Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN JARINGAN SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN USAHA OLEH PELAKU UMKM (Studi Kasus: 8 Pelaku UMKM pada Sentra Makanan Rendang di Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh) Zeni Eka Putri
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 2 No. 1 Maret 2018
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.993 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v2i1.2171

Abstract

Abstrak: Makanan rendang khas Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu kuliner yang diharapkan menjadi salah satu dari tiga kuliner yang diunggulkan di Indonesia seperti yang dinyatakan Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi. Modal sosial seperti jaringan merupakan salah satu hal yang perlu dikembangkan oleh pelaku UMKM. Sudah ada kampung rendang di Kel. Sungai Durian, Kec. Lamposi Tigo Nagari, Kota Payakumbuh bagi pelaku UMKM rendang. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan jaringan sosial yang dimiliki dan pemanfaatannya oleh pelaku UMKM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, merupakan studi kasus terhadap 8 pelaku UMKM pada sentra makanan rendang. Hasil dari penelitian adalah;1)Pelaku usaha sudah memiliki jaringan sosial mikro yaitu  dalam hal produksi dan pemasaran; 2) Pelaku usaha sudah memiliki jaringan meso, baik dengan Dinas Koperasi dan UMKM, dengan pihak bank, IWAPI, maupun dengan pihak lainnya seperti perguruan tinggi, LIPI, maupun PERTAMINA; 3) Pemanfataan jaringan sodial belum dilakukan secara maksimal karena berbagai keterbatasan; 4) Ada hambatan yang dimiliki oleh pelaku baik secara ekternal maupun internal.Kata kunci: UMKM, rendang, jaringan social Abstract: Rendang is a wellknown dish originated from West Sumatra. Rendang from Payakumbuh, one of the city that produce rendang in West Sumatra, is  expected to be the top three in Indonesian culinary, as declared by Deputy of Marketing and Business Network Ministry of Coorporatives and SME, Emilia Suhaimi. Social capital like social networking is the primary capital that need to be developed in SME. In line with this purpose, Kampung Rendang has been developed in one of the district in Payakumbuh, located in Sungai Durian, Lamposi Tigo Nagari, Payakumbuh for SME. The aims of this study are to desribe the social network in this SME and the utilization of the network. This study use qualitative method, through case study from 8 SME participants at rendang food center. This study found that : 1) SME  already built network system in terms of producting and marketing ; 2) SME has built meso networking with Dinas Koperasi and SME, bank, IWAPI, universities, LIPI, and PERTAMINA; 3) These networking are not maximally utilized due to limitations ; 4) SME encounter both internal and external obstacles.Keywords: SME, rendang, social network.
Modal Sosial Kelompok Rentan Sebagai Upaya Disaster Risk Reduction (DRR) Zeni Eka Putri; Azwar Azwar
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 22, No 2 (2020): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v22.n2.p236-245.2020

Abstract

Padang City has a low resilience for earthquake and tsunami disaster. Actually, social capital can be used as a strategy for overcoming impacts and efforts to reduce the level of risk of disaster. According to Siegler, social capital has four aspects, there are personal relationships, social network support, civic engagement, and trust and cooperative norms. The research objectives are: 1) Describe the knowledge and experience of vulnerable groups in dealing with disasters (earthquake and tsunami); 2) Identifying vulnerable groups' social capital as a disaster risk reduction (DRR) effort; 3) Describe the opportunities and obstacles/threats in the use of social capital as an effort to disaster risk reduction (DRR). The research method is qualitative with a case study. The location of this research in Pasie Nan Tigo, Koto Tangah District, Padang City. The determination of informants is a purposive sampling technique. This research has 22 informants. The criteria of informants are; 1) Have settled in a red zone area for at least 5 years; 2) The distance between the house and the beach is a maximum radius of 3 km. The results of the research are; 1) Vulnerable groups have the knowledge and experience about disasters; 2) Social groups already have social capital in 4 aspects of social capital such as personal relationships, social networking support, civic engagement, and trust and cooperative norm; 3) Social capital has opportunities and challenges from the internal and external side. Keywords: Social Capital, DRR  
PERAN INSTITUSI LOKAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI NAGARI DIMASA PANDEMI Indraddin Indraddin; Zeni Eka Putri; Retno Anggraini
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 23, No 2 (2021): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v23.n2.p222-229.2021

Abstract

This research aims to explore the work of local institutions in overcoming the impact of the covid-19 outbreak and improving the economy of the community in Nagari Sungai Pinang. The concept of local institutions in this study is related to values, norms, and habits in society, both at the individual, community, and institutional levels. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques being in-depth interviews, observation, and FGD. The data were analyzed with the principles of qualitative data analysis from Miles and Huberman. The results of the study were that local institutions related to values and norms worked when the corona outbreak came. The value of helping and working together seems to encourage people to solve their own problems. Meanwhile, the value related to institutions is the role of the Nagari Traditional Kerapanan, Bundo Kanduang, and Parik Paga Nagari institutions in overcoming the COVID-19 outbreak. These local institutions are active in improving the economy of the Sungai Pinang community in agriculture, fishing, and the tourism sector. The role played by these local institutions is to encourage community members to work together to help each other, and to apply the value of land use in the agriculture, tourism, and fishing sector
PENGUATAN KELUARGA DAN TOKOH MASYARAKAT UNTUK MENCEGAH MASYARAKAT BERAFILIASI TERHADAP GERAKAN LGBT DI KELURAHAN BUKIT APIT PUHUN, KECAMATAN GUGUK PANJANG, KOTA BUKITTINGGI Wahyu Pramono; Indraddin Indraddin; Diyanti Hanandini; Zeni Eka Putri; Aziwarti Aziwarti
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 25 No 3 (2018): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam masyarakat Minangkabau yang berdasarkan adat bersendi syara’, syara’ bersendikan kitabullah, LBGT merupakan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang adalah tindakan yangmelanggar aturan-aturan atau pranata sosial yang berlaku dalam sistem sosial (Soetomo, 2006).Banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang menjadi penyuka sesama jenis. Berdasarkan hasilidentifikasi sebanyak 14 persen penyuka sesama jenis disebabkan karena pernah disakiti dandikecewakan lawan jenis, dan 13,8 persen berada di lingkungan komunitas LGBT, 12,9 persen dirayuoleh pelaku LGBT, 8,2 persen pernah disodomi waktu kecil dan ada 5,5 persen dididik tidak sesuaidengan gender, misalnya memberi boneka pada laki-laki. Perilaku LGBT telah menimbulkan berbagaidampak yang merugikan masyarakat. Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dari LembagaPerlindungan Anak Indonesia (LPAI), Reza Indra Giri menilai, bahwa lesbian, gay, biseksual, dantransgender (LGBT) merupakan ancaman bagi kehidupan bangsa Indonesia yang religius. Kehidupanberagama, ketahanan keluarga dan kepribadian bangsa. Dalam konteks sistem hukum, LGBT menjadiancaman besar terhadap sistem hukum perkawinan di Indonesia serta mengancam generasi penerusbangsa. Secara individu, perilaku LGBT dapat menjadi media penularan HIV/AIDS. Spesialis kulit dankelamin dokter Dewi Inong Irana mengemukakan, kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) atau yangdikenal sebagai gay, 60 kali lipat lebih gampang tertular HIV/AIDS. Meningkatnya jumlah pelakuLGBT dan gambaran hasil penelitian mengisyaratkan bahwa keluarga dan tokoh masyarakat perlulebih diberdayakan dalam mencegah warga masyarakat berafiliasi terhadap gerakan sosial LGBT.Permasalahan mitra yang perlu dipecahkan adalah bagaimana memberdayakan keluarga dan tokohmasyarat untuk mencegah agar masyarakat tidak berafiliasi dengan gerakan sosial LGBT.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI DI KECAMATAN TELUK KABUNG KOTA PADANG Fachrina Fachrina; Yulkardi Yulkardi; Zeni Eka Putri; Sri Melyanti
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 25 No 4 (2018): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Women are more vulnerable and at risk of reproductive health, namely when experiencing pregnancy, childbirth, unsafe abortion or childbirth, use of contraceptives,sexually transmitted infections, and HIV / AIDS. However, in reality the knowledge andunderstanding, as well as men's participation in the fulfillment and protection of women'sreproductive rights, are not yet adequate. Knowledge of reproductive health, family planningand low sexual life related to reproductive health services has not touched a large part of thepopulation. There is no exception for women in fishing families, the majority of whom live ina circle of poverty. In this regard, women should have complete, correct and accurateinformation on matters relating to their reproductive health. Problems are solved by using theproblem solving framework as follows: 1) Providing knowledge to women fishermen regardingsexual and reproductive health; 2) Providing understanding to fishing women to increaseawareness about women's reproductive rights; 3) Providing assistance in order to improve thebehavior of women in the fishermen's family in addressing the problems they face in relationto sexual and reproductive health; 4) Encouraging women in the family of fishermen to become women who are empowered and responsible for their own reproductive health. Based on theproblem solving framework as described above, the method of implementing activities iscarried out through lectures / counseling and FGD (Focus Group Discussion).
Klinik UMKM Sebagai Upaya Penguatan Dan Pemberdayaan Umkm Di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Zeni Eka Putri
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Masyarakat Maritim
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jmm.v4i1.2203

Abstract

UMKM memiliki keunggulan seperti kemampuan menyerap tenaga kerja dan menggunakan sumber daya lokal, serta usahanya relatif bersifat fleksibel. Sehingga usaha ini menjadi pilar utama ekonomi di Indonesia (Supriyanto, 2006:1). Selain itu, UMKM merupakan kegiatan usaha yang berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Ismail, 2011:25). Oleh karena itu, melihat peran strategis ini, maka usaha mikro dan kecil perlu perlu didukung karna bisa menjadi penopang perekonomian negara. Berbagai bantuan telah diberikan oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Akan tetapi, bantuan yang diberikan bersifat top-down. Di Sumatera Barat, ada salah satu klinik UMKM yang menarik, karena diinisiasi oleh masyarakat bersama dengan sebuah LSM bernama Jemari Sakato. Klinik ini diharapkan nantinya akan menjadi sebuah upaya untuk memperkuat dan memberdayakan UMKM lokal. Tujuan penelitian ini adalah; 1) Mendiskripsikan proses dan peran LSM Jemari Sakato dalam menginisiasi berdirinya klinik UMKM di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam; 2) Mendiskripsikan upaya penguatan dan pemberdayaan UMKM melalui klinik UMKM di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen. Dalam hal ini ada 3 peran yang dilakukan oleh LSM Jemari Sakato yaitu facililitative roles, educational roles, dan represantional roles. Adapun upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh klinik UMKM adalah menjadi wadah konsultasi bagi pelaku UMKM, memfasilitasi terhadap akses permodalan, memfasilitasi dalam membangun pemasaran dan promosi, memfasilitasi terhadap peningkatan kapasistas pelaku UMKM, serta memfasilitasi terhadap akses bantuan peralatan.