Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMPONEN DARAH DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DI PMI KOTA BANDUNG Muchammad Fauzi; Senator Nur Bahagia
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.365 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol5.iss2.2019.276

Abstract

PMI of Bandung City experienced overstock. Overstock and expired blood supplies must be destroyed. In the overstock phase every month, PMI of Bandung City experiences waste and needs to be controlled inventory. In the blood have six components that need to be controlled, but it takes a long time to analyze each component of the bloood. It is necessary to determine the priority blood components that must bee controlled immediately so that they are expected to influence the reduction in the destroyed cost. The purpose of this study is find out what blood component are prioritized to control their supply. Determination of blood component priority using the AHP (Analitycal Hierarchy Process) approach. The AHP method is decision making model that breaks down complex multi-criteria problems into a hierarchy. The priority blood component to be controlled is Packed Red Cell (PRC) component of 0.338. This value is obtained because it is influenced by the weight of the supply criteria of 0.709, demand of 0.113; and lifetime of 0.179.
Model Integrasi Keputusan Lokasi, Perutean Kendaraan, dan Pengendalian Persediaan Pada Sistem Rantai Pasok Tiga Eselon Nova Saragih; Senator Nur Bahagia; Suprayogi Suprayogi; Ibnu Syabri
Jurnal Teknik Industri Vol. 19 No. 1 (2017): JUNE 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.31 KB) | DOI: 10.9744/jti.19.1.1-10

Abstract

Keputusan lokasi, perutean kendaraan, dan kebijakan persediaan merupakan keputusan yang saling terkait satu dengan yang lain. Keputusan pengendalian persediaan, seperti ukuran lot pemesanan dan frekuensi pemesanan akan mempengaruhi baik itu ongkos persediaan dan ongkos transportasi. Sebagai contoh, pengiriman dalam kuantitas yang sedikit dan frekuensi yang sering menyebabkan pengurangan ongkos persediaan tetapi membutuhkan tambahan ongkos transportasi. Selanjutnya, keputusan perutean dan keputusan pengendalian persediaan akan mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi sebab pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan kriteria ongkos sistem minimum. Kegagalan dalam melibatkan ongkos persediaan dan ongkos transportasi ke dalam pertimbangan ketika memilih lokasi dapat menyebabkan sub-optimalitas sebab keputusan pemilihan lokasi memiliki dampak yang besar pada ongkos persediaan dan ongkos transportasi. Oleh karena itu, bagaimana memilih lokasi, menentukan rute kendaraan, dan mengendalikan persediaan yang optimal menjadi isu yang penting dalam merancang sebuah sistem logistik. Penelitian ini mengembangkan model integrasi yang secara simultan mengoptimisasikan keputusan lokasi, rute kendaraan, dan pengendalian persediaan pada sistem rantai pasok tiga eselon yang belum pernah dikembangkan sebelumnya. Entitas yang terlibat dalam rantai pasok kajian terdiri dari satu Pemasok, multi Depot, dan multi Ritel. Karakteristik permintaan yang dipertimbangkan dalam penelitian ini bersifat probabilistik dan jumlah produk terdiri dari satu produk. Model integrasi yang dikembangkan selanjutnya dipecahkan dengan metode optimal dan metode heuristik. Setelah dilakukan perbandingan dengan model dekomposisi diperoleh kesimpulan bahwa model integrasi menghasilkan ongkos total sistem yang lebih kecil.