Claim Missing Document
Check
Articles

PERAN POLITIK KIAI DALAM PENDIDIKAN PESANTREN Rijal, Syamsul
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pesantren, kiai merupakan tokoh sentral yangberperan sebagai decision maker  dan diyakini mempunyai karismatikyang merupakan perwujudan doktrin ulamâ‟ waratsah al-anbiyâ‟.Pengakuan demikian memberi legitimasi bahwa kiai dipandangsebagai sosok yang paling menentukan dalam mengatasi berbagaipersoalan yang dihadapi umat. Namun, demikian, kiai acapdimanfaatkan oleh para politisi sebagai vote getter dalam mendulangsuara. Tulisan ini akan mengkaji peran politik kiai dalam dinamikapendidikan pesantren. Dinyatakan bahwa banyak pesantren yangmengalami degradasi kualitas karena kiainya terlalu sibuk dalamberpolitik, dan pada akhirnya akan ditinggal oleh santrinya.
Pengaruh Virtual Experiment Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI MA. Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang Rijal, Syamsul; Haris, Abd; Hustim, Rahmini
JURNAL PENDIDIKAN FISIKA Vol 3, No 3 (2015): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.77 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar fisika siswa kelas XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang Kabupaten Jeneponto  yang diajar dengan menggunakan Virtual Experiment dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan virtual experiment dan yang diajar menggunakan metode  konvensional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design yang melibatkan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya berupa: model pembelajaran virtual experimen yang diajar pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional yang diajar pada kelas kontrol. Variabel terikatnya berupa hasil belajar fisika kognitif siswa. Hasil analisis statistik deskriptif mengungkapkan bahwa skor rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen adalah 22,70 dan skor rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas kontrol adalah 21,32. Hasil analisis statistik inferensial mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa kelas XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang  yang diajar dengan menggunakan Virtual Experiment dan yang diajar dengan menggunakan metode konvensional pada taraf signifikasi Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Virtual Experiment dapat digunakan dalam pengajaran fisika siswa kelas XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang Kabupaten Jeneponto. Kata Kunci: hasil belajar, Virtual Experiment This study was a Quasi Eksperimental research. This study aimed to obtain information about the results of learning physics class XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang district Jeneponto taught  using virtual experiment and to determine whether there is a significant influence between the learning outcomes of student who are taught physics by using virtual experiments and are taught using methods conventional. The design used in this study is Nonequinalent control group design involving two independent variables and the dependent variable. The independent variable such as: virtual eksperiment learning that are taught in class experiments and conventional learning models that are taught in the control class. The dependent variable in the form of result learn cognitive physics students. The result of descriptive statistical analysis revealed that the average score physics student learning outcomes experimental class was 22,70 and the avarage score of student learning outcomes physics control class 21,32. Interferential statistical analysis revaled that a significant difference between the results of studying phisics XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang taught by using virtual experiments and are taught using conventional methods at significance level  From the analysis of data it can be concluded that the virtual experiment can be used in the teaching of physics students XI MA Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang Jeneponto.Key words: learning outcomes, Virtual Experiment
Analisis Framing pada Pemberitaan Tewasnya Osama bin Laden di Harian Republika-Kompas Najla, Armiah; Rijal, syamsul; falikhah, nur
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 11, No 22 (2012)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.976 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v11i22.1780

Abstract

Mass media have a strong influence in creating the image of characters. The actions and behavior of Osama (Usama) as the leader of al Qaeda  also not immune from the attention of the media. When he was killed by the military elite of Obama, the events are the news headlines in a number of international and national media. Two major newspapers in Indonesia also took a moment to compose how media policy is. Through study groups, the authors traced the creation of the meaning behind the choices of topics taken by two media sources through its affiliates.  Republika chooses  headlines representing subjectivity Islamic-leaning newspaper, giving sympathy and empathy on the issue of Islamic societies in the middle east, whereas Kompas prefers describing the greatness and success of the United States crippled Osama, while putting out the issue to the worlds terrorists locality Indonesia.
Indoctrinating Muslim Youths: Seeking Certainty Through An-Nabhanism Rijal, Syamsul
Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies Vol 49, No 2 (2011)
Publisher : Al-Jamiah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2011.492.253-280

Abstract

This article discusses the Hizbut Tahrir Indonesia’s (HTI) mechanism and medium of indoctrination as well as their impact on young Muslims’ mind and behaviour. It argues that intensive halqa in HTI plays a crucial role in implanting An-Nabhani’s doctrines into prospective members as well as senior ones so that they can maintain their ideological uniformity and dedication to HTI. In such a traditional medium of teaching, members are not encouraged to use critical thinking but to adopt and implement the HT doctrines correctly as guided by one supervisor (mushrif/mushrifa). Furthermore, the article argues that Muslim youth, especially disaffected ones, are more vulnerable to join HTI since they are at the stage of seeking personal empowerment and identity, social bonds, and channels to express their discontent with life. It is the intersection of these aspects that make young educated people become re-born Muslims who find a ‘total’ Islamic identity and certainty in HTI.[Artikel ini membahas mekanisme dan medium indoktrinasi yang dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) serta implikasinya terhadap cara pandang dan perilaku kalangan muda Muslim. Kegiatan h} alqa yang dilaksanakan berperan besar dalam menanamkan doktrin-doktrin An-Nabhani, baik terhadap calon anggota maupun kalangan senior. H{alqa merupakan cara efektif untuk mempertahankan keseragaman ideologi di kalangan mereka dan menumbuhkan kesetiaan terhadap HTI. Dalam h}alqa, peserta sama sekali tidak didorong –untuk tidak menyebut dilarang- berpikir kritis, melainkan dibuat agar mau mengadopsi dan menerapkan doktrin Hizbut Tahrir (HT) seperti diajarkan mushri>f/mushri>fa. Ditengarai bahwa kalangan muda Muslim, utamanya yang sedang dalam masa labil, lebih berpotensi untuk direkrut bergabung dalam HTI. Hal itu karena mereka sedang dalam masa trasisi guna memenukan identitas dan ikatan-ikatan sosial serta cara/metode dalam mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap persoalan-persoalan duniawi. Pertemuan semua kegalauan tersebut pada gilirannya menjadikan kalangan terdidik muda Muslim menjadi ‘terlahir kembali’, mereka merasa menemukan identitas ‘Islam-kaffah’ dan kepastian dalam HTI.]
ANALISIS TUTURAN KITAB TAPAL ADAM DALAM PERNIKAHAN DI LOMBOK UTARA Bayu, Gede Krisna; Sulistyowati, Endang Dwi; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya) Vol 2, No 2 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.648 KB) | DOI: 10.30872/ilmubudaya.v2i2.1026

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendiskripsikan tentang fungsi serta nilai-nilai yang terdapat pada tuturan Kitab Tapal Adam. Dari hasil penelitian ini penulis berhrap dapat member gambaran tentang fungsi serta nilai-nilai yang terdapat pada tuturan Kitab Tapal Adam, agar dapat berguna sebagai refrensi atau masukan bagi ilmu budaya, dan sekuarang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (kualitatif) metode deskriptif kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dalam penelitian menggunakan teknik interaktif, yaitu mengumpulkan data, menabulasi data, dan menganalisa berdasarkan fungsi tuturan, nilai-nilai tuturan dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan, yaitu (1) tuturan Kitab Tapal Adam berfungsi sebagai, fungsi moralitas, fungsi religious dan fungsi sebagai media hiburan, namun fungsi tuturan kitab Tapal Adam lebih dominan terhadap fungsi religious karena lebih mengutamakan tentang ketaatan serta kepatuhan kepada perintah serta larangan Allah. (2) Tuturan Kitab Tapal Adam mengandung nilai religious, nilai filosofi, nilai historis, dan nilai moral. Namun nilai filosofi lebih domoinan karena dalam tuturan Kitab Tapal Adam terdapat rahasia Allah sehingga harus dikaji lebih dalam lagi.Kata Kunci: Tuturan, fungsi tuturan, nilai-nilai tuturan  ABSTRACT This study was conducted with the aim of describing the function and values contained in the speech of the Book of Adams Poultry. From the results of this study the author can memrap member members of the function and values contained in the speech Book of Adams Pardon, in order to be useful as a reference or input for cultural science, and at least can be useful as a contribution of thought to the world of education. The type of research used in this study is descriptive (qualitative) qualitative descriptive method which is a research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken. Data collection techniques in research using observation techniques, interviews and documentation. Analytical techniques in done to peel aspects of feminism by way of classifying it in two parties; pros and cons of feminism. The type of research that the authors do is qualitative research with descriptive method. This research uses literature feminism approach. The source of data in this research is the drama of RE-work by M. Fachri Ramadhani. Data collection techniques used are research using interactive techniques, namely collecting data, tabulating data, and analyze based on speech functions, speech values and draw conclusions Based on the results of the analysis can be concluded, namely (1) the speech of the Book of Adams Poultice functions as a function of morality, religious function and function as a medium of entertainment, but the function of the speech of the Tapal Adam is more dominant towards religious function because it prefers obedience and obedience to orders and prohibitions God. (2) the speech of the Adamic Book contains religious values, philosophical values, historical value, and moral values. But the value of philosophy is more dominant because in the words of the Book of Adams Poultice there is a secret of God so it must be studied more deeplyKeywords : Speech, speech function, speech values
MANTRA DALAM UPACARA ADAT BELIAN SENTIYU SUKU DAYAK TUNJUNG DI KUTAI BARAT: KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI MANTRA Kristiani, Natalia; Mursalim, Mursalim; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya) Vol 2, No 1 (2018): Edisi Januari 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ilmubudaya.v2i1.898

Abstract

ABSTRACT Belian Sentiyu’s traditional ceremony is a series of human efforts aimed at preventing the occurrence of a calamity to humans and the environment, or free themselves from the shackles of disease that always ends in a way abstain. The ceremony has existed since ancient times before the arrival of any religion to the village Sekolaq Joleq. Belian Sentiyu traditional ceremony held at the residence of patients suffering from a disease and intend to be healed through the ceremony of Belian Sentiyu. Belian Sentiyu traditional ceremony led by a Pememang. The purpose of this research is to describe the form and function of spell contained in traditional ceremony of Belian Sentiyu of Dayak Tunjung tribe in Kutai West. The type of research used in this study is descriptive (qualitative). Researchers try to describe and explain about the shape, and function of spell in traditional ceremony of Belian Sentiyu Dayak Tunjung tribe in Kutai West. Data collection techniques used in this study are observation techniques, interviews and notes, summarizes, translations, and instruments. Then, the data obtained from this study is associated with the theory of spell shape, and the spell function. The results of this study show that the form of spell in traditional ceremony Belian Sentiyu can be seen from the form of lines, the temple form, and from the choice of language there are three languages in the traditional ceremony spell Belian Sentiyu, namely Indonesian, Kutai language, and Tunjung Dayak language. Furthermore, the spell function that is found in the spell in Belian Sentiyu traditional ceremony is, as a social controller, as a reminder, as tolerance, and as a means to pray. Keywords: spell, traditional ceremony of Belian Sentiyu, form, function ABSTRAK Upacara Adat Belian Sentiyu merupakan serangkaian usaha manusia yang bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu musibah terhadap manusia dan lingkungan, atau membebaskan diri dari belenggu penyakit yang selalu di akhiri dengan cara berpantang. Upacara adat tersebut telah ada sejak zaman dahulu sebelum datangnya agama apa pun ke Desa Sekolaq Joleq. Upacara adat Belian Sentiyu diadakan di kediaman pasien yang menderita suatu penyakit dan bermaksud ingin disembuhkan melalui upacara adat Belian Sentiyu tersebut. Upacara adat Belian Sentiyu dipimpin oleh seorang Pememang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, dan fungsi mantra yang terdapat dalam upacara adat Belian Sentiyu suku Dayak Tunjung di Kutai Barat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (kualitatif). Peneliti berusaha menggambarkan dan menjelaskan tentang bentuk, dan fungsi mantra dalam upacara adat Belian Sentiyu suku Dayak Tunjung di Kutai Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara dan mencatat, merangkum, penerjemahan, dan instrumen. Kemudian, data-data yang diperoleh dari penelitian ini dikaitkan dengan teori bentuk mantra, dan fungsi mantra. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa bentuk mantra dalam upacara adat Belian Sentiyu dapat dilihat dari bentuk baris, bentuk bait, dan dari pilihan bahasa terdapat tiga bahasa pada mantra upacara adat Belian Sentiyu, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Kutai, dan bahasa Dayak Tunjung. Selanjutnya yaitu fungsi mantra yang terdapat pada mantra dalam upacara adat Belian Sentiyu yaitu, sebagai pengendali sosial, sebagai pengingat, sebagai toleransi, dan sebagai sarana untuk berdoa. Kata kunci: mantra, upacara adat Belian Sentiyu, bentuk, fungsi
MITOS DAN CERITA RAKYAT KUTAI IKAN BAUNG PUTIH DI MUARA KAMAN: KAJIAN STRUKTURALISME Amrah, Rosita; Murtadlo, Akhmad; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya) Vol 1, No 2 (2017): Edisi April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.418 KB) | DOI: 10.30872/ilmubudaya.v1i2.682

Abstract

 ABSTRACTThis study aimed to describe the structure of folklore Ikan Baung Putih and its relationship with the myth of ikan baung putih growing in Muara Kaman. Relations folklore with myths known weave patterns and functional actants in the analysis of the story. The results showed that the folklore Ikan Baung Putih has a very close relationship with the myth that developed. King Setanyer told never ask for help to the ikan Baung Putih to be saved from the attack earthworms. Ikan Baung Putih accepted the request to propose several measures, among others, King Setanyer and their offspring should not eat the flesh of ikan Baung Putih. If the agreement is violated, then there would be a calamity that comes in the form of itching and scabies on the body. The deal is then a myth that developed in Muara Kaman.Key words: myth, folklore, structuralism, ikan Baung PutihABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur cerita rakyat Ikan Baung Putih dan hubungannya dengan mitos ikan baung putih yang berkembang di Muara Kaman. Hubungan cerita rakyat dengan mitos yang berkembang diketahui dengan menyusun pola aktan dan fungsional dalam analisis cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat Ikan Baung Putih memiliki hubungan yang sangat erat dengan mitos yang berkembang. Raja Setanyer dikisahkan pernah meminta pertolongan kepada ikan Baung Putih agar diselamatkan dari serangan cacing tanah. Ikan Baung Putih menerima permintaan itu dengan mengajukan beberapa syarat antara lain, Raja Setanyer dan keturunannya tidak boleh memakan daging ikan Baung Putih. Apabila kesepakatan itu dilanggar, maka akan ada musibah yang datang berupa penyakit gatal-gatal dan kudisan pada tubuh. Kesepakatan inilah yang kemudian menjadi mitos yang berkembang di Muara Kaman. Kata Kunci: mitos, cerita rakyat, strukturalisme, ikan Baung Putih
REDUPLIKASI DALAM BAHASA DAYAK MURUT TAHOL DI DESA TAU LUMBIS KECAMATAN LUMBIS OGONG KABUPATEN NUNUKAN Adrianus, Nopli; Mursalim, Mursalim; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 1 (2018): Edisi Januari 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.243 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i1.853

Abstract

ABSTRACT This research has been completed with the purpose to describe about the process of reduplication, the varieties of reduplication, the types of reduplication and the meaning of reduplication in Dayak Murut Tahol Language. Thus, based on the result of the research, the researcher wishes that it will gives more immense understanding about reduplication in Dayak Murut Tahol language, also it will roles the contribution as the data in primordialism language, even as the application of Indonesia linguistics knowledge into regional language, especially in Dayak Murut Tahol language. In this research, the researcher uses the descriptive qualitative method. The data collection techniques that the researcher uses are writing or noting, data selection, and data aggregation. Besides, the data analysis techniques are descriptive qualitative technique and agih method. Then, based on the research, the result are the forms of reduplication and the processes of reduplication. However, the forms of reduplication are the whole reduplication, example: lakou-lakou (jalan-jalan), and the half reduplication, example: angalap-alap (mengambil-ambil). Furthermore, the processes of reduplication are the whole-reduplication process, example: rangan-rangan, the basic form is rangan, the whole-reduplication is rangan-rangan, which means “friends”, and the half-reduplication process, example: sekunyib-kunyib, which means “smiling”, prefix se- + kunyib created the words of sekunyib-kunyib, which means “friends”. The categories of reduplication are: 1. Nomine, example: ali-ali (brothers/sisters), 2. Verb, example: lakou-lakou (walk around), 3. Adjective, example: mangit-mangit (angry), 4. Numeral, example: ruo-ruo (both). Moreover, the meanings of reduplication are, 1. Explain of plurality, example: abuk-abuk (hairs), 2. Explain of the most, example: sabuoi-buoino (forever). 3. Explain of the counterfeit, example: karita-karitaan (car-toys), 4. Explain of approximately, example: kasilou-silouan (approximately yellow/almost yellow).  Keywords: reduplication, Dayak Murut Tahol language ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan tentang proses reduplikasi, macam-macam bentuk reduplikasi, jenis reduplikasi dan makna reduplikasi dalam bahasa Dayak Murut Tahol. Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberi gambaran tentang reduplikasi bahasa Dayak Murut Tahol, agar dapat berguna sebagai sumbangan data kebahasaan daerah dan juga sebagai penerapan ilmu linguistik bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak Murut Tahol. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik catat, seleksi data, pengelompokan data. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan  adalah teknik deskripsi kualitatif dan metode agih. Berdasarkan penelitian, dihasilkan bentuk reduplikasi seluruh, misalnya: lakou-lakou (jalan-jalan), reduplikasi sebagian, misalnya: angalap-alap (mengambil-ambil), sedangkan proses reduplikasinya adalah proses reduplikasi utuh, misalnya: rangan-rangan, bentuk dasar rangan, reduplikasi seluruh rangan-rangan, artinya ‘teman-teman’, dan proses reduplikasi sebagian, misalnya: sekunyib-kunyib, artinya tersenyum-senyum, prefiks se- + kunyib menghasilkan berupa kata sekunyib-kunyib, artinya ‘tersenyum-senyum’. Kategori reduplikasi adalah: (1) nomina contohnya ali-ali (adik-adik), (2) verba contohnya lakou-lakou (jalan-jalan), (3) adjektiva contohnya mangit-mangit (marah-marah), (4) numeralia contohnya ruo-ruo (dua-dua). Sedangkan makna reduplikasi yang dihasilkan yaitu: (1) menyatakan banyak, contohnya abuk-abuk (rambut-rambut). (2) menyatakan paling, contohnya sabuoi-buoino (selama-lamanya), (3) menyatakan tiruan contohnya karita-karitaan (mobil-mobilan), (4) menyatakan agak contohnya kasilou-silouan (kekuning-kuningan). Kata kunci: reduplikasi, bahasa Dayak Murut Tahol 
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI Purnamasari, Ayu; Hudiyono, Yusak; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 1, No 2 (2017): Edisi April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.954 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v1i2.681

Abstract

ABSTRACT The research will analyze social facts, social events, and social behavior that occurs in the community and social change on the main character in Bekisar Merah novel. The method used in this research is qualitative descriptre method. Qualitative research is a research to understand phenomenon about what has experienced by the subject of usearch. The writer get the data by reading and recording technique. That is reading the whole novel and then recording the relevant datas which is connects to the analyzed object and conclude it, the result is there is a social fact included social symptom, norm and law. Social symptom influenced by proverties and education at society in Krangsoga village. Norms in the Bekisar Merah is norm of decency is helping each others work together in society and religion norm. verdict meant in Bekisar Merah novel is a rule, which is norm and sanction made to arrange human behavior. Social event happened in Bekisar Merah novel is with Darsa having affair with Sipah that make everyone talk about it and the when. Many coconuts trees collapsed for electricity lane. Social behavior includes habitant psychology at of village. There is social alteration of main participant Lasi. Change from village woman become a rich man’s wife which make herself as ‘Bekisar Merah’ in a city.  Key words: social fact, social behavior, social alterationABSTRAK Penelitian ini akan menganalisis fakta sosial, peristiwa sosial, perilaku sosial yang terjadi di masyarakat dan perubahan sosial pada tokoh utama dalam novel Bekisar Merah. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Penelitian kualitatif adalah yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penulis memperoleh data dengan teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu adanya fakta sosial yang meliputi gejala sosial, norma dan hokum. Gejala sosial dipengaruhi kemiskinan dan pendidikan pada masyarakat desa Karangsoga. Norma yang terdapat dalam novel Bekisar Merah adalah norma kesusilaan yaitu saling membantu, bergotong royong pada masyarakat dan adanya norma keagamaan. Hukum yang di maksud dalam novel Bekisar Merah adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatr tingkah laku manusia. Peristiwa sosial yang terjadi dalam novel Bekisar Merah adalah ketika Darsa berselingkuh dengan Sipah yang membuat semua orang membicarakannya dan peristiwa ketika pohon kelapa banyak direbahkan untuk masuknya jalur listrik. Perilaku sosial meliputi psikologi masyarakat desa pada novel. Adanya perubahan sosial pada tokoh utama yaitu Lasi, perubahan dari wanita desa hingga menjadi istri orang kaya yang membuat dirinya menjadi ‘Bekisar Merah’ di sebuah kota. Kata kunci: fakta sosial, peristiwa sosial, perubahan sosial 
ANALISIS CERITA RAKYAT KUTAI AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI DITINJAU DARI FUNGSI ASPEK MITOS DALAM MASYARAKATNYA Sari, Aulia Permata; Arifin, Syaiful; Rijal, Syamsul
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 1, No 4 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.543 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v1i4.771

Abstract

ABSTRACT This research title is choosen to conserves the story of Aji Batara Agung Dewa Sakti. Society nowadays, especially the youth society, does not know about this old myth. Then, this research will add the knowledge to the young generation, also to continues Kutai tradition, so this folklore can be survive in modern era. The background of this research is the researcher wants to get the clear explanation about the story of Aji Batara Agung Dewa Sakti. This research uses qualitative approach. The problem of this research is about the condition of society participation to conserves the Kutai folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti. The purpose of this research, which is about society perception towards Kutai Folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti is to know the situation and condition of that story in the future, and also can be a scientific works for science development. This research uses a general literary research method to observe an object. A literary research can also uses qualitative or quantitative method. Besides, the researcher also uses observe method and library method. The result of this research, which is about Kutai folklore Aji Batara Agung Dewa Sakti is that story known as a myth because it is really happened. This story included as myth because it is mystical and contains the character of god’s child in heaven. This story also known as a collective history. Besides, this story is cyclical. It means this story mostly tells about a character, such as its life, the happened events, and also tells about how the story begins from that character. This story is also come from and only happens in a region. Keywords: folklore, Aji Batara Agung Dewa Sakti ABSTRAK Hal yang mendukung terbentuknya judul ini, yakni untuk melestarikan cerita Aji Batara Agung Dewa Sakti. Banyak masyarakat sekarang khususnya muda-mudi saat ini yang tidak mengetahui mitos lama ini. Selain itu untuk menambah wawasan kepada penerus kaum muda-mudi juga melestarikan tradisi suku Kutai, agar cerita ini dapat terus bertahan di era modern. Latar belakang dari penulisan Skripsi ini penulis ingin memperoleh gambaran dengan jelas mengenai Aji Batara Agung Dewa Sakti Cerita Rakyat Kutai. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian di ajukan beberapa masalah yaitu kondisi cerita rakyat Kutai Aji Batara Agung Dewa Sakti yang melatar belakangi partisipasi masyarakat untuk terus melestarikannya. Tujuan penelitian persepsi masyarakat terhadap Cerita Rakyat Kutai Aji Batara Agung Dewa Sakti ialah untuk mengetahui situasi dan kondisi cerita tersebut untuk masa yang akan datang dan sebagai karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sastra yang sering dipakai secara umum untuk meneliti suatu objek. Penelitian sastra juga bisa menggunakan metode kuantitatif maupun kuantitatif. Selain itu peneliti juga menggunakan metode baik metode observasi maupun kepustakaan. Hasil penelitian dari cerita Aji Batara Agung Dewa Sakti Cerita Rakyat Kutai bahwa Cerita tersebut sebagai mitos karena cerita yang terkandung di dalamnya benar-benar terjadi, cerita bersifat mite karena apa yang dijabarkan dalam cerita tersebut bersifat mistis/gaib dan tokoh dalam cerita tersebut anak keturunan dewa-dewa di kahyangan. Juga merupakan sejarah kolektif. Selain itu, cerita juga bersifat siklus artinya cerita haruslah memuat inti cerita berkisar pada suatu tokoh dalam cerita, baik latar belakang kehidupan tokoh, peristiwa yang dialami hingga asal-muasal dari pelaku tokoh terbentuknya suatu cerita dan cerita merupakan berasal dari suatu daerah dan hanya terjadi pada daerah tertentu.Kata Kunci : cerita rakyat, mitos Aji Batara Agung Dewa Sakti