Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Kantor Pelayanan, Perizinan, dan Penanaman Modal Kabupaten Solok dalam Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gerry Candra; Endry Martius; Faidil Tanjung
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja Vol 44 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan (LRPSP), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.725 KB) | DOI: 10.33701/jipwp.v44i2.289

Abstract

Pelayanan perizinan khususnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pemerintah berusaha menciptakan suatu sistem pelayanan yang optimal. Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan, menjamin keandalan teknis bangunan serta terwujudnya kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan, maka setiap pendirian bangunan harus berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Seringnya masyarakat mengajukan permohonan IMB dengan keadaan sudah terbangun terlebih dahulu. Hal ini sangat bertentangan dengan ketentuan yang ada karena pada dasarnya IMB diberikan untuk bangunan yang belum berdiri atau hendak mendirikan bangunan. Tidak teraturnya pembangunan Jarak dari jalan ke bangunan, luas ruang terbuka, dan lain-lain. Tanpa pengaturan, bangunan-bangunan akan semakin semrawut dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku, dengan tidak melapor IMB dapat juga menyebabkan Pembangunan yang tidak terkendalikan bisa muncul dimana-mana seperti jamur tanpa memperhatikan peraturan yang berlaku. Lahan yang dimaksudkan menjadi taman bisa saja diubah menjadi rumah tanpa pengendalian. Selain itu laju pembangunan perlu diperhatikan. Pembangunan yang begitu pesat juga bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan.
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS TERAKREDITASI DASAR DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Jalius Jalius; Yonariza Yonariza; Endry Martius
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 JANUARI 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan kesehatan dan untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pada Puskesmas terakreditasi dasar di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan lokasi penelitian pada Puskesmas Taram Kecamatan Haru Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner, wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas dan penanggung  jawab program, data sekunder bersumber dari laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan sebelum dan sesudah Puskesmas Taram terakreditasi dasar (tahun 2015-2019). Hasil penelitian memperlihatkan cakupan pelayanan kesehatan pada Puskesmas Taram meningkat setelah puskesmas terakreditasi, dari 5 jenis pelayanan UKM, 4 jenis pelayanan meningkat cakupan pelayananya  dan 1 jenis : Pelayanan kesehatan ibu, anak dan KB, penurunan cakupan terjadi pada 2 kegiataan pelayanan yaitu penangan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB berkualitas. Cakupan pelayanan UKP : jumlah kunjungan rawat jalan meningkat setelah puskesmas Taram terakreditasi dasar.Indeks kepuasan masyarakat (IKM) yaitu 79.72, mutu pelayanan B, kinerja unit pelayanan baik. Masyarakat/pasien puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Taram. Kata Kunci: Akreditasi, Puskesmas Taram, Pelayanan Kesehatn, IKM.     
ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN WISATA MINAT KHUSUS TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NAGARI AIR BATUMBUK KABUPATEN SOLOK Sapardi .; Endry Martius; Erwin .
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.806 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.873

Abstract

Objek Wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang melalui Air Batumbuk merupakan objek wisata yang masih tergolong baru beroperasi, yakni sekitar tahun 2012. Untuk tetap eksisnya objek Wisata minat khusus diperlukan tata kelola yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tata kelola objek wisata minat khusus jalur pendakian gunung Talang secara inklusif dan dampak yang ditimbulkan. Lokasi penelitian di Kecamatan gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan pengelolaan telah dilakukan secara mandiri dan terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan secara fluktuatif dari tahun 2012-2019 akan tetapi belum adanya model pengelolaan yang akan di pakai serta bentuk dampak yang ditimbulkan dari pengelolaan objek wisata minat khusus tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus yang dilengkapi dengan survei/sensus (survey within case study), sebagai alat dalam pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang meliputi identitas responden, data atraksi, aksesbilitas, amenitas dan ansilari. Dan data sekunder diperoleh dari Kantor Wali nagari, Kantor Camat dan instansi terkait. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Pola data, Tabulasi dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan objek wisata minat khusus dari aspek atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancilari telah dilaksanakan dengan pendekatan inklusif. Artinya keterlibatan masyarakat (pokdarwis) sangat berperan dalam pengelolaan jalur objek wisata minat khusus. Dengan pengelolaan yang inklusif maka dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat diantaranya peningkatan pendampatan dari semula yang hanya bersumber dari sektor pertanian hortikultura dan Perkebunan bertambah dengan pendapatan usaha di sektor pariwisata. Disamping bertambahnya pendapatan masyarakat sekitar, juga bertambahnya lapangan pekerjaan baru disektor pariwisata diantaranya; pokdarwis, porter, pemandu wisata, jasa parkir, rental accesoris, warung makanan, tenaga medis. Sementara untuk dampak lingkungan dan sosial tidak berpengaruh negatif kepada keberadaan objek wisata, artinya dampak yang ditimbulkan tidak signifikan.