Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFICATION OF RAT MEATBALLS IN TRADITIONAL MARKET IN AREA OF JAKARTA USING REAL TIME–PCR Triayu Septiani
Indonesia Journal of Halal Vol. 3 (2) 2020
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v3i2.9244

Abstract

Meat is one of protein source who was often consumed. Consume halal food are obligation for every moslem. Beef and chicken meat is the most popular food consumed in Indonesia, processed beef and chicken meat is the most consumed, example meatballs. Usually processed meat food from beef are often counterfeiting with rat meat. Rat is generally become pests in Indonesia, such in rice fields and rice storage warehouses, Rat has orange-brown fur and has sized between 304-400 mm. Rattus rattus or black rats are mice that can be found all over the world. The analysis technique in biology molecular, such RT – PCR becomes a promises technique for detection or identification contaminant DNA in meat processed food. All of the samples has been result of extraction then analyzed the purity and has purity range between 1.8 to 1.89. Results of Real Time PCR to detection rat DNA contaminants in meatball samples showed that all of the samples (forty-six samples) who was analyzed, five samples showed negative detected samples and forty-one other samples has Cp value range between 27.02 to 37.08, were indicated to be positively indicated from amplified samples, but the Cp value indicated in the samples was indicated positive tend to be much higher than the positive control Cp value, which is 16,26.
Analisis Kualitatif Kandungan Boraks Pada Bahan Pangan Daging Olahan dan Identifikasi Sumber Boron dengan FTIR – ATR Triayu Septiani; Anna P Roswien
Indonesia Journal of Halal Vol 1 (1) 2018
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.391 KB) | DOI: 10.14710/halal.v1i1.3403

Abstract

ABSTRAK Pangan terbagi menjadi pangan alami dan pangan olahan, pangan olahan umumnya menggunakan berbagai food additive agar memiliki shelf life yang panjang, rasa yang lezat dan penampilan yang menarik. Bahan tambahan pangan yang digunakan pada proses produksi pangan harus menggunakan bahan tambahan pangan yang disetujui oleh FDA dan Codex Alimentarius. Namun, pada prakteknya produsen juga seringkali menambahkan bahan tambahan pangan yang telah dilarang dan bersifat karsinogenik. Salah satu bahan yang dilarang penggunaannya dalam pengolahan pangan adalah boraks, namun bahan ini masih sering digunakan oleh produsen nakal karena harganya yang murah dalam memproduksi pangan olahan. Boraks atau natrium tetraborate yang umum digunakan sebagai pengawet merupakan senyawa dengan BM 381.37. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan boraks dalam pangan daging olahan seperti bakso. Pada penelitian ini menggunakan bakso yang diperoleh dari pasar tradisional dan pedagang kaki lima di sekitar Universitas YARSI. Hasil dari penelitian ini adalah sepuluh sampel dengan berat pada kisaran 39.3470 – 55.6263 telah diuji kualitatif dengan pengulangan sebanyak dua kali menggunakan turmeric paper menunjukkan mengalami perubahan warna yang mengindikasikan sampel positif mengandung boraks. Pengujian kualitatif juga dilanjutkan dengan menggunakan FTIR spectrometry untuk mengidentifikasi finger print pada boric acid, natrium tetraborate, dan disodium tetraborate. Perbedan finger print pada transmitant boric acid, natrium tetraborate, dan disodium tetraborate diamati pada region wavenumber 1800 – 600 cm-1.Key Words : Boraks, Boric Acid, Sodium Tetraborate, Disodium Tetraborate