Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Al-Dhikra

HISTORIOGRAFI DALAM TAFSIR AL-QUR’AN Lukman Hakim
al Dhikra | Jurnal Studi Qur'an dan Hadis Vol. 2 No. 2 (2020): al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadis
Publisher : Ushuluddin Faculty, PTIQ Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.924 KB) | DOI: 10.57217/aldhikra.v2i2.777

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk meneliti kajian historigrafi dalam tafsir Al-Qur’an yang dilakukan oleh mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, di mana terdapat empat metode yang berlaku; heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Penulis ingin mengetahui langkah-langkah mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat historis baik yangberkenaan dengan para Nabi dan umat-umat terdahulu maupun kejadian-kejadian pada masa Nabi SAW. Penelitian ini menemukan bahwa metode sejarah bukan ilmu baru dalam penafsiran Al-Qur’an. Sejak masa penulisan kitab-kitab tafsir masa awal, ditemukan bahwa kitab tafsir dalam menjelaskan ayat-ayat historis terdapat dua kajian kesejarahan yaitu asba>b al-nuzu>l (yangmembahas seputar turunnya ayat Al-Qur’an) dan israiliyat (kisah-kisah ahlul Kitab; Yahudi). Untuk yang pertama, munculnya asbab al-nuzul dalam kitab tafsir adalah sebuah keniscayaan danditerima semua kalangan mufasir, sedangkan untuk yang kedua ini (israiliyat), para ulama mufasir berbeda pendapat, ada yang melarang, membolehkan, dan ketiga berada di antara keduanya yakni ada yang dibolehkan dan ada yang dilarang. Beberapa kitab tafsir yang banyak meriwayatkan kisah-kisah israiliyat di antaranya at-Tabari dan Ibn Katsir. Terlepas dari perdebatan ini, metodedan pendekatan sejarah sangat familiar bagi kalangan mufasir dalam mengungkapkan serta menafsirkan ayat-ayat dalam Al-Qur’an.