Bambang Rudianto
Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Ketelitian Objek pada Peta Citra Quickbird RS 0,68 m dan Ikonos RS 1,0 m Rudianto, Bambang
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1487.51 KB)

Abstract

ABSTRAKCitra satelit akhir-akhir ini telah banyak digunakan sebagai data dasar untuk pembuatan peta skala besar. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan tinjau ulang sampai sejauh mana ketelitian geometrik peta citra Quickbird RS 0,68 meter dan peta citra Ikonos RS 1,0 meter terhadap kondisi sebenarnya di lapangan. Analisis ketelitian objek pada peta citra dilakukan secara komparatif dengan cara membandingkan data hasil pengukuran jarak sisi-sisi objek-objek di peta citra terhadap data jarak sisi-sisi objek-objek yang bersangkutan dari hasil pengukuran secara langsung di lapangan. Selain itu juga dibandingkan data hasil pengukuran posisi titik-titik sampel di peta citra terhadap data hasil pengukuran posisi titik-titik secara langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan peta skala besar menggunakan citra Quickbird RS 0,68 meter sebaiknya digunakan untuk skala maksimal 1 : 2.500 sedangkan untuk pembuatan peta skala besar menggunakan citra Ikonos RS 1,00 meter sebaiknya digunakan untuk skala maksimal 1 : 4.000. ABSTRACTSatellite imagery has been widely used recently for large scale mapping. This study aimed to review the geometric accuracy of Quickbird imagery map with RS 0.68 meter and Ikonos imagery map with RS 1.0 meters compared to the actual conditions in the field. The accuracy analysis was conducted by comparing the measured data of the length of objects on the image map with its length taken from field measurements. In addition, we also compared the coordinates of sample points on the image map with their coordinates obtanied from field measurments. The research results showed that the large-scale mapping using Quickbird imagery RS 0.68 meters should be used for a maximum scale 1: 2,500 while using Ikonos imagery RS 1.00 meter should be used to the maximum scale 1: 4,000.
Analisis Pengaruh Sebaran Ground Control Point terhadap Ketelitian Objek pada Peta Citra Hasil Ortorektifikasi Rudianto, Bambang
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.388 KB)

Abstract

ABSTRAKPenggunaan peta citra hasil ortorektifikasi citra satelit telah banyak diterapkan. Penelitian ini mengkaji pembuatan peta citra dari hasil ortorektifikasi citra Ikonos Resolusi Spasial (RS) 1,0 meter dan citra Quickbird RS 0,68 meter dengan uji coba penggunaan Ground Control Point (GCP) secara variatif dimulai dari 6, 8, 9, 13, dan 15 buah GCP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya GCP yang digunakan dalam proses ortorektifikasi citra sangat berpengaruh terhadap ketelitian hasil koreksi geometrik yang ditunjukkan melalui harga Root Mean Square Error (RMSE). Penggunaan metode Rational Function dalam proses ortorektifikasi citra untuk citra Ikonos memerlukan minimal 13 buah GCP, sedangkan untuk citra Quickbird memerlukan minimal 9 buah GCP, dengan pola sebaran yang merata. Pembuatan peta citra menggunakan citra Ikonos dengan RS 1,0 meter masih memenuhi untuk skala 1 : 4.500 sedangkan penggunaan citra Quickbird dengan RS 0,68 meter, peta citra yang dihasilkan masih memenuhi untuk skala 1 : 2.000.Kata kunci: Resolusi Spasial (RS), citra satelit Quickbird, citra satelit Ikonos, Ground Control Point (GCP), Root Mean Square Error (RMSE).ABSTRACTThe use of image map obtained from orthorectified satellite imagery has been widely applied. This study aim to examine the making of image map that obtained from orthorectified of Ikonos imagery of spatial resolution (RS) 1.0 meter and Quickbird imagery of RS 0.68 meter. We analysed the effect of the amount and distribution of Ground Control Point (GCP) by using different amount of GCP, varied from 6, 8, 9, 13, and 15 GCPs. The results showed that the amount of GCP that used in orthorectification process affects the precision of the geometric correction indicated by the Root Mean Square Error (RMSE) values. The use of Rational Function method in orthorectification process requires a minimum of 13 GCPs for Ikonos imagery, while Quickbird imagery requires a minimum of 9 GCPs which are spread evenly. The making of image map using Ikonos imagery with 1.0 meter RS is eligible for 1: 4,500 scale mapping, while using Quickbird imagery with 0.68 meters RS is eligible for 1: 2,000 scale mapping.Keywords: Spatial resolution (RS), Quickbird satellite imagery, Ikonos satellite imagery, Ground Control Point, Root Mean Square Error (RMSE).
Perbandingan Hasil Pengolahan Data GPS Menggunakan Hitung Perataan Secara Simultan dan Secara Bertahap RUDIANTO, BAMBANG; -, RINALDY; AFANDI, M. ROBBY
REKA GEOMATIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v1i2.490

Abstract

ABSTRAKSecara teknis operasional, hitung perataan jaring data hasil survei GPS dapat dilakukan melalui dua cara yaitu: secara simultan dan secara bertahap. Perataan secara simultan dilakukan dengan cara meratakan vektor jarak 3 dimensi (Δx, Δy, Δh) secara serentak. Perataan secara bertahap dilakukan dengan cara meratakan vektor jarak 2 dimensi (Δx, Δy) dan data vektor tinggi (Δh) secara terpisah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa ketelitian rata-rata posisi horisontal dari hitung perataan secara simultan dan bertahap pada kasus jaring kuadrilateral relatif sama, namun untuk ketelitian posisi vertikal memberikan hasil yang berbeda. Ketelitian rata-rata posisi vertikal yang dihasilkan dari hitung perataan secara bertahap lebih teliti dibandingkan dengan hitung perataan secara simultan.Kata kunci : Perataan jaring GPS, hitung perataan secara simultan, hitung perataan secara bertahap, vektor jarak, ketelitian posisi horisontal, ketelitian posisi vertikalABSTRACTTechnically, network adjustment computations of GPS survey data can be done in two ways: adjustment computations by simultaneous and iteration. Adjustment computations by simultaneous is done by adjust of distance vector 3-dimensional (Δx, Δy, Δz) simultaneously. Adjustment computations by iteration is done by adjust of distance vector two dimensional (Δx, Δy) and high vector data (Δh) separately. Based on the research, obtained an average accuracy of horizontal position by means simultaneous and iteration are relatively same in case kuadrilateral nets, but for the vertical position accuracy is different. Accuracy of average vertical position which is derived from adjustment computations by iteration more accurate than adjustment computations by simultaneous.Keywords: GPS network adjustment, adjustment computations by simultaneous, adjustment by iteration, vector distance, horizontal position, vertical position accuracy
Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar RUDIANTO, BAMBANG; AZWAR, RENDY FAISAL
REKA GEOMATIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v1i2.491

Abstract

ABSTRAKKeberadaan kerangka dasar pemetaan sebagai titik-titik acuan dalam penentuan posisi titik-titik detail di lapangan sangat diperlukan. Penelitian ini merupakan kajian empirik aplikasi survei GPS dengan metode statik singkat dalam penentuan koordinat titik-titik kerangka dasar pada pemetaan skala besar. Penelitian ini dilakukan pada daerah dengan kondisi ruang pandang ke langit bervariasi relatif terbuka dan tertutup, pengamatan dilakukan menggunakan receiver GPS satu frekuensi dengan geometri berbentuk poligon. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penentuan posisi menggunakan GPS dengan metode statik singkat dapat digunakan untuk pemetaan skala 1 : 250 dengan waktu pengamatan setiap titik 30 menit, 1 : 500 dengan waktu pengamatan 20 menit, 1 : 750 dengan waktu pengamatan setiap titik 15 menit.Kata kunci: kerangka dasar pemetaan, survei GPS, statik singkatABSTRACTThe existence of a fundamental framework for mapping a large scale as reference points in determining the position of an object is needed. This research is an empirical study of the application of GPS survey with a rapid static method in determining the coordinates of points on the fundamental framework for mapping a large scale. This research was conducted in an area with good visibility and bad visibility, observations were made using a single frequency GPS receiver, observation geometry is a polygon. Based on the research that has been done can be concluded that the use of GPS positioning with a rapid static method can be used for mapping the scale of 1: 250, 1: 500, and 1: 750 with a length of observation time each 30 minute, 20 minute, and 15 minutes.Keywords: fundamental framework for mapping, GPS surveys, rapid static
Evaluasi Spesifikasi Teknik pada Survei GPS GURANDHI, MUHAMMAD FARIZI; RUDIANTO, BAMBANG
REKA GEOMATIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v1i2.492

Abstract

ABSTRAKTingkat ketelitian posisi pada survei GPS akan bergantung pada bagaimana cara memperlakukan faktor-faktor yang mempengaruhi ketelitian tersebut. Ketelitian yang akan didapatkan dalam penentuan posisi pada survei GPS mengacu pada spesifikasi teknik yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan kajian empirik dalam penetapan spesifikasi teknik pada survei GPS berdasarkan pengalaman praktis dan hasil pengukuran lapangan sebelumnya. Implementasi terhadap penetapan spesifikasi teknik menghasilkan ketelitian posisi horisontal di bawah 2 cm dan posisi vertikal di bawah 4 cm. Ketelitian yang diperoleh dari hasil implementasi spesifikasi teknik yang ditetapkan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.Kata kunci: survei GPS, ketelitian posisi titik, spesifikasi teknikABSTRACTPoint positioning accuracy of GPS surveying generated will depend how to treat the factors that influence. Accuracy that would be obtained in a GPS surveying refers to the Terms of Reference (TOR) that have been set. This research is an empirical study on the determination of the Terms of Reference at the GPS surveying results based on practical experience and field measurements that have been done before. Implementation of the determination of the Terms of Reference generates horizontal position accuracy below 2 cm and a vertical position under 4 cm. Implementation of the Terms of Reference resulted in a better position accuracy than ever before.Keywords: GPS surveying, accuracy the position point, term of reference
Pengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi Titik pada Survei GPS RUDIANTO, BAMBANG; YUHANAFIA, NURUL
REKA GEOMATIKA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v1i2.489

Abstract

ABSTRAKSecara teoritik, salah satu faktor yang dapat meningkatkan ketelitian posisi pada survei GPS adalah pengikatan terhadap titik ikat. Secara geometrik, penambahan jumlah titik ikat akan meningkatkan nilai kekuatan jaring. Penelitian ini membahas aspek praktis pengaruh dari penambahan titik ikat terhadap peningkatan ketelitian posisi titik dalam suatu survei GPS. Geometri jaring berbentuk jaring segitiga yang diikatkan terhadap 1 titik, 2 titik , dan 3 titik ikat. Pengukuran dilakukan dengan metode diferensial statik menggunakan receiver GPS satu frekuensi. Jaring GPS yang diteliti termasuk dalam klasifikasi jaring GPS baseline pendek, dengan panjang baseline di bawah 5 km, sedangkan panjang baseline pengikatan diklasifikasikan sebagai baseline menengah, dengan panjang baseline bervariasi dari 18,70 km sampai dengan 40,01 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya jumlah titik ikat yang digunakan dalam proses hitungan penentuan posisi pada survei GPS akan meningkatkan ketelitian posisi horizontal, namun di sisi lain ketelitian tingginya akan menurun. Untuk penggunaan titik ikat lebih dari 1 titik, penggunaan titik-titik ikat dengan klasifikasi orde yang sejenis akan menghasilkan ketelitian posisi horizontal yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan titik-titik ikat dengan klasifikasi orde campuran. Penggunaan jumlah titik ikat sebanyak 1, 2 dan 3 titik, masing-masing akan menghasilkan ketelitian horizontal rata-rata sebesar ± 11 cm, ± 10 cm, dan ± 8 cm.Kata kunci: jumlah titik ikat, ketelitian posisi horizontal, ketelitian posisi vertikal, survei GPSABSTRACTTheoretically, one of the factors that can increase the positioning accuracy of GPS surveying is binding to the control point. Geometrically, the addition of a control point will increase strengh of figure.This study discusses the practical aspects of the effect of the addition of a control point to increase position accuracy in a GPS survey.Geometrical observation is a triangular nets are tied to one, two, and three control point. Observations were performed by static differential method using a single frequency GPS receiver. Network geometry of GPS in the classification of short baseline, with long baseline under 5 km, while the length of the baseline binding classified as intermediate baseline, with baseline length varies from 18.70 km to 40.01 km.The result of this research indicate that the large number of control points used in the process in a matter of positioning accuracy of GPS surveying will increase the horizontal position, but vertical position accuracy will lowly. To use more than one control point, the use of control points with same classification order will result in a horizontal position accuracy better than the use of control points with different order classifications. Use as many as the number of control points 1, 2 and 3 points, each of which will produce an average horizontal accuracy of ± 11 cm, ± 10 cm, and ± 8 cm.Keywords: the number of control point, accuracy of the horizontal position, vertical position accuracy, GPS survey.