This Author published in this journals
All Journal PRofesi Humas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

City Branding Sawahlunto Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya Melalui Event Sawahlunto International Songket Carnival (Sisca) 2016 Nurkhalila Fajrini; Iriana Bakti; Evi Novianti
PRofesi Humas Vol 2, No 2 (2018): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.683 KB) | DOI: 10.24198/prh.v2i2.12861

Abstract

Songket Silungkang merupakan produk andalan hasil kerajinan masyarakat kota Sawahlunto. Sejarah songket dan sejarah tambang memperkuat city branding Sawahlunto dalam mewujudkan visi “Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya” yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2001 pada event SISCa. Pada SISCa 2016, transformasi Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya direalisasikan melalui konsep dan desain penampilan peserta karnaval. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan latar belakang penyelenggara menjadikan Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2016 dalam city branding Sawahlunto Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, pemahaman penyelenggara terkait SISCa 2016 dan tindakan komunikasi yang dilakukan penyelenggara SISCa 2016 dalam rangka city branding Sawahlunto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teori konstruksi sosial atas realitas dan konsep city branding menjadi landasan dalam membahas hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan penyelenggara menjadikan SISCa 2016 dalam city branding Sawahlunto adalah adanya keterkaitan dampak yang ditimbulkan dari SISCa 2016 tersebut yakni, dampak ekonomi dan dampak pariwisata. Pemahaman penyelenggara SISCa 2016 terkait city branding kota Sawahlunto tertuang dalam Misi SISCa 2016 sebagai bentuk transformasi visi kota dengan mengangkat konsep wisata tambang. Tindakan komunikasi yang dilakukan penyelenggara melalui tiga tahapan komunikasi, yakni (1) komunikasi tahap awal SISCa antara pemerintah dengan pihak internal dan eksternal, (2) komunikasi saat berlangsungnya SISCa 2016 secara verbal dan non verbal, dan (3) komunikasi pasca SISCa 2016 dilakukan untuk menjalin hubungan baik dalam persiapan SISCa selanjutnya. Dengan demikian, penyelenggaraan SISCa 2016 dianggap sebagai salah satu bentuk promosi daerah sebagai perwujudan visi kota Sawahlunto.