Hasil PISA tahun 2019 menyatakan pelajar Indonesia memiliki kemampuan berfikir kritis yang tergolong rendah. Sehingga perlu adanya model pembelajaran yang mendorong berkembangnya berfikir kritis yaitu blended learning dengan pendekatan STEM yang menekankan pembelajaran pada masalah dikehidupan nyata. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) keterlaksanaan pembelajaran blended learning dengan pendekatan STEM untuk meningkatakan kemampuan berfikir kritis, (2) peningkatan keterampilan berfikir kritis, dan (3) efektivitas model pembelajaran blended learning dengan pendekatan STEM terhadap kemampuan berfikir kritis. Subjek penelitian yang digunakan adalah kelas XI IPS 3 di SMAN 1 Puri dengan jumlah peserta didik 30 anak. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu menggunakan rancangan one-group pretest-posttest. Data yang dikumpulkan yaitu hasil lembar keterlaksanaan pembelajaran, hasil tes kemampuan berfikir kritis, dan hasil respon peserta didik. Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil (1) keterlaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, (2) ketrampilan berfikir kritis peserta didik meningkat secara signifikan, dan (3) model pembelajaran blended learning dengan pendekatan STEM efektif untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran blended learning dengan pendekatan STEM secara efektif dan signifikan dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik