Sri Hananto Ponco Nugroho
Universitas Muhammadiah Magelang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Senam Yoga Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Babat Lamongan Sri Hananto Ponco Nugroho; Rita Yunita Sari
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.852 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v2i2.586

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi yang akan mengakibatkan rasa nyeri sehingga dapat mengganggu aktivitas. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menurunkan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis melalui senam yoga. Metode yang dilakukan adalah ceramah dan diskusi, simulasi, dan pendampingan senam yoga yang dilakukan selama 3 bulan. Hasil pengabdian masyarakat yaitu rata-rata intensitas nyeri pre test yaitu 4,9 dan rata-rata nyeri post test adalah 3,8 sehingga mengalami rata-rata penurunan nyeri 1,1. Dengan demikian kegiatan pengabdian untuk menurunkan intensitas nyeri dengan senam yoga ini berhasil.
Kesiapan Adaptasi Kebiasaan Baru Pencegahan Penularan Covid 19 Sri Hananto Ponco Nugroho; Nahdliyah Umma; Novi Lianawati; Hery Pornomo; Gigih Rahayu Kusumawati
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.328 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.1224

Abstract

Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang mengharuskan sumber daya manusia beradaptasi dengan situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Prinsip pencegahan penularan Covid-19 pada individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus antara lain menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Akan tetapi penerapan protokol kesehatan pada masyarakat belum dilaksanakan dengan optimal. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan pada adaptasi kebiasaan baru. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan kesiapan adaptasi kebiasaan baru, pelatihan cuci tangan dan membuat hand sanitizer, pelatihan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dan pelatihan pembuatan tanaman TOGA. Metode yang dipakai yaitu sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian yaitu tercapainya kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dengan baik, dan secara umum masyarakat dapat melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan baik.
Optimizing Cadres of Gerbek Paru (Pulmonary Case Elimination Movement) in Padureso Village Jumo District, Temanggung Regency, Indonesia Sri Hananto Ponco Nugroho; Kusminarti Kusminarti; Tri Novia Widyastuti; Sani Widayanti
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.654 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2061

Abstract

Indonesia is one of the countries with the highest TB cases in the world. There are 845,000 cases with a mortality rate of 98,000 or equivalent to 11 death per hour. Data from the control and eradication of infectious diseases section (P2PM) of Tumenggung Health Office indicated that TB case-finding in Temanggung is still far from the predetermined targets. In 2021, from 1490 targets, it was achieved 8046 TB suspects. The results also showed that both TB case-finding and suspects findings were below the targets. Therefore, this activity aimed to eliminate TB in Padureso village.  The activity was carried out by the following methods: socialization, counselling and training, and accompaniment. First, the socialization was held with partner. Then, training was conducted in terms of contact investigation, TB suspects screening, and sputum sample delivery with internal courier. Next, accompaniment included TB treatment through drug supervisors (PMO), finding and treating TB patients until cure (TOSS TB), demonstrations of effective coughing, glass tile installation for nonstandard houses of TB patients, as well as the overall activity. This activity has optimized cadres’ knowledge and roles to achieve TB elimination.