Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

SOLUSI ASPIRATIF PENANGANAN MASALAH SUNGAI MATI (Kasus: Desa Andir Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung) Rohmat, Dede
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v9i1.1685

Abstract

Masalah banjir dan masalah sungai mati merupakan masalah lingkungan. Dua masalah ini bersinergi melahirkan masalah Lingkungan (fisik, sanitasi, sosial, dan kependudukan) yang kompleks dan cukup rumit untuk dipecahkan. Tulisan ini mencoba mengangkat sisi persepsi dan aspirasi masyarakat dalam rangka penanganan masalah lingkungan di sekitar sungai mati. Kajian ini bertujuan mengetahui kondisi lingkungan fisik dan sosial serta menggali solusi penanganan yang berlandaskan aspirasi masyarakat. Kajian mencakup pengumpulan data primer, survei dan pemetaan kondisi sungai mati, kondisi sosial dan wawancara kepada masyarakat sekitar sungai mati; seta penyusunan rekomendasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) beberapa masalah aktual yang berkembang di lokasi Sungai Mati dan sekitarnya antara lain genangan air ketika banjir/musim hujan; sanitasi yang sangat buruk, baik musim hujan maupun musim kemarau; pemanfaatan lahan (badan sungai) mati tanpa izin; dan potensi konflik sosial. Solusi aspiratif yang dapat diformulasikan antara lain bahwa di lokasi sungai mati perlu dilakukan penataan Alur Sungai Mati; penataan Drainase; pengendalian banjir kawasan di Sungai Cisangkuy dan sekitarnya; dan penataan Kawasan Hulu. Kajian yang bersifat teknis–aspiratif, yang memadukan antara pendekatan teknis dan aspirasi masyarakat sangat perlu dilakukan. Relokasi pemukiman, perlu dikaji dari sisi ekonomis, dan sosial-demografi. Kata Kunci : Sungai, Sungai Mati, Banjir, Cisangkuy, Citarum, Sudetan, Aspiratif, Lingkungan.
ZONASI FISIOMORFOHIDRO DI JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SIG Setiawan, Iwan; Rohmat, Dede
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v11i1.1648

Abstract

Rainfall data has collected from rain station which is attached by certain institution like Meteorology Climatology and Geophysics Agency or another institution to fulfill the need of rainfall data at certain location, such as paunch otority, communication and transportasion agency etc. The problem: is the existing rain station distribution has covers rain parameters such as altitude, morphology, and rain distribution, with the result that every parameters represented for every parameters? Here by the objectives of this research is to mapping and analiyzing rain station distribution wich is related to those parameters. If those three map overlay then produce fisiomorphohydro zone. Overlay of three map with GIS Aplication is used to analysis. The result of this research shows that West Java have 90 zone of fisiomorphohydro. The composite map shows that West Java hasn’t even rain station distribution. Based on overlay of fisiomorhohydro zonation map and rainfall station distributions of West Java, then we find out that there are many zonation which hasn’t representative rain station. Keywords: zonation, fisiomorfohydro, GIS Application, fisiography,topography,rainfal, isohyet, rain intensity, distribution, rain station
NILAI-NILAI TATA LINGKUNGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DI KAMPUNG CIKONDANG KABUPATEN BANDUNG DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI Setiawan, Asep Yanyan; Pasya, Gurniwan Kamil; Rohmat, Dede
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v12i2.1784

Abstract

Masyarakat Sunda memahami kondisi geografis tempat tinggalnya. yang menjadikan pengolahan sumberdaya alam sebagai penyokong dalam kehidupannya. Dasar inilah yang selanjutnya mengubah pada perilaku, adat-istiadat dan membentuk kebudayaan (sunda) itu sendiri, yang salah-satunya tergambar pada masyarakat Sunda di kampung Cikondang Desa Lamajang Kab. Bandung terhadap ruang dan lingkungan sebagai tempat tinggalnya yang masih memelihara kearifan lokal dalam pengelolaan dan penataan lingkungan yang terkait kelestarian lingkungan. Bentuk kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible) dan tak berwujud (intangible) yaitu nilai-nilai yang masih turun temurun masih dilaksanakan diantaranya tercermin dalam tata wilayah, tata wayah dan tata lampah serta dalam bentuk upacara-upacara adat yang masih dilaksanakan oleh Masyarakat Cikondang. Implikasi hasil penelitian adalah memberikan informasi kepada peserta didik mengenai bentuk dan nilai-nilai tata lingkungan yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Geografi dengan model pembelajaran diantaranya group-investigation melalui metode karyawisata/observasi lapangan yang dapat memberikan informasi dan pengalaman langsung kepada peserta didik. Kata kunci : kearifan lokal, lingkungan, pelestarian.
Kajian Koefisien Limpasan Hujan Cekungan Kecil Berdasarkan Model Infiltasi Empirik untuk DAS Bagian Hulu (Kasus pada Cekungan Kecil Cikumutuk DAS Cimanuk Hulu) Soekarno, Indratmo; Rohmat, Dede
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.904 KB)

Abstract

Abstrak. Infiltrasi kumulatif dihitung oleh F(f) = f(t).t. Laju infiltrasi (f(t)) merupakan fungsi kelembaban tanah awal (2); kandungan pori drainase cepat dan drainase lambat (0c dan 0l); serta durasi dan probabilitas hujan (t dan p). Nilai F(t) (mm) semakin besar dengan bertambahnya waktu hujan dan semakin kecilnya probabilitas hujan. Nilai ini berkisar antara 1,59 – 20,50 untuk lahan palawija; 1,88 – 21,23 untuk lahan agroforestri; 1,36 – 17,84 untuk lahan tidak digarap; 1,11 – 23,88 untuk lahan kayu campuran; dan 1,28 – 22,59 untuk lahan permukiman. Koefisien limpasan riil cekungan (C); merupakan perbandingan antara limpasan hujan empirik (ROempirik) dengan limpasan hujan model (ROC). Koefisien C model cekungan kecil (CM) diformulasi sebagai fungsi dari t dan p. dengan H = (9,16 + 6,61.t). Pada hujan rendah (< 4 mm), nilai CM adalah kecil (< 0.30). Pada hujan lebih besar (> 6 - 24 mm), nilai CMlebih tinggi (≥ 0.30 – 0.60). Pada hujan > 24 mm, nilai CM cenderung menuju konstan. Nilai (1–CM) menunjukkan proporsi air dari ROC yang tersimpan pada cekungan kecil dalam bentuk intersepsi oleh tumbuhan; tertahan oleh ledok, tampungan kecil, atau reservoir-reservoir buatan, baik di permukaan maupun di dalam tanah. Simpanan ini, sekitar 40 % dari ROC.Abstract. Cumulative infiltrate calculated by F(t)= f(t).t. Rate of infiltrate (f(t)) is function of initial soil moisture (2), content of rapid and slow drainage pores ( ηc and ηl); and duration and probability of rain (t and p). Value of F (t) (mm) ever greater by increasing rain duration and smaller rain probability. This value range from 1,59 - 20,50 for the second crops; 1,88 - 21,23 for the agro forestry; 1,36 - 17,84 for the non arable land; 1,11 - 23,88 for the forest; and 1,28 - 22,59 for the settlement. The real runoff coefficient of small basin (C) is comparison between empirical run off (ROempirik) with the model run off (ROC). The Coefficient C model (CM) had formulated as with H = (9,16 + 6,61.t). At low rainfall (< 4 mm), the CM is small (< 0.30); at bigger rainfall (> 6 - 24 mm) the value of CM is higher (0.30 - 0.60); and at rainfall > 24 mm CM is tend to go constantly. The value of (1-CM) indicate proportion of ROC which storage in the forms interception by plant, micro basin on the land surface, or artificial reservoirs. That is around 40 % of ROC.
PEMANFAATAN FENOMENA PERUBAHAN RUANG SIMPANG AMD BATOH DALAM PROSES PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Adista, Deki; Rohmat, Dede; Darsiharjo, Darsiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v15i1.4186

Abstract

Pendidik geografi Kota Banda Aceh beranggapan bahwa media pembelajaran selalu berkaitan dengan peralatan elektronik, sebagai pendidik terhadap media dan sumber belajar dilingkungan sekitar untuk mendukung proses pembelajaran geografi seperti fenomena-fenomena yang bersifat kontekstual pada daerah lokal untuk pemahaman konsep peserta didik terkait perubahan ruang Simpang AMD Batoh. Tujuan penelitian menganalisis pemahaman konsep perubahan ruang peserta didik sebelum dan sesudah serta keunggulan dan kelemahan pembelajaran metode insiden dengan media gambar/ foto dan ilustrasi dalam proses pembelajaran geografi. Metode penelitian Quasi Eksperiment. Populasi seluruh peserta didik kelas XI IS SMA Negeri 5 Banda Aceh sebanyak 98 peserta didik, sampel sebanyak 49 peserta didik. Teknik pengumpulan data soal test prestasi, lembar kerja siswa dan lembar observasi dan angket. Teknik analisis data statistik korelasi dan rumus N-Gain. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test pemahaman konsep perubahan ruang serta antara kelas metode insiden dan kelas media gambar/ foto dan ilustrasi dalam proses pembelajaran geografi. Kedua sampel homogen pada taraf kesalahan α = 0,05, populasi berdistribusi normal pada taraf kesalahan α = 0,05, pengujian hipotesis diterima pada taraf kesalahan α = 0,05. Rekomendasi penelitian diharapkan kepada guru mata pelajaran geografi agar lebih mengedepankan fenomena-fenomena bersifat konten lokal untuk pemahaman konsep perubahan ruang peserta didik dalam proses pembelajaran geografi.
Tipikal Kuantitas Infiltrasi Menurut Karakteristik Lahan (Kajian Empirik di DAS Cimanuk Bagian Hulu) Rohmat, Dede
Forum Geografi Vol 23, No 1 (2009): July 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v23i1.4998

Abstract

Rate of infiltrate can be conduct as function of permeability, suction head and moisture of soil parameter. The parameters have close relationship with soil physical characteristics. That relation can be formulated by empirical research. This study have aim to get typical infiltrate quantity based on land characteristics. Method of Green-Ampt infiltrate developed and used to study typically of infiltrate capacity on Upstream of Watershed (Case on Upstream Cimanuk Watershed). Research conducted use empirical and analytical approach.Study conducted at Oxisol Soil occupied by five kinds of land use. There are 96 soil samples was gathered, taken away from 16 observation points. About 12 parameters of soil physical properties were analyzed to each soil sample. The study covering, development of typical capacities infiltrate pursuant on empiric data at multifarious land characteristics (forest; agro forestry; second crops (palawija); settlement; and non-arable land). The precipitation intensity has been formulated as function of rainy duration and its probabilities. K formulated as function of volumetric water content; rapid drainage pores, and slow drainage pores (K = f (θ, ηc, ηl). Parameter of y, formulated as function of soil moisture (ψ = f (θ)). Parameter of F (T) dummy, formulated as function of p and t; (F (T) Dummy=F (t,p)). So that pursuant to empirical data, rate of infiltrate f (t)) of Green Ampt developed as f (t = f (θ, ηc, ηl, τ, π); and infiltrate cumulative can be calculated by F (F = f (t), t). Infiltrate of every kinds of land characteristics have pattern which much the same to, but differ in its quantity.
HAZARD ANALYSIS OF EARTHQUAKE IN THE MAIN CAMPUS OF UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Wahyuni, Lies; Rohmat, Dede; Setiawan, Iwan
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 27, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v27i2.12426

Abstract

This study aims at analyzing the hazard level of earthquake in the main campus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) as a means to improve the preparedness in anticipating disasters. The method used was literature study of which data were analyzed using Geographic Information System (GIS). The analysis of the earthquake zones, the potential frequency, and earthquake magnitude, and the distance from the main campus of UPI to the earthquake zone shows that the danger level is high. In terms of zone, the main campus of UPI is located is in the red zone based on the earthquake disaster risk index from the Indonesian National Board for Disaster Management (BNPB) and the earthquake zoning map from the Indonesian Ministry of Public Works. The main campus of Universitas Pendidikan Indonesia which is located in the northern part of Bandung, belongs to the Severe VIII zone meaning that significantly dangerous earthquake resulting in moderate to severe damage possibly occurs. The risk level calculation of the disaster based on its danger, tendency, and capacity is yet to conduct, so that it becomes the suggestion.
Persamaan Pola Intensitas Hujan Fungsi dari Durasi dan Probabilitas Hujan untuk Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagian Hulu (Kasus Das Cimanuk - Jawa Barat) Rohmat, Dede; Soekarno, Indratmo
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 13, Nomor 3, Edisi XXXIII, OKTOBER 2005
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.866 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v13i3.3921

Abstract

The objective of this research is to find a rainfall intensity model in the form simple equation, but can be usage to predict rainfall intensity by both random rainfall duration and probability accurately.  The final equation of rainfall intensity of the modeling result, have the form It,p=f(t,p).  Prediction of rainfall intensity by both random rainfall duration (t; ours) and probability (p; %) can be conduct by an equation is that.  The general equation of rainfall intensity as function both of t and p, formulated by substitution all of quantitative (constant) values by   a1, a2, b1, b2 notations as constants.  At the all group of rainfall durations, the value of rainfall intensity of modeling result (It,p) with empirical (Ie) have a close value.  The correlations value about 0.98 until 0.99.  At the all group of times periods (T) of rainfall event, the value of It,p is valid.  The rainfall intensity of modeling results closely with empirical data and have a pattern as same as others method pattern.  By comparing with others method, correlations values It,p is best at T = 2; 3; 5; 7; and 15 years. At t > 4 ours, there is bigger deviation relatively between It,p than the calculation result of others method.  That is occurring, because at the t mentioned the value of It,p is an extrapolation result. To implement the equation on others region, have need of a similar research in others region.  That must be using the same of both base equation and technical analysis guidance.Keywords: Rainfall Equation, Rainfall Intensity, Rainfall Duration, Rainfall Probability, Upper WatershedPermalink: http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3921[How to cite: Rohmat, D. dan Soekarno, I., 2005, Persamaan Pola Intensitas Hujan Fungsi dari Durasi dan Probabilitas Hujan untuk Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagian Hulu (Kasus Das Cimanuk - Jawa Barat), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 13, Nomor 3, pp. 48-66]
ZONASI KARAKTERISTIK PENCEMARAN UNTUK PENYUSUNAN STRATEGI DAN POLA AKSI PENANGANAN SUNGAI MENUJU CITARUM HARUM (PEMETAAN DENGAN CITRA TEGAK RESOLUSI TINGGI) Rohmat, Dede; Setiawan, Iwan; Affriani, Asri Ria
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 20, No 1 (2020)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v20i1.21719

Abstract

 Pencemaran pada area Sungai Citarum memberikan dampak terhadap degradasi fungsi sungai. Masyarakat sekitar dan pemerintah memerlukan strategi khusus demi terjaganya kesesuaian dan keberlanjutan fungsi sungai. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui pola sistem drainase dan pembuangan limbah di sungai Citarum; (2) mengetahui pola pikir dan perilaku masyarakat tentang pentingnya menjaga peran Sungai Citarum untuk keberlangsungan kehidupan mendatang; dan (3) menentukan strategi penanganan pencemaran sungai Citarum. Pendekatan spasial, survei serta FGD (Forum Group Discussion) digunakan untuk mengkaji karakteristik pencemaran sebagai penyusun strategi serta pola aksi penanganan sungai menuju Citarum harum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai besar limbah dibuang langsung ke sungai melalui saluran-saluran drainase tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sebagian besar belum terkoneksi dengan baik. Secara rill permasalahan prioritas di daerah kajian adalah tidak adanya: (1) lembaga/kelembagaan khusus untuk menangani masalah lingkungan; (2) sistem drainase yang terkoneksi dengan baik; (3) penanganan dan pengolahan limbah dan sampah yang baik dan tuntas; (4) sinerginisitas antar program berbasis lingkungan di tingkat desa; (5) kegiatan berbasis kemitraan pada tingkat satuan adminitratif terkecil/desa; (6) dukungan dana dan kemampuan rekayasa lingkungan. Oleh karena itu diperlukan perancangan kegiatan berbasis kemitraan antar stake holder atas nama masyarakat, yang berorientasi pada terbentuknya kemitraan yang kokoh dan mampu bekerja sinergi untuk membangun dan mengembangkan row model penanganan pencemaran Sungai Citarum.
PERBANDINGAN METODE LATIHAN TCSSM DAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI ATLET PENCAK SILAT nurjaman, zajang; rohmat, dede
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v10i1.16282

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu pemikiran bahwa atlet yang memilikipower tungkai yang baik akan menghasilkan daya ledak pada tendangan yangmaksimal. Latihan dengan menggunakan metode TCSSM (legpress) dan metodePlyometric (knee tuck jump) merupakan salah satu faktor yang sangat pentingdalam olahraga pencak silat untuk meningkatkan power tungkai. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitianini adalah atlet UKM Pencak Silat Universitas Pendidikan Indonesia yangberjumlah 70 orang, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian initerdiri dari 20 orang atlet pencak silat, teknik pengambilan sempel dalampenelitian ini menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yangdigunakan adalah vertical jump dengan menggunakan alat (force plate form).Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, ditemukan pengaruh yangsiginifikan latihan dengan metode TCSSM (legpress) terhadap peningkatanpower tungkai pada atlet pencak silat. Karena latihan dengan metode TCSSM(legpress) ini power tungkai atlet akan menjadi lebih baik dan akan berpengaruhterhadap performa yang di hasilkan.