Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

WORKSHOP PENERAPAN KONSEP PENDIDIKAN ANAK DAN REMAJA MENURUT AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 PADA KELUARGA MAMPU DI KARAWANG JAWA BARAT Zaenal Arifin; Abdul Kosim; Akil Akil; Iqbal Amar Muzaki; Hinggil Permana
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.753 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.956

Abstract

Dewasa ini, pendidikan anak dan remaja banyak menemui masalah. Hal ini diakibatkan situasi yang menggiring anak dan remaja untuk mengikuti trend hidup yang cenderung materialistis dan hedonis. Dalam konteks ini, keluarga mampu yang berlebih secara materi sangat menerima dampaknya. Mereka bisa mengikuti gaya hidup yang kurang baik itu jika tidak mendapat pendidikan yang baik dari lingkungan sekitarnyanya. Dalam hal ini peneliti memilih Q.S. Luqman untuk meneliti konsep pendidikan anak dan remaja pada keluarga mampu di Karawang, dengan penekanannya pada tujuan dan proses pendidikannya. Alasan pemilihan QS. Luqman adalah karena surat ini kerap dijadikan dasar dalam pembahasan pendidikan anak dan remaja karena di dalamnya memuat pendidikan aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah secara rinci dan mendalam. Sedangkan pemilihan Karawang sebagai tempat penelitian adalah karena angka kenakalan remaja di sana cukup tinggi, dan anak dari keluarga mampu di sana ikut terlibat di dalamnya. Oleh karena itu peneliti mencoba melihat masih relevankah Q.S. Luqman dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi keluarga mampu, khususnya di Karawang, dengan mencoba mencari konsep pelaksanaan pendidikan anak yang tepat. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang bersumber dari kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Dalam pelaksanaannya, peneliti mengumpulkan data yang bercorak kualitatif yang dideskripsikan untuk kemudian dianalisis. Penelitian ini mengambil al-Qur'an sebagai pijakannya, dimana ayat-ayatnya tidak terlepas dari metode tafsir. Dalam hal ini metode tafsir yang digunakan adalah dengan pendekatan tafsir tematik, yaitu tafsir maudû’i,didukung juga dengan tafsir ijmali dan tafsir tahlili. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep yang digunakan Lukman dalam melakukan pendidikan anak dan remaja adalah ‘Konsep Hikmah’. Makna dari konsep ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar tumbuh dan berkembang sebagai pribadi-pribadi yang memiliki ilmu amaliyah dan amal yang ilmiah. Kedua hal tersebut tidak dikotomis, karena ilmu tanpa diamalkan tidak berarti apa-apa, demikian pula halnya suatu amal yang lakukan harus didukung dengan ilmu. Inilah tujuan pendidikan anak dan remaja bila ditinjau dari konsep makna ‘hikmah’. Pendekatan tafsir yang digunakan pada ayat yang diteliti bukan ‘hikmah’ dalam pergertian ‘metode’, tapi makna kalimat tersebut ada dalam tataran tujuan pendidikan. Konsep ini melahirkan menu-menu atau kurikulum pendidikan anak, yaitu Pendidikan Keimanan atau Tauhid, mendidik Anak Tentang Eksistensi Orang Tua, menanamkan dan memelihara tumbuh dengan baik tentang adanya Pengawasan Allah Yang Melekat Pada Anak, Pembiasaan Melaksanakan Ibadah, Cinta Berda’wah dan bermasyarakat dengan Berakhlak Islami.Proses Implementasi ‘konsep hikmah’ ini sangat bergantung pada orang tua. Artinya peran orang tua di sini adalah sebagai pelaksana utama. Hendaknya setiap orang tua tetap mengingat bahwa seorang anak adalah amanah. Memelihara amanah ini tidak boleh lupa akan tujuannya. Dalam proses lanjutannya, orang tua bisa didampingi oleh orang yang memiliki kompetensi yang baik dari segi dedikasi, integritas, dan keilmuan sebagai tempat bertanya bila orangtua mengalami masalah. Adapun ciri khas dari konsep ini adalah orang tua terlibat langsung, menu atau kurikulum bersifat fleksibel disesuaikan dengan situasi dan kondisi keluarga yang berbeda, serta proses pendidikan ini berlangsung sepanjang hidup (long life education) utama dalam setia keluarga muslim.