Articles
Bioekologi vektor demam berdarah dengue (DBD) serta deteksi virus dengue pada Aedes aegypti (Linnaeus) dan Ae. albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) di kelurahan endemik DBD Bantarjati, Kota Bogor
Zahara Fadilla;
Upik Kesumawati Hadi;
Surachmi Setiyaningsih
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 12 No 1 (2015): Maret
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (927.613 KB)
|
DOI: 10.5994/jei.12.1.31
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a viral disease that threatened community health in Indonesia. As part of an eradication program, it is important to learn the behavioral aspect of the disease vector. The aims of this study were to detect the presence of dengue virus in Aedes spp., at Bantarjati Village, Bogor City and to learn to bioecology of. Aedes aegypti (Linnaeus). Detection of dengue virus in Aedes spp. were done by reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) technique that consist of two phase were synthesis phase and cDNA amplification and dengue virus serotipe characterization. The Ae. aegypti and Ae. albopictus (Skuse) mosquitoes were collected using the landing and resting moquito collection technique booth indoors and outdoors. The highest density of Ae. aegypti and Ae. albopictus were found in April and the peak activity was occurred at 10:00-11:00 am. Dengue virus was not detected in female mosquitoes Aedes spp.
HEALTH EDUCATION ON ACUTE RESPIRATORY SYNDROME AND URIC ACID TESTING FOR COMMUNITY IN GUNUNGSARI DISTRICT, PEMIJAHAN, BOGOR COUNTY
Febrial Hikmah;
Rustiana Tasya Ariningpraja;
Zahara Fadilla;
Nicolaus Sri Widodo
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (Agustus 2021)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (590.495 KB)
|
DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.02.1
Efforts to prevent acute respiratory infections (ARI) are very important, because of the ease of transmission and can cause death. Health data from the Desa Gunung Sari Health Center, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor in 2017 indicated that ARI was the most frequent complaint. The purpose of this community service is to educate health cadres about ARI. In addition, an examination of uric acid levels was held for the people of Desa Gunung Sari which was a series of counseling activities. The method used is counseling and direct examination. The counseling participants were 45 people and the uric acid examination was 146 people. The results showed that the cadres listened well to the counseling material, as seen in the correct answers to spontaneous questions during the counseling. The community's uric acid levels were mostly in the normal category and education helps increase public understanding of ARI. Thus, the continuity of similar activities is very much needed.
SURVEI LARVA NYAMUK Aedes spp. SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
Zahara Fadilla;
Rustiana Tasya Arining Praja;
Febrial Hikmah;
NS Widada
Jurnal Medical Laboratory Vol. 1 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Medical Laboratory
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (568.837 KB)
|
DOI: 10.57213/medlab.v1i1.17
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a public health problem in Indonesia. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Dengue virus (DENV). Viruses belonging to the Arbovirus group are mostly transmitted in urban areas by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes, Ae. aegypti has a breeding place in water reservoirs, especially clean, not flowing water and not exposed to direct sunlight. This study aims to identify species of mosquito larvae found in water reservoirs in Pamijahan Village, Bogor Regency. The type of research used in this research is descriptive by using a cross sectional design which aims to make observations made for a moment (observed once) with a random sampling system technique. Sampling was carried out in 100 houses located in RT 1, 2, 3, , 5 and 6. The results showed that of the 100 houses examined, 8 of them were positive for mosquito larvae. Mosquito larvae found in water reservoirs are Ae. aegypti and Culex spp. Larvae were found in water storage containers in the form of tubs (62.68%) and jars (22.54%)
IDENTIFIKASI PARASIT PADA EKSOSKLETON LALAT HIJAU Chrysomya spp.
Zahara Fadilla;
Adelia Febriyossa;
Azis Rizqi Habibie;
Indrawan Indrawan
Jurnal Medical Laboratory Vol. 1 No. 2 (2022): Juli : Jurnal Medical Laboratory
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (465.547 KB)
|
DOI: 10.57213/medlab.v1i2.105
Penyakit yang diakibatkan parasit seperti protozoa dan kecacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena penyakit ini tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia. Penularan penyakit pada manusia dapat terjadi melalui banyak cara antara lain melalui lalat sebagai vektor mekanik. Lalat dapat membawa bakteri patogen, protozoa, larva serta telur cacing yang menempel pada tubuhnya dan dapat mencemari bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat parasit pada eksoskleton lalat hijau Chrysomya spp. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian merupakan seluruh lalat hijau Chrysomya spp. yang tertangkap di Pasar Kemiri Basmol, Kembangan Utara. Hasil penelitian didapatkan lalat hijau Chrysomya spp. (68 ekor), dari hasil pemeriksaan parasit pada eksoskleton tubuh lalat Chysomia spp. ditemukan protozoa (Endolimax spp., dan Entamoeba coli) dan telur helminth (Chlonorchis spp.).
UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN MELAKUKAN SURVEILANS LARVA NYAMUK Aedes spp.
Zahara Fadilla;
Rustiana Tasya Ariningpraja;
Febrial Hikmah;
NS Widada
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 1 (2022): Januari : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1305.59 KB)
|
DOI: 10.57213/abdimas.v5i1.14
ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the public health important viral disease because. The location of the village is close to the Mount Halimun Salak National Park, the plants vegetation is relatively dense and high rainfall each year. High rainfall in the village can cause containers outside the house to fill with rainwater, this will provide a breeding ground for mosquito growth. The environment around the house where there is still plant vegetation that can function as a habitat and resting place for mosquitoes, especially mosquitoes of the genus Aedes. This community service aims to increase community knowledge about dengue disease in order to prevent the spread of dengue disease. The method used is counseling and larval surveis directly to residents' homes. The results of community service showed that Aedes aegypti mosquito larvae were found in 8 residents' houses. The mosquito larvae of Ae. aegypti which is a vector of dengue disease indicates that it is still possible for the spread of dengue disease. For this reason, a regular and continuous mosquito larvae inspection program is needed. Keyword: 3-6 Words ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi salah satu penyakit viral penting yang mendapat perhatian khusus, karena kasus DBD dapat ditemukan sepanjang tahun sehingga sangat berpotensi menimbulkan wabah kejadian luar biasa (KLB). Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue (DEN). Letak desa yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sehingga vegetasi tanaman masih relatif padat dan diikuti curah hujan yang cukup tinggi tiap tahunnya. Curah hujan yang tinggi pada desa tersebut dapat menyebabkan kontainer-kontainer di luar rumah terisi oleh air hujan, hal ini akan menyebabkan tersedianya tempat berkembangbiakan bagi pertumbuhan nyamuk. Lingkungan sekitar rumah yang masih terdapat vegetasi tanaman yang dapat berfungsi sebagai habitat dan tempat resting bagi nyamuk terutama nyamuk dari genus Aedes. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga masyarakat mengenai penyakit DBD dalam rangka mencegah penyebaran penyakit DBD. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan survei larva langsung ke rumah warga. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan ditemukannya larva nyamuk Aedes aegypti pada 8 rumah warga. Masih ditemukannya larva nyamuk Ae. aegypti yang merupakan vektor penyakit DBD mengindikasikan bahwa masih memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit DBD. Untuk itu diperlukan program pemeriksaan jentik nyamuk secara berkala dan kontinu. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti, Mosquito Larvae
SOSIALISASI PENTINGNYA MEMBERSIHKAN BAHAN MAKANAN SEBELUM DIKONSUMSI UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI PARASIT USUS PENYEBAB PENYAKIT
Zahara Fadilla;
Aulia Mutiara Hikmah;
Anisyah Octaviyanti;
Zulfa Rosa Agustin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 5 No. 2 (2022): Juli : Jurnal ABDIMAS KESOSI
Publisher : STIK KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (678.498 KB)
|
DOI: 10.57213/abdimas.v5i2.106
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang diperlukan setiap saat untuk menghasilkan energi dalam beraktivitas. Untuk dapat dikonsumsi bahan makanan perlu dibersihkan dan diolah dengan baik baik agar bermanfaat bagi tubuh dan guna menghindari kontaminasi oleh mikroorganisme, khususnya parasit usus. Kontaminasi parasit termasuk dalam kontaminasi biologi. Bahaya kontaminasi biologi dapat berupa kontaminasi parasit yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau penyakit jika termakan oleh manusia. Kontaminasi parasit dapat berasal dari tanah atau air dan tempat-tempat kotor seperti di pasar tradisional. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga masyarakat mengenai penyakit yang disebabkan oleh parasit usus dalam rangka mencegah kontaminasi parasit pada makanan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara langsung langsung ke rumah warga. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan masyarakat yang telah hadir telah memahami akan pentingnya membersihkan bahan makanan segar (mentah) sebelum dilakukan proses memasak atau dikonsumsi secara langsung untuk menghindari kontaminasi parasit usus pada bahan makanan yang dapat menimbulkan penyakit seperti diare dan anemia.
IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SAYURAN MENTAH DI PASAR TRADISIONAL
Zahara Fadilla
Jurnal Medical Laboratory Vol. 2 No. 1 (2023): Januari: Jurnal MedLab
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57213/medlab.v2i1.144
Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang sangat berkaitan dengan keadaan kebersihan pribadi, keadaan sosial ekonomi dan sanitasi lingkungan. Infeksi kecacingan ini masih banyak terjadi terutama rentan pada masyarakat perdesaan dan daerah perkotaan yang tinggal dipemukiman yang padat penduduk dan lingkungan yang kumuh. Cacing yang termasuk golongan Soil-transmitted Helminths (STH) merupakan nematoda yang memerlukan tanah untuk perkembangan bentuk infektifnya. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan mengkonsumsi sayuran mentah (lalapan) untuk campuran makanan lain. Kebiasaan memakan sayuran mentah ini harus memperhatikan proses pencuciannya, jika pencuciannya kurang baik memungkinkan adanya protozoa dan telur cacing STH pada sayuran tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui ada tidaknya kontaminasi Soil Transmitted Helminths pada sayuran mentah di Pasar Tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random sampling di pasar tradisional. Sampel diambil dari pedagang yang menjual sayuran daung bawang, selada dan kangkung. Hasil penelitian menunjukan pada sayuran daun bawang ditemukan telur cacing Trichuris trichiura, serta larva cacing Hookworm dan larva cacing Strongyloides stercoralis, sedangkan pada daun selada dan kangkung tidak ditemukan kontaminasi parasit.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN DAMPAK INFEKSI CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA ANAK
Zahara Fadilla;
Aulia Mutiara Hikmah;
Anisyah Octaviyanti;
Zulfa Rosa Agustin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.143
Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, yang salah satu diantaranya adalah kecacingan yang ditularkan melalui tanah. Prevalensi kecacingan masih tinggi terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Hal ini disebabkan telur dan larva cacing dapat berkembang dengan baik di tanah yang basah dan hangat. Penyakit infeksi kecacingan dapat terjadi karena adanya infeksi cacing nematode usus yang termasuk dalam golongan Soil Transmitted Helminths (STH). Anak usia sekolah dasar menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi cacingan, infeksi kecacingan ini akan menjadi serius jika tidak ditangani dan diobati. Angka kejadian kecacingan pada anak sangat erat kaitannya dengan kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan,. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan dampak infeksi kecacingan pada anak sehingga diharapkan dapat mewujudkan peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan sosialisasi langsung secara tatap muka pada warga masyarakat terutama para warga yang memiliki anak usia sekolah. Hasil sosialisasi kepada peserta pengabdian kepada masyarakat menunjukan ada peningkatan pengetahuan peserta mengenai pencegahan dan dampak infeksi kecacingan pada anak.
Sosialisasi Mengetahui Hubungan Kadar Glukosa dan Kadar Trigliserida pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Aulia Mutiara Hikmah;
Zahara Fadilla;
Anisyah Octaviyanti;
Ika Larasati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.149
Pola hidup masyarakat yang tidak baik dapat mempengaruhi kesehatan Salah satu penyakit yang disebabkan pola hidup tidak sehat adalah penyakit Diabetes Mellitus (DM) Tipe II. Penyakit DM Tipe II ini dapat mengakibatkan tubuh penderitanya tidak bisa mengatasi kelebihan glukosa. Umumnya, orang yang kelebihan glukosa, kadar kolestrolnya juga akan naik. Pada masyarakat lanjut usia, penyakit tambahan lainnya dapat dimungkinkan dipengaruhi oleh kadar glukosa dan trigliserida yang naik. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kadar glukosa dan trigliserida pada masyarakat, khususnya lanjut usia agar dapat mengurangi faktor-faktor penyakit penyerta lainnya yang dapat menurunkan kesehatan masyarakat itu. Peserta Pengabdian sebanyak 16 orang, dengan persentase 94% adalah ibu rumah tangga, dan 6% adalah ibu yang masih bekerja. Setelah dilakukan pemaparan materi dan dibagikan kuisioner didapatkan bahwa 94% telah memahami materi yang disampaikan dengan nilai yang tinggi.