a new culture of consumerism. In fact, many unknown ideologies have occurred without us realizing it in the environment around us. This study discusses the meaning in the Vitaglow Fair&Lovely mask advertisement which aims to find out what meaning is contained in the advertisement. In this advertisement, John Fiske's Semiotics research method is used, in which there are three levels, namely the level of reality, the level of representation and the level of ideology. The purpose of this study is to find the meaning in the advertisement with three levels, namely the level of reality, representation and ideology. The results of John Fiske's semiotic analysis in VitaGlow Fair & Lovely advertisements, Vitaglow Fair & Lovely advertisements classify 3 images out of 5 existing images, namely Citra Pigura depicting women as formed creatures. The woman in the advertisement is described as having whiter, smoother, and brighter skin after using the VitaGlow sheet mask. The writer's analysis of Vitaglows Fair & Lovely as a whole shows that women must always look good, but remain confident and rise to face problems. The ideological level analysis in the Vitaglows Fair & Lovely video ad depicts femininity which really represents pure women who are cheerful, fun, cares about themselves and cares for other women. The ideology of consumerism represents the message of capitalism where the three advertisements have motivated women not to feel inferior and dare to change their appearance but still lead the dream to change their appearance and make profits. Keywords: level of reality, level of representation, level of ideology, consumerism
ANALISIS KEPUASAN PENONTON SINETRON IKATAN CINTA DI RCTI Nurul Fateha; Ririn Risnawati; Ahmad Yusron
MASSIVE: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.971 KB) | DOI: 10.35842/massive.v2i1.60

Abstract

Televisi dianggap dapat memuaskan kebutuhan penggunanya dalam menyampaikan informasi, edukasi dan hiburan. RCTI merupakan salah satu stasiun televisi swasta nasional yang menayangkan Sinetron Ikatan Cinta ini mampu mempengaruhi penonton dari anak-anak hingga orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kepuasan penonton Sinetron Ikatan Cinta RCTI dikalangan Ibu-ibu Blok Dukuturus RT 05/ RW 01 Desa Pamijahan Kecamatan Plumbon Cirebon. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis survey deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan kepustakaan melalui buku. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang diolah menggunakan SPSS versi 20. Tingkat kepuasan dapat dilihat dari selisih Gratification Sought (GS) atau kepuasan yang diinginkan dan Gratification Obtained (GO) atau kepuasan yang didapat. Penelitian ini menggunakan sebanyak 65 orang sebagai responden. Hasil penelitian berdasarkan olah data dari SPSS, perhitungan dari 22 item pernyataan, nilai mean GS sebesar 2,84 dan nilai mean GO sebesar 3,72 dari pengambilan keputusan mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS<GO) maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kepuasan yang didapatkan lebih besar dibanding dengan kepuasan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa Sinetron Ikatan Cinta tersebut memuaskan penontonnya. Sedangkan untuk perhitungan dari 65 responden jumlah GS sebesar 4055 dan jumlah GO sebesar 5313. Maka GO > GS. Jika dilihat dari Tingkat Kepuasan penonton diketahui masuk pada kategori puas dengan interval 16-24 yaitu sebanyak 33 responden atau 50,7% dengan kata lain Sinetron Ikatan Cinta dapat memuaskan penontonnya dengan baik.Kata kunci: Gratification Obtained (GO), Gratification Sought (GS), Kepuasan Khalayak, Sinetron Ikatan Cinta