Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Implementasi Sistem Komunikasi FM Pada Prototype Pendeteksi Dini Gempa Atik Charisma; Een Taryana; Dede Irawan Saputra; Muhammad Burhannudin Misuari; Aldi Setiawan; Faisal Dharmawan
PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2020): PRotek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/protk.v7i2.1812

Abstract

An earthquake is a vibration that occurs due to plates at the base of the earth rubbing against each other. An earthquake can have several impacts, namely material loss and loss of life and trauma for some people who feel it. This happens because people are not fast enough in getting information. Therefore we need an earthquake detection device that is relatively inexpensive. In this study designed a prototype for earthquake early detection using Frequency Modulation (FM) communication. The components of this system are Arduino Uno which functions as a microcontroller, SW-420 vibration sensor to detect vibrations, buzzer as the output of the SW-420 sensor in the form of sound and FM transmitter V2.0 which functions as a medium for transmitting radio frequency signals and sending sound from the buzzer . The level of vibration that indicates that an earthquake occurred namely 3-5 with a conversion of 5-10 SR. The system would have the ability to provide information in the form of sound received by a radio or FM receiver. The distance that can be emitted by the FM transmitter module V2.0 is 17.87 meter
ANALISIS PERFORMA BATERAI JENIS VALVE REGULATED LEAD ACID PADA PLTS OFF-GRID 1 KWP Handoko Rusiana Iskandar; Clarez Bebby Elysees; Rijal Ridwanulloh; Atik Charisma; Hajiar Yuliana
Jurnal Teknologi Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.13.2.129-140

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan solusi pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang dapat diaplikasikan baik secara komunal maupun bersifat mandiri. Peran utama storage system khususnya baterai menjadi dasar keberlangsungan energi yang dapat disalurkan dalam sistem PLTS jenis off-grid. Penelitian ini sistem PLTS off-Grid merupakan bahasan utama terlebih pada penggunaan baterai sebagai tempat menyimpan energi, dimana baterai memiliki performa yang tidak selalu berada pada kondisi 100% selama penggunaan berkala dalam jangka waktu tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memodelkan baterai jenis Valve Regulated Lead Acid (VRLA) yang terhubung ke dalam sistem PLTS 1 kWp di Laboratorium Teknik Elektro, Universitas Jenderal Achmad Yani. Pengujian operasi baterai dilakukan dengan penggunaan beban lampu 1000 W selama 24 jam dengan berbagai karakteristik output antara lain nilai arus baterai saat charging dan discharging, kemudian siklus baterai selama 1 tahun, rasio state of charge (SOC) terhadap depth of discharge (DOD), efisiensi siklus baterai dan performa baterai saat hari otonom.  Berdasarkan hasil simulasi dan pengujian pada baterai Volta 6FMX100 dengan spesifikasi 12 V/100Ah yang dilakukan, nilai charging baterai rata – rata dalam 1 tahun 90603,9 A dan discharging baterai 85834,3 A. Nilai DOD baterai ideal berdasarkan spesifikasi 2,4%. Usia baterai mengalami penyusutan 10% akibat pemakaian selama 1 tahun. Hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini bergantung data meteorologi di site PLTS yang dimasukkan pada karakteristik panel surya pada PLTS 1 kWp.
Rancang Bangun On-line Monitoring System untuk pH Air MenggunakanPH- 4502C Module dan Aplikasi WebServer Atik Charisma; Handoko Rusiana Iskandar; Een Taryana; Henda Nurfajar
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang keberlangsungan hidup manusia. Air diperlukan untuk berbagai kebutuhan penunjang lainseperti dibidang industri, pertanian, tempat umum dan konsumsi rumah tangga. Pada bidang industri penggunaan air yang digunakan sangat berperan penting dalam melakukan operasional di perusahaan. Berbagai pengawasan telah dilakukan untuk mengetahui kualitas air yang digunakan. Kesulitan yang dihadapi engineer setiap perusahaan yaitu dalam melakukan pengambilan data masih menggunakan metode manual sehingga memerlukan delayyang lebih lama. Maka dari itu diperlukan sistem yang dapat melakukan monitoring secara realtime sehingga dapat memudahkan engineer dalam mengolah data monitoring kualitas air. Perancangan monitoring kualitas air menggunakan beberapa komponen yaitu mikrokontroler arduino uno, modul Ethernet shield,pH module, dan sensor probe pH. Sistem ini akan bekerja dengan sensor pH yang berfungsi sebagai pendeteksi nilai pH berdasarkan perubahan tegangan pada probe pH, data dari sensor selanjutnya diolah oleh arduino secara realtime dan ditampilkan pada layar LCD dan dimonitor dalam aplikasi webserver. Aplikasi web menampilkan status asam, netral, basa dan melakukan logging kedalam tabel serta grafik. Alat monitoring pH ini mampu melakukan pembacaan pada pH dalam kategori asam, netral dan basa. Respon sistem dari alat ini yaitu 1,93 detik sedangkan presentase efisiensi sensor yang dihasilkan berdasarkan pengujiansebesar 94,16%.
Rancang Bangun Antena Log Periodic Dipole Array untuk Aplikasi Energy Harvesting Sinyal Seluler Antrisha Daneraici Setiawan; Dani Ramdani; Atik Charisma; Asep Najmurrokhman
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol17no2.81

Abstract

Energy harvesting adalah proses mengambil energi dari alam untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya alternatif. Dalam dunia telekomunikasi, sebagian besar sinyal seluler yang dipancarkan oleh base transreceiver station (BTS) tidak akan diterima oleh pengguna telepon seluler. Hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi antara pengguna dan BTS. Sinyal ini dapat dipanen dengan menggunakan antena dengan frekuensi kerja yang sesuai. Sinyal yang akan dipanen adalah sinyal pada frekuensi sekitar 1,8 GHz. Antena log periodic dipole array (LPDA) memiliki gain yang tinggi sehingga dapat memanen sinyal seluler dengan baik jika diarahkan ke sumber sinyal atau BTS. Perancangan antena LPDA dilakukan dengan melakukan simulasi pada perangkat lunak CST. Ukuran antena LPDA dihitung berdasarkan persamaan yang telah ada dan dilakukan optimasi untuk mendapatkan spesifikasi yang diinginkan. Antena LPDA berbahan dasar alumunium. Hasil simulasi memiliki rentang frekuensi kerja pada 1,7764 – 1,9044 GHz dengan bandwidth antena sebesar 128 MHz. Nilai S11 minimum terdapat pada frekuensi 1,8308 GHz sebesar -56,6837 dB. Sedangkan antena fabrikasi memiliki rentang frekuensi 1,738 – 1,846 GHz dengan bandwidth 108 MHz. Nilai minimum S11 sebesar -35,7 dB berada pada frekuensi 1,792 GHz.
PERBANDINGAN VARIASI ANTENA TERHADAP JANGKAUAN PROTOTYPE PEMANCAR FM Atik Charisma; Muhammad Burhannudin Misuari; Een Taryana; Dede Irawan Saputra
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1560

Abstract

Masyarakat daerah kepulauan terpencil di Indonesia masih belum menikmati teknologi nirkabel yang canggih seperti saat ini. Komunikasi radio salah satu teknologi komunikasi nirkabel. Masyarakat daerah terpencil terkadang masih menggunakan radio untuk menerima informasi dari luar daerah. Tidak jarang juga, sinyal radio yang mereka terima tidak bagus. Sinyal radio dengan kualitas yang tidak baik bisa jadi dipengaruhi oleh kondisi suatu wilayah. Salah satu sistem komunikasi yang andal dan efisien untuk daerah terpencil yaitu komunikasi Frequency Modulation (FM). Tidak semua daerah di Indonesia bisa menerima informasi dari televisi dan komunikasi seluler. Sistem komunikasi radio menjadi andalan oleh masyarakat di daerah terpencil. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem komunikasi radio yang andal untuk mendukung aktivitas masyarakat tersebut. Penelitian ini membuat sebuah prototype pemancar FM dengan menggunakan variasi antena untuk memperkuat sinyal dan memperbesar jarak jangkauan. Antena berperan penting untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui udara. Antena yang digunakan yaitu antena Yimeni, FM radio dan booster FM. Antena-antena tersebut secara bergantian dipasang pada pemancar FM. Prototype pemancar FM bekerja pada frekuensi 94,2 MHz. Jarak terjauh prototype pemancar FM yakni 30 meter menggunakan antena booster FM sedangkan jarak terpendek 20 meter dengan antena FM radio
PENERAPAN TENAGA LISTRIK SOLAR CELL UNTUK LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM DI KP. CILIMUS DESA PADAASIH KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT Zul Fakhri; Ahmad Daelami; Atik Charisma; Nivika Tifani Somantri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.259-264

Abstract

Pemerintah mulai beralih menggunakan energi terbarukan sebagai pembangkit listrik seperti pembangkit listrik tenaga surya. Penerangan Jalam Umum (PJU) solar cell adalah salah satu aplikasi dari pembangkit energi listrik tenaga surya. Sistem ini menjadi solusi penerangan jalan umum untuk daerah yang belum terjangkau enegi listrik dari PLN. Minimnya penerangan jalan umum PJU di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) banyak dikeluhkan warga. Kondisi jalan yang gelap karena tidak terpasang PJU, mulai dari Kecamatan Padalarang, Ngamprah, Cikalongwetan, Batujajar, Cihampelas, Sindangkerta, Rongga, Gununghalu, Cisarua, dan Lembang. Tim Pengabdian Kepada Masayarakat (PKM) Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani melalui kegiatan PKM ini memasang  PJU solar  cell di Kp. Cilimus, RT.01 dan 02 RW.06 Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada 4 titik. Selain itu tim PKM juga memberikan penyuluhan terkait perawatan PJU solar cell. Penyuluhan ini diharapkan agar usia PJU solar cell lebih tahan lama.
Perancangan Low Noise Amplifier Menggunakan Metode T-Junction pada Frekuensi 3 GHz Atik Charisma; Alni Muflihati
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 3, No 2: December 2018
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v3.i2.2018.225-230

Abstract

Radar Coastal S-Band adalah sebuah radar maritim buatan dalam negeri yang dibuat untuk dapat diaplikasikan di kapal dan pantai. Pengembangan radar memanfaatkan Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW). Berdasarkan kesesuaian dan polarisasi radar, maka penelitian ini akan merancang sebuah radar Coastal S-Band pada receiver dengan merancang sebuah Low Noise Amplifier (LNA) yang akan diaplikasikan pada sebuah permukaan kapal biasa (non-kapal perang). Penelitian dilakukan dengan metode pemodelan sistem melalui pendekatan simulasi. Peneliti memilih mikrostrip dengan metode T-Junction menggunakan transistor ATF-34143. Perancangan dimulai dari mengidentifikasi spesifikasi dari Low Noise Amplifier (LNA) kemudian memilih transistor yang akan dipakai untuk menyimpan data pada rangkaian. Setelah itu membuat rangkaian DC bias yang telah ditentukan selanjutnya menentukan rangkaian penyesuaian impedansi (matching impedance) dan melakukan tahap optimasi hingga memperoleh hasil perancangan yang sesuai spesifikasi.  Berdasarkan hasil simulasi dari perancangan Low Noise Amplifier (LNA) pada frekuensi 3 GHz memperoleh parameter gain (S21) sebesar 14,641 dB, penyesuaian impedansi pada parameter S11 sebesar -11,714 dB dan S22 sebesar -10,756 dB. Selain itu hasil simulasi juga menunjukan faktor kestabilan sebesar 1,117, noise figure sebesar 1,499 serta VSWR kurang dari dua pada masukan dan keluaran.
Sistem Komunikasi Audio dengan Teknologi Visible Light Communication (VLC) Menggunakan Laser Led Atik Charisma; Rizky Nur Akbar Setiawan; Een Taryana; Hajiar Yuliana; Alifa Rike Indriani
Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2021): Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : Publisher: Fakultas Ilmu Komputer, Institution: Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/digitalzone.v12i2.7519

Abstract

Kegiatan masyarakat di era sekarang yang serba digital menggunakan teknologi tanpa kabel (wireless). Teknologi tanpa kabel menjadi andalan komunikasi, namun seiring perkembangann zaman, ada sebuah teknologi tanpa kabel dengan memanfaatkan cahaya tampak. Teknologi ini dikenal dengan istilah visible light communication (VLC). Sistem VLC terdiri dari bagian transmitter dan receiver. Transmitter berupa komponen-komponen elektronika yang terintegrasi dengan cahaya tampak sebagai media transmisi. Pada penelitian ini membuat bagian transmitter dan receiver untuk komunikasi audio. Cahaya tampak sebagai media transmisi menggunakan laser led karena cahaya dari laser led ini lebih fokus dan pancaran cahayanya lebih jauh dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan di sisi receiver menggunakan solar panel sebagai penerima sinyal informasi yang dikirimkan. Penelitian ini berhasil membuat sebuah sistem komunikasi audio berbasis visible light communication. Variasi jarak antara transmitter dan receiver mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Pada jarak 500 cm kualitas suara yaitu 99,2 dB pada kondisi gelap dan 99,1 dB kondisi terang. Perubahan sudut pancar transmitter terhadap receiver juga mempengaruhi hasil kualitas suara. Kualitas suara terbaik pada sudut 900 di kondisi terang dengan jarak 50 cm sebesar 97,9 dB sedangkan di kondisi gelap dengan jarak 50 cm pada sudut 1000 sebesar 98,1 dB. Abstract The people activities in today's digital era use wireless technology. Wireless technology has become the mainstay of communication, but along with the times, there is a wireless technology that uses visible light. This technology is known as visible light communication (VLC). The VLC system consist of transmitter and receiver. Transmitters are electronic components that are integrated with visible light as a transmission medium. In this study, the transmitter and receiver are made for audio communication. Visible light as a transmission medium uses an LED laser because the light from this LED laser is more focused and the light beam is farther away than the others. While on the receiver side using a solar panel as a receiver of the information signal that is sent. This research succeeded in making an audio communication system based on visible light communication. Variations in the distance between the transmitter and receiver affect the quality of the received sound. At a distance of 500 cm in dark conditions, the sound quality is 99.2 dB in light conditions and 99.1 dB. Changes in the beam angle of tranmitter to receiver also affect the sound quality. The best sound quality at an angle of 900 in bright conditions with a distance of 50 cm is 97.9 dB while in dark conditions with a distance of 50 cm at an angle of 1000 is 98.1 dB.
Sistem Pengaturan Pendingin Ruangan dengan Menggunakan Thermoelectric dan Blower Motor Direct Current Zul Fakhri; Ahmad Daelami; Bayudin; Atik Charisma
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 21 No 1 (2022): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increase in temperature affects the comfort of the dwelling, especially the bedroom area, so it requires a room conditioning tool so that the temperature remains stable and comfortable. Air conditioning tools that are commonly used by the public are now using less environmentally friendly substances because they can damage the ozone layer and are expensive to operate and maintain. Cooling and air conditioning technology is becoming very important at this time. Various technologies are already on the market to meet people's needs. This research describes the design and realization of an air conditioning control system using a thermoelectric and direct current blower motor. This system consists of a Peltier, a DS18B20 temperature sensor and a DC blower motor using PID control. In the test the blower temperature without peltier is measured with an average temperature of 25,650C while with peltier it is 22,270C. The most optimal PID parameters using the trial and error method are Kp = 20, Ki = 2, and Kd = 20 with a set point of 170C.
Perancangan Low Noise Amplifier (LNA) Dua Tingkat dengan Lumped Element untuk Satelit Nano Atik Charisma; Devin Dwi Nugraha; Ade Sena Permana
JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) Vol 7, No 2 (2021): JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.457 KB) | DOI: 10.24036/jtev.v7i2.113092

Abstract

Satelit nano merupakan satelit yang berukuran kecil yaitu sekitar 10x10x10 cm dengan berat kurang dari 10 kg. Satelit nano menggunakan frekuensi S-band sebagai frekuensi kerjanya yakni 2,4 GHz. Satelit ini mampu mengorbit pada orbit LEO. Pada jarak orbit LEO yang sangat jauh ditambah dengan gangguan lain menyebabkan daya sinyal pengiriman menjadi sangat lemah, maka dibutuhkan penguat pada stasiun bumi agar level daya menjadi stabil seperti daya yang dikirimkan dari nano satelit. Penelitian ini merancang sebuah Low Noise Amplfier (LNA) pada frekuensi 2,4 GHz dengan penguatan 30 dB dan noise figure ≤ 2 dB. Penguat ini dirancang dengan dua tingkat menggunakan lumped elemen dengan  komponen aktif penyusunnya adalah jenis transistor e-pHEMT yaitu ATF 34143, secara simulasi menggunakan software ADS. Pada penelitian ini menghasikan perancangan penguatan maksimum sekitar 30,82 dB; S11=-27,27 dB; S22=-33,9 dB; VSWR1=1,091; VSWR2=1,04; NF=0,481; K=3,387.