Imas Maryati
Pondok Pesantren Baiturahman, Ciparay

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Kader Kesehatan Remaja untuk Meningkatkan Capaian Indikator Sehat Siswa/I di Pondok Pesantren Inggriane Puspita Dewi; Santy Sanusi; Imas Maryati
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.535 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v2i1.263

Abstract

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Hasil pengkajian awal bekerjasama dengan tim UKS pondok pesantren Baiturahman-Ciparay, didapatkan data angka kesakitan yang dialami siswa secara umum baik SMP maupun SMA adalah 43% mengeluh batuk-pilek, 15% mual-muntah, 30% demam tinggi, lain-lain 12%, dari total jumlah siswa/i sebanyak 430 orang. Selain itu wawancara secara acak, beberapa siswa/i merasa tidak nyaman berada di asrama dan jauh dari orangtua. Pihak pondok pesantren telah berupaya untuk menekan angka kesakitan, salah satunya dengan membentuk kader kesehatan remaja (KKR) , terdiri dari peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, teman peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya, belum ada pelatihan yang terstruktur berdasarkan kurikulum kesehatan remaja. tujuan dari pengabdian masyarakat yang dilakukan ialah memberikan pelatihan pada KKR agar mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan KKR untuk meningkatkan capaian indikator sehat yang telah ditetapkan oleh UKS. Kegiatan pelatihan meliputi pemberian materi, praktik serta demonstrasi keterampilan seperti P3K, penanganan kasus diare, identifikasi siswa/i yang sakit fisik dan psikososial, serta simulasi bencana alam. Pelatihan berlangsung selama 8 bulan dengan hasil menunjukkan adanya penurunan angka kesakitan siswa/i, presensi kelas meningkat, wawasan siswa/i tentang prilaku sehat meningkat. Kesimpulan : kegiatan pelatihan kader kesehatan remaja menjadi unsur yang penting dalam upaya mewujudkan prilaku hidup sehat siswa/i di asrama dan sekolah. Sarannya kegiatan sejenis dengan tema yang berbeda dapat dilanjutkan