Eyverson Ruauw
Universitas Sam Ratulangi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PEMASARAN OPTIMAL MEUBEL KAYU KELAPA BERDASARKAN SEGMENTASI PASAR, SEGMENTASI SPASIAL, DAN PEMBERDAYAAN PENGRAJIN LOKAL DALAM USAHA MANUFAKTUR BERSKALA MENENGAH Talumingan, Celcius; Ruauw, Eyverson; Tangkere, Ellen Grace; Maweikere, Audrey Julia Maria
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meubel kayu kelapa merupakan produk olahan penting pertanian Sulawesi Utara, sebab kapasitas produksi kelapa tinggi dan potensi pasar mencapai mancanegara. Namun sistem pemasarannya belum banyak dipelajari sehingga pengembangan usaha manufaktur yang ada terbatas. Selain itu, pemberdayaan pengrajin lokal dalam upaya pemasaran hampir tidak pernah diinvestigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sistem pemasaran kayu kelapa berdasarkan segmentasi pasar, segmentasi spasial, dan pemberdayaan pengrajin lokal dalam suatu usaha manufaktur meubel kayu kelapa berskala menengah. Pelaksanaannya bertempat di Balai Latihan Pendidikan Teknik GMIM Kaaten, Tomohon. Variabel yang diteliti mencakup angka penjualan selang Januari 2016 – Juni 2018 sebagai outcome; kategori pembeli (perorangan vs institusi/kantor), jenis meubel (meja, kursi, lemari, atau lainnya), dan cara pengiriman (dikirim vs ambil sendiri) sebagai variabel-variabel segmentasi pasar; wilayah geografi (Tomohon, Manado, Minahasa, atau lainnya) dan jarak alamat pengiriman selaku variabel-variabel segmentasi spasial; dan, jumlah pekerja lokal serta rasionya terhadap lama hari pengerjaan merepresentasikan pemberdayaan pengrajin lokal. Dari perspekstif sistem, variabel-variabel ini dianggap mewakili unsur input, proses, dan output. Analisis multivariat dari determinan angka penjualan dilakukan dengan regresi Poisson generalized linear model. Optimasi model menggunakan pendekatan iteratif berbasis maximum likelihood estimation. Hasil analisis terhadap 285 transaksi penjualan selang periode acuan menunjukkan bahwa jenis meubel meja (vs lainnya), pemasaran via pengiriman (vs ambil sendiri) dan peningkatan jumlah pengrajin lokal cenderung meningkatkan angka penjualan. Sebaliknya, kenaikan rasio pekerja terhadap lama hari dan pemasaran produk pada wilayah geografi tertentu (Tomohon vs daerah lain) kelihatannya justru menurunkan angka penjualan meubel kayu kelapa. Rekomendasi langkah selanjutnya didiskusikan dalam laporan ini. Kata Kunci: meubel kayu kelapa, sistem pemasaran, Sulawesi Utara, regresi Poisson GLM