Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Nanosecond Pulsed Electric Fields (nsPEFs) Induce Socs1 and Socs3 but not Socs2 Gene Expressions in Hela S3 Cells Rohmah, Martina Kurnia; Lyrawati, Diana; Yano, Kenichi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.03.1

Abstract

Nanosecond Pulsed Electric Fields (nsPEFs) is one of bioelectric technologies applied widely in a number of sciences. nsPEFs cause some biological responses and known to play a role as a novel cancer therapy. However, the nsPEFs molecular mechanisms have not been fully elucidated. This study determines the effects of nsPEFs in socs (Suppressor of Cytokine Signaling) genes which are target genes of JAK/STAT signaling pathway. Through a negative feedback mechanism, SOCS proteins can suppress both cytokine signal transduction and overgrowth factor, so the cell growth is controlled. In cervix cancer, the presence of E6 and E7 HPV's oncoprotein is associated with methylation and inactivation of socs1 and socs3 genes. This mechanism is related to the increase of STAT expression and cancer prognostic. In this research, nsPEFs as much as 20 kV/cm for 80 ns was exposed over HeLa S3 cells in 4 mm cuvette. Socs1, socs2 and socs3 gene expressions were analyzed using real time PCR SYBR green and reverse transcription PCR (RT-PCR). This study shows that at 20 and 30 shots, nsPEFs significantly increase socs1 and socs3 but not socs2 gene expression. Effect of nsPEFs on socs1 and socs3 gene expression pattern is influenced by duration of post exposure incubation and each cell activity on internal cell condition. This research provides a new cancer therapy target for nsPEFs.Keywords: Bioelectric, gene expression, nsPEFs, shot, socs gene
Perspective of molecular immune response of SARS-COV-2 infection Rohmah, Martina Kurnia; Rahman Nurdianto, Arif
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 9 No 1 (2020): 2020 (1): Special Edition "COVID-19"
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.136 KB) | DOI: 10.29238/teknolabjournal.v9i1.218

Abstract

COVID-19 is a type of Pneumonia caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). When COVID-19 arise in Wuhan China and rapidly spread throughout to the World, we need to learn how pathogenesis and immune responses occur in the bodies in more detail. COVID-19 is the third Severe Respiratory Disease outbreak caused by the Coronavirus in the past two decades after Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) in the 2002 and Middle East Respiratory Syndrome (MERS) in 2012. The Articles from PUBMED and Research Gate were searched for studies on the immune response of COVID-19 infection by SARS-CoV-2. SARS-CoV-2 increases the number of neutrophils, suppresses IFN, increases the activity of Th1/Th17, B cells, CD8+ and CD4+, and causes cytokine storms especially pro-inflammatory cytokines which can increase respiration disorders and multi-organ damage. This review tries to explain about pathogenesis and immune responses of COVID-19 to provide a reference in designing the appropriate immune intervention for treatment and therapeutic such as drug or vaccine based on the recent research progress SARS-CoV-2 and previous studies about SARS CoV and MERS CoV.
Uji Aktifitas Antikoagulan Ekstrak Alkaloid Total Daun Alpukat (Persea americana Mill) Secara In Vitro Rohmah, Martina Kurnia; Fickri, Djelang Zainuddin; Damasari, Karina Putri; Azis, Rosidi; Wahyuni, Khurin In
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 2 No 1 (2019): Volume 2, Nomor 1, Desember 2019
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.903 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v2i1.16

Abstract

Sistem hemostasis yang tidak seimbang akan menyebabkan kelainan patologis. Kelainan patologis yang dapat terjadi yaitu perdarahan spontan karena darah tidak dapat membeku, atau terbentuknya trombus jika koagulasi berlebihan. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kelainan tersebut adalah penggunaan obat antikoagulan. Alkaloid diketahui memiliki aktivitasabtikoagulan dengan menghambat jalur koagulasi secara ekstrinsik dan intrinsik melalui penghambatan produksi Fxa, trombin dan menghambat TNF-λ yang diinduksi oleh PAI-1. Daun alpukat memiliki sejumlah kandungan alkaloid yang belum banyak diketahui efek farmakologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan alkaloid total ekstrak Daun Alpukat (Persea americana Mill) sebagai antikoagulan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental control study dengan menggunakan kontrol positif (darah + heparin) dan kontrol negatif (darah + etanol). Alkaloid yang telah dipisahkan dari ekstrak etanol daun alpukat dibuat larutan dengan 3 varian kosentrasi yaitu 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1 mg/ml. Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat nilai persen (%) inhibisi koagulasi yang dilihat dari nilai CT dengan metode Lee and White. Hasil analisis statistik dengan SPSS dari penelitian ini menunjukan bahwa data berdistribusi tidak normal (Shapiro Wilk, P < 0,05) dan ada beda dengan kontrol positif dan negatif ( Kruskal Wallis P = 0,009). Dari hasil analisis uji pengaruh menunjukkan bahwa pemberian alkaloid total ekstrak daun alpukat dengan kosentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1mg/ml memiliki pengaruh yang signifikan terhadap % inhibisi koagulasi yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 6,694 (Fhitung > Ftabel) dan P = 0,019 (P < 0,05). Hasil uji korelasi menunjukan bahwa hubungan antar kosentrasi bernilai positif namun hubungan tersebut dalam kategori lemah yang ditunjukan dalam nilai koefisien korelasi 0,145 dan signifikansi sebesar 0,303. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa ekstrak alkaloid total daun alpukat memiliki pengaruh terhadap aktivitas antikoagulan.
Uji Aktivitas Fibrinolisis Ekstrak Alkaloid Total Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata (Vielli) K.Schum) Secara In Vitro Rohmah, Martina Kurnia; Fickri, Djelang Zainuddin; Kasifa, Wahyu; Wahyuni, Khurin In
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 1 No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Juni 2019
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.648 KB) | DOI: 10.36932/jpcam.v1i2.12

Abstract

Ketidakseimbangan hemostasis akan meningkatan agregasi trombosit, hiperkoagulasi, dan penurunan aktivitas fibrinolisis yang menyebabkan terbentuknya sumbatan (trombus) pada pembuluh darah. Adanya gangguan tersebut menyebabkan akan menimbulkan sejumlah penyakit seperti Ateroskelrosis, Infark miokard, Iskemia, Stroke dan Diabetes Tipe II. Terapi yang selama ini digunakan diantaranya Streptokinase dan Nattokinase yang memiliki efek samping berupa Perdarahan, sehingga diperlukan penelitian untuk mencari agen fibrinolisis dari bahan alam. Alkaloid merupakan salah satu senyawa yang memiliki aktivitas sebagai fibrinolisis yang menghambat TNF-α agar tidak terjadi sekresi PAI-1 yang menghambat plasminogen sehingga menjadi plasmin yang dapat mendegradasi fibrin. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa alkaloid yaitu rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata (Velli) K.Schum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh persen fibrinolisis pada pemberian ekstrak alkaloid total Rimpang Lengkuas Merah pada konsentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml, 1 mg/ml. jenis penelitian ini menggunakan experimental control study dengan rancangan acak lengkap (RAL) pada 25 subjek secara in vitro. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama ekstraksi dan pemisahan alkaloid total Rimpang Lengkuas Merah didapatkan sebanyak 4,2%. Tahap kedua uji fitokimia dengan parameter yang diuji alkaloid positif dan sedangkan flavonoid, tannin dan saponin negatif. Tahap ketiga pengujian aktivitas fibrinolisis dengan banyaknya persen lisis bekuan (fibrinolisis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,017<0,05) antar kelompok kontrol (Kontrol positif dan negatif) dengan kelompok perlakuan (Alkaloid total ekstrak Rimpang Lengkuas Merah konsentrasi 0,1 mg/ml, 0,5 mg/ml dan 1 mg/ml). Pemberian alkaloid total ekstrak Rimpang Lengkuas Merah memiliki pengaruh (Fhitung =5,180 > Ftabel) dan terdapat hubungan cukup kuat (r=0,473) antar konsentrasi perlakuan terhadap persen fibrinolisis. Aktivitas fibrinolisis yang maksimal terjadi pada konsentrasi 1 mg/ml ekstrak alkaloid total Rimpang lengkuas merah.
STUDI IN SILICO POTENSI SENYAWA ALLIIN BAWANG PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI INHIBITOR DPP-4 PADA DIABETES MELLITUS Rohmah, Martina Kurnia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.873

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme glukosa yang dicirikan dengan gangguan sekresi dan resistensi insulin. Jalur pengobatan DM baru pada sistem increatin dengan penghambatan terhadap DPP-4 telah dikembangkan dan terbukti efektif untuk meningkatkan sekresi insulin, menjaga integritas sel β-pankreas, memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan lipogenesis tanpa menyebabkan efek samping sistemik. Bawang putih (Allium sativum) diketahui memiliki aktivitas antidiabetes di antaranya meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan level glukosa plasma, memiliki aktivitas insulinotropik dibandingkan dengan hypoglikemik. Namun demikian mekanisme molekuler dari aktivitas ini belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa Alliin pada bawang putih (Allium sativum) sebagai inhibitor DPP-4 secara in silico menggunakan metode docking server. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, senyawa Alliin terbukti dapat berikatan kuat dengan DPP-4 dengan interaksi permukaan sebesar 120.032. Ikatan Alliin dan DPP-4 sangat stabil dibuktikan dengan energi ikatan bebas yang kecil (-0.59 kcal/mol). Alliin juga terbukti memiliki aktivitas penghambatan pada DPP-4 inhibitor dibuktikan nilai konstanta inhibisi (Ki) yaitu 792.92 mM. Hal ini didukung oleh adanya kesamaan struktur antara ikatan rangkap O (=O) dan NH2 antara alliin dengan saxagliptin. Penelitian ini membuktikan bahwa senyawa Alliin dapat berikatan dengan DPP-4 dan mampu memberikan efek penghambatan.
STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum basilicum L.) DENGAN RESEPTOR HER2 PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER (NSCLC) DENGAN KONTROL GEFITINIB Rohmah, Martina Kurnia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.894

Abstract

Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) merupakan jenis kanker paru dengan prevalensi 85% dari total penyakit paru. Senyawa 4-(methylnitrosamino)-1-(3pyridyl)-1-butanone (NNK) pada rokok dapat mengaktifkan transduksi sinyal Akt dan meningkatkan kemampuan proliferasi dan siklus sel pada kanker ini. Her2 merupakan salah satu reseptor yang aktif mentransduksi sinyal Akt. Her2 mengalami overekspresi dan meningkatkan sinyal pertumbuhan pada NSCLC. Her2 banyak digunakan sebagai salah satu target terapi antikanker. Melalui penghambatan reseptor Her2 diharapkan dapat menurunkan proliferasi dan siklus sel NSCLC. Gefitinib merupakan salah satu obat yang banyak digunakan pada NSCLC dengan aktivitas menghambat reseptor Her2 dan tyrosine kinase. Namun saat ini, NSCLC dengan mutasi pada onkogen K-ras dilaporkan memiliki potensi untuk resisten terhadap gefitinib. Eugenol dari daun basil memiliki kemampuan menurunkan proliferasi sel NSCLC, namun mekanisme molekularnya belum banyak diketahui. Melalui studi in silico ini kami bertujuan untuk mempelajari ada tidaknya interaksi antara kompleks ligand reseptor eugenol ekstrak daun basil dengan reseptor Her2. Hasil studi in silico dengan docking diketahui bahwa eugenol dapat berikatan kuat dengan reseptor Her-2 melalui interaksi permukaan sebesar 411.564 dan besar energi ikatan bebas yang kecil yaitu -4.16 kcal/mol serta memiliki aktivitas penghambatan terhadap reseptor Her-2 yang mengalami overespresi pada NSCLC dengan nilai Ki (konstanta inhibisi) sebesar 895.67 µM.
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN DAUN ASAM JAWA ( Tamarindus indica L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA MASYARAKAT DESA TANJUNGBUMI KABUPATEN BANGKALAN MADURA ningsih, arista wahyu; Samsiyeh, Nur Arzy; Rohmah, Martina Kurnia
Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika (J-PhAM) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika
Publisher : STIKES Rumah Sakit Anwar Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36932/jpcam.v3i2.63

Abstract

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit atau kelainan yang paling sering dijumpai dalam masyarakat termasuk dalam salah satu penyakit atau kelainan metabolisme. Daun Asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan Diabetes Melitus yang mengandung senyawa flavonoid, sapoin dan tannin, senyawa tersebut dapat menurunkan kadar glukosa dan menghambat penyerapan glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar gula darah antara sebelum dan sesudah diberi seduhan daun Asam jawa pada Masyarakat Desa Tanjungbumi dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan selisih perubahan kadar gula darah antara kelompok perlakukan dan kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah Quasy Experiment Design dan tekhnik pengambil sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 29 responden. Berdasarkan hasil penelitian hasil uji statistik paired t-test nilai kadar gula darah pretest dan postest kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0.000, yang berarti ada beda kadar gula darah antara pretest dan postest kelompok kontrol setelah pemberian seduhan placebo (air). Sementara itu, pada pretest dan postest kelompok perlakuan setelah pemberian seduhan daun Asam Jawa menunjukkan yang sama dengan kelompok kontrol yaitu p= 0,000, yang berarti juga terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah antara pretest dan postest. Hasil uji statistik dengan Independent T-Test menunjukkan hasil pada kedua kelompok dengan nilai p= 0,000, berarti terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Seduhan daun Asam jawa memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar gula darah didalam tubuh
Comparison of blood pressure reduction between treatments of steeping red ginger rhizome (Zingiber officinale R.) and steeping binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) in healthy people with hypertension risk Djelang Zainuddin Fickri; Arista Wahyu Ningsih; Martina Kurnia Rohmah; Khurin In Wahyuni; Novita E. Winarni; Pahri
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/farmasains.v6i1.16304

Abstract

The potency of red ginger rhizome (Zingiber officinale R.) and binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) has been known to have an antihypertensive effect and can be used in herbal medicine. This study compared the impact of steeping red ginger rhizome and steeping binahong leaves on blood pressure reduction in healthy people with hypertension risk. The research design is a Comparative Quasy Experiment to measure pre-test and post-test blood pressure on treating 3 gr/200 ml steeping the red ginger rhizome (S1) and 3 gr/200 ml steeping binahong leaves (S2). The number of respondents was 64 according to the inclusion criteria and had obtained ethical clearance. The data were processed statistically. The experiment showed that the S1 group had a significant difference in systolic blood pressure reduction compared with the control treatments, but there was no significant difference in diastolic blood pressure reduction compared with controls. Meanwhile, in the S2 group, there was a significant difference in systolic blood pressure reduction compared with the control treatments, but there was no significant difference in diastolic blood pressure reduction compared with controls. Between the treatment of S1 and S2, there was no significant difference in systolic blood pressure reduction, which means that both red ginger and binahong seed had the same effect on systolic blood pressure. Treatment of steeping red ginger rhizome and steeping binahong leaves has a similar effect on systolic blood pressure reduction.
PRODUKSI OLAHAN BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA) DI DESA BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO Martina Kurnia Rohmah; Yani Ambari; Khurin In Wahyuni
Jurnal KARINOV Vol 2, No 3 (2019): September
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.807 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i3p167-170

Abstract

Keberadaan Rosella belum dimanfaatkan secara optimal padahal tanaman ini memiliki manfaat yang sangat luas dalam bidang pangan dan kesehatan melalui berbagai produk olahan (diversifikasi) karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat khususny dalam hal pengolahan. Tujuan program ini adalah memberikan pengetahuan, bimbingan, serta pendampingan dalam memanfaatkan bunga rosella menjadi berbagai produk olahan sehingga memiliki nilai ekonomis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Balongbendo. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam program ini adalah penyuluhan, penanaman tanaman Rosella, pelatihan pembuatan produk olahan bunga rosella, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk bunga rosella, serta pendampingan pada pameran produk olahan di Kabupaten Sidoarjo. Hasil dari kegiatan ini adalah: (1) Meningkatnya pengetahuan mitra tentang manfaat, budidaya tanaman, dan diversifikasi produk olahan Rosella (2) Meningkatnya keterampilan mitra dalam mengolah bunga Rosella dengan berbagai produk, (3) Terciptanya produk-produk olahan bunga rosella yang telah dipasarkan dalam bentuk Teh Rosella, Sirup Rosella dan Es Krim Rosella (4) Meningkatnya daya saing msyarakat Desa Balongbendo se-kebupaten Sidoarjo.Kata kunci—Produk Rosella, Teh Rosella, Sirup Rosella, Es Krim Rosella Abstract The existence of Rosella has not been optimally utilized even though this plant has very broad benefits in the field of food and health through a variety of processed products (diversification) because of the lack of knowledge and skills of the community specifically in terms of processing. The purpose of this program is to provide knowledge, guidance, and assistance in utilizing roselle flowers into various processed products so that they have economic value in order to improve the welfare of the people of Balongbendo Village. The method of implementation carried out in this program are: counseling, planting Rosella plants, training in making processed Rosella flower products, training in packaging and marketing of rosella flower products, and assisting at the exhibition of processed products in Sidoarjo Regency. The results of this activity are: (1) Increased knowledge of partners about the benefits, cultivation of plants, and diversification of processed Rosella products (2) Increased partner's skills in processing Rosella flowers with various products, (3) Creation of processed rosella flower products that have been marketed in the form of Rosella Tea, Rosella Syrup and Rosella Ice Cream (4) Increasing the competitiveness of Balongbendo Villages throughout the Sidoarjo Regency.Keywords—Rosella Products, Rosella Tea, Rosella Syrup, Rosella Ice Cream
Pemanfaatan Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Bl) Sebagai Bahan Baku Keripik Khurin In Wahyuni; Martina Kurnia Rohmah; Yani Ambari; Bagus Kurniawan Romadhon
Jurnal KARINOV Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v3i1p1-4

Abstract

Pemanfaatan porang lebih lanjut membutuhkan teknologi untuk menghilangkan senyawa kalsium oksalat sehingga pemanfaatan porang kedepannya dapat lebih maksimal. Masyarakat Desa Rejosari mengharapkan umbi porang dapat dikelola sendiri menjadi suatu produk makanan karena selama ini masyarakat rejosari hanya menjual porang dalam bentuk umbi mentah. Dengan adanya pelatihan pembuatan kripik dari umbi porang diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat Desa Rejosari. Kegiatan dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengolahan umbi porang agar tidak menghasilkan rasa gatal sampai menajdi bahan baku keripik (pengumpulan bahan, perendaman bahan, proses pengeringan dan pengukusan) dan tahap kedua, pengolahan umbi porang menjadi keripik. Dari kegiatan ini diperoleh hasil 85 persen masyarakat Desa Rejosari telah berhasil membuat keripik dari Umbi Porang dan tidak merasakan efek gatal. Kata kunci—Keripik, Porang, Pangan, Umbi.Abstract The use of porang further requires technology to remove iron oxalate so that future utilization of porang can be maximized. The people of Rejosari Village hope that porang tubers can be managed themselves into food products because so far the Rejosari community only sells porang in the form of raw tubers. With training on making chips from porang tubers, they are expected to be able to help the people of Rejosari Village. Activities carried out through two cups, namely processing porang tubers so as not to cause fear until they become raw material for chips (collecting materials, soaking, digging and steaming) and the second process, processing porang tubers into chips. From this activity, 85 percent of Rejosari Village residents have succeeded in making chips from the Porang Bulbs and did not experience any adverse effects.Keywords—Bulbs, Chips, Food, Porang