Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kebiasaan Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar Ditinjau Dari Indeks Prestasi Kumulatif Neni Maulidah; Decenni Amelia; Dian Anggraeni Maharbid
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v5i1.3775

Abstract

Akhir-akhir ini berpikir kreatif menjadi satu dari sekian banyak keterampilan yang banyak diminati, dikembangkan, diteliti dan mewarnai perubahan sistem pendidikan serta penyesuaian kurikulum. Bagi guru dan calon guru, kebiasaan berpikir kreatif akan sangat berpengaruh pada penyusunan rencana kegiatan mengajar. Penelitian ini bermaksud menganalisis kebiasaan berpikir kreatif (Creative Habits of Mind) mahasiswa calon guru sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana calon guru memiliki kebiasaan berpikir kreatif terutama terkait pengembangan kompetensi pedagogic di dalam kelas. Analisis kebiasaan berpikir kreatif (Creative Habits of Mind) calon guru sekolah dasar dalam penelitian ini   menggunakan indikator Creative Habits of Mind dari Bill Lucas serta pengukuran potensi kreatif melalui Torrance Test Creativity dan Inventori Kebiasaan Berpikir Kreatif dari Tidd & Bessant. Penelitian menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada mahasiwa prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang dilaksanakan pada semester genap 2020/2021. Penelitian dilakukan pada 31 sampel penelitian yang dipilih secara random. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kreativitas, penyebaran angket dan rubrik penilaian kebiasaan berpikir kreatif. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mengemukakan bahwa mahasiswa calon guru dengan IPK tinggi cenderung memiliki kebiasaan berpikir kreatif tinggi dan sebaliknya mahasiswa dengan IPK rendah memperoleh kebiasaan berpikir kreatif rendah pada 3 pengujian yaitu dua kali tes torrance dan satu kali kuesioner inventori kebiasaan berpikir kreatif. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru dengan indeks prestasi kumulatif tinggi cenderung memiliki kebiasaan berpikir kreatif tinggi. Diharapkan penelitian ini mendorong mahasiswa calon guru untuk dapat mengembangkan kebiasaan berpikir kreatif.
TRAINING FOR ENHANCEMENT OF STORYTELLING ABILITY FOR PROSPECTIVE ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS Decenni Amelia; Neni Maulidah; Syaffa Resundane
International Journal of Engagement and Empowerment Vol. 1 No. 3 (2021): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v1i3.31

Abstract

This service activity aims to provide understanding and storytelling training to prospective elementary school teachers to create prospective teachers who are skilled in modifying or using creative learning methods, attracting student learning interest, and improving the storytelling abilities of future elementary school students teachers. The location of this activity is at Bhayangkara University, Greater Jakarta, where the training process is carried out using the Zoom Meeting application due to the Covid-19 pandemic. With the number of participants as many as 25 PGSD students from various agencies or universities. The model used is mentoring or counseling about basic theory and storytelling training. The activity method is synchronous and asynchronous training. The first day of direct face-to-face training is conducted online between the presenters and training participants through zoom meetings, then continued training on the 2nd and 3rd days indirectly (not real-time) between the presenters and training participants. The participants will be given the task of analyzing two storytelling videos. Each participant is asked to make a storytelling work then upload it via the link prepared on G-Drive to be evaluated and given guidance by the team for implementing community service activities. The results of the observations showed positive things. The prospective elementary school teachers (PGSD students) were very enthusiastic about participating in this training activity and were motivated to practice it in learning activities. In addition, participants can produce storytelling works
Pengembangan Instrumen Rubrik Penskoran untuk Menilai Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar Decenni Amelia; Neni Maulidah
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 5 (2022): October Pages 6401-7346
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i5.3990

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dalam kemampuan menyimak di SDN 01 Perwira Bekasi, menyimak sering tidak dianggap sebagai pembelajaran yang perlu persiapan ataupun direncanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen rubrik penskoran kemampuan menyimak siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah pengembangan dan validasi instrumen, metode ini merupakan bagian dari kuasi eksperimen. Validasi rubrik penskoran menyimak ini dilakukan oleh satu dosen ahli di bidang menyimak dan satu dosen ahli di bidang Bahasa Indonesia. Hasil penelitian hasil perhitungan jumlah total rata-rata dari keseluruhan penilaian tim validator adalah 3.7, maka instrumen tersebut dinyatakan telah layak digunakan untuk menilai kemampuan menyimak siswa kelas V sekolah dasar. Selanjutnya hasil pengembangan instrumen rubrik penilaian keterampilan menyimak ini bisa menjadi indikator bagi guru dalam menilai siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menyimak.
Pengembangan Instrument Penilaian Pada Materi Siklus Air Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Dea Susi Nuraini; Decenni Amelia
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i1.4962

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah, terlihat bahwa dari aspek pengetahuan 35%, pemahaman 30%, perhatian 60%, kesungguhan 45%, antusias 50%, dan aktivitas belajar 40%. Maka angka tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar yang dimiliki siswa cenderung rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrument penilaian hasil belajar IPA materi siklus air kelas V Sekolah Dasar. Subjek pada penelitian ini adalah instrument penilaian hasil belajar IPA berupa kisi-kisi dan lembar tes pilihan ganda. Data pada penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan tes. Hasil yang didapatkan akan dianalisis validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Hasil analisis instrument penilaian hasil belajar siswa, soal yang dikatakan valid sebanyak 11 soal dan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 4 soal, hasil reliabilitas soal sebesar 0,620 (reliabel), berdasarkan tingkat kesukaran soal dapat diketahui bahwa 7 butir soal dikatakan mudah dan 8 butir soal dikatakan sedang, dan berdasarkan hasil uji daya beda soal dengan hasil perhitungan didapatkan 5 soal kategori jelek, 5 soal kategori cukup, dan 5 soal kategori baik.
Introduction of Fundamental Movement Skill (FMS) in Elementary School Desy Tya Maya Ningrum; Hafizah Hafizah; Decenni Amelia; Yafi Velyan Mahyudi; Eldin Maulana; Rizqia Rizqia
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v5i1.3520

Abstract

Students' basic movements begins to develop in the elementary school phase, which must be developed to support the learning of physical education. This dedication discusses several approaches that teachers can use to teach basic movement skills to their students, as well as long-term benefits. Action research methods can be done in a community of sports teachers who will form collaboration with other teachers to find problems and find solutions. Thus, through such methods, participants can receive and implement learning management in support of the identification of sustainable student talents. The results of dedication are: 1) The range of activities carried out, 2) Continuous support, 3) Evaluation and Feedback, 4) Use of Help Tools, 5) Programme Action to Solve Problems. Identifying challenges in the accompaniment process, the leader and the dedication team will identify problems or obstacles encountered by participants in learning basic movement skills. Once the identification is obtained the problem will be formulated in the form of learning reflection for the next meeting. The community service activities, in the implementation of the activities, use playing learning methods and use the learning media that have been modified to have a positive effect on physical, cognitive, and social development. Games and media modified can motivate and attract the interest of children to be willing to train their activity and muscle development, reduce saturation, and improve the child's skills in a fun way.