p-Index From 2019 - 2024
2.619
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : At-Taqaddum

PERAN LPTK DALAM MEMPERSIAPKAN GURU YANG KOMPETEN Rohman, Abdul
At-Taqaddum Volume 5, Nomor 2, November 2013
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1911.839 KB) | DOI: 10.21580/at.v5i2.700

Abstract

The quality of education is influenced by some factors, i.e.: educator (teacher), student, curriculum, environment, etc; but in the school context, teacher is the school. It is because a well-written curriculum is not automatically succeded in actual curriculum. In the case of curriculum implementation, it is highly depended on the teacher. A qualified and commited teacher is pre-requisite for successfully implementing a curriculum. Shortly, it is said that giving deep attention for the teacher is necessity for producing a qualified education. Consequently, well handling an institution (LPTK) that yields teachers have to be done in the sake for improving the quality of education, LPTK should continuously innovate and improve themselves for outcoming the best teacher, and in the turn for progress of the education it self.
REKONSTRUKSI FILSAFAT ILMU DALAM PERSPEKTIF PEREKONOMIAN YANG BERKEADILAN (KAJIAN TERHADAP ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI ILMU EKONOMI YANG ISLAMI) Agriyanto, Ratno; Rohman, Abdul
At-Taqaddum Volume 7, Nomor 1, Juli 2015
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3060.705 KB) | DOI: 10.21580/at.v7i1.1530

Abstract

Indonesia adalah negeri jamrud di khatulistiwa yang kaya raya dengan sumber daya alam, namun demikian kekayaan alam tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat. Letak kesalahan pengelolaan negeri ini tidak ada yang dapat memberikan penjelasan dengan memuaskan. Tulisan ini hanya sekedar pemikiran untuk memperkaya panduan perilaku Pengelola dan Rakyat Indonesia dalam berekonomi. Negara Indonesia ini telah dihuni oleh Pengelola dan Rakyat yang banyak belajar tentang ilmu pengetahuan yang rasionalis namun kurang memperhatikan rasa. Ilmu pengetahuan yang dilahirkan dari jaman renaissance lebih sekuler. Sekulerisme ilmu pengetahuan sesungguhnya menjadikan manusia berkepribadiaan terbelah (split personality), yakni manusia yang terpisah antara akal dan jiwanya; antara kepintaran dan kesalehan; antara ilmu dan perilaku; antara badan dan ruh. Manusia terdiri dari jiwa atau rasa dan badan. Pemisahan jiwa atau rasa dan badan menjadikan pandangan manusia tidak sebagai manusia yang utuh. Sekularisasi ilmu pengetahuan sebenarnya tidak sesuai dengan cita-cita luhur pendiri Bangsa Indonesia yang menghendaki pembangunan jiwa dan raga. Ilmu barat modern menjadikan alam semakin cepat mengalami krisis multi dimensi. Tulisan ini mengajak kita semua untuk kembali menyatukan antara Ilmu Ekonomi dan Agama, karena Agama adalah sumber ilmu.
REKONSTRUKSI FILSAFAT ILMU DALAM PERSPEKTIF PEREKONOMIAN YANG BERKEADILAN (Kajian terhadap Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Ekonomi yang Islami) Ratno Agriyanto; Abdul Rohman
At-Taqaddum Volume 7, Nomor 1, Juli 2015
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/at.v7i1.1530

Abstract

Indonesia adalah negeri jamrud di khatulistiwa yang kaya raya dengan sumber daya alam, namun demikian kekayaan alam tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat. Letak kesalahan pengelolaan negeri ini tidak ada yang dapat memberikan penjelasan dengan memuaskan. Tulisan ini hanya sekedar pemikiran untuk memperkaya panduan perilaku Pengelola dan Rakyat Indonesia dalam berekonomi. Negara Indonesia ini telah dihuni oleh Pengelola dan Rakyat yang banyak belajar tentang ilmu pengetahuan yang rasionalis namun kurang memperhatikan rasa. Ilmu pengetahuan yang dilahirkan dari jaman renaissance lebih sekuler. Sekulerisme ilmu pengetahuan sesungguhnya menjadikan manusia berkepribadiaan terbelah (split personality), yakni manusia yang terpisah antara akal dan jiwanya; antara kepintaran dan kesalehan; antara ilmu dan perilaku; antara badan dan ruh. Manusia terdiri dari jiwa atau rasa dan badan. Pemisahan jiwa atau rasa dan badan menjadikan pandangan manusia tidak sebagai manusia yang utuh. Sekularisasi ilmu pengetahuan sebenarnya tidak sesuai dengan cita-cita luhur pendiri Bangsa Indonesia yang menghendaki pembangunan jiwa dan raga. Ilmu barat modern menjadikan alam semakin cepat mengalami krisis multi dimensi. Tulisan ini mengajak kita semua untuk kembali menyatukan antara Ilmu Ekonomi dan Agama, karena Agama adalah sumber ilmu.
Co-Authors -, Sutriyanto Abdul Majid Achmad Fudholi Adhistya Rizky Bestari Agustin, Niyar Candra Agustinus Yuswanto, Agustinus Ahmad Ahmad Ahmad Nurkhin Akmala, Shafira Alan Prahutama Ali Djamhuri Amdi Noviwijaya Anief Rufiyanto Anwar Hartanto, Mastu Any Guntarti Arieff Salleh Rosman Ariyanto Setyawan Budiharto - Cahyaningrum Giyanto, Sinta Eko Andy Purnomo Elfayang Rizky Ayu Puspitasari, Elfayang Rizky Endang Lukitaningsih Ermadiani, Ermadiani Erni Wijayanti, Erni Fajar A. Lumakso, Fajar A. Farahwahida Mohd. Yusoff Farisya Nurhaeni Hadi Pramono Hanifah, Risti Hanifah HARTONO, SOETANTO Hasan Mukhibad Hasanudin, Agus Ismaya Heni Rizqiati I Dewa Ayu Intan Pradnyadari, I Dewa Ayu Intan Indu Prasetya Ning Rahayu Isda, Raiyyan Rahmi Iswahyudi Joko Suprayitno Kuwat Triyana Laela Hayu Nurani Lestari, Tri Margi Kurnianingsih Mastrianto, Agus Mita Amalia Raraswati Mohammad Muslih Mutia Kusuma Wardani Nadhira, Hafifah Hasya Novita Inar Arumsari Okky Widya Arintasari, Okky Widya Pratama, Jodi Setya Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Puji Harto Putri Nur Anggraini Ratno Agriyanto Ratno Agriyanto Ratno Agriyanto Rendy Cahyo Hadiwijaya Riano Roy Purnaditya, Riano Saifullah, Ahmad Sariyatun Sariyatun Satrio Yudho Widiantoro Shahrel Ahmad SA Sihombing, Melina Yosephine Siti Setianingsih Solikhun Arifin Subagus Wahyuono Sudibyo Martono Sugeng Riyanto Tedjo Sukmono Tiani Wahyu Utami Tito Anantyo Hartono, Tito Triwahyudi . Ubaidillah Ubaidillah Utik Bidayati, Utik Yaakob B. Che Man Yoga Bayu Adi Zubaydah, Wa Ode Sitti