Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Menara Ilmu

ANALISIS PEMBANGUNAN WILAYAH PEDESAAN BERBASIS PENGEMBANGAN KAMPUNG BUDAYA (STUDI KASUS : NAGARI JAWI-JAWI KECAMATAN GUNUNG TALANG, KABUPATEN SOLOK) Nolly Eka Mardianto; Helmi Helmi; Ira wahyuni Syarfi
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menjadikan Kampung Budaya Jawi-Jawi sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Solok dan menyusun model bisnis kanvas pada Kampung Budaya Jawi-Jawi untuk peningkatan perekonomian masyarakat lokal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di dapatkan bahwa Kampung Budaya Jawi-Jawi berpotensi dikembangkan sebagai daerah wisata dengan daya tarik wisata terdiri dari panorama alam, seni budaya tradisional, kuliner khas, tradisi dan kearifan lokal masyarakat yang dipadu padankan dalam paket wisata yang disusun dan ditawarkan kepada wisatawan baik secara langsung atau melalui pihak lain sebagai perantara. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan bentuk Model Bisnis Kanvas Kampung Budaya Jawi-Jawi yang terdiri dari 9 (sembilan) elemen yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, cost structure yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola Kampung Budaya Jawi-Jawi, dimana yang merupakan brand image dan merupakan nilai tambah yang akan ditawarkan kepada pelanggan adalah pengalaman (experiences) untuk menikmati keindahan panorama alam di desa yang dikolaborasikan dengan seni budaya, tradisi dan kearifan lokal masyarakat yang masih terjaga dan digunakan dalam keseharian masyarakatnya. Penyusunan model bisnis ini menggunakan hasil identifikasi yang diperoleh terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan Kampung Budaya Jawi-Jawi sebagai sebuah destinasi wisata. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan analisis SWOT adalah dengan menambah jumlah atraksi dan pengalaman yang ditawarkan dalam paket wisata sehingga lebih bervariasi dan berbeda dengan desa wisata sejenis lainnya. Kata Kunci: Pembangunan Wilayah, Kampung Budaya, Wisata Desa 
ANALISIS PELAKSANAAN PEREMAJAAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA (STUDI KASUS PETANI PENERIMA DAN BADAN PENGELOLA DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (BPDP-KS) Rio Maha Putra; Ira Wahyuni Syarfi; Hasnah Hasnah
Menara Ilmu Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO.1 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya; 2) menganalisasi persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS; dan 3) mengidentifikasi strategi petani dalam menghadapi kendala pada peremajaan kelapa sawit danan BPDP-KS. Metode penelitian adalah metode survey dengan instrumen penelitian berupa kuisioner dan wawancara (interview). Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya telah terlaksana mulai dari pengusulan sampai dengan pelaksanaan lapangan. Persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit BPDP-KS dengan sistem tumbang serempak (konvensional) sangat positif baik dari aspek tingkat keuntungan relatif (88,33%), tingkat kompabilitas (71,67%), tingkat kompleksitas (68,33%), tingkat triabilitas (36,67%) maupun tingkat observabilitas (71,67%).  Peremajaan dinilai memberikan keuntungan, mudah secara teknis, sesuai dengan keinginan petani dan dapat diamati proses dan hasilnya. Sebagian besar anggota kelompok tani (90,00%) yang melaksanakan peremajaan kelapa sawit dengan dana BPDP-KS memiliki aset kebun selain yang diremajakan dan memiliki pekerjaan/pendapatan lain. Petani yang memiliki pekerjaan dan kebun lain cendrung lebih siap menghadapi peremajaan dibandingkan petani yang belum memiliki usaha lain.Kata kunci: BPDP-KS, replanting, persepsi.