Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN TINDAKAN KEPERAWATAN ROHAYANI, LILIS
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.077 KB)

Abstract

Leadership style of head nurse is a group of characteristics used by leader to influence nurse  on duty in ferforming nursing care, so it would need evaluation over their echietment at work to earn best result.. Thisresearch aims to known the picture and relationship between leadership style and the work of nurse. Research design used is cross sectional. Population to this research are 54 nurse on duty come from SPK dan D3 of nursing. Sample to the research werw collected from 53 nurse on duty which was using total sampling technique. Data collecting was done by questionaire. Dta analysisi was through two steps, those are univariante to see frecuency distribution and bivariant to see the relationship (chi Squre). Statistical test result shows P value=0,087 meaning at alpha 0,05 it can be concluded there is no significante difference between leadership style of head ward nurse and the work of nurse on duty. Nevertheks, at alpha 0,1 shows significant differentbetween leadership style of head ward nurse and the work of nurse on duty from ood ratio (OR) it can be conclude the authoritative leadership style has change to give better work for 2, 091 (0,119-36,64) timescompared to liberal leadership style, democratic leadership style has change to gyve better work for 0,545 (0,029-10,37) times compad to the liberal /laissez faire. It is suggested to head ward nurse to modify theirleadership style in approprrate with situation dan condition/Conditional, the presence of leadership trinning or forming of cadres, and evaluation over work achievement of nurse on duty. Keyword : leadership style, work, cross sectional, total sampling technique
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELIBATAN PASIEN DALAM PERAWATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUANG RAWAT INAP RSUD C Fikri, Ramdani; Asmirajati, Mira; Rohayani, Lilis; Inayah, Iin; Oyoh, Oyoh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 3 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN (EDISI KHUSUS COVID-19)
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i3.598

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 108 orang. Sampel adalah Perawat Pelaksana. Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah fungsi manajemen kepala ruangan, dapat menjadi perhatian dan masukan yang bermanfaat untuk kepala ruangan. Kepala ruangan dapat mengoptimalkan fungsi manajemen dalam pelibatan pasien dengan cara mengoptimalkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan dan pengarahan serta fungsi pengendalian dalam pelibatan pasien. Penelitian  memberikan masukan dalam mengembangkan dan memperkaya ilmu keperawatan dalam pelaksanaan metode keterlibatan pasien dan keluarga dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19.
Supervisi Perawat Primer Perawat Associate dalam Melakukan Tindakan Keperawatan Lilis Rohayani; Nestri Banuwati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.74 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v3i2.106

Abstract

Pelaksanaan supervisi kepada perawat associate pada umumnya masih bersifat pengawasan, belum terjadwal dengan optimal, belum terstruktur dan belum terdokumentasikan dengan baik. Hasil evaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan pada perawat associate belum sepenuhnya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh perawat primer. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan supervisi perawat primer dalam meningkatkan tindakan keperawatan perawat associate di RSUD Sumedang. Rancangan penelitian yang digunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 83 perawat associate di ruang MPKP Dewasa RSUD Sumedang. Hasil penelitian diketahui bahwa supervisi perawat primer hampir setengah responden baik sebanyak 48,2%. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan perawat associate sebagian besar responden baik sebanyak 63,9%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi perawat primer meningkatkan tindakan keperawatan perawat associate di Ruang MPKP Dewasa RSUD Sumedang. P-value =0,223. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi supervisi perawat primer untuk mengoptimalkan pelaksanaan MPKP.Kata kunci: Perawat associate, perawat primer, supervisi, tindakan keperawatan.Primary Nurses Supervision on Nursing Inervention by Associate NursesAbstractThe Implementation of supervision to nurse associate is mostly monitoring, has not been optimally scheduled, was not structured and give good feedback yet. The evaluation result of the implementation of nursing action on  associate nurse, not fully in accordance with the plans that have been made by the primary nurse. . The Researchers interested to know whether there is a relationship of primary nurse supervision in improving the actions of nursing associate nurses in hospitals Sumedang. The research design used a descriptive correctional with cross-sectional approach. As a sample, 83 nurses associate at adult MPKP room has been chosen. The research shows that almost a half  of associate nurse (48,2%) have a good perception about implementation of primary nurse supervision. Mostly of associate nurse (63,9%) have a good nursing implementation. The research showed that there is no significant relation between perception of associate nurse about primary nurse supervision with implementation of nursing intervention at adult MPKP room of RSUD Sumedang (p-value=0,223). It is suggested could improve supervision of primary nurse in order to optimize the implementation of MPKP.Key words: Associate nurse, nursing implementation, primary nurse, supervision.
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR: TINJAUAN LITERATUR: The Relationship between Consuming Cariogenic Foods with Dental Caries Incidence in Elementary School Children: Literature Review Rini Mulyati; Lilis Rohayani; Mia Santika Pratiwi
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 3 (2022): JIKep | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.465 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i3.1155

Abstract

Pendahuluan: Anak sekolah di dunia mengalami karies gigi, dengan rata-rata lebih dari satu gigi berlubang. Makanan kariogenik merupakan salah satu faktor pemicu tingginya angka karies pada anak usia sekolah yang berdampak pada kesehatan gigi anak. Tujuan: mengidentifikasi hubungan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan literature review. Metode: Penelitian tinjauan pustaka ini mengambil berbagai sumber artikel dengan rentang artikel yang diterbitkan yaitu 2016-2021. Artikel dicari melalui ScienceDirect, Pubmed, ProQuest, Google Scholar dan Garuda menggunakan 3 kata kunci, yaitu “Anak SD”, “Makanan Kariogenik”, dan “Karies Gigi”. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar, dan ada faktor lain seperti cara menggosok gigi, usia, pengetahuan dan riwayat. ekstraksi ibu. Kesimpulan: Yang perlu dilakukan adalah melakukan upaya preventif dan promotif dengan meningkatkan peran perawat sebagai pendidik dalam memberikan edukasi seperti pemberian leaflet melalui orang tua siswa terkait karies gigi dan pencegahan karies gigi sebelum terjadinya agar dapat membimbing anaknya dalam memilih jenis jajanan di sekolah.