ABSTRACT Turtles are reptiles that spend most of their lives in marine waters and will return to land to release their eggs at the location where they were hatched. However, changes in land use that cause damage to coastal habitats, catching turtles on land and taking their eggs as well as the threat of predators can cause a decrease in turtle populations. One effort to overcome this is through hatchling breeding activities as was done in Meinyumfoka Village, Manokwari Regency. The objective of the activity is to support community-based conservation through the provision of supporting facilities and community awareness. This activity begins with a site survey, observation and assistance with needs in the captive area, analysis of material needs and costs, organizational activities, and realization of a work plan. This activity was carried out in November-December 2021 in Meinyumfoka Village. The results achieved were the availability of one hatchling hatchery facility measuring 300 cm x 170 cm x 60 cm, three posters for turtle conservation socialization media, and one tourist gazebo. The addition of facilities to the turtle hatchery ecotourism area is expected to bring economic benefits to the surrounding community and also provide benefits for turtle conservation. Keywords: Facilities; Hatchery; Meinyumfoka; Tourism; Turtle  ABSTRAK Penyu merupakan reptil yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di perairan laut dan akan kembali ke daratan untuk melepaskan telur di lokasi dimana pernah ditetaskan. Namun, pergeseran fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan habitat pantai, penangkapan penyu di darat dan pengambilan telur serta ancaman predator dapat menyebabkan terjadinya penurunan populasi penyu. Salah satu upaya mengatasi hal ini adalah melalui aktivitas penangkaran tukik sebagaimana yang dilakukan di Kampung Meinyumfoka Kabupaten Manokwari. Tujuan kegiatan yaitu mendukung konservasi penyu berbasis masyarakat melalui penyediaan sarana pendukung dan penyadaran masyarakat. Kegiatan ini dimulai dengan survey lokasi, observasi dan identifikasi kebutuhan di area penangkaran, analisis kebutuhan bahan dan biaya, organisasi kegiatan, dan realisasi rencana kerja. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2021 di Kampung Meinyumfoka. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya fasilitas bak penangkaran tukik berukuran 300 cm x 170 cm x 60 cm berjumlah satu buah, media sosialisasi konservasi penyu berupa poster sebanyak tiga buah, dan pondok wisata/gazebo sebanyak satu buah.  Penambahan fasilitas pada kawasan ekowisata penangkaran penyu ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dan juga memberikan manfaat bagi konservasi penyu. Kata kunci: Fasilitas; Meinyumfoka; Penangkaran; Penyu; Wisata