Ujang Nurjaman
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Nusantara, Bandung, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Moral Education Based On Religion, Philosophy, Psychology And Sociology Murjani Murjani; Ujang Nurjaman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.815

Abstract

Permasalahan krisis moral dikalangan para remaja belakangan ini telah menjadi masalah yang cukup serius dimana hasil penelitian membuktikan angkanya selalu bertambah. Dari fakta-fakta yang muncul, permasalahan yang terjadi para kalangan muda dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, sekolah dan keluarga dimana dalam permasalahan ini peranan orang tua sangat penting untuk melakukan tindakan preventif atas perilaku yang bersifat normatif dan hal ini pun harus ditanamkan sejak dini agar fase-fase pertumbuhan emosional, sosial, bahasa dan moral seorang anak dapat terkontrol. Pendidikan moral bertujuan Tujuan pendidikan moral adalah untuk pembentukan karakteryang terwujud dalam kesatuan esensial antara si subjek dengan perilaku dansikap hidup yang dimilikinya. Substansi dari pendidikan moral adalah membentuk kepribadian yang paripurna bagi setiap anak.Perlu dipahami bahwa semuanya harus berorientasi pada fungsi pendidikan yaitu sebagai fungsi adaptasi, fungsi pengembangan dan fungsi bermain dan didasari pada 6 prinsip, yaitu prinsip pengamatan, peragaan, bermain sambil belajar, otoaktivitas, kebebasan dan prinsip keterkaitan dan keterpaduan.
Model Kepemimpinan Pendidikan Masa Depan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi dan Sosiologi Muhidin Arifin; Ujang Nurjaman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.818

Abstract

Dewasa ini, dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu memimpin dan menjadi teladan bagi bawahannya untuk bersama melakukan perubahan ke arah positif. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang dinamis, berubah, dan berkembang sesuai masanya sehingga banyak konsep gaya kepemimpinan yang berkembang. Permasalahan dalam makalah ini adalah Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini, yaitu: Bagaimana Model kepemimpinan pendidikan masa depan berbasis agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahuii, menganalisis dan mendapatkan informasi model kepemimpinan pendidikan masa depan berbasis agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi. Hasil kajian ini menyebutkan bahwa model kepemimpinan berbasis agama meletakkan dasar teologis yaoitu Alquran yang relative banyak memberikan karakteristik kepemimpinan, dari aspek filsafat kepemimpinan mengacu dalam beberapa prinsip Filsafat ini mengakui bahwa yang abadi adalah nilai-nilai dan bukan sesuatu yang kelihatan. Kehidupan manusia adalah perwujudan dari nilai-nilai yang abadi. Dalam filsafat nilai yang terpenting adalah esensi dari kehidupan manusia. Dari basis pskiologis kepemimpinan bersinggungan dengan optimism dan harapan, sedangkan dari basis sosiologis Pemimpin merupakan figur sentral dalam kelompok sosial atau masyarakat, sesuai dengan posisi yang ditempatinya dia memegang peran penting dalam mengatur kelangsungan hidup kelompok, seperti membina hubungan antar peribadi, menciptakan suasana yang harmonis, mengatasi ketegangan dan konflik.
Pengambilan Keputusan Dalam Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi, dan Sosiologi H. Ahmad Maki; Ujang Nurjaman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.813

Abstract

Kegiatan organisasi sekolah berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan kelompok untuk mengambil sebuah keputusan. Hal ini berkaitan dengan alokasi, wewenang, dan koordinasi kegiatan. Setiap fungsi memiliki keahliannya sendiri- sendiri untuk menjalankan tugasnya. Umumnya di dunia pendidikan ada jenjang wewenang dari seorang pengawas hingga guru. Timbulnya banyak permasalahan karena sebuah sekolah yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah tidak mempunyai sebuah keputusan yang tepat dalam hal mengelola. Seorang kepala sekolah hendaknya terampil dalam mengambil keputusan, tentu banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan. Peran pemimpin dalam mengambil keputusan adalah sentral dan strategis. Salah satu fungsi manajemen, dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa desicion maker memiliki gaya tersendiri. Biasanya gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin ada beberapa yang sering menjadi pola dalam pengambilan keputusan. Seringkali seorang manajer menggunakan dua atau tiga gaya dalam pengambilan keputusan. Kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan ditentukan pada Gaya yang digunakan oleh pemimpin atau manajer. Informasi yang sama akan dievaluasi dan diambil keputusannya dengan gaya kepemimpinan yang berbeda. Hal ini membantu menjelaskan mengapa manajer yang berbeda membuat keputusan yang berbeda. Secara keseluruhan, analisis gaya pembuat keputusan berguna dalam memberikan pemikiran mengenai bagaimana menghadapi berbagai gaya pengambilan keputusan. Seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.
Komunikasi Dan Human Relation Pendidikan Berbasis Agama Filsafat, Psikologi dan Sosiologi Fahrizal Akhirudin; Ujang Nurjaman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.816

Abstract

Salah satu permasalahan yang kerap muncul di dalam organisasi adalah ketidakharmonisan hubungan antara pimpinan dengan anggotanya, atau antara sesama anggota. Permasalahan ini disebabkan adanya hambatan gangguan dalam komunikasi organisasi. Pelaksanaan komunikasi dan human relation di lembaga pendidikan memiliki kecenderungan belum terlaksana dengan baik. Terlihat adanya pegawai malas atau guru yang malas mengajar disebabkan suasana kerja kurang menyenangkan, terlambat menyelesaikan pekerjaan karena kurangnya perlengkapan memadai, kurangnya tanggung jawab bekerja karena tidak terlaksana prinsip the right man on the right place. Diduga prinsip human relation belum dilaksanakan cukup baik. Tujuan dari makalah adalah untuk mengetahi dan mengkaji: 1) Bagaiaman komunikasi dan human relation pendidikan berbasis agama. 2) Bagaimana komunikasi dan human relation pendidikan berbasis filsafat 3) Bagaimana komunikasi dan human relation pendidikan berbasis psikologis. 4) Bagaimana komunikasi dan human relation pendidikan berbasis sosiologi DAN 5) Ide kreatif apa yang dibutuhkan dalam membangun komunikasi dan Human relation pendidikan. Hasil kajian ini adalah Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga hubungannya dengan manusia (hablum min as-naas), di samping menjaga hubungannya dengan AllahSWT (hablum min Allah). Paradigma positivisme mendefiniskan komunikasi sebagi suatu proses sebab-akibat, yang mencerminkan pengirim pesan (komunikator/encoder) untuk mengubah pengetahuan (sikap atau perilaku) penerima pesan (komunikan/decoder) yang pasif. Dalam membina human relation, maka eksistensi masing-masing individu di dalam organisasi diakui dan dihormati. Manusia di dalam suatu organisasi baik hubungan formal maupun informal dalam menciptakan dan mewujudkan suatu kerja sama yang intim dan harmonis guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan di landasi saling pengertian dan saling menghargai. Kesimpulan makalah ini adalah urgensi human relation dalam komunikasi organisasi. Berdasarkan paparan-paparan dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa human relation merupakan salah satu teknik komunikasi yang harus diterapkan di dalam komunikasi organisasi guna mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologi dan Sosiologi Gunawan Gunawan; Ujang Nurjaman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 1: Al Qalam (Januari 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i1.817

Abstract

Dewasa ini pendidikan kita yang diharan mampu mengangkat ketidakberdayaan masyarakat agar tumbuh dan berkembang serta dapat mensejahterakan ternyata masih memiliki banyak masalah yang terus menyelimutinya. Banyak perilaku masyarakat yang tidak lagi menghormati norma-norma susila dan agama, tawuran antar pelajar dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. Hal ini semakin mempertegas bahwa pendidikan kita perlu mengembangkan dan mengedepankan nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman masyarakat. Lembaga pendidikan seperti halnya sekolah dan pesantren memegang peranan penting dalam mengembangkan nilai-nilai tersebut, sehingga dapat menjadi pedoman bagi para peserta didik atau santri untuk menjalani kehidupannya. Sistem nilai dalam proses pendidikan kehidupan manusia tidak lepas dari nilai, dan nilai itu selanjutnya perlu diinstitusikan yang tentunya institusionalisasi nilai yang terbaik adalah melalui upanya pendidikan.