Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Seleksi Tanaman Padi Generasi F2 Hasil Persilangan IR-64 X Pandan Wangi untuk Karakter Aroma Berdasarkan Marka Molekuler dan Uji Sensori Irmayanti, Leni Nurlaeli; Carsono, Nono; Rostini, Neni
Jurnal Fakultas Pertanian Vol 1, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.424 KB)

Abstract

ABSTRAKPermintaan beras aromatik baru-baru ini mulai meningkat untuk pasar Indonesia. Aroma merupakan salah satu karakter yang mempengaruhi penerimaan konsumen. Aroma pada padi disebabkan adanya senyawa volatile 2-acetyl-1-pyrroline yang dikendalikan gen fgr. Gen tersebut mengkode betaine aldehyde dehydrogenase (BAD2) yang terkait dengan senyawa 2-AP. Seleksi padi generasi F2 dengan menggunakan metode marka molekuler dan uji sensori dinilai efektif untuk karakter aroma. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi 280 tanaman padi generasi F2 hasil persilangan IR-64 dengan Pandan Wangi untuk karakter aroma berdasarkan marka molekuler dan uji sensori. Marka yang digunakan untuk mendeteksi gen fgr yang terkait karakter aroma yaitu marka spesifik Bradbury. Pada uji sensori digunakan larutan KOH 1,7%. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Analisis dan Bioteknologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Dalam penelitian ini marka Bradbury mampu membedakan padi aroma dan non-aroma yang masing-masing memiliki ukuran bp sebesar 257bp dan 355bp. Pada uji sensori, padi aroma dan non-aroma dipilih berdasarkan keberadaan aroma mirip pandanwangi. Terdapat 131 genotipe (dari total 280) yang terseleksi memiliki karakter aroma berdasarkan marka Bradbury, 136 genotipe terseleksi memiliki aroma berdasarkan uji sensori, dan  106 Genotipe yang terseleksi berdasarkan keduanya. Selanjutnya  dapat digunakan sebagai galur harapan dan sebagai sumber tetua. Kata kunci :Aroma, Kandungan Amilosa, MAS, Padi, Pola Segregasi.
Variabilitas genetik, kemajuan genetik, dan pola klaster populasi tegakan benih Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen setelah seleksi massa berdasarkan marka morfologi Sunarya, Sopandie; Karmana, Murdaningsih Haeruman; Rostini, Neni; Sumadi, Sumadi
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.542 KB)

Abstract

Informasi variabilitas genetik, kemajuan genetik dan pola kluster fennotipik merupakan dasar pada penelitian pemuliaan pohon yang akan meningkatkan peluang diperolehnya pohon superior.  Tujuan penelitian adalah mendapatkan beberapa parameter genetic dan pola kluster dari populasi tegakan benih Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen menggunakan seleksi massa berdasarkan marker morfologi.  Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RBD) dengan lima perlakuan yang diulang empat kali. Materi percobaan adalah individu pohon pada tegakan benih P. falcataria. Pengamatan dilakukan terhadap karakter  diameter setinggi dada (DBH), tinggi total (Ttot), tinggi bebas cabang (Tbc), kekekaran pohon (KPhn), tinggi tajuk (Ttjk), jumlah cabang (JCbg) dan volume pohon (VPhn).  Variabilitas genetik dan fenotipik berdasarkan varians adalah sempit dan variabilitas sempit sampai luas berdasarkan koefisien variasi genetik dan fenotipik.  Heritabilitas rendah pada diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang  dan volume standing stock, heritabilitas tinggi pada tinggi total, kekekaran pohon (rasio diameter-tinggi), tinggi tajuk dan jumlah cabang.  Kemajuan genetik rendah pada volume standing stock, kemajuan genetik sedang pada jumlah cabang,  kemajuan genetik tinggi pada karakter  diameter detinggi dada, tinggi total, tinggi bebas cabang, kekekaran pohon dan tinggi tajuk.  Kriteria seleksi pada karakter volume standing stock adalah diameter setinggi dada dan tinggi bebas cabang, kriteria seleksi tinggi total adalah tinggi bebas cabang, tinggi tajuk, jumlah cabang  dan kekekaran pohon, kriteria seleksi untuk tinggi tajuk adalah jumlah cabang  dan kekekaran pohon.  Keywords :  Paraserianthes falcataria, seleksi massa, variabilitas genetik, pola kluster, kemajuan genetik, tegakan benih, marker morfologi
Correlations between morphological traits and catechin content on tea (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) Syahrian, Heri; Carsono, Nono; Rostini, Neni; Rahadi, Vitria Puspitasari; Sriyadi, Bambang
Jurnal Penelitian Teh dan Kina Vol 18, No 1 (2015)
Publisher : Research Institute for Tea and Cinchona

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.981 KB) | DOI: 10.22302/pptk.jur.jptk.v18i1.64

Abstract

Catechin content in tea plant is a major character in tea breeding program for a healthy beverage. A tea breeding program for high catechin content maybe will performed by indirect selecting a trait or traits that signi­ficantly correlated with high catechin content. This research was performed to identify mor­phological traits which maybe significantly correlated with high catechin content in tea plant. A randomized complete block design with three replications was used in this experiment using 10 selected clones. The experiment was performed in Gambung Experimental Station ot the Research Institute for Tea and Cinchona, Gambung, West Java. Catechin content, tri­choma density of young leaves, weight of p+2, size of mother leaves, chlorophyll content of mother leaf, stomatal density of mother leaf, mother leaf thickness, and mother leaf angle, were measured. The results indicated that stomatal density and mother leaf angle were significantly correlated. Based on path analysis indirect selection for high catechin content could be performed by selecting stomatal density considering to trichoma density, mother leaf angle and chlorophyll content. In addition, indirect selection for high catechin content could be performed by selecting other leaf angle independently without considering other morphological traits.
Preferensi petani terhadap keragaan padi (Oryza sativa) unggul untuk lahan sawah di wilayah Pangandaran dan Cilacap Prayoga, Muhamad Khais; Rostini, Neni; Setiawati, Mieke Rochimi; Simarmata, Tualar; Stoeber, Silke; Adinata, Kustiwa
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.772 KB)

Abstract

Abstract The object that conducted in this study is farmers preferences of rice plant charac-teristics. This study was taken in 3 villages which are village Ciganjeng, village Pamotan, and village Rawaapu. The method used in this study was quantitative design with descriptive analysis. The respondents were 64 rice plant farmers. Measuring instrument used was questionnaire and interview. The result of this study showed that farmers has its own preference for the character of rice plants. Conclution of this study is farmers preferred rice plants which has an average height of plants, wide leaves, leaves surface, leaves angle, and rice straws type; rice straw that has many branches; strong braches; has a lot rice grains; maturity of rice plants; lenght and wide grains size; non-aromatic; and tender texture. The farmers thought that leaves surface isnt an important character of a rice plants;  high of plants, leaves lenght and wide, leaves angle, rice straws type, grains lenght and wide, and rices scent are quite important characteristics; branchs strenght, grains quantity, and plants maturity are an important characteristics; resistance to pests, disease resistance, drought resistance, resistance to inundation, salinity resistance, productivity, and rice texture are the most important characteristics. Keywords : preferences, farmer, superior varietiesObjek yang dikaji dalam penilitian ini adalah preferensi petani terhadap karakter tanaman padi. Tempat penelitian dilaksanakan di 3 desa (Desa Ciganjeng, Desa Pamotan dan Desa Rawaapu). Desain penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan analisis data secara deskriptif. Metode yang diperunakan adalah survey untuk mengumpulkan data dengan mengedarkan kuisioner dan melakukan wawancara. Jumlah petani yang diwawancarai yaitu 64 orang. Hasil dari penelitian ini adalah petani lebih menyukai tanaman padi yang memiliki tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, permukaan daun, sudut daun dan tioe malai yang sedang, cabang malai sekunder yang banyak, ketegaran batang yang kuat, jumlah anakan yang banyak, umur yang genjah, ukuran gabah yang panjang dan lebar, aroma yang tidak wangi, serta tekstur nasi yang pulen. Petani beranggapan bahwa karakter permukaan daun merupakan karakter yang tidak penting; karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, sudut daun, tipe malai, panjnag gabah, lebar gabah, dan aroma tergolong karakter cukup penting; karakter ketegaran batang, jumlah anakan, dan umur tanaman merupakan karekter yang penting; karakter ketahanan terhadap hama, ketahanan terhadap penyakit, ketahanan terhadap kekeringan, ketahanan terhadap genangan, ketahanan terhadap salinitas, produktivitas, dan karakter tekstur nasi merupakan karakter yang sangat penting.Kata kunci : preferensi, petani, varietas unggul
PENGEMBANGAN BENIH CABE MERAH (Capsicum annuum L) BERBASIS PARTISIPASI Sukayat, Yayat; Hapsari, Hepi; Rostini, Neni
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.117 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2745

Abstract

Tingginya fluktuasi produksi cabe antar musim, menuntut tersedianya benih cabe yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk merespon kebutuhan benih tersebut, Unpad melakukan terobosan dengan menyediakan 4 varietas benih cabe (cabe Unpad) yang diharapkan mampu memenuhi kekurangan benih ditingkat petani. Menyadari benih yang dihasilkan terkait dengan keragamannya, seringkali tidak adaptif dengan lingkungannya dan kebutuhan para pengguna, maka informasi tentang karakteristik benih yang sesuai dengan kebutuhan mulai tingkat petani sampai dengan konsumen ahir perlu dilakukan penelusuran. Model pendekatan sosial yang mulai dilirik dalam pemuliaan tanaman yaitu participatory plant breeding (PPB). Dalam pendekatan ini partisipasi petani pengguna, ketua kelompok, pedagang pengumpul, dan penyuluh merupakan suatu keharusan, terkait dengan informasi guna rekayasa benih yang adaptif sesuai pasar dan kondisi lingkungan. Melalui penelitian kaji tindak (action research) Peneliti atau pemulia, mempromosikan dan memberdayakan petani dan atau masyarakat pedesaan untuk mencoba dan menilai kekurangan kelebihan benih tersebut. Hasil penelitian dijadikan rekomendasi rekayasa genetika benih cabe yang sesuai kebutuhan
Respon pertumbuhan dan hasil cabai keriting (Capsicum annuum L.) CK5 akibat perlakuan pupuk npk dan pupuk hayati Waskito, Heru; Nuraini, Anne; Rostini, Neni
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.374 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v17i2.17856

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting CK5 terhadap dosis pupuk NPK dan pupuk hayati  Percobaan dilaksanakan di Desa Sindanglaya, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dari  bulan Agustus 2017 sampai Januari 2018. Rancangan percobaan menggunakan Split Plot  dengan 4 ulangan. Yang menjadi main plot adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari dari 2  taraf yaitu 50% dan 100% NPK, dan sub plot adalah konsentrasi pupuk hayati  yang terdiri dari 3  taraf  yaitu :  0%; 0,5%; dan 1%. Hasil percobaan menunjukkan  bahwa:  pengaruh interaksi dosis NPK dengan konsentrasi pupuk hayati hanya terjadi pada tinggi tanaman umur 28 HST,  perlakuan yang terbaik adalah dosis NPK 100% dengan konsentrasi pupuk hayati 0,5%. Pupuk NPK dan konsentrasi pupuk hayati secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah dan bobot buah. Dosis NPK yang terbaik dalam menghasilkan jumlah dan bobot buah adalah 100% NPK, dan konsentrasi pupuk hayati yang terbaik adalah 0,5%.Kata Kunci:     cabai CK 5, pupuk hayati, pupuk NPK, pertumbuhan, hasil ABSTRACT This study aims to find out  response of growth and yield of curly red chili plant  cv. CK5  as a result of  NPK  and  organic fertilizer . The experiment was conducted  in Sindanglaya Village,  District Sukamantri, Ciamis Regency West Java Province, from  August 2017 until January 2018. The experiment  design used was Split Plot Design with 4 replications. The main plot was the dosage of NPK fertilizer consisting of two levels : 50% and 100% NPK, and the sub plot was concentration organic fertilizer consisting of three levels : 0%; 0.5%; and 1%. The results showed that  : the effect of NPK dosage interaction with concentration of biological fertilizer occurs only at plant height of 28 day after planting, the best treatment was 100% NPK dosage with 0.5% biofertilizer concentration. NPK fertilizer and concentration of biological fertilizers independently affected the amount and weight of fruit. The best dosage of  NPK in producing the amount and weight of fruit  was 100% NPK, and the best concentration of biofertilizer was 0,5%.Keywords: Biofertilizer, curly  pepper CK5, growth, NPK fertilizer, yield