Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Intervensi Media Promosi Kesehatan Melalui Kesenian Banjar Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Kalimantan Selatan Syaifullah kholik; Fathurrahman fathurrahman; Ida rahmawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 1 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.187 KB)

Abstract

RPJM bidang kesehatan 2015-2019 lebih mengutamakan pada upaya promotif dan preventif, dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Salah satu pendekatannya adalah dengan kegiatan promosi kesehatan. Dalam promosi kesehatan, seni tradisional dapat digunakan sebagai media untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel melalui program promosi kesehatan 2015 telah melaksanakan kegiatan pengembangan model intervensi budaya berupa kesenian tradisional Banjar untuk peningkatan cakupan program kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini dilaksanakan di lima Kabupaten, yaitu Kabupaten Batola, Banjar, Tapin, Tanah Bumbu, dan HSU. Kegiatan intervensi kesenian daerah berupa Jepin Cerita, Damarwulan, Madihin, dan Mamanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui pentas kesenian daerah Banjar terhadap pengetahuan masyarakat tentang KIA. Desain penelitianini adalah One Shot Case Study, yaitu dengan cara memberikan intervensi kepada suatu kelompok masyarakat (audience) berupa pertunjukan kesenian daerah Banjar Madihin, Mamanda, Jepin Carita, Damarwulan, dan lain-lain. Setelah pertunjukan selesai, dilakukan penilaian (posttest) terhadap audience dengan cara wawancara dan angket (kuesioner). Intervensi dilakukan oleh Tim Promosi Kesehatan Kabupaten bekerja sama dengan Even Organizer (EO,)sedangkan evaluasi (posttest) dilakukan oleh Tim Dosen Poltekkes Banjarmasin. Data diolah dan dianalisis secara kualitatif dan deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kesenian tradisional Banjar yang paling sering disaksikan responden adalah Madihin.Pertunjukan kesenian sebagai media intervensi promosi kesehatan cukup menarik bagi responden untuk disaksikan. Tingkat penerimaan pesan kesehatan oleh responden pada pertunjukan kesenian tradisional cukup baik. Hal ini didukung dengan data bahwa 90% responden dapat menyebutkan kembali pesan-pesan kesehatan yang disampaikan pada pertunjukan kesenian tersebut. Pada saat melakukan pertunjukan disarankan agar pesan kesehatan dikemas secara “utuh” agar audience lebih mudah memahami pesan tersebut.Pertunjukan kesenian tradisonal yang memuat pesan kesehatan sebaiknya didokumentasikan dalam bentuk rekaman/video agar bisa diputar ulang dan disaksikan oleh masyarakat di tempat-tempat fasilitas pelayanan kesehatan. Perlu penelitian lebih lanjut untuk dapat menentukan model intervensi kesenian tradisional Banjar yang sesuai untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kata Kunci : Media Promkes ; Kesenian Banjar; KIA