Roro Kushartanti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PRE-MENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI DI SMAK TERANG BANGSA SEMARANG TAHUN 2016 Roro Kushartanti
Avicenna : Journal of Health Research Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.796 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v1i2.228

Abstract

Latar Belakang : Pre-Menstrual Syndrome (PMS) merupakan sekelompok gejala fisik dan psikologis yang dialami oleh setiap wanita usia subur (WUS) antara 7-10 hari sebelum terjadinya menstruasi. Kejadian PMS merupakan gangguan yang sering terjadi pada WUS, namun dapat berdampak buruk apabila gejala dirasakan semakin berat. Bagi remaja, kejadian PMS dapat memberikan dampak dari tingkat ringan sampai berat pada aktivitas sosial dan juga prestasi di sekolah. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian PMS pada remaja putri di SMAK Terang Bangsa Semarang Tahun 2016. Metode : Merupakan penelitian observational analytic dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua siswi kelas X dan XI sejumlah 234 orang. Sampel sejumlah 148 orang diperoleh dengan metode stratifed sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswi yang mengalami kejadian PMS sebanyak 66 orang (44,60%). Uji statistik menunjukkan bahwa riwayat keluarga (p value=0,001 OR=3,53 CI=1,65-7,53) dan aktifitas fisik (p value=0,033 OR=2,16 CI=1,07-4,37) berpengaruh terhadap kejadian PMS. Pola tidur (p value=0,105 OR=1,80 CI=1,89-3,64), status gizi (p value=0,323 OR=1,46 CI=0,69-3,09), usia menarche (p value=0,699 OR=1,19 CI=0,54-2,64) dan umur (p value=0,244 OR=0,65 CI=0,32-1,33) tidak berpengaruh terhadap kejadian PMS pada remaja putri di SMAK Terang Bangsa Semarang Tahun 2016. Simpulan : Ditemukan adanya pengaruh antara riwayat keluarga dengan kejadian PMS dan antara aktifitas fisik dengan kejadian PMS. Saran dari peneliti kepada pihak sekolah agar dapat memberikan promosi kesehatan berupa penyuluhan ataupun pembuatan media kesehatan yang berkaitan dengan kejadian PMS, memperhatikan asupan gizi yang benar sesuai kebutuhan, aktifitas fisik (olah raga) yang teratur, serta pentingnya pola tidur yang baik dan cukup, yang mudah dipahami dan menarik bagi siswi. Kata kunci : Pre-menstrual Syndrom (PMS), riwayat keluarga, aktifitas fisik