Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN SOFTWARE OPENSOURCE UNTUK VISUALISASI DIGITAL ANGKA METER LISTRIK ANALOG BERBANTUAN GADGET PADA SYSTEM MBSS DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Ahsan Muafa; Asri Dwi Puspita
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v3i2.453.57-62

Abstract

Tuntutan pada era revolusi industri 4.0 adalah semua data dapat diakses secara cepat dan daring. Salah satu alat yang dapat dimanfaatkan adalah smartphone. Dengan bantuan smartphone, kita bisa mengakses data secara cepat dan daring. Smartphone juga banyak digunakan orang untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Smartphone banyak digunakan untuk memonitor dan update di media sosial seperti whatsapp, facebook, telegram, istagram dan lain-lain. Salah satu media sosial yang mulai banyak digunakan adalah telegram. Dengan telegram, kita bisa mengirimkan dan menerima pesan secara cepat berupa teks, audio bahkan video. Telegram juga dilengkapi telegram bot (robot telegram). Telegram bot memungkinkan kita mengatur penerimaan dan pengiriman data. Tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah desain sistem pelaporan pemakaian energi listrik melalui telegram. Data berupa pemakaian energi listrik dapat diakses oleh pelanggan secara daring melalui media sosial telegram. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian pengembangan. Penelitian dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan desain dalam menjalankan fungsinya. Langkah yang ditempuh antara lain membuat telegram bot yang berperan sebagai robot dalam melayani penyimpanan dan pengiriman data pemakaian listrik pelanggan. Setelah telegram bot tercipta, dilanjutkan dengan pembuatan program untuk meminta telegram bot mengupdate dan memposting kembali data pemakaian listrik yang tersimpan pada server. Data kemudian dikirim ulang oleh telegram bot melalui telegram ke setiap pelanggan yang membutuhkan
MENGURANGI KELELAHAN TENAGA KERJA PRAMUNIAGA POSISI BERDIRI Gempur Santoso; Dini Retnowati; Asri Dwi Puspita
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v4i1.61-65

Abstract

                                         ABSTRAKSebagai seorang pramuniaga, tuntutan bekerja dalam kondisi berdiri selama kurang lebih 8 jam menjadi suatu keharusan. Secara teori, ketika seseorang bekerja dalam kondisi berdiri, kelelahan terbesar terjadi pada sekelompok otot erector di tulang belakang (vertebralis) dari pada di sekelompok otot kaki. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait dengan kelelahan yang dialami oleh pramuniaga. Data dari penelitian ini diambil menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi lapangan yang melibatkan 21 sampel pramuniaga perempuan yang telah bekerja dalam kurun waktu 3 tahun hingga 15 tahun. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebanyak 71 % pramuniaga menyatakan tidak lelah dan 29 % menyatakan agak lelah. Ketika tidak ada pembeli, pramuniaga mengambil kesempatan untuk beristirahat dengan cara bersandar pada dinding sehingga terjadi relaksasi pada sekelompok otot erector di tulang belakang. Ada juga yang beristirahat dengan duduk di bangku pembeli yang kosong sehingga terjadi relaksasi di sekelompok otot kaki. Sebagai rekomendasi, untuk mengurangi kelelahan yang dirasakan oleh pramuniaga, perlu dibuatkan alat yang bisa digunakan sebagai sandaran dan duduk dengan desain yang indah yang juga bisa digunakan untuk mempercantik ruangan.                                          ABSTRACT As a salesperson, the demands of working in a standing condition for approximately 8 hours are a must. In theory, when a person works standing up, the greatest fatigue occurs in the erector muscle group in the spine (vertebral) rather than in the leg muscle group. Therefore, it is necessary to conduct research related to the fatigue experienced by salespeople. The data from this study were taken using questionnaires, interviews, and field observations involving 21 samples of female sales assistants who had worked for a period of 3 to 15 years. Based on the results of the analysis, 71% of the sales assistants stated that they were not tired and 29% said they were somewhat tired. When there are no buyers, the salesperson takes the opportunity to rest by leaning against the wall so that the erector muscle group in the spine relaxes. And also those who rest by sitting on an empty buyer's bench so that there is relaxation in a group of leg muscles. As a recommendation, to reduce the fatigue felt by salespeople, it is necessary to make a tool that can be used as a backrest and seat with a beautiful design that can also be used to beautify the room.
PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP KINERJA MELALUI VARIABEL KELELAHAN DAN BEBAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PT M.I Dony Arianto; Asri Puspita
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v2i1.23-28

Abstract

Semua perusahaan pasti ingin memiliki karyawan dengan kinerja yang  tinggi, begitu pula dengan PT M.I Kinerja karyawan yang baik akan ditunjukkan dengan adanya prestasi kerja baik secara kualitas maupun kuantitas. Kinerja yang baik di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti Beban kerja, Kelelahan kerja dan Shift Kerja yang di atur dan di jalankan dengan baik. Dalam rangka Peningkatan kinerja inilah PT M.I perlu untuk mengetahui Faktor mana sajakah yang Paling berpengaruh dan dominan dalam pencapaian Kinerja yang baik. Penelitian ini lebih bersifat deskriptif yang berfokus pada analisis korelasi dengan penggunaan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan tools SmartPLS sebagai alat yang diharapkan dapat membantu PT M.I dalam menganalisis hasil dan menentukan strategi yang akan di lakukan demi meningkatkan kinerja karyawannya. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuisioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) maka diketahui bahwa variabel Shift kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap beban dan kelelahan kerja yang berdampak terhadap penurunan kinerja karyawan. Hasil dari penelitian ini tentunya bisa digunakan sebagai acuan oleh PT M.I dalam meningkatkan kinerja karyawannya pada masa yang akan datang.
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM K3 DENGAN STRESS KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Muhammad Ainun Najib; Asri Dwi Puspita
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v4i2.109-115

Abstract

PT. X is a manufacturing company that is engaged in smelting, metal rolling and producing products in the form of iron and concrete in the implementation of its production. This research was conducted to determine how much influence the perception of the work environment has on work stress, perceptions of workload on work stress, perceptions of work accidents on work stress, and how much influence work stress has on occupational safety and health programs for employees of PT. X Data analysis in this study uses the Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS – SEM) approach with SmartPLS 3 software as an analytical tool. The first hypothesis is that the work environment variable (X1) on work stress (Y1) gets a T-count value of 2.134 with significant 0.033 <0.05. The first hypothesis of the workload variable (X2) on work stress (Y1) gets a T-count value of 0.178 with a significant value of 0.074> 0.05. The first hypothesis of the work accident variable (X) on work stress (Y1) got a T-count value of 2.957 with a significant value of 0.003 <0.05. The first hypothesis of the work stress variable (Y1) on the K3 Program (Y2) got a T-count value of 42.411 with a significant value of 0.000 <0.05.AbstrakPT. X adalah suatu perusahaan manufaktur yang berkecimpung di sektor peleburan, pengerolan logam dan menghasilkan produk berupa besi beton dalam pelaksanaan produksinya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh persepsi lingkungan kerja terhadap stres kerja, persepsi beban kerja terhadap stress kerja, persepsi kecelakaan kerja terhadap stress kerja, dan Seberapa besar pengaruh stress kerja terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawan PT. X Analisis data pada penelitian menggunakan pendekatan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS – SEM) dengan software SmartPLS 3 sebagai alat bantu analisis Hipotesis pertama variabel lingkungan kerja (X1) terhadap stress kerja (Y1) mendapat nilai T-hitung sebesar 2,134 dengan nilai signifikan 0,033<0,05. Hipotesis pertama variabel beban kerja (X2) terhadap stress kerja (Y1) mendapat nilai T-hitung sebesar 0,178 dengan nilai signifikan 0,074>0,05. Hipotesis pertama variabel kecelakaan kerja (X) terhadap stress kerja (Y1) mendapat nilai T-hitung sebesar 2,957 dengan nilai signifikan 0,003<0,05. Hipotesis pertama variabel stress kerja (Y1) terhadap Program K3 (Y2) mendapat nilai T-hitung sebesar 42,411 dengan nilai signifikan 0,000<0,05.
PENGOLAHAN METODE 4R DAN BANK SAMPAH UNTUK MENJADIKAN LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT DAN EKONOMIS Lilla Puji Lestari; Yunita Nur Afifah; Bambang Panji G; Wiji Lestariningsih; Asri Dwi Puspita; Eddy Gunawan; Mochammad Choifin
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v2i1.587

Abstract

Perubahan  paradigma  masyarakat  mengenai  sampah  perlu  dilakukan  secara berkelanjutan.  Edukasi kesadaraan dan keterampilan warga untuk pengelolaan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse,  recycle, and  replant (4R)  penting  dalam  penyelesaian  masalah  sampah.  Bank  sampah  yang berbasiskan  partisipasi  warga  perempuan  merupakan  modal  sosial  dalam  pengelolaan  sampah berbasis  masyarakat.  Bank  sampah  yang  diintegrasikan  dengan  prinsip  4R  dilaksanakan  di  Desa Watu  Golong Kabupatean  Sidoarjo,  Indonesia.  Kegiatan  bank  sampah  merupakan  konsep pengumpulan  sampah  kering  dan  dipilah  serta  memiliki  manajemen  layaknya  perbankan  tapi  yang ditabung  bukan  uang  melainkan  sampah.  Pemberdayaan  warga  melalui  kegiatan  penyuluhan, edukasi, pelatihan dengan metode partisipasi emansipatoris (interaksi dan komunikasi), serta dialog dengan  warga  di  komunitas.  Diperlukan dukungan kemitraan dengan membangun jejaring dan mekanisme kerja sama  kelembagaan  antara  warga  pengelola  bank  sampah  dengan stakeholder terkait. Bank Sampah Kampungku Resik (BSKR) di Desa Watu Golong telah memberikan manfaat kepada  warga,  terutama  manfaat  langsung  dengan  berkurangnya  timbulan  sampah  di  komunitas, lingkungan menjadi lebih bersih dan asri, serta kemandirian warga secara ekonomi. Selain manfaat secara  ekonomi,  dimana  dari  tabungan  sampah  memperoleh  uang  untuk  membayar  listrik  dan membeli  sembako,  juga  terwujudnya  kesehatan  lingkungan,  dengan  kondisi  komunitas  yang  lebih bersih, hijau, nyaman, dan sehat. Pengelolaan sampah terintegrasi dapat menstimulasi kreativitas dan inovasi dari masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan warga.
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Pembuatan Frozen Food Di UKM Raniah, Kebraon, Surabaya, Jawa Timur Moch. Anshori; Dini Retnowati; Ahmad Fatih Fudhla; Gusti Adriansyah; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita; Ahsan Muafa; Gempur Santoso
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v3i2.1554

Abstract

Salah satu menu siap saji yang semakin berkembang saat ini yakni frozen  food. Frozen food hadir untuk memenuhi kebutuhan para pecinta makan cepat saji yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dalam kondisi beku di dalam freezer. Frozen food  diminati dan dinikmati baik dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Ketika kondisi pandemi tahun 2019, dimana kegiatan masyarakat diluar rumah dibatasi agar virus Covid 19 tidak semakin meluas, fozen food atau makanan beku menjadi pilihan sebagian besarmasyarakat, karena makanan ini menjadi salah satu alternatif makanan yang mudah untuk diolah ketika berada di rumah saja. Usaha ini pun tidak membutuhkan interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu menjual makanan beku melalui media sosial adalah cara yang tepat.Permasalahan yang umum terjadi dalam usaha Frozen food adalah masalah kartu nama,manajemen keuangan dan promosi, yang mana dalam promosi ini akan memanfaatkan sebaik mungkin fitur-fitur yang tersedia dalam media sosial. Hal ini pun menjadi keuntungan bagi pemilik (owner) dalam mengembangkan usahanya.
Pelatihan Budidaya Pembesaran Ikan Lele di Desa Tanjungan Driyorejo Gresik Dini Retnowati; Moch Anshori; Ahmad Fatih Fudhla; Gusti Ardiasyah; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v2i2.747

Abstract

Di Indonesia ikan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang sangat potensial. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pembesaran ikan lele merupakan segmen usaha yang mengkhususkan pembesaran lele sampai mencapai ukuran konsumsi. Pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya pembesaran ikan lele merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembesaran ikan lele. Desa Tanjungan yang berada di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik Jawa Timur merupakan desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan budidaya pembesaran ikan lele, warga yang antusias dengan budidaya ikan lele serta lahan yang cukup memadai namun belum dimanfaatkan secara ekonomi oleh penduduk. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan lele. Selain itu dengan adanya pelatihan pembudidayaan ikan lele diharapkan dapat memberikan keuntungan lain yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.
ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND FAULT TREE ANALYSIS PADA PT. WGI Dwiky Darmawan; Asri Dwi Puspita; Gempur Santosa
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i1.10-17

Abstract

PT.WGI merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu boots dan safety. Namun sangat disayangkan penerapan K3 pada PT.WGI belum berjalan secara optimal. Hal ini mengakibatkan beberapa kecelakaan kerja serta serta sangat mengganggu kersehatan pekerja pada PT.WGI. pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode HIRA kemudian hasil yang diketahui akan diolah kembali melalui FTA (Fault Tree AnalysisI). Dari hasil penelitian diperoleh 12 sumber bahaya kecelakaan kerja yang terjadi pada PT.WGI pada tahun 2018-2020. Dari 12 sumber kecelakaan berbeda dimana terdapat 2 kecelakaan yang tergolong kriteria risiko exreme antara lain tertabrak forklift dan tertabrak mover. Sedangkan untuk kecelakaan risiko tinggi terdapat 4 kecelakaan antara lain pekerja terjepit, tangan pekerja tertimpa matras, tangan pekerja melepuh, pekerja tersengat. Sedangkan untuk kategori tingkat risiko sedang terdapat 4 kecelakan kerja antara lain jari terjepit, gangguan pernafasan, tertimpa rak sepatu, terbentur bahan rein. Kecelakaan dan untuk kategori risiko rendah terdapat 2 kasus. Untuk penerapan FTA dilakukan untuk menentukan factor yang mengakibatkan kecelakaan kerja serta memberikan perbaikan untuk mengurangi kecelakaan kerja pada PT.WGI. ABSTRACTPT. WGI is a manufacturing company that produces boots and safety shoes. However, it is unfortunate that the implementation of K3 at PT. WGI has not run optimally. This resulted in several work accidents and greatly disrupted the health of workers at PT. WGI. data processing in this study using the HIRA method then the known results will be reprocessed through FTA (Fault Tree Analysis I). From the results of the study, there were 12 sources of work accident hazards that occurred at PT. WGI in 2018-2020. From 12 different accident sources, there were 2 accidents classified as extreme risk criteria, including being hit by a forklift and being hit by a mover. Meanwhile, for high-risk accidents, there were 4 accidents, including squeezing the worker, the worker's hand being hit by the mat, the worker's hand being scalded, and the worker being stung. Meanwhile, for the medium risk category, there are 4 work accidents, including pinched fingers, respiratory problems, falling on a shoe rack, hitting rein material. Accidents and for the low risk category there are 2 cases. For the application of the FTA, it is carried out to determine the factors that cause work accidents and provide improvements to reduce work accidents at PT. WGI.
Pengukuran Kinerja Desa Tanjungan Gresik Dengan Pendekatan Balanced Score Card Dini Retnowati; Gusti Adriansyah; Moch. Anshori; Ahmad Fatih Fudhla; Ika Widya Ardhyani; Asri Dwi Puspita; Gempur Santoso
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Among Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v4i1.1777

Abstract

Metode Balanced Score Card merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses pengukuran kinerja. Salah satu obyek yang dapat diukur adalah kinerja desa. Saat ini, desa Tanjungan yang terletak di kabupaten Gresik masih belum menjalankan seluruh program utama kementerian, hanya menjalankan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Di sisi lain, sumber daya desa masih terbatas dan belum dikelola seluruhnya. Sumber daya aparat desa juga masih minim pengalaman serta belum memiliki kemampuan manajerial yang memadai. Peran serta Perguruan Tinggi sebagai mitra pengabdian masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberikan gambaran kinerja desa, utamanya dengan pendekatan metode Balanced Score Card. Dari hasil pengukuran kinerja desa Tanjungan dengan metode ini memberikan gambaran bahwa desa Tanjungan masih menjalankan program desa dengan hasil yang masih belum optimal dikarenakan masih terdapat kelemahan kinerja desa pada aspek-aspek tertentu, yaitu aspek pertumbuhan dan pembelajaran serta aspek masyarakat yang masih kurang. Ini berarti program desa yang ada harus lebih ditingkatkan baik dari sisi kualitas program maupun dari sisi kuantitas program. Ke depannya, program desa Tanjungan diarahkan pada program desa menuju desa unggulan, Dengan proses pendampingan diharapkan desa dan aparatnya dapat menyusun dan mengevaluasi program-program utama kementerian menuju desa Tanjungan yang sejahtera dan mandiri.
ANALISA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HIRARC DI PT. AGR UNIT ARF Tri Rizki Kanugrahan; Asri Dwi Puspita; Sajiyo Sajiyo
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i2.106-112

Abstract

ABSTRAK Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3) di PT. AGR Unit ARF sudah cukup baik, dengan diterapkannya standar Alat Pelindung Diri (APD) untuk setiap lokasi kerja, setiap beberapa bulan juga dilakukan pengecekan kondisi lingkungan dan dilakukan efaluasi terkait ketidak sesuaian yang terjadi. Menurut data kecelakaan kerja PT. AGR Unit ARF pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 tercatat sudah terjadi 15 kecelakaan kerja, mulai dari kecelakaan kerja ringan seperti tersayat pisau sampai dengan kecelakaan fatal yang menyebabkan cacat permanen, Hal ini membuktikan bahwa sistem manajemen K3 yang ada belum mencapai zero accident. untuk itu penelitian ini bertujuan melakukan pengamatan dan analisis terhadap penerapan komitmen penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. AGR unit ARF. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode HIRARC untuk mengidentifikasi resiko pada lingkungan kerja di PT. AGR unit ARF yang dapat merugikan manusia, lingkungan, dan sistem yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 36 risiko kerja yang ada pada area produksi PT. AGR unit ARF dengan 4 kategori risk rating, yaitu Extreme risk, Hight risk , Medium risk , Low risk. Terdapat 1 proses pekerjaan yang dikategorikan sebagai Extreme risk, 5 proses pada kategori Higt Risk, 12 risiko pada Medium risk, dan 18 risiko pada Low risk. Sedangkan pengendalian risikonya menggunakan metode Hirarki (Hierarchy of control), yaitu dengan melakukan eliminasi, subtitusi, administrasi, training, dan penambahan APD (Alat Pelindung Diri).ABSTRACTImplementation of Occupational Safety and Health Management System (SMK3) at PT. AGR The ARF unit is quite good, with the implementation of the standard Personal Protective Equipment (PPE) for each work location, every few months environmental conditions are also checked and an evaluation is carried out regarding any discrepancies that occur. According to work accident data, PT. AGR Unit ARF in 2016 to 2021 recorded 15 work accidents, ranging from minor work accidents such as knife cuts to fatal accidents that cause permanent disability, this proves that the existing K3 management system has not reached zero accident. For this reason, this study aims to observe and analyze the implementation of the commitment to the implementation of an occupational health and safety management system at PT. AGR of ARF units. The method that will be used in this research is the HIRARC method to identify risks in the work environment at PT. AGR ARF units that can harm humans, the environment, and existing systems. The results of this study are there are 36 work risks that exist in the production area of PT. AGR unit ARF with 4 risk rating categories, namely Extreme risk, High risk, Medium risk, Low risk. There is 1 work process which is categorized as Extreme risk, 5 processes in the High risk category, 12 risks in Medium risk, and 18 risks in Low risk. While the risk control uses the Hierarchy of control method, namely by eliminating, substitution, administration, training, and adding PPE (Personal Protective Equipment).