Labora Sitinjak
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

DESKRIPSI TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT PELAKSANA MELAKUKAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT “K” RS PGI CIKINI TAHUN 2015 Labora Sitinjak; Feri Derman Halawa; Despian Nazara; Desy Dwina Rachmawati; Esra Yunirma; Ester Manurung; Gabriela Susan; Gloria Yoselina
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 2 (2015): JAKHKJ September 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.367 KB)

Abstract

Abstrak Kepatuhan adalah suatu prilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal. Dokumentasi diartikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi idividu yang berwewenang. Asuhan keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan atau proses dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien (pasien) untuk memenuhi kebutuhan objektif klien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan. Analisa data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa data univariat, yaitu analisa persentase dengan tujuan melihat gambaran distribusi frekuensi dan persentasi dari variabel gambaran tingkat kepatuhan perawat pelaksana melakukan dokumentasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat “K” RS PGI Cikini. Hasil presentase dimasukkan ke dalam standar kriteria objektif (Sulistyaningsih, 2011). Hasil penelitian mengenai Deskripsi Tingkat Kepatuhan Perawat Pelaksana Melakukan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat “K” RS PGI Cikini adalah sebagai berikut: Data Responden dengan masa kerja 0-5 tahun sebanyak 10 orang (77%), masa kerja >5-10 tahun sebanyak 3 orang (23%). Data Kepatuhan Perawat Pelaksana Melakukan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Menurut Masa Kerja: Rata-rata kepatuhan perawat mendokumentasikan pengkajian asuhan keperawatan 97,78%, dokumentasi perumusan diagnosa keperawatan 78%, menyusun perencanaan asuhan keperawatan 90,42%, implementasi asuhan keperawatan 97,04%, dan evaluasi asuhan keperawatan 100%. Kesimpulan secara keseluruhan rata-rata kepatuhan perawat pelaksana melakukan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat “K” RS PGI Cikini yaitu Tinggi: 92,65%. Kata kunci : Kepatuhan, Perawat Pelaksana, Dokumentasi Asuhan Keperawatan
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV AKPER HUSADA KARYA JAYA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Labora Sitinjak; Apriyanus Umbu Kadu
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.638 KB)

Abstract

Abstrak Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang juga mempengaruhi belajar individu. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengumpulan data dilakukan secara cross sectional yang diperoleh melalui penyebaran angket berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 32 responden diperoleh hasil: “faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa semester IV Akper Husada Karya Jaya tahun Akademik 2015/2016 menurut jenis kelamin, faktor fisiologis jenis kelamin perempuan berpengaruh 45% tidak berpengaruh 55% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 47% dan tidak berpengaruh 53%, faktor psikologis: jenis kelamin perempuan berpengaruh 68% dan tidak berpengaruh 32% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 83% dan tidak berpengaruh 17%, faktor konsentrasi belajar jenis kelamin perempuan berpengaruh 76% dan tidak berpengaruh 24% dan jenis kelamin laki-laki 70% dan tidak berpengaruh 30%, faktor percaya diri: jenis kelamin perempuan berpengaruh 65% dan tidak berpengaruh 35% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 70% dan tidak berpengaruh 30%, faktor cita-cita mahasiswa: jenis kelamin perempuan berpengaruh 98% dan tidak berpengaruh 2% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 90% dan tidak berpengaruh 10%, faktor lingkungan sosial: jenis kelamin perempuan berpengaruh 71% dan tidak berpengaruh 29% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 100% dan tidak berpengaruh 0%, faktor lingkungan non sosial: jenis kelamin perempuan berpengaruh 88% dan tidak berpengaruh 12% dan jenis kelamin laki-laki berpengaruh 87% dan tidak berpengaruh 13%. Kata kunci : Faktor internal dan eksternal, Kesulitan Belajar mahasiswa
TINGKAT PENGETAHUAN KLIEN TENTANG PENYAKIT ASMA DI PUSKESMAS KELURAHAN KAYU MANIS KECAMATAN MATRAMAN JAKARTA TIMUR Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 1 (2016): JAKHKJ Maret 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.597 KB)

Abstract

Abstrak Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversible di mana trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu, yang dimanifestasikan dengan penyempitan jalan napas yang menyebabkan dispnea, batuk dan mengi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang penyakit Asma di Puskesmas Kelurahan Kayu Manis Jakarta Timur. Pada penelitian ini sampel yang ditetapkan adalah pasien yang berkunjung dan berobat ke Puskesmas Kelurahan Kayu Manis Kecamatan Matraman Jakarta Timur, pada tanggal 2-4 Juli 2013. Rata-rata kunjungan pasien adalah sekitar 70 orang sehingga sampel yang ditetapkan adalah 20% dari rata-rata kunjungan pasien yaitu sekitar 42 orang pasien. Maka kriteria inklusif sampel adalah pasien yang besedia menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan klien tentang pengertian penyakt asma adalah baik, tingkat pengetahuan klien tentang penyebab penyakit asma adalah kurang baik, tingkat pengetahuan klien tentang tanda dan gejala penyakit asma adalah baik, tingkat pengetahuan klien tentang komplikasi penyakit asma adalah baik, tingkat pengetahuan klien tentang cara pencegahan penyakit asma adalah cukup baik, tingkat pengetahuan klien tentang cara penangganan penyakit asma adalah baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI ROKOK ELEKTRIK Labora Sitinjak; Susihar Susihar
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 6, No 1 (2020): JAKHKJ Juni 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Remaja di Indonesia saat ini semakin meningkat jumlah perokok elektrik baik perokok konvensional yang berubah menjadi perokok elektrik maupun remaja yang langsung mengkonsumsi rokok elektrik. Keadaan ini semakin urgen dan memprihatinkan terkait dampaknya bagi kesehatan generasi penerus bangsa.Metode: Penelitian ini, menggunakan survei deskriptif kuantitatif, bertujuan melihat gambaran kejadian di dalam populasi remaja perokok elektrik di SMAN 15 Jakarta Utara dengan mengunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden.Hasil: Jumlah responden remaja laki-laki lebih banyak berkontribusi dalam menggunakan rokok elektrik (vape) dibandingkan perempuan yaitu sebanyak 65%. Sebanyak 80% berusia 16 tahun dan 4 orang (20%) berusia 17 tahun. Dalam penelitian ini didapati hasil faktor-faktor yang paling tinggi mempengaruhi remaja mengkonsumsi rokok elektrik (vape) adalah faktor Teman, selanjutnya adalah faktor Internet dan Orang tua. Sedangkan faktor, televisi, buku dan faktor lainnya tidak berpengaruh terhadap ketertarikan Siswa Kelas 11 SI SMAN 15 Jakarta Utara memilih rokok elektrik (vape).Kesimpulan: Faktor yang paling mempengaruhi remaja mengkonsumsi rokok elektrik adalah faktor teman. Kata kunci: Rokok Elektrik, Remaja.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DI RT 011/05 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA TENTANG ASI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Labora Sitinjak; Dekrinand Ngongo Bolodadi
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 2 (2016): JAKHKJ September 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.667 KB)

Abstract

Abstrak Menurut status pekerjaan: responden dengan status bekerja menjawab benar sebanyak 98% dan menjawab salah sebanyak 2%, sedangkan responden tidak bekerja (IRT) menjawab benar sebanyak 96% dan menjawab salah sebanyak 4% tentang ASI Eksklusif, tentang manfaat ASI Eksklusif responden dengan status bekerja menjawab benar sebanyak 84% dan menjawab salah sebanyak 16%, sedangkan responden tidak bekerja (IRT) menjawab benar sebanyak 84% dan menjawab salah sebanyak 16%. Menurut tingkat pendidikan: responden dengan pendidikan SD-SMP menjawab benar sebanyak 98% dan menjawab salah sebanyak 2%, responden dengan pendidikan terakhir SMA-PT menjawab benar sebanyak 98% dan menjawab salah sebanyak 2% tentang ASI Eksklusif, tentang manfaat ASI Ekslusif: responden dengan pendidikan terakhir SD-SMP menjawab benar sebanyak 86% dan menjawab salah sebanyak 14%, sedangkan responden dengan pendidikan terakhir SMA-PT menjawab benar sebanyak 86% dan menjawab salah sebanyak 14%. Kesimpulan secara keseluruhan rata-rata tingkat pengetahuan Ibu menyusui di RT 01/07 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara tentang ASI Eksklusif yaitu TINGGI 91%. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu, ASI Eksklusif, Manfaat ASI Eksklusif
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA/I SEMESTER III DI ASRAMA AKPER RS. EFARINA KAMPUS SETIA JAKARTA TENTANG PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 1 (2016): JAKHKJ Maret 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.177 KB)

Abstract

Abstrak Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda kepercayaan (belief) takhayul (supperstitions) dan penerangan yang keliru (missinformations). Infeksi Saluran Kemih adalah berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 59 orang. Pengumpulan data secara cross sectional diperoleh melalui penyebaran anket berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 59 orang yang dijadikan responden dianalisa dengan menggunakan distritbusi frekuensi dan diperoleh hasil bahwa dari jumlah responden sebanyak 59 orang. Pada varibel “pengertian” yang benar adalah 80% dan salah adalah 20%, variabel “penyebab” yang benar adalah 73% dan salah adalah 27%, variabel “tanda dan gejala” yang benar adalah 73% dan salah adalah 27%, variabel “komplikasi” yang benar adalah 73% dan salah 27%, variabel “cara pencegahan” yang benar adalah 61% dan yang salah 38%, variabel “cara mengatasi” yang benar adalah 67% dan salah 29%. Dari data ini rata-rata jawaban yang benar dari responden terhadap pengertian, peneyebab, tanda dan gejala, komplikasi, cara pencegahan, cara mengatasi adalah 70, 30%. Data ini membuktikan bahwa pada 59 orang yang dijadikan responden memiliki tingkat pengetahuan baik.  Kata kunci: Tingkat pengatahuan, Infeksi Saluran Kemih, Mahasiswa 
TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP STRES AKIBAT PENURUNAN FUNGSI FISIK DI PANTI WERDA KRISTEN HANA, TANGERANG, BANTEN, 2014 Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 1, No 1 (2015): JAKHKJ Maret 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.758 KB)

Abstract

Abstrak Tingkat pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui telinga dan mata. Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “stingere” yang berarti “keras” (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan penelaahan yang berlanjut dari waktu kewaktu dari straise, strest, stresce, dan stres. Abad ke-17 istilah stres diartikan sebagai kesukaran, kesusahan, kesulitan, atau penderitaan. Pada abad ke-18 istilah ini digunakan dengan lebih menunjukan kekuatan, tekan, ketegangan atau usaha yang keras berpusat pada benda dan manusia, terutama kekuatan mental manusia. Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Penelitian ini adalah untuk mencari gambaran tingkat pengetahuan Lansia terhadap stres akibat penurunan fungsi fisik. Sampel dalam penelitian ini adalah > 20% dari populasi yakni 24 orang. Metode pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Hasil yang didapatkan adalah bahwa dari 24 responden menjawab pertanyaan dengan benar tentang pengertian stres sebanyak 72 (100%) dan salah 0 (0%), tentang tahapan stres sebanyak 70 (97%) benar dan salah 2 (3%), tentang pencegahan stres sebanyak 71 (99%) benar dan salah 1 (1%) dan tentang cara mengatasi stres sebanyak 72 (100%) benar dan salah 0 (0%). Dengan demikian tingkat pengetahuan Lansia rata-rata baik.Kata kunci: Tingkat pengetahuan, stres, Lansia.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN DENGAN GANGGUAN SKIZOPRENIA YANG BEROBAT JALAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKATANI KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 1 (2016): JAKHKJ Maret 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.451 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh angka kejadian Skizofrenia yang berobat jalan di Puskesmas Sukatani Kabupaten Purwakarta yang cukup tinggi dengan urutan ke 1 setelah Nerosa, di takutkan kecemasan keluarga akan semakin meningkat yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit seperti ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien dengan skizofrenia. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, disertai berbagai keluhan fisik. Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, populasinya adalah 46 keluarga. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data di peroleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian Gambaran tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien dengan skizofrenia di UPTD Puskesmas Sukatani Kabupaten Purwakarta adalah hampir seluruh responden (70,73%) merasakan kecemasan yang sedang, hampir sebagian responden (21,95%) merasakan kecemasan ringan, dan hanya sebagian kecil responden (7,31%) merasakan kecemasan berat.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP SIKAP CARING PERAWAT PELAKSANA DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA TAHUN 2016 Labora Sitinjak; Elisabet Elisabet
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.012 KB)

Abstract

Kepuasan merupakan respon seseorang terhadap dipenuhinya kebutuhan dan harapan. Respon tersebut merupakan penilaian seseorang terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan dan harapan, baik pemenuhan yang kurang ataupun pemenuhan yang melebihi kebutuhan dan harapan (Koentjoro, 2007). Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang berfungsi memberi gambaran fenomena yang terjadi dalam populasi tertentu di mana variabel-variabel yang termasuk faktor dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Notoatmodjo,2012). Analisa data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa data univariat, yaitu analisa distribusi frekuensi dan persentase dengan tujuan melihat gambaran distribusi frekuensi dan persentasi dari gambaran tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Warakas Jakarta Utara. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Data Responden dengan tingkat pendidikan tidak sekola-SD 7 orang (32%), SMP-SMA 12 orang (55%) dan perguruan tinggi 3 orang (14%). Data Responden dengan jenis kelamin perempuan 14 orang (64%) dan laki-laki 8 orang (36%) Kesimpulan secara keseluruhan rata-rata kepuasan pasien teradap sikap caring perawat pelaksana di Puskesmas Warakas Jakarta Utara yaitu Tinggi: 64%.Kata kunci : Kepuasan, Pasien, penerapan sikap caring.
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA/I SEMESTER VI STT SETIA JAKARTA TENTANG PENYAKIT DIABETES MELITUS Labora Sitinjak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 2, No 1 (2016): JAKHKJ Maret 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.808 KB)

Abstract

Abstrak Tingkat pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusaia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Diabetes Melitus merupakan kelompok kelaianan heterogen yang ditandai kenaikan glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, insitusi atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai peserta didik di perguruan tinggi. Penelitian berfokus pada keinginan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa/i Semester VI STT SETIA Jakarta tentang penyakit Diabetes Melitus. Sampel dalam penelitian ini diambil dari mahasiswa/i semester VI STT SETIA Jakarta sebanyak 15 orang. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional yaitu dengan menyebarkan kuesioner langsung mengumpulkan kembali setelah diisi oleh responden pada hari yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pengertian Diabetes Melitus adalah baik yakni 83%; tingkat pengetahuan tentang penyebab adalah cukup yakni 55%; tingkat pengetahuan mahasiswa tentang tanda dan gejala adalah cukup yakni 56%; tingkat pengetahuan mahasiswa tentang komplikasi adalah cukup yakni 47%; tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pencegahan adalah cukup yakni 64% dan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang penanganan adalah cukup yakni 54%. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Diabetes Melitus, Mahasiswa