Endang Rochmiatun
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Naskah Gelumpai di Uluan Palembang: Antara Ajaran Islam dan Ajaran Hindu-Buddha Endang Rochmiatun
Manuskripta Vol 9 No 1 (2019): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.494 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v9i1.129

Abstract

This article discusses the manuscripts of gelumpai (bamboo blades) which have ulu or kaganga characters which are the cultural treasures of riverbank communities in South Sumatra. One of the gelumpai manuscripts in this study is a manuscript consisting of 14 bamboo blades. This manuscript was made around the 16th-17th century AD, which was produced by the ulama of the Palembang Darussalam Sultanate using upstream and Javanese characters. The contents of this text tell about profiles, character and social values, and invitations to refer to Islam as Shari'a in life. Another "gelumpai" text is a manuscript consisting of eight bamboo blades. This manuscript comes from the sub-ethnic Malays who occupy the Musi Rawas region today. Fill in the text of the text containing the teachings in Hinduism and Buddhism, with many mentioning the word Maharesi and pastors who recite mantras. --- Tulisan ini membincangkan tentang naskah gelumpai (bilah bambu) yang beraksara ulu atau kaganga yang menjadi kekayaan budaya masyarakat tepian sungai di Sumatera Selatan. Salah satu naskah gelumpai dalam kajian ini adalah naskah yang terdiri dari 14 bilah-bilah bambu. Naskah ini dibuat sekitar abad ke-16-17 Masehi, yang diproduksi oleh kalangan ulama Kesultanan Palembang Darussalam dengan menggunakan aksara hulu dan bahasa Jawa. Isi dari naskah ini menceritakan tentang profil, karakter dan nilai-nilai sosial, serta ajakan agar merujuk Islam sebagai syariat dalam kehidupan. Naskah “gelumpai” lainnya yakni naskah yang terdiri dari 8 bilah bambu. Naskah ini berasal dari sub Etnis Melayu yang menempati kawasan Musi Rawas saat ini. Isi teks naskah berisikan tentang ajaran-ajaran dalam Agama Hindu dan Budha, dengan banyak menyebutkan kata Maharesi dan pendeta yang membaca mantra-mantra.
Keterlibatan Ulama dalam Pemenangan Caleg DPRD Provinsi Dapil VI Tahun 2019 (Studi Kasus Desa Sukacinta Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim) Afip Afip; Endang Rochmiatun; Nico Oktario Adytyas
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 2 No 2 (2021): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v2i2.8030

Abstract

this study aims, firstly to determine the interaction of ulama with the government and political figures and second to determine the form of ulama involvement in winning the Regional Legislative Council Candidates for Electoral District VI in Sukacinta Village, Sungai Rotan District, Muara Enim Regency. This research uses a qualitative method where the results of observations and some data related to the research are collected in order to interpret the study as detailed as possible, so that the results of the research are clear that the relationship between ulama and politics is not always caused by economic motives, dependence, or so on. More than that, both of them also stand as two entities that can form contributive and solution partners in practicing the humanist values ​​of Pancasila. Especially the implementation of the fifth principle, namely social justice for all Indonesian people. Therefore, it would not be wiser if scholars and politics were only seen tendentiously and excluded their potentialities which could significantly change the benefit of the people. Keywords: Ulama, Government, Politician
Peran PKS Dalam Pendidikan Politik Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Kalidoni Palembang Muhammad Yunizar; Endang Rochmiatun
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 2 No 3 (2021): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v2i3.9590

Abstract

Abstract The current condition of the Covid-19 pandemic that Indonesia is currently experiencing requires people to avoid gatherings and maintain social distancing. With this condition, how is the role of political parties in political education during the Covid-19 pandemic (Study on the Prosperous Justice Party at the DPC PKS, Kalidoni District, Palembang City. To analyze the research results, the writer uses role theory, political party theory and political education theory. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. By using the primary data sources, namely observations and interviews, while the secondary data is obtained from the results of documentation, books, journals, and other reports from the results of related research. The results of this study found that the forms of political education during the Covid-19 pandemic at the Prosperous Justice Party at the DPC PKS Kalidoni District, Palembang City were divided into three target audiences, namely for individual parties through the Political Recruitment and TOP (Party Orientation Training) program with regular carried out during the pandemic to facilitate party individuals with legal and political insight, then programs aimed at party administrators including the khalaqah program and political education through webinars, finally political education aimed at the community through the Mothers Motivator and Pioneer of Kindness Political Education program which is still being carried out at the sub-district level during the pandemic by implementing physical distancing and BPJE (Economic Network Empowerment Sector) which was conducted in a webinar and was specifically aimed at MSME actors. The supporting factors were technology facilities and quality The human resources owned by PKS and the inhibiting factor is the lack of community involvement where the community still does not have adequate technology and inadequate infrastructure The role and strategy of the Prosperous Justice Party (PKS) in Conducting Political Education During the Covid-19 Pandemic by utilizing technology in the current era of the covid-19 pandemic Keyword : Covid-19, Political Parties, Political Education
Relasi Dukun Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa Sawah Pada Tahun 2017) Nanda Irawan; Endang Rochmiatun
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 3 No 03 (2022): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v3i03.12844

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi mengenai hubungan antara pemilihan kepala desa di sebuah daerah dengan kebudayaan yang terdapat di daerah tersebut dan dalam penelitian ini penulis melakukan di Desa Sawah Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang pada kontestasi pemilihan kepada desa tahun 2017. Jika di jelaskan sedikit penelitian ini menguraikan hubungan anatara pemilihan kepada desa di Desa Sawah dengan tradisi masyarakat desa Sawah yang masih mempercayai akan keberadaan puyang. Adapun metode penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah metode sosial dengan tujuan deskriptif. Dengan menggunakan jenis penilitian kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber yaitu dukun, kepala desa dan masyarakat desa Sawah. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini keberadaan dukun di desa Sawah merupakan hal yang masih di percayai oleh semua masyarakat. Pada pemilihan kepela desa tahun 2017 di desa Sawah, semua calon mendatangi dukun yang berbeda-beda. Terdapat 5 calon dalam pemilihan kepala desa Sawah di tahun 2017 yaitu Ahmad Tabrani, Mad Panjang, Melly, Mawok dan Les. Setiap para calon kepala desa memiliki guru spiritual (dukun) masing-masing yang mereka datangi ada yang di perlihatkan dan ada juga yang tidak diperlihatkan. Pada umumnya kegiatan yang dilakukan oleh para calon saat mendatangi dukun adalah meminta restu dan izin kepada puyang melalui bantuan dukun. Biasanya saat mendatangi dukun, calon kepala desa memiliki beberapa pertanyaan mengenai hal yang harus mereka lakukan supaya memenangkan pemilihan kepala desa dan menanyakan pendapat dukun seberapa besar peluang kemenangan calon kepala desa tersebut. Saat mengunjungi dukun, ada ritual khusus yang harus di lakukan oleh calon kepala desa yaitu melakukan menanak minyak tumit bidadari.
Perubahan Ekonomi dan Perkembangan Peradaban Islam di Palembang Abad XVII – XIX M: Telaah atas Naskahnaskah Kontrak Sultan Palembang Endang Rochmiatun
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 13 No 2 (2015)
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4061.1 KB) | DOI: 10.31291/jlk.v13i2.231

Abstract

Artikel ini berbicara tentang hubungan antara perubahan dan perkembangan ekonomi selama Kesultanan Palembang, terutama di era Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1757). Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjawab pertanyaan: apa sektor ekonomi yang memberikan manfaat bagi Sultan, sehingga ia mampu memperluas peradaban? Bagaimana strategi Sultan Palembang dalam memajukan ekonomi yang mampu memengaruhi perkembangan peradaban Islam di Palembang. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa “lada” merupakan komoditas penting sebagai sumber pendapatan utama kesultanan. Sumber pendapatan lain datang dari “timah” yang berasal dari wilayah koloni yang bernama Bangka. Sultan Palembang melakukan dua bisnis yang saling bertentangan pada waktu yang sama: melakukan bisnis yang legal dengan pelindungnya VOC, dan di sisi lain, ia juga melakukan perdagangan timah di pasar gelap. Selanjutnya, ia juga menjual barang-barang lain yang benar-benar dilarang oleh VOC untuk membiayai penambangan timah. Keuntungan dari perdagangan ini mampu membawa kemakmuran Kesultanan Palembang dan kemajuan peradaban. Misalnya, Sultan mampu membangun kendaraan dan beberapa lembaga Islam.Kata Kunci: Palembang Sultanate, Sultan Mahmud Badaruddin, VOC, timah, lada This paper concerns on the relationship between the changing and development of economy during the Palembang’s Sultanate, especially in the era of Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1757) and the development of Islamic civilization. The objectives of this essay are to answer these questions; what economic sectors are that give benefits to the Sultan, so that he was able to expand the civilization? How are the Sultan of Palembang’s strategies to make economic advancement which affected to the development of Islamic civilization in Palembang. Finding of this research shows that the “pepper” from the headwaters area was an important commodity that played as the main source of income for sultanate. Another primary source of revenue came from “tin” which was from its colony named Bangka. Sultan of Palembang operated two contradict businesses at the same time; the first, he did a legal business with his protector namely VOC. On the other hand, he also traded tin in the black market in order to gain the redemption benefits. Furthermore, he also sold other goods which were actually prohibited by VOC, this aimed to finance the tin mining. The profits of trading on tin brought prosperity to Palembang Sultanate and advancement in civilization, for instance Sultan build vehicle and several Islamic institutions.Keywords: Palembang Sultanate, Sultan Mahmud Badaruddin, VOC, pepper, tin