Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penggunaan NAPZA pada Remaja di Balai Pemulihan Sosial Bandung Roselina Tambunan; Junaiti Sahar; Sutanto Priyo Hastono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 2 (2008): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i2.202

Abstract

AbstrakPerilaku penggunaan NAPZA pada remaja meningkat tajam tiap tahunnya dan menimbulkan berbagai dampak kesehatan. Tujuan penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional ini adalah mengetahui hubungan faktor individu dan lingkungan dengan perilaku penggunaan NAPZA pada remaja di Balai Pemulihan Sosial Bandung. Data dikumpulkan dengan kuesioner dari 72 responden yang sedang mengikuti program rehabilitasi Therapeutic Community. Hasil penelitian menunjukkan faktor individu dengan sub variabel keingintahuan, keinginan diterima kelompok, mengikuti kecenderungan, mencari kenikmatan serta faktor lingkungan dengan sub variabel keluarga tidak harmonis dan kontrol sosial berhubungan dengan perilaku penggunaan NAPZA dengan nilai p < 0,25. Sub variabel determinan dengan perilaku NAPZA adalah keingintahuan, mencari kenikmatan, dan keluarga tidak harmonis nilai r = 0,548 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,301 menjelaskan variasi variabel perilaku penggunaan NAPZA pada remaja sebesar 30,1% sehingga dapat dikatakan ketiga variabel memiliki hasil yang cukup baik untuk menjelaskan variasi perilaku penggunaan NAPZA pada remaja. Sub variabel paling besar hubungannya dalam menentukan perilaku penggunaan NAPZA pada remaja adalah variabel keluarga tidak harmonis dengan nilai B 1,272. Keluarga dan remaja menjadi fokus intervensi dalam pencegahan perilaku penggunaan NAPZA pada remaja melalui pemberdayaan keluarga, promosi kesehatan, dan pencegahan masalah kesehatan. AbstractDrug abuse case in adolescent is significantly increased every year. This study was aimed to find the relationship between individual and environmental factor with the drug abuse in adolescent at a Social Rehabilitation Center in Bandung. This correlative-descriptive research was conducted on a cross sectional design involving 72 responders who were joining the Therapeutic Community program. The data was collected through a questionnaire. This study indicated that the individual factors with the sub variables curiosity, group acceptance, following trend, getting pleasure and the environmental factors including non-harmonic family and social control were related to the use behavior of NAPZA with the p value < 0,25. The determinant sub variable of drug abuse which were curiosity, getting pleasure, and non-harmonic family showed strong relationship with the r-value 0,548 (r2 = 0,301). Non-harmonic family had the highest B value (1,272) which also showed the closest relationship with the drug abuse behavior in adolescent. Family and adolescent are the focus of intervention to prevent the drug abuse behavior in adolescent by a preventive and health promotive actions.
IMPLEMENTASI HIERARKI MASLOW KEBUTUHAN KLIEN PENGGUNA NAPZA DALAM MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN DI PANTI REHABILITASI YAYASAN SEKAR MAWAR LEMBANG STUDY PHENOMENOLOGY David Alfredo; Blacius Dedi; Roselina Tambunan
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPEREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.387 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v5i1.126

Abstract

Implementasi hierarki maslow kebutuhan klien pengguna napza dalam meningkatkan status kesehatan di panti Rehabilitasi Yayasan Sekar Mawar Lembang. NAPZA merupakan singkatan untuk narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lain. Status kesehatan merupakan suatu keadaan kedudukan orang dalam tingkat sehat atau sakit, meningkatnya status kesehatan ditinjau dari faktor sosial adalah sejalan dengan meningkatnya derajat pendidikan pengetahuan dan teknologi. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Implementasi Hierarki kebutuhan klien pengguna NAPZA dalam meningkatkan status kesehatan di Panti Rehabilitasi NAPZA Yayasan Sekar Mawar Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode fokus grup diskusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis coalizi yaitu menentukan kata kunci, kategori dan tema. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Sekar Mawar Lembang, dengan melibatkan 8 partisipan yang merupakan klien di Yayasan Sekar Mawar Lembang. Penelitian ini memperoleh tiga belas tema yaitu 1. Menggali bakat, 2. Menerima apa yang diberikan oleh panti, 3. Sharing 4. konseling dengan konselor, 5. Pola hidup sehat 6. Support, 7.tetap berpikir positif, 8. Percaya diri 9.perubahan sikap. Pengalaman yang dialami oleh klien dalam meningkatkan status kesehatan berbeda-beda.
Knowledge and Attitude of Mothers Regarding Early Childhood Health Protocol Implementation During the Covid-19 Pandemic Roselina Tambunan; Monika Ginting
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v9i1.463

Abstract

Aim: Since Sars-CoV-2, a new strain of the coronavirus, has become a global pandemic, we need to take precautionary measures and establish health procedures. The study aimed to determine the relationship between knowledge and mothers' attitudes regarding the application of health protocols for early childhood during the Covid-19 pandemic at Majalengka Regency. Method: This cross-sectional study was conducted in 2021 with a sample size of 51 mother-and-child pairs from kindergartens in the Majalengka Regency of West Java. Knowledge and attitude measurement using good validity and reliability reported questionnaires. Result: The results of the mother's knowledge were good, namely 82.4%, while the level of knowledge was sufficient at 17.6%. The results of the mother's attitude supported 56.9% and did not support 43.1%. The cross-tabulation results obtained a p-value of 0.714, which is greater than 0.05, meaning there is no relationship between knowledge and mothers' attitudes about the application of health protocols in early childhood. Conclusion: Based on the study result, family members and nurses in public health centers can increase counseling regarding health protocols for early childhood mothers. They need to work with health workers or local health agencies to counsel and motivate mothers to increase attitudes toward implementing health protocols in early childhood during the Covid-19 pandemic.