Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Eksplorasi Muatan Pendidikan Karakter dalam Tradisi Makkobar Boru pada Masyarakat Batak Angkola Siti Maryam Pane; Cipto Duwi Priyono; Salman Alparis Sormin
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.144 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2380

Abstract

Masalah pokok yang dikemukakan sebagai landasan penelitian ini adalah kerisauan tentang pendidikan karakter yang belum maksimal saat ini, sehingga diperlukan kajian pendidikan karakter bermuatan lokal. Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menemukan dan menguji muatan pendidikan karakter dalam tradisi makkobar boru pada masyarakat Batak Angkola di Kota Padangsidimpuan. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif. Data penelitian  dianalisis dengan Teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan dua aspek penting dalam tradisi makkobar boru yaitu masyarakat Batak Angkola masih mempertahankan tradisi makkobar boru  sebagai salah satu cara mentransmisikan nilai-nilai kebudayaannya kepada anak pada saat menikah. Kemudian dalam tradisi makkobar boru terdapat sejumlah nilai-nilai pendidikan karakter antara lain: nilai religius, nilai jujur dan setia, nilai toleransi, nilai bekerja keras dan nilai bertanggung jawab. Sebagai kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tradisi makkobar boru merupakan bagian dari proses pelestarian nilai-nilai luhur budaya masyarakat Batak Angkola melalui sejumlah ritual yang sarat akan makna pendidikan.
DEGRADASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALIHAN NA TOLU PADA REMAJA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Cipto Duwi Priyono; Izuddinsyah Siregar
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.871 KB)

Abstract

This research departs from the phenomenon of the decline in the character of adolescents, especially in the millennial generation, which is already very alarming. The purpose of the research was to explore the decline in the values ​​of local wisdom of dalihan na tolu in adolescents in Padangsidimpuan City. The research method used to answer the problems in this study uses a qualitative research method with an analytical descriptive approach. Data analysis was carried out using the technique of Miles and Huberman, namely data analysis was carried out simultaneously starting from data collection, data condensation, data display and drawing conclusions which were carried out continuously during the research process.The research findings produce at least two main things that are discussed in the research, namely; (1). The character values ​​contained in the Dalihan na tolu indigenous local wisdom include; Marmora's respect contained character values; courtesy, gentleness and responsibility, elek maranak boru; found the value of hard work, independent, honest, loyal, disciplined and caring, while the manatmarkahanggi contained values; honest, hardworking, disciplined, democratic, fair and tolerant. While the second is; (2). The decline in the character values ​​of the local wisdom of dalihan na tolu in adolescents in the city of Padangsidimpuan, among others; the loss of the culture of mutual cooperation, tolerance, speech and manners. Teenagers no longer fully recognize the concept of values ​​in the dalihan na tolu adat, such as attitudes towards parents, attitudes towards friends and the conception of dalihan na tolu adat values ​​in social life. The institutional activities of naposo-nauli bulung, which were previously a forum for youth to recognize and understand the traditional culture of dalihan na tolu, are now running out. Even in some areas in the city of Padangsidimpuan, the naposo-nauli Bulung institution no longer exists. The conclusions in this study include (1). The values ​​of dalihan na tolu indigenous local wisdom contain noble character values ​​and are in accordance with the character values ​​of education proclaimed by the current government. (2). The current decline in character values, especially among teenagers in Padangsidimpuan City, has entered an alarming phase, seen in behavior, understanding and actualization of social life, which has deviated far from the noble values ​​of the adat dalihan na tolu in Padangsidimpuan City.
EKSPLORASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SUKU BATAK ANGKOLA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 Cipto Duwi Priyono; Salman Alparis Sormin; Rudolfus Ruma Bay
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.917 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan mengulas nilai kearifan lokal Suku Batak Angkola yang dapat dijadikan sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid 19 di Kota Padangsidimpuan. Suku Batak Angkola kaya akan budaya kearifan lokal yang masih lestari hingga hari ini. Pandemi covid 19 telah mempengaruhi aktivitas kehidupan diwilayah Kota Padangsidimpuan. Rendahnya, kesadaran mematuhi protocol kesehatan salah satu faktor penyebab meningkatnya resiko penularan. Sehingga eksplorasi terhadap kearifan lokal merupakan alternatif untuk mendukung suksesnya kampanye adaptasi kebiasaan baru. Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif. Data penelitian dianalisis dengan Teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap kearifan lokal Suku Batak Angkola, peneliti menemukan kearfian lokal poda na lima sebagai media sosialisai kesadaran pencegahan virus covid 19 di Kota Padangsidimpuan. Poda na lima diartikan sebagai nasihat/petuah yang lima. Dalam poda na lima ada 5 (lima) nilai yang dapat dijadikan model dalam pencegahan covid 19 (1). Paias rohamu, artinya bersihkan jiwamu yang bermakna hidup harus selalu berfikiran positif. (2). Paias pamatangmu, artinya bersihkan badanmu, bahwa senatiasa harus menjaga kebersihan tubuh, (3). Paias parabitonmu, menjaga kebersihan pakaian, (4). Paias bagasmu, menjaga kebersihan rumah, dan (5). Paias pakaranganmu menjaga kebersihan lingkungan.
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Konsep Dasar IPS Bermuatan Karakter Lokal di Jurusan PGSD Salman Alparis Sormin; Yonarlianto Tembang; Muktamar Umakaapa; Cipto Duwi Priyono
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4320

Abstract

Bahan ajar menjadi bagian yang amat penting dari kegiatan belajar dan mengajar termasuk salah satunya adalah bahan ajar konsep dasar pendidikan IPS bermuatan kearifan lokal sebagai proses analisis kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah ataupun universitas. Penulisan artikel ini bertujuan untuk  mengetahui analisis kebutuhan bahan ajar konsep dasar IPS di jurusan PGSD Universitas Musamus. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualititatif dengan jenis pendekatan survei yang dilakukan pada bulan November-Desember 2022 di program studi Pendidikan Guru Sekolah dasar Universitas Musamus kota Merauke. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 66 mahasiswa semester dua program studi pendidikan guru sekolah dasar Universitas Musamus yang mengikuti mata kuliah konsep dasar IPS. Responden penelitian ini sebesar 43 orang yang dipilih secara acak. Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan angket. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrument lembar observasi dan kuesioner. Hasil penelitian  menunjukan bahwa lebih dari 30% mahasiswa belum mampu berpartisipasi belajar  karena belum adanya bahan ajar yang dapat digunakan sebagai pegangan oleh mahasiswa PGSD universitas musamus yang bermuatan tentang  karakter lokal. Pembelajaran budaya lokal di Merauke masih dilakukan secara terpisah dengan pembelajaran tematik. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat kebutuhan bahan ajar ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang bermuatan karakter lokal pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Konsep Dasar IPS Bermuatan Karakter Lokal di Jurusan PGSD Salman Alparis Sormin; Yonarlianto Tembang; Muktamar Umakaapa; Cipto Duwi Priyono
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4320

Abstract

Bahan ajar menjadi bagian yang amat penting dari kegiatan belajar dan mengajar termasuk salah satunya adalah bahan ajar konsep dasar pendidikan IPS bermuatan kearifan lokal sebagai proses analisis kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah ataupun universitas. Penulisan artikel ini bertujuan untuk  mengetahui analisis kebutuhan bahan ajar konsep dasar IPS di jurusan PGSD Universitas Musamus. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualititatif dengan jenis pendekatan survei yang dilakukan pada bulan November-Desember 2022 di program studi Pendidikan Guru Sekolah dasar Universitas Musamus kota Merauke. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 66 mahasiswa semester dua program studi pendidikan guru sekolah dasar Universitas Musamus yang mengikuti mata kuliah konsep dasar IPS. Responden penelitian ini sebesar 43 orang yang dipilih secara acak. Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan angket. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrument lembar observasi dan kuesioner. Hasil penelitian  menunjukan bahwa lebih dari 30% mahasiswa belum mampu berpartisipasi belajar  karena belum adanya bahan ajar yang dapat digunakan sebagai pegangan oleh mahasiswa PGSD universitas musamus yang bermuatan tentang  karakter lokal. Pembelajaran budaya lokal di Merauke masih dilakukan secara terpisah dengan pembelajaran tematik. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat kebutuhan bahan ajar ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang bermuatan karakter lokal pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Kepraktisan Bahan Ajar Konsep Dasar IPS Bermuatan Karakter Lokal Dengan Pendekatan Model Problem Based Learning Salman Alparis Sormin; Siti Maryam Pane; Melisa Putri Harahap; Cipto Duwi Priyono; Rahimul Harahap
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i2.5187

Abstract

Penelitian ini berawal dari kerisauan pendidik akan minimnya bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik khususnya bagi mahasiswa Asli Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar Konsep Dasar IPS bermuatan karakter lokal dengan pendekatan model Problem Based Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, and Evaluate). Berdasarkan uji kepraktisan yang dilakukan melalui validasi ahli dengan mengajukan indikator kepraktisan diperoleh informasi bahwa: (1). Desain dan tampilan memperoleh rerata sebesar 87 % masuk kategori sangat praktis, (2). Penggunaan huruf dan tulisan diperoleh rerata sebesar 87,5 % masuk kategori sangat praktis, (3). Penyajian materi diperoleh rerata 86,67 % masuk kategori sangat praktis, (4). Penggunaan diperoleh rerata 88,5 % masuk kategori sangat praktis, (5) Manfaat diperoleh rerata 88 % masuk kategori sangat praktis, dan efisiensi bahan ajar diperoleh rerata 90 % masuk kategori sangat praktis.Berdasarkan hasil uji kepraktisan yang dilakukan seperti yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar Konsep Dasar IPS bermuatan karakter lokal dengan menggunakan Model Problem Based Learning sangat praktis digunakan oleh mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar IPS, khususnya mahasiswa Asli Papua di Prodi PGSD Universitas Musamus.