Ita Riniatsih
Laboratorium Eksplorasi Dan Bioteknologi Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang, Indonesia. Telp./Fax +6224 7474698

Published : 117 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Diversifikasi Jamang (Jajanan Mangrove) Dengan Modifikasi Peralatan Produksi Redjeki, Sri; Maslukah, Lilik; Azizah T.N., Ria; Hartati, Retno; Riniatsih, Ita
METANA Vol 13, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.527 KB) | DOI: 10.14710/metana.v13i2.18015

Abstract

Untuk menambah penghasilan keluarga, ibu-ibu rumah tangga khususnya di Kota Semarang telah berupaya berwirausaha berbagai makanan ringan, seperti kuping gajah, chistik, kue kecipir, dan pastel kering. UKM Kelompok ”Bina Citra Karya Wanita” pimpinan Ibu Mufidah dan UKM Kelompok ”Bina Karya Sejahtera” pimpinan Ibu Sudartik merupakan kelompok produsen jajanan yang berasal bahan alternatif dari buah mangrove. Namun demikian, mengingat peralatan yang digunakan untuk produksi roti kering masih sangat konvensional, sehingga kualitas maupun kuantitas roti relatif masih rendah. Oleh karenanya, diperlukan sentuhan teknologi untuk proses produksi berupa peralatan pembuat cheesestick, peniris minyak, mixer, dan prosedur operasi pembuatan jajanan berbahan dasar mangrove sehingga dihasilkan kue atau roti kering yang mempunyai tekstur baik, warna menarik, enak, dan renyah. Dari permasalah diatas maka targetnya adalah desain perbaikan peralatan proses produksi Jamang (Jajan Mangrove). Setelah memakai alat pengaduk mekanis, produksi menjadi 7 kg per hari, setelah mengunakan mesin pembuat cheestick produksi menjadi lebih cepat yaitu 15 menit dan setelah menggunakan peniris minyak meningkatkan kualitas dari hasil jajanan mangrove dan menjadi lebih bersih.  Pelaksanaan penerapan IPTEKS bagi masyarakat meningkatkan kapasitas pengetahuan Kelompok UKM Bina Citra Karya Wanita dan UKM Bina Karya Sejahtera di Desa Mangunharjo dan Mangkang Wetan  Diversified Jamang (Jajan Mangrove) With Production Equipment Modification To increase the family's income, housewives, especially in the city of Semarang has sought to entrepreneurship on variety of snacks, such as kuping gajah, cheesestick, kue kecipir and pastel kering. SME Group "Bina Citra Karya Wanita"  lead by Mrs Mufidah and SME Group "Bina Karya Sejahtera" lead by Mrs. Sudartik are snack producer groups based on mangrove flour. However, considering the equipment used for the  production of mangrove flour is still very conventional, so that the quality and quantity of product is still relatively low. Therefore, the necessary to give simple technology on their the production process in the form of equipment cheesestick makers, oil drainer, mixer, and the operating procedures of making snacks made from mangrove so that the resulting dry cake or bread that has a good texture, color attractive, tasty and crunchy. From the problems above, the target is the improvement of production process equipment design mangrove based snack (Jajanan Mangrove). After using a mechanical stirrer, production increase to 7 kg per day, after using the machine becomes faster production cheestick ie 15 minutes and after using the oil drainer improve the quality of the results of mangrove snacks and become cleaner. Implementation of the application of science and technology for increasing the capacity of the knowledge of SME Bina Citra Karya Wanita and SME Bina Karya Sejahtera at village of Mangunharjo and Mangkang Wetan, Semarang.
TRANSPLANTASI LAMUN Thalassia hemprichii DENGAN METODE JANGKAR DI PERAIRAN TELUK AWUR DAN BANDENGAN, JEPARA Wulandari, Dwi; Riniatsih, Ita; Yudiati, Ervia
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.767 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i2.2347

Abstract

The seagrass bed is a coastal ecosystem which have an important role for the coastal environment. The seagrass beds are vulnerable with changes of water environmental conditions. The decrease of seagrass beds area in the world are the result from environmental stresses both of natural and impact of human activities. Transplantation is one way of to rehabilitate the condition of seagrass beds were damaged. The purpose of this research was to determine the survival rate and the rate of growth of transplanted seagrass Thalassia hemprichii with anchor method at Teluk Awur and Bandengan Waters Jepara. The method used in this research was field experimental method. Determination of sites using purposive random sampling method. The research was conducted at two stations are Teluk Awur Water as Station I and Bandengan Water as Station II. Each station divided into 3 plots of observation. The environmental parameters were taken are: salinity, temperature, current velocity, depth, nitrate, phosphate, dissolved oxygen, organic matter, composition and grain size of the substrate. The results showed that the survival rate of seagrass transplants at Teluk Awur water was higher when compared to the survival rate of seagrass transplants at Bandengan water. The survival rate of seagrass transplants at Teluk Awur water have a range of of 38,89% to 41,67%, while the survival rate of seagrass transplants at Bandengan water have a range of 20,97% to 23,15%. The average range growth rate of seagrass transplants at Teluk Awur water was 0,13 cm/day to 0,16 cm/day, while the average range growth rate of seagrass transplants at Bandengan water was 0.16 cm/day up to 0.17 cm/day.
Studi Struktur Komunitas Padang Lamun Di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa Hidayah, Amin Nur Kolis Rela; Ario, Raden; Riniatsih, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.156 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i1.24335

Abstract

Struktur komunitas lamun merupakan suatu konsep yang harus diketahui untuk mengetahui kondisi ekosistem perairan tersebut. Padang lamun memiliki peran penting dalam kehidupan yang ada dibawah laut dangkal, sehingga ekosistem padang lamun perlu untuk dijaga kelestariannya agar keberlangsungan produktivitas di ekosistem tersebut tetap seimbang. Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menganalisis komposisi jenis, kerapatan serta persen tutupan lamun, mengetahui indeks ekologi lamun seperti keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan mengetahui indeks nilai penting lamun di Pulau Parang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2017. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, terdapat 2 lokasi (A dan B) dengan 3 stasiun disetiap lokasinya. Penentuan lokasi dengan metode purposive random sampling. Pada saat penelitian, setiap stasiun menggunakan transek kuadran ukuran 1 x 1 m pada hamparan lamun. Transek ini dibagi menjadi 16 buah kisi ukuran 25 cm2. Jumlah tegakan diamati langsung secara visual. Hasil penelitian menunjukkan 4 jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii. Kisaran kerapatan lamun yang ditemukan 5–219 tegakan/m2. Rata–rata persen tutupan lamun menunjukkan nilai 17,61% (Lokasi A) dan 19,24% (Lokasi B). Indeks Nilai Penting menunjukkan Cymodocea rotundata berperan penting dalam kondisi ekosistem perairan di lokasi A dan B . Indeks ekologi lamun menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman tergolong sedang di Lokasi A dan rendah di Lokasi B, sedangkan nilai keseragaman tergolong tinggi di Lokasi A dan sedang di Lokasi B dan nilai dominansi tergolong sedang di Lokasi A dan tinggi di Lokasi B. The seagrass community structure is the concept that must be known to determine the condition of the aquatic ecosystem. Due to the fact thar seagrass beds have an important role in life under the shallow sea, the seagrass ecosystem needs to be preserved so that the sustainability of productivity in the ecosystem remains balanced. The purpose of this study was to calculate and analyze the species composition, density and the precentage of seagrass cover, to know the index of seagrass ecology such as diversity, uniformity, dominance and to know the important value index of seagrass in Parang Island. The study was conducted from August to September 2017. The research method used a descriptive method, there were 2 locations (A and B) with 3 stations in each location. The determination of location was done by doing a purposive random sampling method. During the research, each station used a 1 x 1 m quadrant transect on a seagrass bed. This transect was divided into 16 lattice sizes of 25 cm2. The number of stands was observed visually. The results of this research showed that there were 4 types of seagrass, such as Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea rotundata and Thalassia hemprichii. The seagrass density that found was 5–219 stands / m2. The percentage of seagrass cover showed a value of 17.61% (Location A) and 19.24% (Location B). Important Value Index showed that Cymodocea rotundata plays an important role in the condition of aquatic ecosystems in locations A and B. The seagrass ecology index showed that the diversity value is classified as medium in Location A and low in Location B. Uniformity values are high in Location A and medium in Location B and dominance values are medium in Location A and high in Location B. 
IDENTIFIKASI PIGMEN KAROTENOID PADA BAKTERI SIMBION KARANG Pocillopora damicornis Idris, Ryandha; Riniatsih, Ita; Pringgenies, Delianis
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.134 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.5996

Abstract

Karotenoid merupakan pigmen merah, kuning dan orange yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Karotenoid dapat ditemukan pada tanaman, hewan dan bakteri.  Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pigmen karotenoid pada bakteri simbion karang Pocillopora damicornis. Identifikasi pigmen menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-800 nm dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik ODS/C18 dengan fase gerak metanol:asetonitril (7:3 v/v) pada panjang gelombang 190-800 nm. Uji DPPH dilakukan dengan metode diphenylpicrylhydrazil (DPPH) dan pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 517 nm. Identifikasi bakteri simbion karang Pocillopora damicornis dilakukan menggunakan metode PCR 16S rDNA. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 9 isolat bakteri simbion terdapat 1 isolat bakteri simbion karang Pocilllopora damicornis yang positif memiliki pigmen kaotenoid yaitu 5.A.4.Isolat 5.A.4 mengandung pigmen karotenoid Prasinoxanthin, Alloxanthin, Siphonein dan Crocoxanthin yang merupakan kelompok xantofil dan memiliki aktivitas peredaman radikal bebas DPPH sebesar 6,12%. Hasil identifikasi bakteri dengan metode PCR 16S rDNA menujukkan bahwa isolat bakteri 5.A.4. memiliki tingkat kekerabatan sebesar 99% dengan bakteri Bacillius subtilis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri karang P. damicornis mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pigmen alami yang berasal dari laut dan berkelanjutan.
Ekologi Rumput Laut di Perairan Tanjung Pudak Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah Khudin, Miftah; Santosa, Gunawan Widi; Riniatsih, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.765 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25273

Abstract

Penelitian mengenai struktur komunitas rumput laut ini dilakukan di Perairan Tanjung Pudak Pulau Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi rumput dan struktur komunitas di Perairan Tanjung Pudak Pulau Karimunjawa. Pengumpulan data dilakukan bulan Mei 2016 pada lima stasiun menggunakan transek kuadran ukuran 50x50cm dengan interval antar stasiun 25 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penelitian ditemukan 7 spesies yang terbagi atas 2 divisi. Chlorophyta (3 spesies) dan Phaeophyta (4 spesies). Nilai keanekaragaman yang ditemukan berkisar antara rendah hingga sedang. Nilai keseragaman yang ditemukan berkisar sedang hingga tinggi, sedangkan nilai dominansi yang ditemukan berkisar rendah hingga sedang. Faktor yang mempengaruhi persebaran rumput laut adalah cahaya, suhu, salinitas dan jenis substrat. Kondisi komunitas rumput laut di perairan Tanjung Pudak, Pulau Karimunjawa masih tergolong baik, karena semua parameter kualitas air yang telah diukur memenuhi syarat bagi pertumbuhan optimum rumput laut kecuali kandungan nitrat dan fosfat. This research was conducted in Tanjung Pudak waters, Karimunjawa Island, Central Java. The purpose of this research was to determine the ecological condition and community structure of seaweed in Tanjung Pudak waters. The data were collected on May 2016 in five stations, using the 50x50 cm-sized quadrant transect with 25 meters interval between each stations. The results showed that during the study found 7 species were divided into 2 divisions. Three species of Chlorophyta and four species of Phaeophyta. Diversity values were found in range from low to moderate. Uniformity values were found to be moderate to high, while dominance values were found in range from low to moderate. Factors that influence the distribution of seaweed are light, temperature, salinity and type of substrate. The condition of the seaweed community in the waters of Tanjung Pudak, Karimunjawa Island is still relatively good, because all measured water quality parameters qualify for optimum growth of seaweed except the content of nitrate and phosphate.
Sebaran Jenis Lamun di Perairan Pulau Lirang Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Saputro, Muhammad Adi; Ario, Raden; Riniatsih, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.051 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i2.25898

Abstract

ABSTRAK : Lamun adalah tumbuh-tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup pada lingkungan perairan laut dangkal, ekosistem padang lamun merupakan sebuah ekosistem pesisir yang mempunyai peranan ekologik penting bagi lingkungan laut dangkal yaitu sebagai habitat biota, produsen primer, penangkap sedimen (sediment trap) serta berperan sebagai pendaur zat hara dan elemen kelumit (trace element). Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi padang lamun adalah parameter lingkungan, yaitu suhu, salinitas, pH, DO, substrat dasar, dan kecerahan. Penelitian yang dilakukan di Perairan Pulau Lirang bertujuan untuk mengetahui kerapatan, sebaran jenis, dan parameter lingkungan yang mempengaruhi kondisi padang lamun di perairan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif yang dilakukan di 4 lokasi penelitian, yaitu bagian utara, timur, selatan, dan barat Pulau Lirang, yang masing-masing lokasi pengamatan terbagi 3 stasiun pengamatan. Jumlah jenis lamun yang ditemukan adalah sebanyak 10 jenis lamun, yaitu  Cymodocea rotundata, C. serrulata, Enhalus acoroides, Halodule pinifolia, H. uninervis, Halophila minor, H. ovalis, Syringodium isoetifolium, Thalassodendron ciliatum, dan Thalassia hempricii. Kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun T2 dengan jenis lamun Thalassia hempricii yang berjumlah 139,6 tegakan/m². Sedangkan kerapatan lamun terendah yaitu pada stasiun T1 dengan jenis lamun C. rotundata dan jumlah total 0,4 tegakan/m². Persen penutupan lamun yang didapatkan memiliki rentang nilai 0,8-68%. Nilai Indeks Morisita yang didapatkan adalah id<1 pada semua stasiun, hal tersebut termasuk dalam kategori pola penyebaran acak.
Struktur Komunitas Larva Ikan Pada Muara Sungai Di Kawasan Mangrove Pesisir Kota Semarang Jawa Tengah Lestari, Gita; Riniatsih, Ita; Susilo, Endang Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.675 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i1.25883

Abstract

ABSTRAK : Mangrove merupakan salah satu ekosistem pada muara sungai di pesisir kota Semarang yang memiliki peran sebagai tempat mencari makan, pemijahan, pembesaran dan bersarang organisme perairan termasuk larva ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas larva ikan yang meliputi keseragaman, keanekaragaman, dan dominansi larva ikan serta kelimpahan dan komposisinya pada muara sungai di pesisir kota Semarang yaitu Mangkang wetan, Trimulyo, Maron, dan Mangunharjo. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Neuston Net dengan ukuran mata jaring 500 µm dan ditarik kapal secara horizontal sepanjang 50 meter selama ± 2 menit. Parameter lingkungan yang diukur antara lain suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman dan pH. Hasil penelitiaan didapat Larva ikan sebanyak 101 individu dan yang berhasil teridentifikasi berjumlah 79 individu yang terdiri dari 3 Famili yaitu Atherinidae, Gobiidae, dan Percophidae. Kelimpahan larva ikan pada muara sungai di kelurahan Mangunharjo sebesar 0,53 Ind/L, pada muara sungai di kelurahan Mangkang Wetan memiliki kelimpahan sebesar 0,49 Ind/L, pada muara sungai di daerah Trimulyo sebesar 0,2 Ind/L, dan muara sungai Maron sebesar 0,12 Ind/L. nilai keanekaragaman tertinggi yaitu 1.44 pada muara sungai Maron dan yang terendah bernilai 0 di muara sungai Maron, nilai keseragaman terendah yaitu 0 pada muara sungai Maron dan yang tertinggi pada muara sungai Mangkang Wetan 0,93, nilai dominansi tertinggi yaitu 1 pada muara sungai Maron dan yang terendah 0,17 di Mangunharjo menunjukkan bahwa tidak ada dominansi beberapa lokasi dan terdapat dominansi di salah satu lokasi yaitu muara sungai Maron. ABSTRACT :  Mangrove is one of River mouth ecosystems composer in Semarang which has role as feeding ground, spawning ground, nursery ground and nesting ground of aquatic organisms including fish larvae. The purpose of this study is to determine the community structure of fish larvae involved uniformity, diversity, dominance, abundance and composition in River mouth in Semarang that is Mangkang Wetan, Trimulyo, Maron and Mangunharjo. Sample were collected using 500 μm mesh sizes of Neuston Net and horizontally pulled by  boat along 50 meters for 2 minutes. Environmet parameters measrued include temperature, salinity, brightness, depth and pH. Total of fish larvae that found in this research was 101 individuals and 79 indiduals of that has been identified consist of 3 families there are Atherinidae, Gobiidae, and Percophidae. For Mangunharjo (3 families), Mangkang Wetan and Trimulyo (2 families), and Maron (1 families). The abundance of fish larvae in Mangunharjo river mouth is 0,53 ind/L, Mangkang Wetan is 0,49 ind/L, Trimulyo is 0,2 ind/m³, and Maron is 0,12 ind/L. the highest value of diversity index is 1,44 located in river mouth of Mangunharjo and the lowest value is 0 located in Maron, the highest value of uniformity index is 0,93 located in Mangkang Wetan and the lowest value is 0 at Maron, the dominance index show that there is dominance only in one location that is Maron because Maron index value is 1 that is the highest value of dominance index and the lowest value is 0,17 located in Mangunharjo.  
POTENSI PIGMEN KAROTENOID BAKTERIUM ENDOFIT LAMUN Thalassia hemprichii SEBAGAI SUMBER SENYAWA ALAMI PENANGKAL RADIKAL BEBAS DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Permata, Rr. Citra; Riniatsih, Ita; Radjasa, Ocky Karna
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.42 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6001

Abstract

Karotenoid merupakan salah satu jenis pigmen yang penting bagi kesehatan manusia yang berfungsi sebagai antioksidan. Karotenoid merupakan pigmen kuning, orange sampai merah yang biasanya ditemukan dalam sayuran, buah-buahan serta bakteri dan fungi. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dari pigmen karotenoid bakteri endofit lamun Thalassia hemprichii serta mengidentifikasi bakteri tersebut secara molekuler. Analisis pigmen dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV 1601, uji antioksidan dengan metode DPPH dan identifikasi bakteri dilakukan dengan PCR 16S rDNA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 – April 2014. Sampel lamun didapatkan dari perairan Teluk Awur Jepara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakterium Th1 mempunyai pigmen kuning dengan tiga puncak panjang gelombang yaitu 460 nm, 439.5 nm, 417 nm sesuai dengan serapan panjang gelombang pigmen karotenoid yaitu 300-600 nm. Identifikasi bakteri secara molekuler 16S rDNA menunjukkan bahwa isolat Th1 mempunyai homologi 97% dengan Erythrobacter vulgaris. Aktivitas penghambatan pigmen bakteri Th1 yaitu 18,97%.. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pigmen karotenoid bakterium Th1 mempunyai potensi sebagai senyawa alami penangkal radikal bebas DPPH.
Struktur Komunitas Polychaeta Pada Ekosistem Padang Lamun Alami Dan Buatan Di Perairan Pantai Prawean Bandengan, Jepara Finishia, Tiara; Riniatsih, Ita; Endrawati, Hadi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.156 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11405

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Perairan Pantai Prawean Bandengan, Jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – September 2012. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif sedangkan untuk penentuan titik lokasi dengan cara mengelilingi sekitar pantai sambil mengobservasi secara visual padang lamun yang kontinyu minimal 100 meter kearah laut. Lokasi penelitian dibagi menjadi 4 stasiun, stasiun I (Kalas), stasiun II (Semak). stasiun III ( Transplan), dan Stasiun IV (kontrol). Sampel polychaeta diambil dengan cara mengambil sedimen dengan bantuan sedimen core berdiameter 2 inchi, setelah itu disaring dengan menggunakan saringan (ukuran mata ayakan 0,5 mm). Polychaeta yang didapatkan kemudian diawetkan dengan formalin 4 % yang telah di tambahkan rose bengole. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Biologi FPIK UNDIP. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 2 klas yaitu errantia dan sedentaria. Nilai indeks kelimpahan tinggi, nilai indeks keanekaragaman tinggi, nilai indeks keseragaman tinggi, nilai indeks dominansi tidak ada dominansi
Studi Hubungan Kerapatan Vegetasi Lamun dengan Laju Sedimentasi di Perairan Teluk Awur dan Bandengan Jepara Pada Periode Juni – Juli 2012 Nursanti, Nursanti; Riniatsih, Ita; Satriadi, Alfi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.429 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3128

Abstract

Teluk Awur and Bandengan waters are located in Jepara which have different conditions and also the waters are still good for seagrass growth. Seagrass has one physical function as a sediment catcher in coastal waters. The sedimentation rate in the Teluk Awur and Bandengan waters affected by seagrass density, flow velocity, and sediment composition. The purpose of this research is to determine the relationship of seagrass vegetation density with the rate of sedimentation in the Teluk Awur and Bandengan waters, Jepara. This reaserch was conducted in June-July 2012. in the Teluk Awur waters discovered 6 genus such as Enhalus, Thalassia, Thalassodendron, Cymodocea, Halodule, and Syringodium, with an average value of density 198.03 individu/m2. While Bandengan waters was found 7 genus such as Enhalus, Thalassia, Thalassodendron, Cymodocea, Halodule, Syringodium and Halophila, with average value of density 457.1 individu/m2. The results showed that the average value of sedimentation rate in the Teluk Awur waters 438.74 g/m2/week, while the Bandengan waters 667.42 g/m2/week. The R2 value of relationship between Seagrass density with the sedimentation rate in the Teluk Awur waters 0.566. While the R2 of Bandengan waters 0.073. The Teluk Awur waters contain a little lanau sediment so it has a little sedimenation. Bandengan waters contain higher lanau sediment so it has more sedimentation.
Co-Authors Adelia Hilma Sugiarto Adi Santoso Alfi Satriadi Alfi Satriadi Ali Djunaedi Almira Nadia Kusuma Ambariyanto Ambariyanto Amin Nur Kolis Rela Hidayah Anastasya Devi Septanovia Islam Anggun Sri Hardiyanti Ardian Nurrasyid Chamidy Arum Wahyuning Prita Azizah T.N., Ria Baeti, Tiara Nur Baeti Bagaskara, Widigdo Bagus Bagus Apriana Putra Bambang Yulianto Baskoro Rochaddi Cantika Elistyowati Andanar Chamidy, Ardian Nurrasyid Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Dedi Setiawan DEDI SETIAWAN Deftika Mulyawati Delianis Pringgenies Delianis Pringgenies Delianis Pringgenis Dewi, Septiyani Kusuma Dimpos Jonathan Sianipar Dinda Monita Dwi Wulandari Dwi Wulandari Dyanita Havshyari Putri Andrykusuma Edy Supriyo Edy Wibowo Ega Widyatama Rachmawan ELza Lusia Agus Endang Sri Susilo Endika Meirawati Ervia Yudiati Faishal Falah Falah, Faishal Febriyantoro Febriyantoro Gita Lestari Gunawan Widi Santosa Hadi Endrawati Hadi Endrawati Hadi Endrawati Hartati, Retno Hartati Hendra Kurniawan Hidayah, Amin Nur Kolis Rela Ibnu Pratikto Jan Ericson Wismar Josua Kristanto Pandiangan Jusup Suprijanto Jusup Suprijanto Ken Asti Harimbi Khozin Khozin Khudin, Miftah Kiki Pebli Ningrum Kusuma, Almira Nadia Lestari, Gita Lilik Maslukah Marthin Ricky Sipayung Melinda Sri Asih Miftah Khudin Monica Virgiana Silvi Monita, Dinda Muhamad Syahrul Ramadhani Muhammad Adhim Widiyo Putera Muhammad Adi Saputro Muhammad Adi Saputro Muhammad Raihan Faqiha Bintang Azzura Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Muhammad Zainuri Mulyawati, Deftika Munasik Nando Arta Gusti Pamungkas Ningrum, Kiki Pebli Nirwani Soenardjo Nirwani Soenardjo Noviyani Saputri Nur Taufiq-Spj Nursanti Nursanti Nursanti Nursanti Ocky Karna Radjasa Pratiwi Megah Sundari Putera, Muhammad Adhim Widiyo Putra, Rio Adista Widodo R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Rachmantino Wibowo Rachmawan, Ega Widyatama Raden Ario Rafdi Abdillah Harjuna Retno Hartati Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizah Trinuraini Riana Mentarijuita Riana Mentarijuita Rio Adista Widodo Putra Robertus Triaji Mahendrajaya Robertus Triaji Mahendrajaya Rr. Citra Permata Rr. Citra Permata Rudhi Pribadi Ryandha Idris Ryandha Idris Sasi Vita Aphrodita Septiyani Kusuma Dewi Sri Redjeki Sri Redjeki Subagiyo Subagiyo Subiakto, Achmad Yusuf Sudarmawan, Wisnu Satriyo Sugiarto, Adelia Hilma Sunaryo Sunaryo Suryono Suryono Tarisa Sekar Ayuningrum Tasa Hibatul Taufiq-Spj, Nur Tiara Finishia Tiara Finishia, Tiara Tiara Nur Baeti Baeti Untung Sujianto W.L. Saputra Wibowo, Rachmantino Widianingsih Widianingsih Widianingsih Widianingsih Widigdo Bagus Bagaskara Wilis Ari Setyati Wisnu Satriyo Sudarmawan Yasmin Noor Yundari, Yundari Zaenal Arifin