Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Evaluasi Cost Center dengan Metode Activity Based Cost System dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi pada PT. Indomitra Sedaya Djanegara, H. Moermahadi Soerja; Ritawati, Ritawati
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode activity based cost system ( ABC System ) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif lain dalam perhitungan harga pokok produksi. Karena ABC System dapat melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas. Aktivitas merupakan bagian dari proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam memuasi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan membedakan antara aktivitas penambah nilai ( value added activity ) dan aktivitas yang tidak menambah nilai ( non value added activity ) bagi pelanggan. Dengan perusahaan dapat membedakan aktivitas penambah nilai dan aktivitas yang tidak menambah nilai ini diharapkan perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai bagi pelanggan tersebut sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk – produk dengan biaya yang serendah mungkin dan perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Keywords: Cost Center; Metode Activity Based Cost System
ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMAPULUH KOTA Sari, Regia Indah Kemala; Ritawati, Ritawati
LUMBUNG Vol 17 No 1 (2018): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.505 KB)

Abstract

Penelitian ini mengukur tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Kecamatan Harau Kabupaten Kota. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengeluaran dan konsumsi makanan rumah tangga di Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota; (2) mengetahui tingkat ketahanan pangan rumah tangga di Kecamatan Harau Kabupaten Kota. Penelitian dilakukan selama 8 bulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pangan masih mendominasi pengeluaran rumahtangga di Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Proporsi belanja makanan tertinggi adalah di Nagari Sarilamak sebesar 60,1% dan terendah di Nagari Taram sebesar 52,8%. Pencapaian konsumsi energi rumah di masa depan belum 100%. Konsumsi makanan tertinggi dalam sehari adalah di Nagari Koto Tuo 86% (1854.5 kcal) dan terendah di Nagari Taram 66% (1409.9 kcal). Distribusi rumah tangga oleh tingkat ketahanan pangan di daerah: ketahanan pangan rumah tangga 18,3%, rumah tangga rentan 10%, rumah tangga tidak aman 28,3% dan rumah tangga kurang makanan 43,3%.
DISTRIBUSI SPASIAL MALARIA DI KECAMATAN LENGKITI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2011 Ritawati, Ritawati; Yahya, Yahya
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 1 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai distribusi spasial malaria di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan telah dilakukan pada Mei hingga November 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peta distribusi spasial kasus malaria dan faktor-faktor risiko tertular penyakit malaria, habitat perkembangbiakan vektor malaria, pola sebaran kasus malaria dan indeks jarak kasus dengan habitat vektor (jentik). Menggunakan metode ploting kasus malaria, habitat vektor malaria dan pencidukan jentik Anopheles. Hasil penelitian menggambarkan bahwa di Kecamatan Lengkiti pada tahun 2009 dan 2010 jenis Plasmodium vivax yang mendominasi. Secara spasial, Desa Tanjung Lengkayap (tahun 2009) dan Desa Tihang (tahun 2010) merupakan desa yang paling banyak ditemukan kasus positif malaria. Dilokasi penelitian menunjukkan bahwa malaria banyak menyerang umur >15 tahun, dominan penderita dengan jenis kelamin laki-laki (51%) dan beraktivitas sebagai petani. Tempat perindukan Anopheles yang ditemukan berupa genangan-genangan bekas pembuangan limbah rumah tangga, selokan kecil/parit yang tersumbat, sungai dan kolam. Keberadaan habitat perkembangbiakan vektor Anopheles tersebut kurang dari radius 100 meter dari permukiman. Perlu diupayakan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan bebas malaria, menghilangkan breeding place dan peningkatan praktik pencegahan untuk mengurangi kontak dengan nyamuk Anopheles.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MALARIA DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN KELAMBU DI KABUPATEN MUARA ENIM DSP, I Gede Wempi; Hapsari, Nungki; Ritawati, Ritawati
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 8 No 1 (2014): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of insecticide-treated nets is one of the malaria control efforts. Efforts to reduce malaria with mosquito nets API will get higher results, when supported public participation to obey in the use of mosquito nets. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes towards malaria with mosquito net usage compliance. This research is a descriptive cross sectional study was done in the village of Tegal rejo, village of Darmo and hamlet of Muara Enim, Lawang Kidul and Muara Enim District of Muara Enim regency in May until November 2012. Based on the analysis using the chi-square statistic indicates that there is a significant relationship between attitudes towards malaria with mosquito net usage adherence (p<0.05). As for the knowledge society against malaria no significant association with the use of mosquito nets adherence (p>0.05). Thus the extension needs to be focused on malaria knowledge and benefits of the use of mosquito nets and how to treat them so that people know the importance of using bed nets for malaria prevention.
Pengendalian Vektor DBD di Sekolah Dengan Pemanfaatan Ikan Cupang/Tempalo (CTENOPS VITTATUS) dan BACILLUS THURINGIENSIS di Kota Palembang Budiyanto, Anif; Ambarita, Lasbudi P; Ritawati, Ritawati; Mayasari, Rika
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PUPUK KCl DAN KNO3 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELON HIBRIDA (Cucumis melo L.) Kamaratih, Desti; Ritawati, Ritawati
HORTUSCOLER Vol. 1 No. 02 (2020): Oktober
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v1i02.255

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh merambat. Buah melon memiliki kandungan gizi diantaranya kalori, vitamin A dan C. Melon yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia sangat ditentukan oleh penampilan dan kualitas rasa yang dikandungnya. Buah melon pada saat ini mengalami penurunan kadar kemanisansalah satunya disebabkan penggunaan pupuk NPK. Pupuk NPK mengandung unsur kalium yang tergolong rendah yaitu sekitar 16 %, sedangkan unsur kalium sangat dibutuhkan untuk meningkatkan rasa manis pada buah. Pemberian unsur kalium dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk KCl dan KNO3.Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman melon hibrida terbaik dari penggunaan pupuk pupuk KCl dan KNO3dan mengetahui pengaruh penggunaan pupuk KCl dan KNO3 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon hibrida. Percobaan ini dilakukan mulai tanggal 18 Februari - 10 Mei 2019. Tempat pelaksanaan percobaan di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok. Perlakuan yang digunakan pada percobaan ini adalah pupuk KCl 50 gr dan pupuk KNO3 50 gr. Hasil yang didapat dari percobaan ini adalah pertumbuhanvegetatifdan pertumbuhan generatif terbaik terdapat pada perlakuan pupuk KNO3.Rata-rata lebar daun pada perlakuan pupuk KNO3 adalah 21,9 cm, panjang ruas ke 7 adalah 10,1 cm, diameter batang adalah 11,2 mm, berat buah melon adalah 0,86 kg, lingkar buah melon adalah 36,75 cm, tebal daging buah adalah 3,15 cm, dan total soluble solid (ºbrix) adalah 14,00 ºbrix. Kesimpulan dari percobaan ini adalah penggunaan pupuk KNO3 lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pupuk KCl. Penggunaan pupuk KNO3 berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman melon hibrida.
Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak Dengan Kepuasan Orang Tua di Ruang Rawat Inap RSUD Sukadana Kabupaten Lampung Timur Mayasari, Ade Tyas; Supriyati, Sri; Ritawati, Ritawati; Rahayu, Sista; Eniwati, Eniwati; Arpiana, Eva
Journal of Current Health Sciences Vol 1, No 2: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.633 KB) | DOI: 10.47679/jchs.20219

Abstract

The satisfaction felt by the patients is a very important aspect for the image and continuity of a health service take part. In measuring the level of patient satisfaction, there are five dimensions of service quality that are used as assessing factors, namely the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible products. The research objective was to determine the correlation between children’s health services quality with parents’ satisfaction at the inpatient room of the Regional Hospital of Sukadana in East Lampung Regency 2021. The research design used quantitative research with a cross-sectional approach. The population in this research were all parents who received children’s health care at the inpatient room of the regional hospital of Sukadana in East Lampung Regency 2021, which were 45 people while the sample used 45 people. The sampling technique used Total Sampling. The validity analysis in this research used a questionnaire. The results obtained for the dimensions of physical evidence (tangible) p-value = 0.004 less than 0.05, reliability with p-value = 0.003 less than 0.05, responsiveness with p-value = 0.022 less than 0.05, certainty with p-value = 0.000 less than 0.05, empathy with p-value = 0.025 less than 0.05, where it is known that p-value less than 0.05 which means that there is a correlation between the health quality services based on the dimensions of physical evidence, reliability, responsiveness, certainty and empathy with parents’ satisfaction. Suggestions from the regional hospital of Sukadana should make improvements in all dimensions of the quality of health services for children in order to increase patient satisfaction.Abstrak: Kepuasan yang dirasakan oleh pasien merupakan aspek yang sangat penting bagi citra dan kelangsungan suatu tempat pelayanan kesehatan. Dalam mengukur tingkat kepuasan pasien, terdapat lima dimensi kualitas jasa yang digunakan sebagai faktor penilai yaitu yaitu dimensi kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan produk fisik (tangible). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan anak dengan kepuasan orang tua di ruang rawat inap RSUD Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cros sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mendapatkan perawatan pelayanan kesehatan anak di Ruang rawat inap RSUD Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2021 yaitu sebanyak 45 orang sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 45 orang Teknik sampling menggunakan Total Sampling. Analisis validitas dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Hasil penelitian yang diperoleh untuk dimensi bukti fisik (tangible) nilai  p value = 0,004 kurang dari 0,05, kehandalan (reliability) nilai p value = 0,003 kurang dari 0,05, daya tanggap (responsiveness) nilai p value= 0.022 kurang dari 0.05, kepastian (assurance) nilai p value=0,000 kurang dari 0.05, empati (empathy) nilai p value=0,025 kurang dari 0,05, dimana diketahui  pvalue kurang dari 0.05 yang artinya terdapat hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, kepastian dan empati dengan kepuasan orang tua. Saran pihak RSUD hendaknya melakukan perbaikan disemua dimensi kualitas pelayanan kesehatan pada anak guna meningkatkan kepuasan pasien.
PELAKSANAAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK (G1R1J) DENGAN POLA PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM DI KOTA JAMBI Milana Salim; Lasbudi P Ambarita; Indah Margarethy; Rizki Nurmaliani; Ritawati Ritawati
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 19 No 3 (2020): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 19 NOMOR 3 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v19i3.3765

Abstract

ABSTRACT The implementation 1 Home 1 Inspector (G1R1J) is one of government program to prevent DHF transmission in community active role specially family member to eradication mosquitoes breeding places at house hold environment. The aim of study was to determine the level of knowledge, attitudes and actions of the community regarding G1R1J in areas. The research design was a quasi-experimental and data analyzed was used the non-parametric statistical Wilcoxon Test. The research area in Talang Bakung as intervention areas and Kenali Besar as control. Data were collected through interviews using questionnaire. The analized results shown that it was significant (Z <0.025 and Asymp. Sig. (2-tailed) <0.05) for knowledge, attitudes, and actions of respondents in Talang Bakung), Whereas for Kenali Besar a significant result were only on the knowledge and attitude categories. Based on the Mann Whitney test, it seem that there is a mean rank difference in the knowledge and action criteria between the intervention and control villages, while the attitude criteria are relatively similar. The Asymp Sig. value of the mean of knowledge and action between two areas was 0,000 (<0,005), while attitude value was 0,674 (>0,005 = not significant). According to data analized, It was concluded that the intervention of mentoring influenced the increase in the respondent's knowledge and actions, but has no effect the attitude value. Keywords: G1R1J, DHF, knowledge, attitude, action ABSTRAK Pelaksanaan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan salah satu program pemerintah dalam pencegahan transmisi DBD yang melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah tangga.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait pelaksanaan G1R1J. Desain penelitian adalah quasi-experiment dan analisis data menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon Test. Kelurahan Talang Bakung sebagai wilayah dengan pendampingan dan Kelurahan Kenali Besar sebagai kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstuktur pada dua termin waktu yakni sebelum dan sesudah pendampingan. Hasil analisa menunjukkan signifikan (Z < 0,025= dan Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05) untuk kategori pengetahuan, sikap, dan tindakan responden di Kelurahan Talang Bakung, sedangkan untuk Kelurahan Kenali Besar hasil signifikan hanya pada kategori pengetahuan dan sikap. Berdasarkan Uji Mann Whitney terlihat ada perbedaan mean rank pada kategori pengetahuan dan tindakan antara kelurahan intervensi dan kontrol, sedangkan pada kategori sikap relatif hampir sama. Nilai Asymp. Sig rata-rata pengetahuan dan tindakan antara kedua wilayah adalah 0,000 (<0,05), sedangkan pada sikap adalah 0,674 (>0,05 = tidak bermakna). Dari hasil analisa disimpulkan bahwa intervensi berupa pendampingan mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan tindakan responden, namun tidak mempengaruhi nilai sikap. Kata kunci: G1R1J, DBD, pengetahuan, sikap, tindakan
PERIODISITAS MIKROFILARIA Brugia malayi DALAM DARAH DI KABUPATEN MUARO JAMBI Yanelza Supranelfy; Ritawati Ritawati; Reni Oktarina
SPIRAKEL Vol 11 No 1 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.29 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian endemisitas filariasis di Kabupaten Muaro Jambi yang telah dilakukan pada tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka mikrofilaria rate masih ≥ 1% setelah lima tahun pengobatan massal filariasis. Salah satu tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku mikrofilaria dalam darah. Kegiatan yang dilakukan adalah pengambilan sediaan darah jari dilakukan setiap 2 jam sekali mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB hari selanjutnya, terhadap 5 orang responden yang positif mikrofilaria. Setiap responden diambil 2 sediaan darah pada setiap jam yaitu sediaan A dan sediaan B, tetapi analisis hanya dilakukan pada sediaan B. Analisis periodisitas dilakukan menggunakan metode Aikat dan Das yang merupakan metode matematis yang dapat memberikan variasi kepadatan mikrofilaria Brugia malayi dalam darah tepi pada jam yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan empat orang kasus dari kelima kasus di atas mempunyai sifat gelombang yang harmonik. Puncak kepadatan mikrofilaria berbeda-beda, sebagian besar pada tengah malam, sedangkan pada kasus kelima, puncak kepadatan pukul 16040’48’’ (pukul empat sore hari).
Studi Filariasis Pasca Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis Tahap III Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 ritawati ritawati; Reni Oktarina
Jurnal Vektor Penyakit Vol 12 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.039 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.837

Abstract

Abstract Muara Enim is an endemic lymphatic filariasis district in South Sumatera Province. Microfilaria rate reported in 2009 was 10.3%. Filarial prevention mass drug administration (MDA) was simultaneously carried out since 2013. The objectives of the study were to identify the lymphatic filariasis situation (microfilaria rate, history of drugs administration, vector species and larval habitat) after the introduction of third phase filariasis prevention drugs. Study design was cross sectional study, which located in Penanggiran and Cinta Kasih Village, Muara Enim District in 2015. Sampling was done by examination of finger blood at night from 19:00 to 24:00. The history of taking MDA was asked to the villagers > 15 years old that were taken finger blood speciments. The catching of adult mosquitoes was done once by human landing collection method for 12 hours (18.00-06.00). Observation of larvae was conducted in larval breeding habitats.The results found one sample Brugia malayi mikrofilaria species positive of 726 from the sentinel village of sentinel. Microfilarial rate was 0.29%. The dominant mosquito vector species was Culex quinquefasciatus. The mosquito larvae were found in the marsh area. We found only 22% of 537 respondents has been taking the drug three times for three years. Abstrak Muara Enim merupakan daerah endemis filariasis di Provinsi SumateraSelatan. Mikrofilaria rate dilaporkan tahun 2009 sebesar 10,3%. Pemberianobat pencegahan massal serentak dilakukan sejak tahun 2013. Tujuanpenelitian mengetahui gambaran filariasis (mikrofilaria rate, riwayat minumobat, spesies nyamuk dan habitat larva) pasca-Pemberian Obat PencegahanMassal (pasca-POPM) filariasis tahap tiga. Desain penelitian studi potonglintang, lokasi penelitian di Desa Penanggiran dan Cinta Kasih. Pengambilansampel dengan cara pemeriksaan darah jari pada malam hari dimulai pukul19.00-24.00 WIB terhadap seluruh penduduk desa yang datang pada saatsurvei darah jari (SDJ). Riwayat minum obat pencegahan ditanyakan padapenduduk yang diambil spesimen darah jari berumur >15 tahun. Penangkapannyamuk dewasa dilakukan masing-masing satu kali di desa lokasi penelitiandengan metode human landing collection selama 12 jam (18.00–06.00 WIB).Pengamatan dan pencidukan larva pada habitat perkembangbiakan larva.Hasil pemeriksaan darah terhadap 726 orang ditemukan satu orang positifmikrofilaria dengan spesies Brugia malayi dengan Mf rate sebesar 0,29%.Frekuensi minum obat massal filariasis selama tiga tahun POPM dari 537responden hanya sebesar 22,0%. Spesies nyamuk yang dominan ditemukanCulex quinquefasciatus. Larva nyamuk vektor filariasis ditemukan di rawa.Disarankan sosialisasi, pentingnya minum obat pencegahan filariasis danpeningkatan praktik pencegahan untuk mengurangi kontak dengan nyamuk.