Ani Sholekhah
Universitas PGRI Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Kasus Bullying di SD Negeri 2 Bero Jaya Timur Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Ani Sholekhah; Kiswoyo Kiswoyo; Khusnul Fajriyah
BASIC Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/dwijaloka.v1i3.689

Abstract

Kekerasan dalam pendidikan diasumsikan terjadi sebagai akibat kondisi tertentu yang melatarbelakanginya, baik faktor internal, eksternal, dan tidak timbul secara begitu saja, melainkan dipicu oleh suatu kejadian. Perilaku bullying merupakan perilaku yang sering tidak disadari keberadaanya, banyak pihak yang masih menggap perilaku bullying suatu hal yang wajar di lingkungan sekitar sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis bullying, untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku terjadinya bullying, dan untuk mengetahui penanganan di sekolah. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif yang menjelaskan jenis-jenis, faktor penyebab perilaku bullying yang terjadi pada kelas III, IV, dan V di SD Negeri 2 Bero Jaya Timur Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin yang terdiri dari pelaku dan korban bullying. Adanya wawancara dari kepala sekolah, guru kelas, dan siswa baik pelaku maupun korban bullying. Jenis-jenis bullying yang terjadi yaitu bullying verbal dan bullying fisik. Bullying verbal berupa:  memanggil nama teman dengan julukan lain, seperti: nama orang tua, nama istilah yang lucu, menertawai, mengancam, menggoda, dan mengolo-olok. Contoh Bulliying secara fisik yang terjadi yaitu: menjegal kaki, menarik kursi yang hendak diduduki, memukul (menggunakan tangan ataupun penggaris), mencubit, menarik hijab, menampar, menendang, menyembunyikan (sepatu dan tas), mencoret buku, mencipratin lumpur. Faktor penyebab terjadinya tindakan bullying adalah faktor kelompok sebaya dan sekolah. Kepala sekolah dan guru menganggap bullying yang terjadi masih wajar dan hal itu bagian dari cara beradaptasi anak. Penanganan dilakukan dengan cara: Memanggil siswa yang melakukan tindakan bullying ke kantor untuk diberi nasihat dan bimbingan oleh guru.