Muhammad Royani
STKIP PGRI Banjarmasin

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakter Jujur Dalam Pembelajaran Statistik Royani, Muhammad
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : iain antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jpm.v1i2.46

Abstract

Ideally, the learning of statistic should develop the cognitive, affective and psychomotor as an essential component. Development of values and ethics in mathematics inappropriate if only positioned as a crucial component or the hidden curriculum (hidden curriculum). Values, morals and ethics should be explicit translated and enriched in every topic of learning. Through such learning, the balance between the ownership of knowledge, technological competence, moral individual and an appreciation of social values and culture can be improved.Conclusion:  (1) currently Learning statistic is as academic, but statistic has honest value as build the honest character personality; (2) ideally statistic learning have to develop cognitive, affective, and psycomotorist as essential component; (3) developing values, moral, and ethic on statitistic learning unexactly whether crucial component, because values, moral, and ethic expose and enrich to each learning.
Keterampilan Bertanya Siswa SMP Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz pada Materi Segi Empat Royani, Muhammad; Muslim, Bukhari
EDU-MAT Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan yang dimiliki seseorang itu selalu diawali dengan bertanya. Bagi guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa bertanya merupakan bagian penting dalam inquiri, yaitu menggali informasi, menginformasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahuinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  keterampilan bertanya siswa dan hasil belajar melalui strategi pembelajaran aktif tipe Team Quiz. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Anjir Pasar yang berjumlah 19 orang, yang terdiri 7 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Objek penelitian adalah keterampilan bertanya siswa dan hasil belajar. Teknik penggumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data dengan menggunakan  rumus persentase, rata-rata dan modus. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Team Quiz keterampilan bertanya siswa berada pada kualifikasi “sangat terampil” dan hasil belajar termasuk dalam kualifikasi “baik”. Kata kunci : Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz, keterampilan bertanya, materi segi empat.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan Metode Inkuiri Setiawan, Joko; Royani, Muhammad
EDU-MAT Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

. Siswa memerlukan kemampuan berpikir kritis yang tinggi karena kemampuan berpikir kritis matematika berperan penting dalam penyelesaian suatu permasalahan mengenai pelajaran matematika. Selain itu, seorang siswa SMP telah dianggap dewasa sehingga dituntut mampu berpikir kritis untuk mencapai hasil atau mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana. Ada berbagai macam metode pembelajaran inovatif, yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika, salah satunya metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Penelitian ini merupakan Penelitian Deskriptif yang terdiri atas empat tahap yaitu:perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A, sedangkan objek penelitian adalah keseluruhan proses dan hasil pembelajaran matematika SMPN 14 Banjarmasin dengan metode inkuiri untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis. Instrumen berupa soal tes dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dengan langkah-langkah meliputi, orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan, dan mengaplikasikan kesimpulan. diperoleh bahwa aktivitas siswa SMP pada pembelajaran inkuiri termasuk dalam kualifikasi aktif dengan  kemampuan berpikir kritis siswa SMP adalah 79,49 dengan kualifikasi tinggi. Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, inkuiri
The implementation of local wisdom-based learning and HOTS-based assessment: Teacher survey in Banjarmasin Abidinsyah, A.; Ramdiah, Siti; Royani, Muhammad
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol 5, No 3 (2019): November
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v5i3.9910

Abstract

The use of local wisdom as learning sources and the empowerment of students? Higher-Order Thinking Skills (HOTS) are the two components that must be carried out in the 21st-century biology learning. The purpose of this study was to explore the information about the application of local wisdom-based learning and HOTS-based assessment in Banjarmasin. This survey research involved 41 high school biology teachers in Banjarmasin who joined in Biology Teacher Working Group activities as research samples. The research instruments were questionnaires that were validated by experts. The data were analyzed using descriptive statistics in term of percentage. The findings showed that the teacher gave a positive response to the content of local wisdom to be a source of biology learning. In addition, they believed that through the learning, the students caring attitudes towards the potential and local wisdom of South Kalimantan were developed. Nonetheless, the empowerment of HOTS was not optimal as it was less frequent for the teachers to design HOTS-based learning in their class.