Suryani As’ad
Universitas Hasanuddin

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TERAPI NUTRISI PADA STROKE PERDARAHAN DISERTAI HIPONATREMIA DAN HIPOKALEMIA Lista Andriyati; Suryani As’ad; Nurbaya Syam; Aryanty R Bamahry
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 3 No 1 (2020): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v3i1.13

Abstract

Stroke adalah episode disfungsi neurologis akut yang diduga disebabkan oleh iskemia atau perdarahan, bertahan setidaknya 24 jam atau sampai kematian, tetapi tanpa bukti yang cukup untuk diklasifikasikan selain vaskular. Stroke perdarahan menyebabkan kecacatan dan kematian yang signifikan. Dengan perawatan yang optimal sekalipun, lebih dari 30% pasien stroke mengalami cacat berat pasca stroke. Malnutrisi seringkali ditemukan pada pasien stroke akut dan selama periode rehabilitasi. Malnutrisi berhubungan erat dengan luaran yang buruk pada pasien. Pada laporan kasus ini didapatkan seorang laki-laki usia 64 tahun dengan keluhan tidak dapat makan dan minum melalui mulut karena kesadaran menurun dan didiagnosis perdarahan otak non traumatik dengan moderate protein energy malnutrition, leukositosis (11.700 103/uL), deplesi sedang system imun (1029,6 cell/m3), hiponatremia sedang (126 mmol/L), hipokalemia ringan (3,2 mmol/L). Terapi nutrisi diberikan 2100 kkal energi, protein 1,5 g/ kgBBI/hari, karbohidrat 287,5 g dan lemak 85,6 g berupa nutrisi enteral. Suplementasi diberikan zinc, b kompleks, curcuma, asam folat dan ksr. Setelah 15 hari perawatan, pasien mengalami perbaikan klinis dan metabolik. Pentingnya penilaian awal dan terapi dini sangat diperlukan guna mencegah terjadinya malnutrisi dan menghasilkan luaran yang baik.
EDUKASI GIZI SEBAGAI SALAH SATU MODALITAS TERAPI MEMPENGARUHI SURVIVAL RATE PASIEN DENGAN NEOPLASMA OVARIUM KISTIK Cecy Rahma Karim; Suryani As’ad; Nurpudji A Taslim; Mardiana Madjid
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.25

Abstract

Pendahuluan Kanker ovarium adalah proses keganasan primer yang terjadi pada organ ovarium. Keganasan ovarium dapat terjadi pada seluruh usia kehidupan wanita. Malnutrisi pada penderita kanker secara negatif berpengaruh terhadap respon terapi, komplikasi, kualitas hidup dan survival penderita. Intervensi nutrisi dapat mencegah malnutrisi. Laporan kasus Seorang perempuan dengan diagnosa neoplasma ovarium stadium IV A dengan efusi pleura dan asites yang direncanakan untuk dioperasi. Pasien mengeluh asupan tidak adekuat karena terasa cepat kenyang dan terjadi penurunan berat badan selama 8 bulan sebesar 6 kg. Pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak anemis,loss of subcutaneous fat,asites,muscle wasting ada. Pada laboratorium menunjukkan penurunan kadar hemoglobin dan albumin,peningkatan kadar leukosit. Pasien di diagnosa dengan gizi buruk,anemia normositik normokrom,deplesi sistem imun, hipoalbuminemia, dan leukositosis. Total kebutuhan energi terkoreksi adalah 1450 kkal dengan komposisi protein 19.8 % karbohidrat 50-55% dan lemak 25-30%, yang ditingkatkan bertahap. Intervensi nutrisi diberikan melalui oral berupa makanan lunak dan formula tinggi protein, kebutuhan cairan 1000 ml/hr,diberikan suplementasi multivitamin neurodex,vitamin C 100 mg,vitamin A 6000 IU,zink 20 mg, dan kapsul ikan gabus 3x2 kapsul setiap hari. Setelah 11 hari intervensi nutrisi pasien menunjukkan perbaikan pada hemoglobin, albumin dan lekosit dan kondisi pasien mengalami perbaikan sehingga operasi dapat dilakukan. Kesimpulan Intervensi nutrisi; makro dan mikronutrien, monitoring serta edukasi gizi diperlukan untuk menunjang perbaikan kondisi klinis pasien.
KECUKUPAN KALORI MENUNJANG PERBAIKAN IMBALANCE ELEKTROLIT PADA PASIEN DENGAN KARSINOMA BULI Josefina Junizar; Nurpudji A Taslim; Suryani As’ad; Mardiana Madjid
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.28

Abstract

Pendahuluan Karsinoma buli merupakan jenis kanker yang dimulai di kandung kemih. Insiden karsinoma buli tahun 2000 di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 53.200 orang. Karsinoma buli merupakan keganasan terbanyak nomor 4 pada pria. Laporan Kasus Seorang laki-laki berusia 30 tahun dikonsul dengan diagnosa medis tumor buli-buli metastase ke hepar dan pulmo, intake inadekuat, cancer paru dan DIC. Pasien dikonsulkan karena asupan makan berkurang sejak 3 hari lalu karena merasa mengganjal di tenggorokan, nafsu makan menurun, ada rasa nyeri uluhati dan sakit perut. Asupan 24 jam 52,5 kkal. Pasien didiagnosis dengan status gizi buruk (LLA 68%), status metabolik anemia (Hb 8,9g/dl), hipoalbuminemia (albumin 3,3g/dl), hypokalemia (3,3g/dl), penurunan fungsi ginjal (ureum 64mg/dl, kreatinin 1,82mg/dl), dan status gastrointestinal fungsional. Terapi nutrisi dengan energi 1080 kkal deinaikkan bertahap sesuai toleransi pasien sampai 2700 kkal, protein 1g/kgBBI/hari dinaikkan sampai 2g/kgBBI/hari, karbohidrat 60% dan lemak 31% melalui oral awalnya kemudian pasang NGT berupa makanan lunak selanjutnya bubur saring, formula nefrisol, jus buah dan putih telur 6 butir/hari, zinc 20mg/24jam, neurodex 1tablet/24jam, KSR 600mg/24jam dan ekstrak ikan gabus 2kapsul/8jam. Setelah perawatan 18 hari, status gizi masih buruk. Kesimpulan Dukungan nutrisi yang optimal dan monitoring pada pasien kanker menunjukkan perbaikan status gizi, perbaikan status metabolik sehingga dapat mempercepat proses perbaikan keadaan umum.
PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL DAPAT MEMPERTAHANKAN KADAR ALBUMIN NORMAL NAMUN TIDAK MEMPERBAIKI KADAR TLC PADA PASIEN KARSINOMA NASOFARING Lusi Makaba; Suryani As’ad; Nurpudji A Taslim; A. Yasmin Syauki
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.30

Abstract

Pendahuluan Malnutrisi pada keganasan kepala dan leher sering terjadi yang ditandai dengan penurunan berat badan 10% selama menjalani terapi. Intervensi nutrisi dapat mencegah malnutrisi. Laporan Kasus Tn.M, umur 35 tahun dikonsulkan dari THT-KL dengan diagnosa karsinoma nasofaring stadium IV B dengan keluhan utama sulit menelan selama 2 hari sebelum dikonsul dan penurunan berat badan dalam 2 minggu. Pemeriksaan Antropometri: panjang badan: 171 cm, lingkar lengan atas: 22 cm, berat badan ideal: 63,9 kg, berat badan aktual: 45 kg, indeks masa tubuh:15,3 kg/m2. Pemeriksaan fisik didapatkan: massa tumor pada leher kanan, kehilangan lemak subkutan, muscle wasting. Status gizi: gizi buruk. Pemeriksaan laboratorium: kolesterol total 224 mg/dL,LDL190 mg/dL. Intervensi nutrisi dengan kebutuhan energi terkoreksi 2200 kkal dengan komposisi karbohidrat 50 %, protein 17% dan lemak 33 %. Diet diberikan 50 % via nasogastric tube berupa makanan saring, susu formula, jus buah. Selanjutnya, diet akan ditingkatkan sesuai toleransi sampai kebutuhan energi terkoreksi tercapai. Setelah perawatan 14 hari, pada pasien ini terjadi peningkatan lingkar lengan atas pada awal perawatan 22 cm menjadi 22.5 cm, berat badan aktual 45 kg menjadi 46 kg. Hasil laboratorium didapatkan perbaikan profil lipid. Kesimpulan Terapi nutrisi pada pasien karsinoma nasofaring dengan gizi buruk dapat meningkatkan berat badan dan mencegah adanya malnutrisi energi-protein yang berat.
PERANAN ANTIOKSIDANT DALAM MENAIKKAN NAFSU MAKAN PASIEN TUMOR PANCREAS DISERTAI GIZI BURUK Umrayani; Agussalim Bukhari; Suryani As’ad; Mardiana Madjid
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.32

Abstract

Latar Belakang Tumor pankreas merupakan jenis tumor yang dapat mengenai pankreas baik jaringan eksokrin maupun endokrin. Sebanyak 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma ductal pankreas yang merupakan neoplasma primer dimana frekuensinya 80% dari semua keganasan pankreas. Laporan kasus Seorang laki-laki umur 41 tahun dikonsul dari bagian bedah dengan diagnosis Post operasi laparatomi eksplorasi bypass biliodigestif choledocho-jejunostomy. Keluhan utama nafsu makan berkurang, Dialami sejak ± 17 hari. Ada mual dan muntah tiap kali makan, nyeri perut dan nyeri luka operasi. Riwayat makan makanan berlemak tinggi ada, merokok ada, riwayat minum alkohol ada. Pemeriksaan fisis ditemukan konjungtiva anemis, sclera sub ikterik, thorax ada loss of subcutaneous fat, ekstremitas ada wasting dan edema dorsum pedis. Pasien didiagnosis dengan Severe Protein Energy Malnutrition ( 64% Lila), status metabolic anemia normositik normokrom (9,4 g/dl), leukositosis (17600), hipoalbuminemia (2,3), hiponatremia (132), Hipocloremia (94). Penatalaksanaan nutrisi dengan energi 1600 kkal, karbohidrat 55%. Protein yang diberikan 1,5 g/kgBB/hari, lemak 24% melalui oral berupa makanan lunak, formula peptisol, buah, dan putih telur 2 butir perhari, diberikan kapsul ekstrak ikan gabus 2 kapsul/8 jam, zamel syrup 2 sendok/8 jam. Dan curcuma 400 mg/8jam. Kesimpulan Intervensi nutrisi yang optimal, monitoring serta edukasi gizi diperlukan untuk menunjang perbaikan kondisi klinis pasien kanker pankreas disertai dengan gizi buruk dan hipoalbuminemia.
TERAPI NUTRISI PADA KARSINOMA LIDAH DENGAN MALIGNANCY RESIDIF DAN SEVERE PROTEIN ENERGY MALNUTRITION Yosepina Paelongan; Suryani As’ad; Asrini Safitri; Marniar
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 5 No 2 (2022): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v5i2.100

Abstract

Abstrak Karsinoma lidah merupakan tumor ganas invasif yang berasal dari jaringan epitel yang dapat mengenai bagian oral lidah di rongga mulut atau pangkal lidah di orofaring serta cenderung untuk bermetastasis ke bagian tubuh lainnya 1 Tujuan utama terapi nutrisi pada penderita kanker adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan status gizi sehingga dapat memperkecil terjadinya komplikasi, meningkatkan efektivitas terapi kanker (bedah, kemoterapi, radiasi), kualitas hidup dan survival penderita. Pria, 60 tahun dikonsul dengan diagnosis Tumor Lidah Malignancy Residif dan malnutrisi berat (Subjective Global Assesment Skor C). Pasien memiliki riwayat asupan yang kurang karena gangguan menelan akibat tumor lidah sejak 2 tahun lalu, serta karena kesulitan menelan makanan karena perdarahan dari ulkus yang terdapat di bawah lidah dan tembus ke bawah dagu pasien dalam 3 hari terakhir. Terapi nutrisi diberikan dengan target 1600 kkal secara bertahap melalui enteral dengan protein 1,2-1,4 gram/kgBB ideal/hari. Suplementasi yang diberikan adalah Zinc, Vitamin B kompleks, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin A, Curcuma dan Kapsul ikan gabus . Pada akhir masa perawatan terdapat perbaikan metabolik seperti anemia, deplesi sistem imun, albumin dan peningkatan kapasitas fungsional. Terapi nutrisi pada kanker lidah dengan pemenuhan makronutrien dan mikronutrien yang memadai dan imunonutrisi sangat penting untuk meningkatkan status gizi dan perbaikan sistem imun.