Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Sedimentologi dan Stratigrafi untuk Rekonstruksi model Paleogeografi: Mengungkap Proses Pembentukan Formasi Tapak, Sub-Cekungan Banyumas Rian Cahya Rohmana; Ali Achmad; Suyoto Suyoto
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 3 (2019): November (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1555.35 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.3.2019.126-134

Abstract

Objek studi difokuskan pada Formasi Tapak yang terendapkan pada Miosen Akhir – Pliosen Akhir di Sub-Cekungan Banyumas. Pengungkapan serta rekonstruksi model lingkungan pengendapan purba didasarkan pada analisis detail sedimentologi dan stratigrafi yang meliputi tekstur, struktur sedimen, asosiasi fasies, paket sekuen pengendapan, kandungan fosil, geometri pelamparan secara vertikal maupun horisontal serta pengukuran arah arus purba pada daerah penelitian. Fasies yang berkembang pada Formasi ini cukup bervariasi yaitu lagoonal pond, tidal channel in foreshore facies, upper shoreface – shelf mud facies. Secara regional Formasi Tapak diendapkan dalam suatu sistem pada lingkungan pengendapan lagoon hingga laut dangkal. Pada daerah penelitian juga ditemukan batugamping terumbu yang terbentuk pada barrier reef. Dari Hasil pengukuran arus purba pada struktur sedimen trough crossbedding pada lokasi pengamatan Banyumas – 14, terlihat bahwa arah umum dari transportasi sedimennya berasal dari baratlaut menuju ke tenggara.
The Effect of the Drainage Area on Well and Reservoir Performance Fidya Varayesi; Rian Cahya Rohmana; Rizqiana Mudhoffar; Ilham Nur E.N. Iskandar
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 4 No. 3 (2021): JEESET VOL. 4 NO. 3 2021
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7833.246 KB) | DOI: 10.25105/jeeset.v4i3.8596

Abstract

Evaluation of the drainage area of a well is an effort to obtain success in planning field development. The size of the drain area not only affects the production rate but will also affect the distribution of pressure and saturation as well as the physical properties of the fluid and reservoir rock. Determination of optimum well spacing is important in field development management. This paper presents observations on the effect of the drain area on the production rate, pressure drop, and recovery factor. Simulation of the well model with a cylindrical drain area is used for various sizes of drainage areas. Based on the analysis in this study, it is concluded that the size of the discharge area affects the production rate, recovery factor, and pressure drop. The decrease in pressure affects the release of dissolved gas as indicated by changes in the gas-oil ratio (GOR) curve and the peak of the GOR.
EVALUASI PROPERTI RESERVOIR MENGGUNAKAN ANALISIS PETROFISIKA PADA FORMASI GABUS, CEKUNGAN NATUNA BARAT, LAPANGAN “LEUSER” Rian Cahya Rohmana; Al Zam Zam; Widi Atmoko; Mahdani Mahardika Sastra; Rezandy Purnomo Setyo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 11 No. 3 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v11i`3.15244

Abstract

Formasi Gabus merupakan salah satu formasi dengan litologi batupasir dari Cekungan Natuna Barat yang memiliki prospek hidrokarbon. Penelitian ini berlokasi di Lapangan “Leuser”, Cekungan Natuna Barat. Tujuan penelitian ini adalah mencari zona potensial hidrokarbon baru dan mengevaluasi properti batuan meliputi volume shale, porositas, permeabilitas, dan saturasi air. penelitian ini menggunakan 7 data well log serta didukung oleh data mudlog, analisis core, dan drill stem test. Data tersebut di interpretasi untuk mencari zona potensial hidrokarbon. Setelah itu, dilakukan analisis petrofisika pada setiap sumur untuk mengetahui properti batuan pada zona potensial. Berdasarkan hasil interpretasi, ditemukan 25 zona potensial hidrokarbon di ketujuh sumur penelitian ini, dengan zona potensial terbanyak (7 zona) terdapat di sumur AZZ-5. Berdasarkan hasil analisis petrofisika pada setiap zona potensial yang ditemukan di 7 sumur, didapatkan nilai volume lempung rata – rata berkisar antara 8.52% - 28.32%, nilai porositas efektif rata – rata berkisar antara 12.44% - 21.74%, nilai permeabilitas rata - rata berkisar antara 18.12 mD - 824.64 mD. Klasifikasi nilai porositas efektif yang didapatkan berkisar antara cukup – sangat baik, sedangkan klasifikasi nilai permeabilitas berkisar antara cukup – baik sekali. Untuk melihat kejenuhan fluida pada zona potensial, dilakukan perhitungan saturasi air dan didapatkan nilai saturasi air rata – rata berkisar antara 56.97% - 64.15%. Hasil interpretasi dan analisis pada penelitian ini dapat menjadi dasar untuk terus melakukan eksplorasi, khususnya pada daerah penelitian karena masih terdapat hidrokarbon di dalam batuan yang memiliki properti yang baik, terutama porositas dan permeabilitas.
Integrating Petrophysical Analysis and Seismic Interpretation for Oil and Gas Reserves Estimation in “TAU” Field, Jatibarang Sub–Basin, North West Java Basin Ilham Nur E.N. Iskandar; Rian Cahya Rohmana; Widi Atmoko; Sally Ulianda Azalia; Jehezkiel Nafael Makapuan
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 6 No. 1 (2023): JEESET VOL. 6 NO. 1 2023
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jeeset.v6i1.15743

Abstract

The focus of the study is the North West Java Basin, specifically the Jatibarang Sub Basin within it. The research aims to identify new potential areas for hydrocarbon reserves using seismic interpretation, and tetrophysical analysis, also calculate the volume of reserves in those areas. According to the study, 2 potential areas for hydrocarbon reserves were identified in the Parigi Formation, 2 were identified in the Baturaja Formation, 3 were identified in the Talang Akar Formation, and 1 was identified in the Jatibarang Formation. No new potential areas were discovered in the Cibulakan Formation. The study used petrophysical interpretation of six wells to determine the average values of shale volume (9.57% to 29.87%), effective porosity (19.45% to 21.67%), and water saturation (69.73% to 93.50%) for each potential zone. The TAU-5 well in the Baturaja Formation (Zone 1, Zone 2, Zone 3, and Zone 4) was determined to be the most economically viable zone for production based on the values of shale volume, porosity, and water saturation. The volume of hydrocarbon reserves in the BR-1 potential zone was calculated to be 182.741281 MBO in OOIP and 177.85122 BCF in OGIP. The BR-2 potential zone had an OOIP value of 1,197.534148 MBO and an OGIP of 1165.488764 BCF.
Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk Pembangunan Berkelanjutan: Potensi dan Tantangan di Industri Migas Indonesia Fiqya Fairuz Zaemi; Rian Cahya Rohmana
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 3, No 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-III
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.753 KB) | DOI: 10.31315/psb.v3i1.6231

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil CO2 yang besar, salah satunya berasal dari industri minyak gas bumi(migas). Indonesia berkomitmen di Paris Agreement untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 - 41% tahun 2030dengan pengenalan energi bersih, terbarukan dan konversi energi. Skenario yang bisa dipilih adalah sustainabledevelopment scenario (SDS), khususnya teknologi carbon capture, utilization and storage (CCUS). Penelitian inibertujuan untuk melihat peluang, tantangan, efek terhadap lingkungan serta pengaruh CCUS terhadappembangunan berkelanjutan di industri migas Indonesia. Data yang digunakan adalah data yang sudahdipublikasikan, karena CCUS masih dalam tahap penelitian berbagai pihak di Indonesia. Potensi Indonesiamenerapkan CCUS khususnya dalam penangkapan dan penyimpanan CO2 sangat baik. Penangkapan CO2bersumber dari lapangan migas dan kapasitas penyimpanan CO2 terdapat pada 3 bagian yaitu saline aquifer,lapisan batubara dan lapangan minyak dan gas yang telah ditinggalkan. CCUS di industri migas digunakan untukenhanced oil recovery dan enhanced gas recovery dalam saline formation untuk memenuhi tujuan SDS danpembangunan berkelanjutan. Namun, tantangan CCUS di Indonesia adalah pemerintah harus membuat peraturandan kebijakan agar memberikan kepercayaan kepada investor dan pengembang. Sosialisasi tentang keselamatandan keamanan operasi CCUS terhadap publik juga perlu dilakukan. Tantangan lain yaitu biaya yang diperlukan,infrastruktur dan lingkungan sekitar yang dijadikan penyimpanan CO2. CCUS adalah salah satu jawaban untukmengurangi emisi CO2 yang dihasilkan industri migas, karena dapat menangkap CO2 di atmosfer, disimpan kebawah permukaan dan hasilnya dapat meningkatkan produksi migas dan mengurangi polusi di Indonesia. Hasildari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi CCUS lebih lanjut sehingga dapat mengurangi polusiCO2 di Indonesia. Kata Kunci: Carbon capture, utilization and storage; CCUS; Migas; Pembangunan Berkelanjutan
Analisis Fishing Job Sumur “RM” Pada Lapangan Panas Bumi M.Raja Maulana; Fidya Varayesi; Dahrul Effendi; Rian Cahya Rohmana
English Vol 1 No 2 (2023): Volume 1 - Nomor 2 - Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i2.486

Abstract

Fishing Job merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil kembali alat-alat yang terjatuh kedalam sumur. Alat yang terjatuh ini harus secepatnya diangkat kepermukaan karena semakin lama akan sulit untuk diangkat kepermukaan dan juga akan menghambat proses pemboran maupun produksi. Suatu sumur akan segera dilakukan Well Completion dan akan segera diproduksikan. Namun, dikarenakan didalam sumur tersebut masih ada peralatan yang tertinggal pada kedalaman 1852,51 mMD maka akan dilakukan pekerjaan Fishing Job terlebih dahulu. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan Fishing ini yaitu Cable Spear 4-7/8” Peralatan yang tertinggal didalam sumur tersebut diantaranya Slickline sepanjang -/+ 780 M dan Pressure Temperature Spinner Tools (PTS Tools) sepanjang 280 Cm dan berat 35,4 Kg. Pekerjaan Fishing Job ini dilakukan sebanyak tiga kali pekerjaan yang diantaranya mampu mengangkan Fish (Slickline) sepanjang ± 64,7 M dan berat 2.2 Kg. Sehingga fish yang masih tertinggal didalam sumur yaitu Slickline sepanjang 503,3 M dan PTS Tools. Peralatan tersebut tentunya tidak akan dibiarkan begitu saja berada didalam sumur, maka dilakukan pekerjaan pendorongan Fish kebawah Feed Zone (dibawah zona perforasi). Pada pekerjaan fishing ini dilakukan juga perhitungan keekonomisan untuk mendapatkan perhitungan yang efektif pada pekerjaan fishing job 1, 2 dan 3. Hasil yang didapatkan dari perhitungan program fishing time yaitu sebanyak 11.3 hari dan perhitungan real time fishing job mendapatkan hasil 6.9 hari. Sehingga pekerjaan fishing job pada sumur RM menghemat waktu selama 4.4 hari. Maka pekerjaan fishing job pada sumur RM tidak mengalami kerugian waktu dan biaya.
Analisis Sedimentologi Formasi Ngrayong Daerah Mulyoagung, Jawa Timur: Karakter Reservoar Hidrokarbon Ideal di Zona Cekungan Rembang Jevon Albern Telaumbanua; Rian Cahya Rohmana; Carolus Prasetyadi; Achmad Subandrio
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona Rembang dikenal sebagai salah satu cekungan penghasil migas di Indonesia, terutama karena peran besar salah satu reservoarnya yang terkenal, yaitu Formasi Ngrayong. Penelitian yang di daerah Mulyoagung, Tuban, akan menggunakan data geologi, sedimentologi dan paleontologi. Analisis sedimentologi pada Formasi Ngrayong dilakukan agar mengetahui karakter reservoar hidrokarbon yang ideal dan dapat membantu menginterpretasi Formasi Ngrayong yang berada di bawah permukaan. Formasi Ngrayong di daerah penelitian didominasi oleh batupasir kuarsa, warna putih kekuningan hingga putih kemerahan, setempat berwarna merah karena mengandung mineral oksida. Ukuran butir pasir halus dan semakin ke atas pasir kasar, derajat pembundaran membulat tanggung-menyudut tanggung, terpilah baik-buruk, kemas terbuka, terdiri dari 90-100% kuarsa, silika. Setempat Batupasir kuarsanya bersifat gampingan dengan persentase karbonat 10-20% dan dibeberapa temapat terdapat cerat karbon (karbonan). Berdasarkan karakteristik litologi, tekstur serta struktur sedimen, terdapat 8 (delapan) litofasies yakni, Planar Crossbedding Sandstone (Spc), Paralel Lamination Sandstone (Slm), Paralel Stratified Sandstone (Ss), Trough Crossbedding Sandstone (Stc), Planar Stratified Packstone (Ps), Paralel Laminated Packstone (Pl), Massive Sandstone (Ms), dan Paralel Stratified Claystone (Cs). Tebal lapisan 14 cm hingga 2,4 meter, sedangkan berdasarkan penampang geologi di peta geologi daerah penelitian, tebal formasi ini lebih dari 481,5 meter. Analisis profil, interpretasi litofasies serta didukung oleh aspek kimia dan biologi pada Formasi Ngrayong menunjukkan asosiasi batuan pada lingkungan shoreface (muka pantai), tepatnya pada middle shoreface. Kehadiran batugamping packstone, baik sebagai selingan maupun sisipan menandakan lingkungan middle shoreface yang berasosiasi dengan sub-lingkungan inner ramp pada lingkungan pengendapan batuan karbonat.
INTERPRETASI SEISMIK DALAM MENENTUKAN ZONA POTENSIAL HIDROKARBON DI FORMASI JATIBARANG DAN TALANGAKAR, SUB-CEKUNGAN JATIBARANG, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Ilham Nur E.N Iskandar; Rian Cahya Rohmana; Widi Atmoko
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub-Cekungan Jatibarang berada di Timut-Laut Cekungan Jawa Barat Utara yang memiliki cadangan hidrokarbon yang baik dan didukung oleh adanya petroleum system yang menjadikan cekungan ini sangat potensial. Reservoir pada Sub-cekungan Jatibarang yakni batulempung pada Formasi Jatibarang, batupasir pada Formasi Talangakar, batugamping pada Formasi Baturaja, batupasir dan batugamping pada Formasi Cibulakan Atas dan batugamping pada Formasi Parigi. Penelitian ini akan mecari zona potensial hidrokarbon, khususnya di Formasi Talangakar dan Formasi Jatibarang dengan menggunakan data seismik. Dalam menentukan zona potensial hidrokarbon dilakukan beberapa tahapan yakni interpretasi seismik seperti well seismik tie, picking top formation and picking fault, time and depth structure map. Penelitian ini menggunakan 14 data seismik 2D dan didukung oleh 11 data log sumur. Hasil dari interpretasi seismik pada daerah telitian, didapatkan 4 zona hidrokarbon potensial. Zona TA-1, TA-2 dan TA-3 berada di Formasi Talang Akar dan Zona VC-2 berada di Formasi Jatibarang.
Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Resistivitas Rendah: Studi Kasus Di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara Dan Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi Rian Cahya Rohmana; Jarot Setyowiyoto; Salahuddin Husein; Yosse Indra
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2019): Prosiding TAU SNAR-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2019
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zona reservoar hidrokarbon produktif yang memiliki nilai resistivitas rendah, kurang diperhatikan pada awal eksplorasi akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Identifikasi reservoar resistivitas rendah akan dilakukan di Formasi Cibulakan Atas, Cekungan Jawa Barat Utara dan di Formasi Gumai, Sub-Cekungan Jambi. Dipilihnya kedua formasi karna petroleum system pada msaing-masing cekungan terbukti bekerja dengan baik. Dilihat dari faktor geologi, umur kedua formasi relatif sama, terbentuk pada Miosen Awal hingga Miosen Tengah. Litologi penyusun pada kedua formasi yakni batuan sedimen silisiklastik serta sisipan batugamping dengan lingkungan pengendapan adalah laut dangkal. Kedua formasi ini terbentuk di cekungan pada saat post-rift (sag basin). Identifikasi zona reservoar yang memiliki nilai resistivitas rendah dilakukan pada Sumur RCR-1, RCR-2 dan RCR-3 pada Formasi Cibulakan Atas dan Sumur RCR-4, RCR-5 dan RCR-6 pada Formasi Gumai. Identifikasi zona reservoar resistivitas rendah dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan data well log, mud log dan didukung data drill stem test (DST). Hasil identifikasi didapatkan dua zona potensial reserovar resistivitas rendah dimasing-masing sumur pada Formasi Cibulakan Atas. Pada sumur di Formasi Gumai, didapatkan empat zona potensial di sumur RCR-4, dua zona potensial di sumur RCR-5 dan RCR-6. Berdasarkan identifikasi ini, dapat disimpulkan bahwa kedua formasi menyimpan potensi reservoar hidrokarbon resistivitas rendah yang dapat diproduksi.