Agus Setiawan
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELEVANSI PRINSIP SAAFE (SIMPLICITY, ACCESSIBILITY, AFFORDABILITY, FLEXIBILITY, EMPATHY) PADA PELAKSANAAN PTM TERBATAS Ani Cahyadi; Agus Setiawan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 15, No. 2, Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v15i2.711

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi prinsip SAAFE yang digunakan sebagai dasar desain pembelajaran darurat (emegernecy remote teaching) di masa pandemic ke pembelajaran tatap muka terbatas. Melalui analisis kritis dapat disimpulkan bahwa SAAFE masih sangat relevan sebagai dasar pelaksanaan PTM terbatas di masa transisi. Sekolah/administrator perlu memahami bahwa PTM terbatas masih dilakukan pada situasi yang belum normal sepenuhnya, sehingga standar kompetensi pembelajaran belum bisa dipenuhi secara penuh. Aspek yang paling kritis adalah kemampuan pedagogis dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan ini diperlukan untuk menjaga motivasi siswa dalam situasi yang masdih belum normal sepenuhnya. Prinsip SAAFE relevan sebagai pedoman pelaksanaan layanan pendidikan yang sederhana, mudah diakses, terjangkau, dan fleksibel serta memberikan dukungan yang tepat kepada siswa dengan sikap empati dan dukungan motivasi, terutama pada siswa yang mengalami kejaian kritis seperti hilangan orang tua dan keluarga.
Pembelajaran Daring dan Konsekuensinya Pada Kesepian Siswa: Tinjauan Literatur Ani Cahyadi; Agus Setiawan
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 1, Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i1.712

Abstract

Sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran dan penularan COVID-19, seluruh aktivitas pembelajaran dipindahkan ke mode daring. Praktek ini telah disebut social distancing yang mengharuskan orang untuk terpisah secara fisik. Keharusan ini merupakan bentuk pemisahan yang dapat memicu perasaan terisolasi yang selanjutnya berkontribusi pada tingkat kesepian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah pembelajaran daring memiliki potensi negative bagi siswa karena tidak efektifnya komunikasi antara pengajar dan siswa. Meskipun teknologi menawarkan banyak kemudahan dan kesempatan yang lebih besar bagi siswa untuk mengakses pembelajaran kapan saja dan dimana saja, namun sisi lainnya dapat menjadi pemicu rasa kesepian siswa karena kurangnya interaksi fisik dengan guru dan rekan sejawatnya. Suasana belajar online yang jauh dan impersonal juga dapat mendorong siswa tidak mengenal satu sama lain, dan kondisi ini kurang baik untuk perkembangan psikologis siswa.
Developing Islamic Religious Course Teaching Materials with Intercultural Competence-Based in High Schools in East Kalimantan, Indonesia Khojir Khojir; Amalia Nur Aini; Agus Setiawan
Dinamika Ilmu Vol 21 No 2 (2021): Dinamika Ilmu, 21(2), December 2021
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.094 KB) | DOI: 10.21093/di.v21i2.3633

Abstract

Islamic education and multiculturalism are connected each other where the content of multiculturalism in national scale includes religious character as one of the core components, whereas in Islamic education relies on commands and prohibitions regarding multiculturalism stated in Alqur’an. Therefore, since intercultural competence and religious character development of students are considered to be important and become one of fundamental objectives existed in national curriculum of 2013 in Indonesia, this research is aimed at conducting Research and Development (R & D) related to developing Islamic Religious course or what so called by Pendidikan Agama Islam (PAI) in Indonesian context in high schools in East Kalimantan, Indonesia. In terms of data collection, the data gained from observation, interview, questionnaire, and validation techniques. Moreover, five stages of ADDIE model were employed in conducting the development research of PAI materials which includes Analisis, Design, Implementation, and Evaluation stages. As a result, findings showed that material design of PAI teaching is feasible and effective to be used in PAI teaching and learning due to good criteria gained from the validation result from material expert and excellent category from media expert. Students’ responses towards the implementation of product design of PAI teaching materials showed good to excellent result towards all aspect assessment. Highlighting points regarding novelty and pedagogical implication are discussed further in this research.