Maida Raudhatinur
UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Budaya Sekolah Islami dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh Maida Raudhatinur
DAYAH: Journal of Islamic Education Vol 2, No 1 (2019): DAYAH: Journal of Islamic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jie.v2i1.2968

Abstract

Budaya sekolah islami merupakan salah satu strategi dalam pembinaan akhlak siswa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan budaya sekolah islami di SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh, yang mencakup bentuk-bentuk dan langkah-langkah pelaksanaannya, peran dewan guru, pemahaman dan pendapat siswa, serta faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan budaya sekolah islami dalam pembinaan akhlak siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk dan langkah-langkah penerapannya, peran dewan guru, pemahaman dan pendapat siswa, serta faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan budaya sekolah islami dalam pembinaan akhlak siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, dewan guru dan siswa SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan mereduksi data, display data, dan verifikasi data. Dari hasil penelitian ditemukan ada 10 bentuk budaya sekolah islami di SMP Negeri 19 Percontohan dalam pembinaan akhlak siswa yang pada pelaksanaannya melibatkan peran dewan guru sebagai pengajar, pendidik dan partisipan. Secara keseluruhan siswa mendukung pelaksanaan budaya sekolah islami dan paham dengan pelaksanaannya. Selain itu juga terdapat 6 faktor yang mendukung pelaksanaan budaya sekolah islami, dan juga tidak terlepas dari 2 kendala yang dihadapi, yaitu pengaruh perkembangan teknologi dan karakter siswa yang berbeda-beda. Solusi yang ditempuh untuk menghadapi kendala tersebut yaitu dewan guru tidak memperbolehkan siswa menggunakan smartphone di sekolah dan melakukan pendekatan individual dengan siswa, jika ada yang bermasalah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya.