Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELUANG DAN STRATEGI PENGEMBANGAN NANOTEKNOLOGI DI INDONESIA Rochman, Nurul Taufiqu; ., Jurmarman
Jurnal Riset Industri Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.469 KB)

Abstract

Para pakar percaya bahwa nanoteknoligi akan membawa impian manusia menjadi kenyataan.di prediksi bahwa revolusi nanotegnologi akan berdampak sebanding dengan emoat revolusi industriyang telah di alami selama dua abat namun hanya di tempuh dalam kurun waktu beberapa tahun.Indonesia, negara dengan kekayaan alamanya yang cukup tersedia dan memiliki populasi ke-empat terbesar di dunia, harus kita berperan dalam pengembangan nanotegnologi. oleh kaerna itu, dalam kajian ini, pertama akan di bahas paradigma nanoteknologisecara singkat, kemudian akan di dalami peluang beserta damapak sosial nanoteknologi yang melatarblakangi mengapa banyak negara di dunia inimem prioritaskan dan mengalokasikan dana sebesar-besarnya untuk menguatkan daya saing bangsanya. Selanjutnya akan di sajikanstrategi pengembangan nanoteknologi yang di lakukan berbagai organisasi dan institusi juga akan di uraikan.
Perolehan Kembali Seng Dari Limbah Industri Galvanis Sebagai Seng Asetat Agustina, Siti; Indrasti, Nastiti Siswi; Suprihatin, Suprihatin; Rochman, Nurul Taufiqu
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.13 KB)

Abstract

Seng dross merupakan hasil samping dari industri pelapisan logam (galvanis) dengan proses hot-dip dan mempunyai kandungan seng yang cukup tinggi. Hasil samping ini dapat digunakan sebagai bahan baku seng asetat. Seng asetat digunakan sebagai bahan tambahan makanan, suplemen, obat-obatan, precursor, dan pelega tenggorokan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kembali seng dari seng dross untuk menghasilkan seng asetat. Seng asetat tersebut akan digunakan sebagai precursor. Proses ekstraksi seng dross dilakukan dengan asam asetat glasial pada kondisi proses, yaitu waktu ekstraksi 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, suhu ekstraksi 130 oC, 150 oC, dan 170 oC, serta konsentrasi asam asetat glasial 20%, 40%, dan 60%. Hasil ekstraksi berupa seng asetat dianalisis untuk mengetahui kadar seng dan karakteristik kristal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi proses ekstraksi yang terbaik diperoleh pada suhu 130 oC, konsentrasi asam asetat glasial sebesar 60%, dan waktu proses ekstraksi selama 1 jam. Seng asetat yang diperoleh mengandung 75,39% seng dan kristal seng asetat mempunyai intensitas 5800 counts. 
Ekstraksi Dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen Dari Daun Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn. F) Kembaren, Riahna br; Putriliniar, Sesotya; Maulana, Nurwenda Novan; Yulianto, Kiki; Ikono, Radyum; Rochman, Nurul Taufiqu; Mardliyati, Etik
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.466 KB)

Abstract

Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F) umumnya hanya dimanfaatkan bagian kayunya untuk industri meubel, namun bagian lain seperti daun kurang dimanfaatkan. Daun jati terutama bagian pucuk daun muda dapat menghasilkan pigmen. Produksi serbuk nano pigmen dari daun jati dan karakterisasi serbuk nano pigmen tersebut belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan nano pigmen dari pucuk daun jati muda dalam bentuk serbuk dengan menggunakan persentase filler yang berbeda dan melakukan karakterisasi serbuk nano pigmen jati tersebut. Pucuk daun jati muda diberi perlakuan mekanik dengan penggerusan kemudian disaring, larutan yang diperoleh diukur partikelnya dengan Particle Size Analyzer (PSA), dan dikeringkan dengan penambahan filler maltodekstrin 5% dan 10%. Serbuk yang diperoleh dihitung rendemen, ukuran partikel, dan kelarutan dalam air. Warna merah yang dihasilkan dari filtrat pucuk daun jati muda berasal dari zat warna antosianin yang terkandung dalam daun jati muda. Ekstrak dari pucuk daun jati muda memiliki ukuran dengan kisaran 87,8- 318,1 nm dengan ukuran rata-rata 109,2 nm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut merupakan produk nano di alam. Penambahan filler dengan konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap warna, rendemen, ukuran partikel serbuk, dan kelarutan pigmen serbuk dalam air. 
Economic Development of Mangosteen Agro-Industry Based on Sustainability Oryzanti, Parwa; Rustiadi, Ernan; Eriyatno, Eriyatno; Rochman, Nurul Taufiqu
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 12, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v12i1.17677

Abstract

The concept of developing agro-industry based agropolitan area for Mangosteen Peel Extract is  a solution to create the high added value and to increase people’s income in the area. Agro-industry development in agropolitan areas by optimizing the local strategic commodities is a breakthrough to support  the regional economy growth to be sustainable, so it is common in accordance with the potential regional leading commodities. The aim of this research is to analyze the sustainability of the area and to assess the feasibility of mangosteen agro-industry investment. The results of analysis show that the level of sustainability of technological and infrastructure, economic, social, and environmental and technological aspects are categorized as less sustainable with the sustainability index ranging from 34.12% to 49.96%. While the policy aspects in the development of Karacak agropolitan area are categorized as unsustainable with the sustainability index of 22.31%. The results of the feasibility analysis show that the capsulated agro-industrial product of mangosteen peel extract have greater opportunity to attract the investors because it is feasible with NPV value of Rp 17,690,067,855 and the added value of Rp 90,833/ kg of raw materials.
Effect of Mechanical Milling on the Total Phenolic Content and Antioxidant Activity of Garcinia mangostana Pericarp Nugroho, Dwi Wahyu; Daratika, Dyah Ayu; Kamila, Muthia; Togatorop, Lusiana; Rifada, Mohammad Aulia; Widayatno, Wahyu Bambang; Maulana, Syahrizal; Setyawati, Damai Ria; Mardliyati, Etik; Rochman, Nurul Taufiqu
Makara Journal of Science
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to identify the effect of mechanical milling on the total phenolic content and antioxidant activity of mangosteen pericarp. Mangosteen pericarp was milled under different milling times (30, 90, 150, and 210 min). The particle morphology before and after milling was observed by scanning electron microscopy (SEM), and the average particle size was obtained from SEM images and analyzed statistically. The antioxidant activity was measured through the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl method. The total phenolic content for the non-milling sample was 14.52 × 104 µg GAE/g sample, and the highest total phenol content was 17.44 × 104 µg GAE/g sample for the sample milled for 210 min. The IC50 value decreased for samples with milling 150 and 210 min, which showed strong antioxidant activity, whereas the value of gallic acid equivalent increased. SEM observations showed the presence of agglomeration in the morphology of mangosteen pericarp samples. The average particle size of the mangosteen pericarp decreased as the milling time increased (up to 4499 nm for samples milled for 210 min). Therefore, mechanical milling had a significant effect on the phenolic content and antioxidant activity, which indicated an increase in the bioavailability of mangosteen pericarp.
Mechanical Alloying-assisted Coating of Fe–Al Powders on Steel Substrate Noviyanto, Alfian; Harjanto, Sri; Widayatno, Wahyu Bambang; Wismogroho, Agus Sukarto; Amal, Muhamad Ikhlasul; Rochman, Nurul Taufiqu
Makara Journal of Technology Vol. 24, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The coating layer of Fe–Al powders on the steel substrate was prepared by mechanical alloying at room temperature. Fe, Al, and the steel substrates were milled with high-energy ball milling for 32 h with a ball-to-powder ratio of 8 in an argon atmosphere to prevent oxidation during milling. Although mechanical alloying was performed for 32 h, no new phases were observed after mechanical alloying, as analyzed by X-ray diffraction. However, the crystallite size of the milled powders for 32 h decreased by factor two compared with the initial powders. Scanning electron micrographs showed that the coating layers formed >8 h after mechanical alloying. The intermetallic Fe3Al formed after the substrate was annealed at 500 ℃.