Asrini Safitri
PPDS Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH GIZI TERHADAP RESPON TERAPI PASIEN CHRONIC MYELOCYSTIC LEUKIMIA (CML) Asrini Safitri; Haerani Rasyid; Agussalim Bukhari; Mardiana Madjid
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 1 No 1 (2018): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v1i1.31

Abstract

Latar Belakang Penyakit kanker darah atau yang sering disebut dengan leukemia adalah salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit ini merupakan kurangnya sel darah merah pada system produksi darah di tubuh manusia dan memproduksi sel darah putih dengan jumlah yang berlebihan. Laporan Kasus Tn I, Laki-laki, 37 tahun dikonsul oleh bagian Interna dengan Chronic Myelocystic Leukimia. Keluhan utama Asupan makan berkurang dialami sejak 5 bulan yang lalu dan memberat dalam 2 bulan terakhir karena nafsu makan menurun, mual , tidak muntah, riwayat muntah ada, Ada gangguan menelan ,rasa cepat kenyang , ada demam ,ada riwayat demam , batuk, tidak sesak, penurunan berat badan ada tetapi besarnya tidak diketahui. Asupan 24 jam 550 Kkal. Pasien didiagnosis dengan status gizi buruk ( LLA = 59,32%), status metabolik anemia normositik normokrom (Hb 7,9 g/dl ), Hipoalbuminemia ( Albumin 2,9 gr/dl ), Hipoglikemia ( GDS 67 mg/dl ), leukositosis ( 53.550 /uL ) , dan status gastrointestinal fungsional. Penatalaksanaan Nutrisi dengan pemberian Energi 1600 Kkal yang diberikan secara bertahap sesuai toleransi pasien dan manajemen peningkatan berat badan dilakukan bertahap jika kebutuhan energi telah tercapai. Protein diberikan 1,5 gram/KgBBI/ hari ( 19%), Karbohidrat 50% dan lemak 31%. Pemberian asupan via oral berupa makanan lunak, formula peptisol, buah, dan putih telur 3 butir / hari. Suplementasi diberikan berupa zinc 20 mg/24 jam, Curcuma 40 mg/8 jam, ekstrak ikan gabus 2 kapsul/8 jam, Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12 200 mg, Vitamin C 100 mg/24 jam. Setelah perawatan selama 16 hari, terjadi peningkatan LLA dari 17,5 cm menjadi 19 cm, Hb 7,9 gr/dl menjadi 11,9 gr/dl dengan transfusi PRC 3 kantong. Kadar sel darah putih saat masuk rumah sakit adalah 53.550/uL dan saat dipulangkan 29.000/uL . Pada saat awal di rawat, kadar albumin pasien adalah 2,9 g/dL. Kemudian turun menjadi 2.5 g/dL. Pada saat albumin turun menjadi 2.5 g/dL, pasien di anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein, memberikan formula tinggi protein dan pemberian ekstra putih telur dan setelahnya kadar albumin pasien naik menjadi 3.2 g/dL sebelum dipulangkan untuk rawat jalan. Kesimpulan Malnutrisi pada penderita kanker secara negatif berpengaruh terhadap respon terapi, komplikasi, kualitas hidup dan survival penderita. Intervensi nutrisi yang optimal, monitoring serta edukasi gizi menunjukkan perbaikan status gizi serta perbaikan status metabolik.