Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembelajaran daring berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skill) Riska Utami; Robia Astuti; Suminto Suminto; Naning Sutriningsih; Rizki Nurhana Friantini
Riemann: Research of Mathematics and Mathematics Education Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PAMANE TALINO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38114/riemann.v3i2.150

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di MA Mathla’ul Anwar Napal diperoleh informasi hasil belajar masih rendah, dimana terdapat 27 dari 46 siswa atau 58,7% siswa belum mencapai KKM. Hal ini diduga karena kurangnya kemampuan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran daring berorientasi HOTS memungkinkan siswa untuk berperan aktif dan berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring berorientasi HOTS     materi titik, garis, dan bidang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang melibatkan satu kelas dan dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa dari kelas X IPA 1 MA Mathla’ul Anwar Napal. Teknik analisis  data yang digunakan berupa uji efektivitas, meliputi: keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, respons siswa, dan hasil belajar. Hasil penelitian berdasarkan persentase menunjukkan bahwa (1) rata-rata persentase nilai keterlaksanaan pembelajaran telah mencapai kriteria efektif, yaitu 78%. (2) rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai kriteria efektif, yaitu 77%. (3) angket respon siswa menunjukkan 76,64% siswa merespons positif dan mencapai kriteri efektif. (4) persentase hasil belajar setelah diterapkan pembelajaran daring berorientasi HOTS telah mencapai kriteria ketuntasan, yaitu 83,3%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring berorientasi HOTS efektif diterapkan pada materi titik, garis, dan bidang. Based on the results of observations and interviews at MA Mathla'ul Anwar Napal obtained information on learning outcomes is still low, where there are 27 of 46 students or 58.7% of students have not reached the KKM. This is presumably due to the lack of students' problem-solving abilities. HOTS-oriented online learning allows students to play an active role and think critically to improve students' problem-solving skills. This study aims to determine the effectiveness of HOTS-oriented online learning on points, lines, and planes. This type of research is a quantitative descriptive study involving one class and carried out without a comparison class. The subjects in this study were 24 students from class X IPA 1 MA Mathla'ul Anwar Napal. The data analysis technique used is in the form of an effectiveness test, including learning implementation, student activities, student responses, and learning outcomes. The results of the research based on percentages show that (1) the average percentage of the value of the implementation of learning has reached the effective criteria, which is 78%. (2) the average percentage of student activity reaches the effective criteria, which is 77%. (3) the student response questionnaire showed 76.64% of students responded positively and achieved the effective criteria. (4) the percentage of learning outcomes after applying HOTS-oriented online learning has reached the completeness criteria, which is 83.3%. Based on the results of the study, it can be concluded that HOTS-oriented online learning is effectively applied to point, line, and plane material.
INOVASI PEMBELAJARAN ANAK DISKALKULIA Binti Anisaul Khasanah; Naning Sutriningsih; Hendrik Sektiawan
EMTEKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/emteka.v3i1.1268

Abstract

ABSTRAK Matematika adalah cabang ilmu yang sangat penting untuk kehidupan. Hal ini menjadikan matematika harus dikuasai oleh setiap orang. Namun, adanya penemuan berupa kasus diskalkulia yang menjadi perhatian khusus di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diskalkulia adalah kondisi dimana anak mengalami kesulitan dalam belajar dan memahami matematika. Diskalkulia banyak ditemukan pada anak usia 7-12 tahun. Anak yang menderita diskalkulia cenderung tidak mampu dalam memahami aritmatika, baik dalam membaca simbol matematika, memahami konsep matematika, kesulitan membaca jam, kesulitan dalam melakukan operasi hitung, kesulitan mengenali angka, bahkan tidak mampu dalam memahami soal cerita, dan beberapa indikator lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji peran teknologi sebagai inovasi pembelajaran untuk anak diskalkulia dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka, yaitu dengan melakukan kajian mengenai peran teknologi dalam membantu siswa diskalkulia. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa peran teknologi mampu membantu siswa diskalkulia mengatasi kesulitan belajarnya, yakni belajar melalui media game yang menyenangkan serta memberikan edukasi secara tepat sasaran dan efektif. Kata kunci: diskalkulia, kesulitan matematika; media games. ABSTRACT Mathematics is a branch of science that is very important for life. This makes mathematics must be mastered by everyone. However, there are findings in the form of cases of dyscalculia which are of particular concern throughout the world, including Indonesia. Dyscalculia is a condition in which children have difficulty learning and understanding mathematics. Dyscalculia is commonly found in children aged 7-12 years. Children who suffer from dyscalculia tend to be unable to understand arithmetic, both in reading mathematical symbols, understanding mathematical concepts, difficulty reading clocks, difficulty in performing arithmetic operations, difficulty recognizing numbers, even being unable to understand story problems, and several other indicators. The purpose of this study was to examine the role of technology as a learning innovation for dyscalculia children in overcoming their learning difficulties. This research is a type of qualitative research with a literature study method, namely by conducting a study on the role of technology in helping students with dyscalculia. Based on the results of the study, it was found that the role of technology was able to help dyscalculia students overcome their learning difficulties, namely learning through fun game media and providing targeted and effective education. Keywords: dyscalculia, mathematics difficulty, media Games.
PENERAPAN MEDIA GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Sri Wahyuni; Naning Sutriningsih; Siti Rahayu
Cartesian: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2023): Cartesian Vol. 2 No. 2 April 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FIP UNHASY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/cartesian.v2i2.3508

Abstract

This study aims to determine (1) if there are the differences of students’ outcomes between students who use GeoGebra learning media and those who do not use GeoGebra learning media; and (2) which learning outcome is better between students wwho use GeoGebra learning media and those who do not use GeoGebra learning media. This research is quantitative research. The population of this study were all XI IIS students with the sample of the study being 60 students of XI IIS 2 and XI IIS 3 which were selected using clustrer random sampling. Data was collected by using a test instrument anda analyzed by using the t-test previously carried out the normality and the homogeneity test. The result of this study were: (1) there are differences of students’ outcomes between students who use GeoGebra learning media and those who do not use GeoGebra learning media and (2) the learning outcome of students who use GeoGebra learning media was better than students who do not use GeoGebra learning media.
MENGENALKAN TEKNOLOGI DAN INOVASI MENINGKATKAN LITERASI DENGAN APLIKASI AKSI DI SD NEGERI 1 SINARBARU Binti Anisaul Khasannah; Rahmatika Kayyis; Naning Sutriningsih
Bagimu Negeri Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v6i1.1724

Abstract

Kampus Mengajar 2 merupakan program dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memberikan kesempatan kepada Dosen dan mahasiswa seluruh Indonesia untuk menyukseskan implementasi program AKSI untuk sekolah. Program AKSI ini berupa modul formatif asesmen yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada topik-topik esensial di pelajaran bahasa, matematika, dan IPA untuk Siswa SD. Metode pelakasanaan kegiatan PKM ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Selama kegiatan Pengabidan Kepada Masyarakat, peserta didik yang sudah dapat menggunakan perangkat komputer dengan mudah memahami dan melakukan kegiatan ini, sedangkan untuk peserta didik yang baru pertama kali menggunakan komputer masih terlihat bingung dan gugup ketika menggunakan mouse dan keyboard. Peserta didik sangat antusias dan mengikuti kegiatan ini dengan baik, peserta didik juga bersemangat dan kondusit pada saat kegiatan. Hal ini mengindikasikan bahwa kegaitan PKM yang dibantu oleh program Mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar ini telah memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran sesungguhnya di sekolah
PELATIHAN BAGI GURU-GURU SD N 3 MARGOYOSO DALAM MENGGUNAAN GOOGLE CLASROOM Nurmitasari Nurmitasari; Ainur Rosidah; Naning Sutriningsih
Bagimu Negeri Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v5i1.1460

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru SD N 3 Margoyoso kabupaten Tanggamus dalam menggunakan google classroom melalui android maupun laptop. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu ruang kelas di SD N 3 Margoyoso yang dihadiri oleh 12 orang peserta yang tergabung dalam sivitas akademika SD N 3 Margoyoso. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalahan tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Tahap perencanaan yaitu melakukan analisis situasi untuk mengetahui permasalahan yang dialami sekolah mitra  dan merancang materi kegiatan pelatihan yakni terkait google classroom. Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan penyampaian materi tentang google classroom dan kegiatan pelatihan praktek penggunaan google classroom. Hasil dari kegiatan ini adalah guru-guru di SD N 3 Margoyoso mengetahui adanya aplikasi yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran daring khususnya google classroom dan dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran daring.Kata Kunci : Pelatihan, Google Classroom, Pembelajaran Daring