Wahyu Dwi Agussafutri
STIKes Kusuma Husada Surakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENATALAKSANAAN NYERI HAID DENGAN TEKNIK SENAM HAID DAN KONSUMSI KUNYIT ASAM PADA MAHASISWI STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2018 Wahyu Dwi Agussafutri; Christiani Bumi Pangesti
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 10, No 1 (2019): Januari
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.789 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v10i1.249

Abstract

Latar Belakang : Dismenore menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat, atau intensitasnya sukar dinilai. Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita saat dismenore sehingga terkadang tidak mampu mengerjakan apapun, ada beberapa wanita sampai pingsan, merasa sangat mual bahkan ada yang sampai muntah. Secara garis besar cara untuk mengatasi nyeri ada dua, yaitu farmakologi dan non farmakologi. Secara farmakologi dengan sedative dan analgetik sedangkan secara non farmakologi dengan tindakan fisik (masase, vibrator, kompres hangat dan dingin, olah raga ringan seperti jalan kaki, senam dan bersepeda, dan tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal bantal) dan tindakan kognitif behavior (relaksasi dan distraksi). Produk herbal atau fitofarmaka juga bisa menjadi terapi alternatif untuk mengurangi nyeri haid pada beberapa orang. Senam haid dan konsumsi kunyit asam adalah beberapa contoh terapi untuk mengurangi nyeri haid. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri haid antara penatalaksanaan senam haid dan komsumsi kunyit asam. Metode : Penelitian ini adalah analitik eksperimental. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini ada 2 kelompok yang diberikan intervensi berbeda, yaitu kelompok yang melakukan senam haid dan kelompok yang mengkonsusmi kunyit asam. Metode analisis data yang digunakan adalah Mann Whitney Hasil : hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon test didapatkan bahwa sebelum dan sesudah senam haid p= 0,001, sebelum dan sesudah konsumsi kunyit asam p=0,001. Kedua intervensi tersebut sama-sama efektif dalam mengurangi nyeri haid. Hal ini dapat dilihat dari uji statistik Mann Whitney didapatkan p=0,405. Simpulan: Senam haid (p
PRECONCEPTION CARE SEBAGAI STRATEGI MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA Yunita Wulandari; Wahyu Dwi Agussafutri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 8 No. 2, Juli 2017
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.927 KB) | DOI: 10.34035/jk.v8i2.232

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 belum sesuai target WHO melalui MDG’s. Masih tingginya angka kematian ibu masih didominasi penyebab langsung yaitu perdarahan sebesar 32%. Preconception care memberikan dampak yang positif terhadap penurunan AKI. Preconception care dimulai dari masa remaja sampai menjelang terjadinya konsepsi. Selama ini program prakonsepsi belum diperhatikan kebutuhannya secara maksimal. Tujuan studi literatur ini bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian mengenai bagaimana preconception care itu secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada penurunan AKI. Metode yang digunakan adalah telaah hasil penelitian tentang preconception care yang dipublikasikan dari tahun 2010 sampai 2015 pada sumber elektronik antara lain Pubmed, Ebsco, Proquest , Sage Journal, Science Direct ditemukan 503 dan ada 5 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Kata kunci “women of child bearing age, preconception care, maternal and child health” digunakan untuk mempermudah pencarian literatur. Kriteria inklusi meliputi artikel berbahasa Inggris, tipe penelitian systematic review, Randomized Control Trial (RCT). Hasil telaah diketahui bahwa pre conception care mempunyai dampak yang positif terhadap kesehatan wanita mulai dari masa remaja sampai dengan masa mempersiapkan kehamilan dan masa diantara kehamilan. Preconception care yang dilaksanakan dengan baik berdampak kepada rendahnya angka kematian ibu. Kesimpulan dan saran preconception care bagian dari continuum care yaitu preconception care, antenatal care, intranatal dan post natal care. Masa prekonsepsi berdampak terhadap fase/ masa selanjutnya. Masa prekonsepsi yang baik akan berdampak kepada masa persiapan kehamilan, masa kehamilan dan masa setelah melahirkan dan masa diantara melahirkan. Oleh karena itu optimalisasi preconception care sangat penting dalam pelayanan keperawatan. The reduction of maternal mortality rate in Indonesia in 2015 was still below the target of WHO through MDG’s. The high mortality rate was dominated by the direct cause, namely: bleeding as much as 32%. Preconception care has a positive impact on the reduction of maternal mortality rate. Preconception care starts since adolescence until before conception. All this time, the needs of preconception program has not been considered maximally. The objective of this literature study is to display the results of researches on how preconception care has direct and indirect impacts on the maternal mortality rate. This literature study employed the study of the results of researches on preconception which had been published 2010 until 2015 in the electronic media. The keywords of “preconception care, maternal mortality rate (MMR)” were used to search the intended literatures. The inclusive criteria of the study were the searched articles in Indonesian and in English; the researches employed systematic review, Randomized Control Trial (RCT), and qualitative phenomenological approach. Preconception care had positive impacts on female health since adolescence until preconception and conception. The preconception care which was conducted well had an impact on the reduction of maternal mortality rate. The searching by using the keywords found 503 articles, 5 articles fulfilled the criteria for further study. In conclusion, preconception care is a continuum care which includes preconception care, antenatal care, intra-natal, and postnatal care. The preconception has an impact on the following phases. The good preconception will have an impact on the pre-conception, antenatal period, intra-natal period, and postnatal period. Thus, optimization of preconception care is very important in the nursing services.
HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN KONSEP DIRI ANAK USIA 3-5 TAHUN Christiani Bumi Pangesti; Wahyu Dwi Agussafutri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 8 No. 2, Juli 2017
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.701 KB) | DOI: 10.34035/jk.v8i2.236

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan peran ibu dengan konsep diri anak usia 3-5 tahun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Penelitian dilakukan di KB/TK Sinar Kasih Nusukan Surakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak 3-5 tahun di KB/TK Sinar Kasih Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dengan jumlah 30 anak sehingga keseluruhannya digunakan sebagai sampel penelitian dengan teknik penelitian populasi. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Kendall Tau. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ibu berhubungan positif dengan konsep diri anak di KB/TK Sinar Kasih Nusukan Surakarta; hal ini terbukti dari nilai korelasi sebesar 0,644 dengan signifikansi 0,000< 0,05. Hasil korelasi bernilai positif hal ini berarti bahwa semakin baik peran ibu maka konsep diri anak juga semakin baik. The purpose of this study was to know the relationship of mother role with self-concept of children aged 3-5 years. The type of this research is descriptive correlation with cross sectional approach. The research was done in KB / TK Sinar Kasih Nusukan Surakarta. The population of this study is all mothers who have children 3-5 year in KB/TK Sinar Kasih Kelurahan Nusukan District Banjarsari Surakarta City with the number of 30 children so that the whole is used as research sample with population research technique. The data collection tool useD questionnaires and documentation. Data analysis USED Kendall Tau. Data processing using SPSS program. The results showed that the role of mothers positively related to the self-concept of children in KB/TK Sinar Kasih Nusukan Surakarta this is evident from the correlation value of 0.644 with a significance of 0.000 <0.05. Positive correlation results this means that the better the role of mother then the self-concept of children is also getting better.
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN RENDAH LEMAK TERHADAP MORFOLOGI SEL DAN EKSPRESI RESEPTOR-1 NEUROTENSIN (NTSR-1) PADA MUKOSA USUS TIKUS WISTAR JANTAN Gatot Suparmanto; Wahyu Dwi Agussafutri
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 8 No. 2, Juli 2017
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.724 KB) | DOI: 10.34035/jk.v8i2.237

Abstract

Neurotensin merupakan protein yang memiliki fungsi ganda dan bekerja di otak dan usus sehingga sering disebut sebagai neuropeptida yang berperan sebagai neurtrasmitter saat di otak di otak dan disebut hormon saat berada di gastrointestinal dan bertujuan mengatur gerakan lambung,duodenum dan usus, serta sekresi asam lambung, penyerapan klorida dan air di usus besar, keberadaan neurotensin paling banyak terdapat di jejunoileum yaitu 85% dan neurotensin reseptor-1(NTSR-1) adalah reseptor terbanyak di jejunoileum. Makanan rendah lemak adalah makanan yang memiliki kadar lemak di bawah 25% dan memiliki pengaruh terhadap motilitas usus dan juga otak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan rendah lemak terhadap morfologi sel dan ekspresi reseptor-1 neurotensin (NTSR-1) di mukosa usus. Tikus wistar jantan berusia 3 bulan berjumlah 20 ekor di bagi kedalam 2 kelompok, Kelompok 1 diberikan makanan rendah lemak AIN 93 M kelompok 2 diberikan pakan tinggi lemak AIN-93G, perlakuan dilakukan selama 30 hari, kemudian dilakukan pemeriksaan Imunnohistokimia (IHC) dan pembacaannya menggunakan software IHC reader yang menghitung berdasarkan penyerapan warna pada slide,dan dilakukan pemeriksaan Hemotoxilin Eosin untuk mengetahui morfologi sel di usus Penelitian ini menunjukkan hasil rerata yaitu: kelompok 1 dengan pakan standar yaitu AIN 93M menunjukkan hasil rerata 51,08± 18,13 dengan rentang nilai 6,03-96,14. kelompok 2 dengan pakan AIN 93G didapatkan hasil 107,74± 18,67 dengan rentang nilai 61,34-154,13. Hasil pengamatan IHC pada pewarnaan HE menunjukkan tidak ada perubahan morfologi pada sel usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian makanan tinggi lemak (AIN 93 G) dapat memicu sekresi neurotensin lebih tinggi. Makanan rendah lemak (AIN 93 M) tidak memicu sekresi neurotensin dan tidak merubah morfologi sel usus. Neurotensin is a protein that has a dual function and work in the brain and the gut so often referred to as neuropeptides that act as neurtrasmitter current in the brain in the brain and is called hormone while in the gastrointestinal and respiratory stomach, duodenum and colon, as well as acid secretion Stomach, chloride and air absorption in the colon, found most neurotensin in jejunoileum ie 85% and neurotensin receptor-1 (NTSR-1) receptors in jejunoileum. Low-fat foods are foods that have a fat content below 25% and have an effect on the motility of the intestine and also the brain.This study aimed to determine the effect of food on the fat and cell morphology and expression of neurotensin receptor-1 (NTSR-1) in the intestinal mucosa. Rats Wistar male aged 3 months to 20 fish inside into two groups, Group 1 was given a low fat diet AIN 93 M group 2 is given high feed fat AIN-93g, this treatment is carried out for 30 days, then examined Imunnohistokimia (IHC) and the reading using IHC reader software that calculates based on the color absorption on the slide, and Hemotoxilin Eosin examination to determine the morphology of cells in the intestin. This study showed that the average results: group 1 with a standard feed that is AIN 93m shows the results mean 51.08 ± 18.13 with a range of values from 6.03 to 96.14. Group 2 with AIN 93G feed result of 107,74 ± 18,67 with value range 61,34-154,13. And the result of IHC observation on HE staining shows no morphological changes in intestinal cells. The results of this study showed that using a high-fat diet (AIN 93 G) could pass the secretion of higher neurotensin. Low-fat foods (AIN 93 M) do not escape neurotensin secretion and can not alter the morphology of intestinal cells.