Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN Betet 1 Kota Kediri. Pada pembelajaran IPA, guru hanya menggunakan LKS dan buku guru saja, jadi proses pembelajaran kurang menarik sehingga kurang mencukupi kebutuhan siswa, untuk itu kita membuat media yang berupa multimedia interaktif. Nilai siswa pada saat menggunakan LKS saja nilainya masih di bawak KKM dan sedangkan setelah menggunakan media pembelajaran yang berupa multimedia interaktif siswa banyak yang mendapat nilai di atas KKM dengan materi Hubungan Antar Komponen Ekosisten Dan Jaring-jaring Makanan di Lingkungan Sekitar. Adapun tujuan dalam penelitian Untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, keefektifan produk pengembangan multimedia interkatif pada materi hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar kelas V. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D oleh S. Thiagarajan yang memiliki 4 tahapan yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Tetapi penelitian ini berhenti sampai tahap Develop (pengembangan) saja, dikarenakan keterbatasan biaya, waktu dan adanya pandemi Covid-19. Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif sebagai berikut: 1) multimedia interaktif dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran berdasarkan hasil validasi media mendapat nilai 92 dengan presentase skor 100%. 2) multimedia interaktif dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pembelajran berdasarkan hasil validasi materi mendapat nilai 90 dengan presentasi skor 100%. 3) untuk angket kepraktisan guru dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pembelajaran mendapat nilai 93 dengan presentasi skor 100%. 4) untuk angket uji coba respon siswa mendapat nilai 79,4% .Kesimpulannya pada pembelajaran yang menggunakan multimedia interaktif pada materi hubungan antar komponen ekosistem dan jarring-jaring makanan di lingkungan sekitar dapat dinyatakan layak digunakan untuk media pembelajaran. Untuk itu produk yang telah dikembangkan dapat memenuhi kriteria yang di sampaikan atau di kembangankan oleh peneliti