Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

VARIASI KEMAMPUAN BEBERAPA JENIS POHON DALAM MENYERAP CO2 PADA TAMAN KOTA BANJARBARU Prasetia, Hafiizh; Riduan, Rony; Annisa, Nova
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) di Kelurahan Komet sangat diperlukan keberadaannya. Jumlah, jenis dan distribusi vegetasi yang sudah ada perlu diketahui untuk membuat perencanaan RTH taman kota dan taman lingkungan yang dibutuhkan di Kota Banjarbaru. Oleh sebab itu, selain untuk menginventarisir RTH taman kota dan taman lingkungan yang ada, juga perlu dilakukan analisis variasi kemampuan serapan CO2 atmosfir beberapa jenis pohon penyusun ruang terbuka hijau Kota Banjarbaru, khususnya Kelurahan Komet. Tata hijau yang digunakan dalam lansekap kawasan taman menggunakan pohon yang bertajuk lebar dan didominansi pohon seperti akasia (Acacia mangium), jambu air (Eugenia aquea), mangga (Mangifera indica), sawo (Manilkara zapota), rambutan (Nephelium lappaceum), jambu biji (Psidium guajava), angsana (Pterocarpus indicus), mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla), dan ketapang (Terminalia catappa). Penyerapan tertinggi tercatat pada pohon angsana (Pterocarpus indicus) yaitu sebesar 720 kg.tahun-1, sedangkan yang terendah pada pohon jambu biji (Psidium guajava), dan mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla) yaitu sebesar 61 kg.tahun-1. Kata Kunci: Banjarbaru, serapan CO2, taman. The existence of green open space in Comet Village is indispensable. The number, type and distribution of existing vegetation should be known to make urban park planning and environmental parks needed in Banjarbaru City. Therefore, in addition to the inventory green open space park city and environmental parks that exist, it is also necessary to analyze the variation of atmospheric CO2 absorption capacity of several types of trees making up green open space Banjarbaru City, especially Comet Village. The green streets used in the landscape of the park area use wide-brim and tree-dominated such as Acacia mangium, Eugenia aquea, Mangifera indica, Manilkara zapota, Nephelium lappaceum, Psidium guajava, Pterocarpus indicus, Swietenia macrophylla and Terminalia catappa. The highest absorption was recorded in Pterocarpus indicus tree which was 720 kg.year-1, while the lowest in Psidium guajava and Swietenia macrophylla tree was 61 kg.year-1.Keyword : Banjarbaru, CO2 absorption, park.
EVALUASI KINERJA RESERVOIR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH IPA I PDAM BANDARMASIH Sofia, Elma; Riduan, Rony; Pratama, Endrico
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan hal yang wajib diperhatikan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sebagai pihak terkait.  Dengan sistem pengolahan dan sistem jaringan perpipaan yang ada, PDAM Bandarmasih diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang ada di kota Banjarmasin.  Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kinerja reservoir pada sistem distribusi perpipaan air bersih dari Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) sampai kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja reservoir PDAM Bandarmasih, khususnya kinerja reservoir S. Parman yang merupakan reservoir distribusi yang melayani distribusi air bersih ke zona 1 dan zona 4 wilayah layanan IPA (Instalasi Pengolahan Air) I PDAM Bandarmasih.  Pada penelitian ini digunakan perangkat lunak Epanet 2.0 sebagai alat bantu pemodelen hidrodinamika sistem distribusi air bersih.  Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan Epanet 2.0, pada saat jam puncak 06.00 reservoir S. Parman mampu melayani kebutuhan air bersih masyarakat dan node terjauh mempunyai tekanan terendah 11,21 m dengan tinggi muka air terendah reservoir S. Parman terjadi pada jam 09.00 yaitu 0,75 m. Secara umum, reservoir masih mampu memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan khususnya pada saat jam puncak. Kata kunci: Epanet, jaringan distribusi air bersih, PDAM, reservoir.   Clean water is a basic need for humans, requirement of clean water is considered important by the PDAM (Regional Water Company) as a related party. With the existing treatment system and piping network system, Bandarmasih PDAM is expected to be able to meet the communitys clean water needs in Banjarmasin city. One of crucial things is the performance of reservoir in piped water distribution system from the Clean Water Treatment Plant.This study aims to evaluate the reservoir performance of the Bandarmasih PDAM, specifically the performance of S. Parman reservoir, which is a distribution reservoir that serves the distribution of clean water to zone 1 and zone 4 of the Water Treatment Plant (IPA) I PDAM Bandarmasih. In this study Epanet 2.0 software was used as a hydrodynamic modelling tool. Based on the simulation results, at peak hours 06.00 a.m. reservoir S. Parman is able to serve the communitys clean water needs. The farthest node has the lowest pressure of 11.21 m, and the lowest water level of the reservoir S. Parman occurs at 09.00 a.m. which is 0.75 m. In general, the reservoir is still able to meet communitys clean water needs, especially during peak hours. Keywords: reservoir, clean water distribution network, Epanet, PDAM 
Performance of Activated Carbon Adsorption and Ultrafiltration Membrane Hybrid Process for Leachate Treatment Farah Diena, Nurin Nisa; Mahmud, Mahmud; Riduan, Rony; Kurnain, Ahmad
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : The Journal is published by Graduate Programe of Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leachate is wastewater that contains pollutants dominated by organic matter. Conventional leachate treatments have some disadvantages therefore alternative treatments are needed. One of that alternative treatments is ultrafiltration membrane and adsorption as pretreatment. The aims of this study are to analyze adsorption isotherm and kinetic model for UV254 (UV adsorbance at 254 nm wavelength) adsorption, the performance of powdered activated carbon (PAC) adsorption and ultrafiltration membrane hybrid process for UV254 of leachate removal, and the effect of pretreatment towards membrane fouling. The result of this study are Freundlich isotherm and pseudo second order kinetic model best fitted model for ultrafiltration membrane hybrid process condition for UV254 removal level are at pH 6; 120 minutes contact time; and 4 g/L PAC doses. Adsorption as pretreatment can reduce membrane ultrafiltration fouling.
Performance of Activated Carbon Adsorption and Ultrafiltration Membrane Hybrid Process for Leachate Treatment Nurin Nisa Farah Diena; Mahmud Mahmud; Rony Riduan; Ahmad Kurnain
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 4 No 1 (2018): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v4i1.58

Abstract

Leachate is wastewater that contains pollutants dominated by organic matter. Conventional leachate treatments have some disadvantages therefore alternative treatments are needed. One of that alternative treatments is ultrafiltration membrane and adsorption as pretreatment. The aims of this study are to analyze adsorption isotherm and kinetic model for UV254 (UV adsorbance at 254 nm wavelength) adsorption, the performance of powdered activated carbon (PAC) adsorption and ultrafiltration membrane hybrid process for UV254 of leachate removal, and the effect of pretreatment towards membrane fouling. The result of this study are Freundlich isotherm and pseudo second order kinetic model best fitted model for ultrafiltration membrane hybrid process condition for UV254 removal level are at pH 6; 120 minutes contact time; and 4 g/L PAC doses. Adsorption as pretreatment can reduce membrane ultrafiltration fouling.
EVALUASI KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KECAMATAN ALALAK DAN KECAMATAN MANDASTANA, KABUPATEN BARITO KUALA Cindy Priscillia Lufti; Rony Riduan; indah nirtha
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 1 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i1.571

Abstract

Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan penggunaan lahan yang diperlukan, dan akhirnya nilai harapan produksi yang kemungkinan akan diperoleh.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi sifat atau kualitas lahan, evaluasi kesesuaian lahan dan menyusun rekomendasi pemanfaatan lahan untuk tanaman jeruk di Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana. Penelitian ini dilakukan pada skala lapangan dan skala laboratorium. Untuk skala lapangan dilakukan pengamatan terhadap kondisi lahan, menentukan titik pengambilan sampel, tekstur tanah dan mengukur kedalaman tanah. Untuk skala laboratprium dilakukan pengamatan terhadap pH tanah, P2O5 dan C-organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pada Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana, kondisi temperature, tekstur dan kedalaman tanahnya cukup baik sehingga masih dalam tingkat sesuai (S). Dari hasil evaluasi yang dilakukan, kondisi kesesuaian lahan menunjukkan lahan tersebut cocok untuk pemanfaatan jeruk walaupun pada Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana dapat terlihat ketersediaan air sebagai faktor pembatas.
PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG (1DVES) Dicky Audi Rahman; Rony Riduan; Ninis Hadi Haryanti
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 1 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i1.573

Abstract

Air tanah mempunyai peranan sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan non domestic. Semakin berkembangnya industri dan permukiman menimbulkan permasalahan dalam pemenuhan air bersih di Kecamatan Cempaka khususnya Kelurahan Bangkal dan Kelurahan Bangkal disertai adanya daerah rawan air. Berdasarkan permasalahan yang ada maka dilakukan pemetaan potensi air tanah guna mengetahui adanya keberadaan air tanah untuk kebutuhan air bersih. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi schlumberg. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengolahan data didapatkan nilai kedalaman dan ketebalan yang bervariasi. Titik 1 Palam (80-124m; 30m), Titik 2 Palam (36-86m; 50m), Titik 3 Palam (44 – 65m; 21m), Titik 4 Palam (9.5 – 12.5m; 3m), Titik 1 Bangkal (125 – 185m; 60m), Titik 2 Bangkal (24 – 40m; 16m), Titik 3 Bangkal (62.5 – 102.5m; 40m) dan Titik 4 Bangkal (5.94 – 35m; 29.06m). Sehingga kriteria potensi air tanah di Titik 1 Palam (Besar), Titik 2 Palam (Besar), Titik 3 Palam (Besar), Titik 4 Palam (Kecil), Titik 1 Bangkal (Besar), Titik 2 Bangkal (Sedang), Titik 3 Bangkal (Besar) dan Titik 4 Bangkal (Besar).
PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA JALAN BELITUNG DARAT KOTA BANJARMASIN Romadhini Putri Wulandari; Rony Riduan; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 2 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i2.577

Abstract

Penelitian mengenai tingkat kebisingan akibat aktivitas transportasi di Jalan Belitung Darat perlu dilakukan untuk menentukan tingkat kebisingan yang terjadi pada wilayah studi. Penelitian dilakukan dalam tujuh interval waktu dan dilakukan pada sepuluh titik sampling. Data kemudian diolah menggunakan metode sesuai dengan PerGub KalSel 053/2007. Selanjutnya dilakukan pemetaan tingkat kebisingan di sepanjang Jalan Belitung Darat dengan bantuan Program Surfer®. Pada penelitian ini juga dilakukan pengkorelasian antara tingkat kebisingan yang terjadi dengan jumlah kendaraan yang melintas di wilayah studi. Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tepat di pinggir jalan pada wilayah studi tingkat kebisingannya berkisar antara 74,1 dBA – 76,8 dBA. Kebisingan yang terjadi memiliki korelasi yang kuat dengan 86,7% kebisingan berasal dari aktivitas transportasi (jumlah kendaraan). Hasil Pemetaan tingkat kebisingan yang terjadi tepat dipinggir jalan pada wilayah studi berkisar antara 55 dBA - 77 dBA dan semakin jauh dari jalan raya tingkat kebisingan semakin menurun.
SIMULASI MODEL DISPERSI KONSENTRASI PM10 DARI SUMBER LALU LINTAS DI SDN NUSA INDAH 1 KECAMATAN BATI-BATI Diah Octarinie; Rony Riduan; Riza Miftahul Khair
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.586

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, di mana perubahan dalam berbagai aspek salah satunya yaitu transportasi dapat mengakibatkan turunnya kualitas udara. Salah satu polutan yang mempengaruhi penurunan kualitas udara adalah partikel berupa PM10 yang dapat menyebabkan menghambat proses fotosintesis tanaman dan penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi PM10 dari aktivitas lalu lintas di SDN Nusa Indah 1. Simulasi model sebaran konsentrasi PM10 dari aktivitas lalu lintas menggunakan model dispersi Gauss sumber garis yang dibantu oleh program Caline4. Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diperoleh konsentrasi PM10 di lokasi sumber polutan 1 (pertigaan) adalah 160,55 µg/Nm³, di lokasi sumber polutan 2 (depan SD) yaitu sebesar 214,67 µg/Nm³ dan di lokasi reseptor (halaman sekolah) adalah 76,45 µg/Nm³. Tingkat akurasi dan validasi dapat terpenuhi dengan nilai RMSPE sebesar 1,96%dan 2.09% sehingga dapat dikatakan model dengan nilai asumsi yang digunakan cukup akurat.
PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN EVALUASI RESERVOIR DI KECAMATAN BUMI MAKMUR DAN KECAMATAN KURAU Arif Rachman Shidiq; Rony Riduan; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 2 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i2.587

Abstract

Tanah laut adalah daerah yang paling kekurangan layanan air bersih di Kalimantan selatan. Salah satu daerah yang kurang layanan air bersih berada di Kecamatan Bumi Makmur dan Kurau. Untuk itu pemerintah Kabupaten Tanah Laut dan PDAM Tanah Laut merencanakan untuk layanan air bersih untuk daerah tersebut yang berkerja sama dengan Banjar Bakula yang ada di Banjarbaru. Tujuan dari perencanaan ini adalah Merencanakan sistem jaringan pipa distribusi untuk Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau serta mengevaluasi kehandalan reservoir yang tersedia terhadap rencana jaringan pipa distribusi. Metodologi yang digunakan yaitu mengumpulkan data lapangan (data primer) dan data sekunder. Hasil dari perencanaan sistem jaringan pipa distribusi di Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau untuk 15 tahun perencanaan hanya 9 desa yang terlayani sistem perpipaan yaitu desa Sungai Bakau, Raden, Bawah Layung, Maluka Baulin, Tambak Karya, Padang Luas, Kurau, Kurau Utara, dan Sungai Rasau dengan panjang pipa sebesar 13.020 m dan diameter pipa paling besar 250 mm dan paling kecil 32 mm. Evaluasi dari kehandalan reservoir yang sudah terpasang sebesar 1000 m3 tidak mencukupi untuk 15 tahun perencanaan, karena hanya tercukupi di 10 tahun perencanaan. Pada perencanaan sistem jaringan pipa distribusi untuk mensimulasikan jaringan menggunakan program EPANET 2.0.
ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA PADA SEKTOR BANK SAMPAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN WASTE REDUCTION MODEL (WARM) DI KELURAHAN SEKUMPUL MARTAPURA Esti Rina; Indah Nirtha; Rony Riduan
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.594

Abstract

Beberapa permasalahan yang dapat timbul dari meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi ialah meningkatnya jumlah sampah di Kabupaten Banjar, sebagian besar sampah dapat menyumbang GRK dalam bentuk gas metana (CH4). Sampah yang tanpa sengaja tertimbun dalam jangka waktu tertentu bisa mengalami atau terdekomposisi serta dapat menghasilkan gas-gas yang pada akhirnya akan tersebar di udara. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang tepat dan ramah lingkungan agar tidak mencemari dan merusak lingkungan. Menggunankan metode WARM (Waste Reduction Model) ialah aplikasi yang berfungsi untuk menghitung emisi GRK dari sektor persampahan dengan memasukan data yang telah diperoleh ke dalam aplikasi. Hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan adalah keberadaan bank sampah mampu mengurangi emisi GRK yang dihasilkan pada aktivitas penimbunan sampah secara langsung di TPA yang dapat terlepas ke atmosfer dalam jumlah besar, apabila kegiatan bank sampah atau pengelolaan sampah lainnya benar –benar dioptimalkan.